BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menentukan penelitian, diantaranya sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variable dioperasionalkan dengan memakai instrument. Tehnik pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan dengan signifikansi hubungan antara variabel yang ditetili (Azwar, 2004). Variabel merupakan konsep mengenai atribut sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang penelitian yang dapat bervariasi secara kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). Dalam penelitian ini melibatkan variabel terikat (dependet variable) dan variabel bebas (Independent Variable). Kedudukan masing masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel terikat (Y) Variabel bebas (X) : Keterlibatan Kerja : Kohesivitas Kelompok 2. Definisi Operasional Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 2004). Definisi operasional merujuk 44

45 pada peneliti atas caranya dalam mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini definisi operasional dijelaskan sebagai berikut : a. Keterlibatan Kerja adalah partisipasi seorang karyawan terhadap pekerjaannya dengan melibatkan diri sepenuhnya pada peran fisik, kognitif, dan emosional, serta ditandai dengan memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap pekerjaan dan adanya perasaan terikat secara psikologis terhadap pekerjaannya, dan keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan. Pengukuran variabel diukur dengan skala Keterlibatan Kerja. b. Kohesivitas Kelompok adalah daya tarik emosional sesama anggota kelompok kerja dimana adanya rasa saling menyukai, membantu, dan secara bersama-sama saling mendukung untuk tetap bertahan dalam kelompok kerja dalam mencapai tujuan bersama. Pengukuran variabel diukur dengan menggunakan skala Kohesivitas Kelompok. B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakeristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Sedangkan Sukmadinata (2013) mengemukakan bahwa populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita.

46 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Bintang Indo Jaya yang sudah disesuaikan dengan karakteristik yang diinginkan peneliti. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 195 karyawan, dimana karyawan tersebut memiliki karakteristik populasi sebagai berikut : a. Karyawan aktif PT.Bintang Indo Jaya b. Mewakili masing masing devisi c. Masa kerja minimal satu tahun Jumlah karyawan PT. Bintang Indo jaya yang menjadi populasi dalam penelitian terinci sebagai berikut: 2. Sample Tabel 1 Jumlah Populasi Subjek No. Devisi Jumlah 1 Human Resource 21 2 Marketing 2 3 Purchasing 2 4 Finance & Accounting 6 5 Logistik 10 6 Operasional (Outlet) 116 7 Produksi 38 Jumlah 195 Sumber. Absensi PT.Bintang Indo Jaya (2017). pengertian sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti atau diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Sekaran, 2000). Menurut Arikunto (2006), pada umumnya teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian tidak tunggal. Akan tetapi, pengambilan sampel biasanya menggunakan dua sampai tiga teknik yang digabungkan.

47 Sampel penelitian ini yakni 80 karyawan dengan pertimbangan bahwa semakin besar sample maka akan representatif. Alasan diambilnya sampel dengan jumlah demikian ialah agar distribusi frekuensinya mendekati distribusi normal, hal ini sesuai dengan pernyataan Guilford & Fruchter (1981) bahwa penyebaran normal dapat tercapai dengan jumlah sampel yang cukup besar yang tidak kurang dari 30 orang. 3. Teknik Sampling Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Proportional Sampling, yaitu teknik pengambilan proporsi untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dalam masing-masing wilayah (Arikunto, 2006). Peneliti mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap devisi yang ada dalam populasi, populasi dari penelitian ini sebanyak 80 karyawan, dan sample diambil secara seimbang pada setiap devisi yang ada. Adapun besar atau jumlah pembagian sampel untuk masingmasing Kelurahan dengan mengunakan rumus menurut Sugiyono (2011), adalah: n = x N x N1 Keterangan: n N X : Jumlah sampel yang diinginkan setiap strata (devisi) : Jumlah seluruh populasi : Jumlah populasi pada setiap strata (devisi)

