BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dalam. pembangunan suatu bangsa, karena melalui pendidikan inilah dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang akan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi (Sapriya 2011:11).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. dari bangsa itu sendiri. Hal itu sesuai dengan ketentuan umum Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Menurut M.J.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat penelitin sehingga perlu utuk diadakannya penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk generasi

BAB I. Pendahuluan. dari sistem nilai pancasila yang bersumber dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar membentuk manusia menuju kedewasaannya, baik secara mental, intelektual maupun emosional. Pendidikan juga adalah sarana untuk menyiapkan generasi masa kini sekaligus masa depan. Hal ini dapat diartikan bahwa proses pendidikan yang dilakukan saat ini bukan semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan. Pada pelaksanaannya pendidikan dan segala kegiatan pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2003:3). Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional maka disusunlah kurikulum atau disebut juga isi pendidikan yang merupakan komponen penting dalam atau bagian integral dari sistem pendidikan sekaligus pedoman pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat sekolah. Salah satu pembelajaran yang

2 ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang merupakan mata pelajaran yang diberikan di tingkat SD/MI/SDLB. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memuat materi geografis, sejarah, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga masyarakat yang menghargai nilai-nilai sosial, bertanggung jawab, mencintai lingkungan alam, dan menjadi warga dunia yang cinta damai. Rendahnya mutu pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya kelas IV A SD Negeri 1 Rempoah menyebutkan bahwa nilai rata-rata kelas yang dicapai siswa dalam Komperensi Dasar Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat tahun pelajaran 2014/2015 pada semester genap adalah 45,00. Hal ini berarti bahwa rata-rata kelas yang dicapai siswa masih rendah karena kurang dari 60 yang merupakan batas tuntas belajar individu (perseorangan). (Sumber Daftar Nilai tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri 1 Rempoah ). Indikator awal dalam penelitian ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata dalam hasil ulangan harian kompetensi dasar Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, semester genap tahun pelajaran 2014/2015 adalah 45,00 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 65. Data

3 tersebut masih jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah. Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV Bapak Tohid Pujiarso, S.Pd., penyebab kurang berhasilnya dalam pembelajaran IPS antara lain kurang keterlibatan siswa saat pembelajaran, siswa kurang memperhatikan guru dalam pembelajaran Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang siswa kelas IV A bernama Abdilah Faqih menganggap bahwa pembelajaran IPS sulit dan kurang menyenangkan. Akibatnya siswa menjadi pasif dan bosan terhadap pelajaran IPS, dari siswa berjumlah 31 anak, hanya 7 siswa yang menunjukkan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran 23 %. Contoh kegagalan dalam pembelajaran IPS pada materi Koperasi adalah siswa belum bisa menyebutkan arti lambang koperasi. Hasil wawancara dengan guru kelas IV Tohid Pujiarso, S.Pd., beberapa siswa ditemukan kurang mengetahui bagian-bagian pada lambang koperasi karena banyak materi yang harus dihafalkan dan dipahami. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka para siswa akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran tentang koperasi. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar serta menuntut siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu metode Talking Stick. Metode ini guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi terlebih dahulu, setelah selesai membaca dan

4 mempelajari materi atau buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup bukunya, kemudian siswa mendengarkan musik bersama-sama, apabila musiknya berhenti siswa yang memegang tongkat berdiri mengambil lembar pertanyaan yang ada di ujung tongkat kemudian siswa menjawab dan seterusnya. Pembelajaran yang menarik merupakan pembelajaran yang direkomendasi untuk diterapkan di sekolah. Pembelajaran menggunakan metode Talking Stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang tinggi. Berdasarkan diskusi dan kesepakatan dengan guru kelas IV Tohid Pujiarso, S.Pd., maka penelitian ini menggunakan metode Talking Stick yang divariasikan dengan metode tanya jawab. Metode ini sarana untuk membangun percaya diri dan cepat menanggapi respon. Metode ini dipilih karena pada dasarnya para siswa lebih senang dengan menggunakan permainan. Siswa tidak merasa jenuh, bosan dalam mengikuti pembelajaran, sambil bermain, sambil belajar. Ini merupakan salah satu kelebihan metode pembelajaran Talking Stick. Penggunaan media tongkat dan musik adalah salah satu metode pembelajaran Talking Stick, sebagai suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk merangsang motivasi siswa dalam belajarnya (Slavin, 2008: 167). Pembelajaran ini merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses memahami suatu materi pelajaran dengan tidak memberikan rasa kejenuhan pada siswa dalam proses belajar disekolah. Memahami suatu materi pelajaran dengan menyenangkan diharapkan dapat berpengaruh terhadap nilai prestasi belajar siswa.

