EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI BELANJA PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
F.N. Ningtyas., A.T. Poputra., R. Lambey. Evaluasi Penerapan Peraturan

ANALISIS BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TAHUN ANGGARAN

AKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG,

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI BELANJA PADA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MINAHASA SELATAN SESUAI PP NO 71 TAHUN 2010

Evaluasi Penerapan Akuntansi Penerimaan Dana Transfer Pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

Y.S. Watuseke., J.J. Tinangon., S.K. Walamdouw. Analisis Belanja Modal. ANALISIS BELANJA MODAL DAN PELAPORANNYA PADA DINAS KESEHATAN KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dituntut seluruh elemen masyarakat termasuk perusahaan baik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI BELANJA MODAL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 PADA DINAS PANDIDIKAN NASIONAL PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan lebih luas kepada pemerintah daerah. dana, menentukan arah, tujuan dan target penggunaan anggaran.

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi Pemerintah yang menggantikan PP No. 24 Tahun 2005 akan

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN TAHUN

PERALIHAN PP NOMOR 24 TAHUN 2005 KE PP NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO

Novelson Mansoara, Pencatatan dan Pelaporan.

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN

Desriani N. Tarigan Lidia M. Mawikere

> *\ PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN ^UL^pT)

I. PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 71

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan lain-lain. Sebagaimana bentuk-bentuk organisasi lainnya

BAB. I PENDAHULUAN. bidang akuntansi pemerintahan ini sangat penting karena melalui proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. reformasi yang semakin luas dan menguat dalam satu dekade terakhir. Tuntutan

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

Oleh : Brian Taruna Nugraha 1 Sifrid Pangemanan 2 Stanley K. Walandouw 3

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai

S.M. Mohamad., J.J. Tinangon., I. Elim. Evaluasi Penerapan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah dalam mewujudkan kepemerintahaan yang baik (good

PENERAPAN AKUNTANSI PENERIMAAN DANA TRANSFER PADA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA

PENERAPAN PP NO.71 TAHUN 2010 DALAM PELAPORAN AKUNTANSI BELANJA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA KOTAMOBAGU TAHUN ANGGARAN 2014

ISSN E.P. Mentu., J.J. Sondakh. Penyajian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Moeheriono (2009:4) mendefinisikan kapabilitas sebagai sebuah karakteristik

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 04 Tahun 2016

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

Analisis Pencatatan dan Pelaporan Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan ( SAP ) yang telah diterima secara umum.

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SULAWESI UTARA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

Analisis Implementasi Akuntansi Belanja Modal Pada Pemerintah Kota Palembang

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG

C. Soputan., J.J Sondakh., S. Tangkuman. Analisis Penyajian Laporan

EVALUASI PENERAPAN PERMENDAGRI NOMOR 21 TAHUN 2011 PADA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN MINAHASA UTARA

Bab 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian, tujuan, motivasi, dan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang handal, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar

B U P A T I K U N I N G A N

Brian Sagay, Kinerja Pemerintah Daerah KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

E.D. Worotitjan., L. Lambey. Analisis Pendapatan dan ANALISIS PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN MINAHASA SELATAN DAN MINAHASA TENGGARA

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah,

1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006

BAB VI PENUTUP. 24 Tahun 2005 dan PP No. 71 Tahun 2010 Tahun Anggaran dapat disimpulkan

S. Asmianti., S.K. Walandouw. Evaluasi Penerapan Pernyataan

ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN BELANJA MODAL PADA DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI SULAWESI UTARA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB

ISSN R.A.M. Simbolon. N. Budiarso. Analisis Pencatatan dan Penyajian

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Anastasia P.T. Tampanatu, Analisis Pencatatan dan. ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN BELANJA LANGSUNG PADA SKPD DI KOTA BITUNG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN BUPATI PEMALANG TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA TOMOHON

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERDASARKAN PSAP (PP NO.24 TAHUN 2005) ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA.

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum UU No.17 tahu 2003, pengelolaan keuangan negara dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas. Definisi menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

C.Lantu.,L.Lambey.,A.Wangkar., Analisis Efektifitas dan Efisiensi..