48 N1 : Sampel Berdasarkan rumus, jumlah sampel dari masing-masing devisi adalah: Devisi Human Resourse : 21 195 x 80 = 9 Devisi Marketing : Devisi Purchasing : Devisi F&A : 2 195 x 80 = 1 2 195 x 80 = 1 6 195 x 80 = 2 Devisi Logistik : 10 195 x 80 = 4 Devisi Operasional (Outlet) : 116 x 80 = 48 195 Devisi Produksi : 38 x 80 = 15 195 Dari hasil perhitungan tersebut, maka hasil sampel yang diambil pada masing-masing devisi adalah 9 karyawan dari devisi HR, 1 karyawan dari devisi Marketing, 1 karyawan dari devisi Purchasing, 2 karyawan dari devisi F&A, 4 karyawan dari devisi Logistik, 48 karyawan dari devisi Operasional (Outlet), dan 15 karyawan dari devisi Produksi.

49 Tabel 2 Jumlah sampel masing-masing devisi No. Devisi Jumlah Sampel 1 Human Resource 21 9 2 Marketing 2 1 3 Purchasing 2 1 4 Finance & Accounting 6 2 5 Logistik 10 4 6 Operasional (Outlet) 116 48 7 Produksi 38 15 Jumlah 195 80 C. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner yang terdiri dari skala Keterlibatan Kerja dan Kohesivitas kelompok. Pemilihan skala didasarkan pada data yang diungkap oleh skala psikologi, yakni deskripsi mengenai aspek kepribadian individu (Azwar, 2012). Subjek diminta untuk memilih salah satu dari alternatif-alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu skala Keterlibatan Kerja dan Kohesivitas Kelompok kerja dengan model Likert, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa peryataan atau pertanyaan. Jawaban setiap aitem instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative (Sugiono, 2011).

50 Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan favorabel dan unfavorabel dengan empat alternatif jawaban pada kedua variabel, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Peneliti menggunakan empat alternatif jawaban karena peneliti ingin menghilangkan pilihan tengah atau netral. Karena ke khawatiran peneliti kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempatkan pilihannya di kategori tengah, sehingga perbedaan diantara responden menjadi kurang informatif. Dengan kata lain dikhawatirkan respon yang diperoleh tidak cukup bervariasi. Subjek diminta untuk memilih salah satu pilihan yang sesuai dengan dirinya mengenai pernyataan yang disebutkan dalam skala. Pedoman pemberian skor pada pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3 Kriteria Skor Respon F UF Sangat Tidak Setuju 1 4 Tidak Setuju 2 3 Setuju 3 2 Sangat Setuju 4 1 1. Skala Keterlibatan Kerja Keterlibatan Kerja diukur dengan skala Keterlibatan Kerja berdasarkan dimensi yang dikemukakan Luthans (2006), yaitu: a. Perasaan berarti: merasakan pengalaman bahwa tugas yang sedang dikerjakan adalah berharga, berguna, dan atau bernilai. b. Rasa aman: mampu menunjukkan atau bekerja tanpa rasa takut atau memiliki konsekuensi negatif terhadap citra diri, status, dan atau karir.

51 c. Perasaan ketersediaan: individu merasa bahwa sumber sumber yang memberikan kecukupan fisik personal, emosional, kognitif tersedia pada saat dibutuhkan. Tabel 4 Blueprint skala Keterlibatan Kerja AITEM No. DIMENSI INDIKATOR F Merasa tugas yang 1, 2, 12, 13, dikerjakan berharga, 14 1 Perasaan berarti berguna atau bernilai Sepenuh hati dalam 3, 4, 5, 16, 2 Perasaan aman 3 Perasaan ketersediaan bekerja Menunjukkan sikap tanpa rasa takut dalam bekerja Sumber sumber yang memberikan kecukupan fisik personal, emosional kognitif tersedia pada saat dibutuhkan 17, 18 6, 7, 8, 20, 21, 22, 26, 27, 28 9, 10, 24, 25, 29, 30 UF JUMLAH 11 6 15 7 19, 10 23 7 JUMLAH 30 2. Skala Kohesivitas Kelompok Kohesivitas diukur dengan skala kohesivitas berdasarkan komponen Kohesivitas Kelompok menurut Forsyth (2010), yaitu: a. Social cohesion b. Task cohesion c. Perceive cohesion d. Emotional cohesion