5 Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah-masalah yang dikemukakan metode pembelajaran Talking Stick yang dikombinasikan dengan metode tanya jawab dapat dianggap salah satu metode pembelajaran yang tepat digunakan dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS karena siswa tidak merasa jenuh, bosan dalam mengikuti pembelajaran, sambil bermain sambil belajar. Menggunakan media tongkat dan musik dapat membantu siswa untuk memahami materi Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, sehingga prestasi belajar siswa akan maksimal, maka peneliti akan melaksanakan penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilakukan di SD Negeri 1 Rempoah dengan judul Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Materi Mengenal Pentingnya Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Metode Talking Stick Di Kelas IV SD Negeri 1 Rempoah. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, bahwa terdapat masalah utama dalam pembelajaran IPS khususnya di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Rempoah Unit Pendidikan Kecamatan Baturraden. Untuk memecahkan masalah tersebut peneliti mencoba menggunakan metode Talking Stick. Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apakah metode Talking Stick pada materi Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Rempoah?

6 2. Apakah metode Talking Stick pada materi Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Rempoah? C. Tujuan Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan tujuan bagi kalangan Sekolah Dasar dan yang sederajat, sedangkan tujuan khusus merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh subjek penelitian, yaitu siswa kelas IVA SD Negeri 1 Rempoah Unit Pendidikan Kecamatan Baturraden pada semester II tahun Pelajaran 2015/2016. 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kualitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Rempoah Unit Pendidikan Kecamatan Baturraden pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan motivasi belajar siswa materi Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui metode Talking Stick. b. Meningkatkan prestasi belajar siswa materi Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui metode Talking Stick.

7 D. Manfaat Penelitian Terdapat dua manfaat yang dapat diambil dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Maksud dari manfaat teoritis adalah manfaat yang diambil untuk pemahaman teori tentang meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mengenai Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui metode Talking Stick yang diharapkan dapat menambah khasanah berfikir dan dijadikan dasar tindakan bagi pendidikan, pendidik, dan peserta didik dalam penyelenggaraan pembelajaran yang lebih maju. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya baik digunakan untuk penelitian tindakan kelas maupun penelitian lainnya. 2. Maksud dari manfaat praktis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah manfaat yang secara langsung dapat diambil oleh pihak-pihak yang terkait langsung dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu siswa, guru, peneliti, dan sekolah, sebagai berikut: a. Bagi Siswa Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan metode Talking Stick untuk mempermudah prose belajar dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, sehingga siswa akan lebih bersemangat dalam pemebelajaran. Semangat pemanfaatan metode

8 Talking Stick tersebut diharapkan tidak terbatas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melainkan juga pada mata pelajaran yang lain. b. Bagi Guru Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya, sehingga guru sebagai motor dalam proses pembelajaran akan selalu berupaya dengan maksimal untuk menggunakan metode Talking Stick yang divariasikan dengan metode tanya jawab. c. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk mengaplikasikan segala pemikiran dan gagasan yang dimiliki peneliti yang didapat dalam berguru ilmu selama di bangku perkuliahan tentang metode Talking Stick dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas khususnya dan pendidikan pada umumnya di SD Negeri 1 Rempoah Unit Pendidikan Kecamatan Baturraden. d. Bagi SD Negeri 1 Rempoah Kecamatan Baturraden Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri 1 Rempoah Unit Pendidikan Kecamatan Baturraden dapat lebih meningkatkan proses pembelajaran melalui metode Talking Stick agar motivasi dan prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada mata pelajaran lain, dalam hal ini para guru yang mempunyai peran penting dalam proses belajar mengajar.