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB IV PENUTUP. dibandingkan dengan basis akrual penuh di BPKAD Kota Madiun tahun. ini dibuktikan dengan adanya paket Undang-Undang Keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah

SKRIPSI ANALISA PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG WINDA PUSPITA SARI FAKULTAS EKONOMI

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan laporan keuangan. Sesuai amanat undang-undang yaitu Pasal 5

strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak pelaksanaan otonomi daerah tahun 1999, tata kelola pemerintahan di

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun

Yoni S. Nugroho, Analisis Sumber dan Penggunaan ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN PENDAPATAN DAERAH PADA KABUPATEN MINAHASA SELATAN PERIODE

ANALISA PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN ARUS KAS PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASETKOTA SIDOARJO

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT


BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

EVALUASI PROSEDUR PENGELUARAN KAS BELANJA LANGSUNG PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI UTARA

B E R I T A D A E R A H N US A TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DALAM LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi non

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15B TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

Transkripsi:

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI BELANJA PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MINAHASA SELATAN EVALUATION OF THE APPLICATION OF ACCOUNTING EXPENDITURE ON CULTURE AND TOURISM DEPARTEMENT SOUTH MINAHASA DISTRICT Hardianti Suratinoyo 1, Jantje J. Tintingon 2, Robert Lambey 3 123 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado 95115. Indonesia Email: Hardiantisuratinoyo@yahoo.co.id ABSTRAK Belanja daerah merupakan instrument penting karena belanja daerah merupakan pengeluaran yang digunakan untuk membiayai program dan kegiatan pemerintah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penerapan akuntansi belanja berdasarkan Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 periode tahun anggaran 2015.Penelitian dilakukan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan.Metode analisis yang digunakan yaitu Metode Analisis Deskriptif Kualitatif.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan akuntansi belanja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Untuk tahun 2016 dan seterusnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan selalu berpedoman kepada peraturan yang ada, agar pengelolaan keuangan daerah yang efektif dapat terwujud dan laporan keuangan yang disajikan tepat bagi pihak - pihak yang berkepentingan. Kata Kunci : Penerapan, Akuntansi, Belanja ABSTRACT Budget line is a instrument interest because expance is a expending which to use for to pay that programme and activity. Objective research to determine the application of the accounting expenditure by Government Regulation No 71 Year 2010 period of fiscal Year 2015. The study was conducted in the Culture and Tourism Departement of District South Minahasa. The method used in this research is qualitative descriptive analytical method.the research concludes that the application of accounting expenditure in the Culture and Tourism Departemen of District South Minahasa Province in accordance with Regulation No. 71 Year 2010. For Fiscal Year 2016 and beyond. The Culture and Tourism Departement of District South Minahasa province are always guided by the existing regulations, in order that effective financialmanagementcan be realized and the financial statements are presented on the parties - the interested parties Keyword :Application, Accounting, Expenditure Hardianti Suratinoyo 888

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Era transparasi dan globalisasi merupakan suatu fenomena bagi setiap entitas organisasi dalam mempertanggungjawabkan setiap pekerjaan yang dilakukan, baik pada lingkup organisasi privat maupun organisasi publik. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia membutuhkan pemerintahan yang baik dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance) dan memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkannya. Febrian (2016:2) menjelaskan bahwa Good Governance merupakan praktek penerapan kewenangan pengelolaan berbagai urusan penyelenggaraan Negara secara politik ekonomi dan administratif disemua tingkatan. Permendagri No.13 Tahun 2006 menjelaskan belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja daerah dibagi menjadi belanja langsung yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal dan belanja tidak langsung yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi hasil,belanja Bagi Hasil, dan Belanja Tidak Terduga. Belanja langsung dan tidak langsung merupakan pengeluaran kas yang kegiatannya paling sering digunakan untk melakukan berbagai macam pembayaran. Dimana hal tersebut bisa dikatakan banyak menelan dan rawan terjadi penyelewengan. Untuk meminimalisir kendala yang nantinya akan terjadi atau untuk mencegah adanya kesalahan dibutuhkan kesiapan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan dalam menerapkan PP NNo. 71 Tahun 2010 seperti SDM yang dipakai, program aplikasi yang digunakan, serta kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan proses pengelolaan keuangan guna menghasilkan laporan keuangan yang akuntabilitas dan transparansi. Tujuan Penelitian untuk mengevaluasi penerapan akuntansi belanja langsung dan tidak langsung pada Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010. Tinjauan Pustaka Akuntansi Pengertian akuntansi menurut Harahap (2011:5) menyatakan akuntansi itu merupakan seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Hery (2012:7) akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap hasil kinerja dan kondisi keuntungan perusahaan. Akuntansi Sektor Publik International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB) mengakui hak Pemerintah dan standar pengaduan nasional untuk membangun standar akuntansi dan pedoman untuk pelaporan Hardianti Suratinoyo 889