52 Tabel 5 Blueprint skala Kohesivitas Kelompok. No. KOMPONEN INDIKATOR AITEM F UF JUMLAH 1 Social Cohesion Saling menyukai antar anggota 1, 2, 15, 16, 17 5 Kebanggaan terhadap kelompok 3, 4 18 3 2 Task Cohesion Kerjasama antar anggota kelompok (team work) 5, 6, 19, 20 4 Kerjasama antar anggota kelompok (team work) 7, 8, 22 21 4 Memiliki perasaan 9, 10, 23, 24 4 kebersamaan Perceive 3 Menganggap diri cohesion sebagai bagian dari 11, 12, 26 25 4 kelompok 4 Emotional 13, 14, 28, 29, Emotional cohesion cohesion 30 27 6 JUMLAH 30 D. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas alat ukur adalah sejauh mana alat ukur tersebut menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya. Alat ukur yang disusun berdasarkan kawasan ukur yang teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas secara teoritik akan valid. Meskipun begitu pembuktian empiris mengenai validitas alat ukur masih harus dilakukan. Hasil penelitian dinyatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Item yang valid memiliki nilai validitas diatas 0.3 (Azwar, 2015 ). Validitas masing-masing item pernyataan dapat dilihat dari nilai corrected item-total correlation pada masing-masing item melalui output SPSS 16.00.

53 a. Uji Validitas Instrumen Uji validitas instrumen dilakukan pada dua jenis skala yang digunakan dalam penelitian yaitu uji validitas skala keterlibatan kerja dan uji validitas skala kohesivitas kelompok. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Pada skala keterlibatan kerja, dari 30 item yang di uji cobakan, terdapat 26 item yang valid sedangkan 3 item yang lainnya tidak valid. Nomor item skala keterlibatan kerja yang tidak valid bisa dilihat pada tabel berikut : Tabel 6 Blueprint setelah Try Out skala Keterlibatan Kerja No. DIMENSI INDIKATOR AITEM F UF JUMLAH Merasa tugas yang dikerjakan berharga, 1, 2, 12, 14 11 5 1 Perasaan berarti berguna atau bernilai Sepenuh hati dalam 3, 4, 5, 16, bekerja 17 15 6 2 Perasaan aman Menunjukkan sikap 6, 7, 8, 20, tanpa rasa takut dalam 26, 27, 28 bekerja 19, 9 3 Perasaan ketersediaan Sumber sumber yang memberikan kecukupan fisik personal, emosional kognitif tersedia pada saat dibutuhkan 9, 10, 24, 25, 29, 30 23 7 JUMLAH 26 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 30 item skala keterlibatan kerja ada 26 item yang valid dengan kriteria angka valid > 0.3, yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28. 29, 30. Item-item yang valid itulah yang dijadikan alat ukur untuk penelitian dari uji reliabilitas item yang valid pada skala keterlibatan kerja.

54 Sedangkan pada skala kohesivitas kelompok, dari 30 item yang diuji cobakan, terdapat 27 item yang valid sedangkan 3 item lainnya tidak valid. No item yang valid dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 Blueprint setelah Try Out skala Kohesivitas Kelompok. No. KOMPONEN INDIKATOR AITEM F UF JUMLAH 1 Social Cohesion Saling menyukai antar anggota 1, 2, 15, 16, 17 5 Kebanggaan terhadap kelompok 3, 4 18 3 2 Task Cohesion Kerjasama antar anggota kelompok (team work) 5, 6, 19, 20 4 Kerjasama antar anggota kelompok (team work) 7, 22 2 Memiliki perasaan 9, 10, 23, 24 4 kebersamaan Perceive 3 Menganggap diri cohesion sebagai bagian dari 11, 12, 26 25 4 kelompok 4 Emotional cohesion Emotional cohesion 13, 28, 29, 30 27 5 JUMLAH 27 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 30 item skala kohesivitas kelompok ada 27 item yang valid dengan kriteria angka valid > 0.3, yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28. 29, 30. Item-item yang valid itulah yang dijadikan alat ukur untuk penelitian dari uji reliabilitas item yang valid pada skala kohesivitas kelompok. 2. Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat keajegan alat ukur, yang pada dasarnya menunjukkan sejauhmana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda, bila dilakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama (Azwar, 2015). Reliabilitas

55 sering disamakan dengan konsistensi, kestabilan dan keajegan. Reliabilitas alat ukur diuji dengan menggunakan teknik alpha cronbach. Disamping itu hasil perhitungan reliabilitas skala dan angket akan dilibatkan berdasarkan indeks reliabilitas aitem karena memiliki berupa peningkatan reliabilitas skala dan angket secara keseluruhan. Apabila reliabilitas skala dan angket secara keseluruhan sudah memuaskan, maka pemilihan aitem dapat didasarkan pada koefisien korelasi aitem total saja (Azwar, 2015). Hair (1998) menyatakan bahwa nilai Cronbach Alpha dapat dikatakan reliable apabila nilainya > 0,60. Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat kondisi internal berdasarkan koefisien Alpha Cronbach s. Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (dalam Azwar, 2015) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut: Jika alpha atau r hitung: 0,8-1,0 = Reliabilitas baik 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima < 0,6 = Reliabilitas kurang baik Berikut ini adalah tabel uji reliabilitas skala keterlibatan kerja dan kohesivitas kelompok. a. Reliabilitas skala Try Out Keterlibatan kerja Tabel 8 Reliabilitas Statistik Try Out Keterlibatan Kerja Cronbach's Alpha N of Items 0,885 26

56 Suatu konstruk atau variable dikatakan reliable jika memiliki nilai cronbach alpha > 0.60. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha lebih besar dari 0.60. Hal ini berarti ke 26 item tersebut dapat dinyatakan memiliki reliabilitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian. b. Reliabilitas skala Kohesivitas Kelompok Tabel 9 Reliabilitas Statistik Try Out Kohesivitas Kelompok Cronbach's Alpha N of Items 0,899 27 Suatu konstruk atau variable dikatakan reliable jika memiliki nilai cronbach alpha > 0.60. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha lebih besar dari 0.60. Hal ini berarti ke 27 item tersebut dapat dinyatakan memiliki reliabilitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian. E. Analisis Data Menurut Sugiyono (2011) dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Pada sub bab ini peneliti menjelaskan terkait analisis data yang akan digunakan sesuai dengan hipotesis yang diajukan untuk di uji yaitu dengan menggunakan

57 analisis korelasi Pearson Product Moment dari Karl Person. Teknik penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan diantara dua variabel yang diteliti. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi product moment dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.00. Santoso (2002) mengatakan bahwa tujuan analisis korelasi ini adalah ingin mengetahui apakah diantar dua variabel terdapat hubungan, dan jika ada hubungan, bagaiamana arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut. Jika besarnya korelasi >0,5 maka berarti memang terdapat hubungan (korelasi) yang kuat antara dua variabel tersebut. Sebelum melakukan analisis data, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi atau prasyarat yang meliputi uji normalitas. Uji normalitas merupakan syarat sebelum dilakukannya pengetesan nilai korelasi, dengan maksud agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik (Ghozali, 2001). 1. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi sebaran skor variabel apabila terjadi penyimpangan sejauh mana penyimpangan tersebut. uji ini menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov dengan kaidah yang digunakan bahwa apabila signifikansi > 0.05 maka dikatakan berdistribusi normal, begitu pula sebaliknya jika signifikansi < 0.05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal (Azwar, 2012).

58 2. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk membuktikan bahwa masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linier dengan variabel tergantung. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung adalah jika p > 0.05 maka hubungannya linier, jika p < 0.05 maka hubungan tidak linier. Kesimpulan dari uji normalitas adalah jika hasil uji normalitas data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan perhitungan statistika produk moment, namun jika data tidak berdistribusi normal, maka dapat dilakukan dengan uji non parametric.