keuangan di yuridiksi mereka. Sektor public dapat digambarkan sebagai entitas atau organisasi yang menerapkan kebijakan public melalui penyediaan jasa keburukan dan redistribusi pendapatan dan kekayaan, dengan kedua kegiatan yang didukung teutama oleh wajib pajak atau pungutan disektor lain. Akuntansi sektor public adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaan, dan pelaporan transaksi keuangan suatu organisasi public yang menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan. (Kurniawan:2016). Organisasi sektor publik sebagai sebuah entitas ekonomi yang menyediakan barang dan/atau jasa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bukan untuk mencari keuntungan finansial (Nordiawan & hertianti, 2010:4). Akuntansi Keuangan Daerah Halim & khusnufi (2010:48) yang dikutip oleh maryam, Menyatakan Akuntansi Keuangan Daerah adalah proses pengidentifikasian, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah daerah (kabupaten, kota atau provinsi) yanh dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak eksternal entitas pemerintah daerah (kabupaten kota dan provinsi) yang memerlukan. Pihak -pihak eksternal dari entitas pemerintah daerah yang memerlukan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan daerah tersebut antara lain adalah DPRD (Dewa n Perwakilan Rakyat Daerah), Badan Pengawas Keuangan, investor, dan kreditor. Pada entitas pemerintah daerah laporan keuangan yang dihasilkan adalah sebagai berikut: a) Laporan Realisasi Anggaran b) Neraca c) Laporan Arus Kas d) Catatan atas Laporan Keuangan Pengelolaan Keuangan Daerah Peraturan pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Konsep Akuntansi Belanja Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 (PSAP No.02, 2010, paragraph 08) menjelaskan belanja adalah pengeluaran rekening kas umum Nehgara/daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam tahun anggaran bersangkutan yang tidak diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Menurut IASC Framework yang dikutip oleh kurniawan (2016) biaya atau belanja daerah merupakan penurunan dalam manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar, atau deplasi aset, atau terjadinya hutang yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas dana, selain yang berkaitan dengan distribusi kepada para peserta ekuitas dana. Pengertiann lainnya Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Belanja Daerah didefinisikan sebagai kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Hardianti Suratinoyo 890

Perlakuan Akuntansi untuk Belanja Daerah Untuk mencatat realisasi belanja menggunakkan uang persediaan pada bendahara pengeluaran berdasarkan Surat PertangJawaban (SPJ) fungsional yang sudah disahkan fungsi akuntansi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah sebagai berikut: Belanja xxx Kas dibendahara pengeluaran SKPKD xxx Jurnal tersebut akan selalu dibuat untuk mencatat setiap realisasi belanja dengan menggunakan uang persediaan pada bendahara pengeluaran. Untuk memberikan contoh jurnal belanja LS Satuan Kerja Pengelolah Keuangan Daerah (SKPKD) sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Jurnal LS yang dibuat fungsi akuntansi SKPKD akan seperti berikut : Belanja Kas di kas daerah xxx xxx Jurnal diatas selalu dibuat ketika mencatat belanja LS. (Kurniawan:2016). Perarturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 Pada tahun 2010 terbit PP No 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah sebagai pengganti PP No 24 tahun 2005. Diharapkan setelah PP ini terbit maka akan diikuti dengan aturan-aturan pelaksanaannya baik berupa Peraturan Menteri Keuangan untuk pemerintah pusat maupun Peraturan Menteri Dalam Negeri untuk pemerintah daerah. Ada yang berbeda antara PP No 71 tahun 2010 ini dengan PP-PP lain. Dalam PP No 71 tahun 2010 terdapat 2 buah lampiran. Lampiran I merupakan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual yang akan dilaksanakan selambat-lambatnya mulai tahun 2014, sedangkan Lampiran II merupakan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Kas Menuju Akrual yang hanya berlaku hingga tahun 2014. Lampiran I berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas (strategi pentahapan pemberlakuan akan ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri), sedangkan Lampiran II berlaku selama masa transisi bagi entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP Berbasis Akrual. Dengan kata lain, Lampiran II merupakan lampiran yang memuat kembali seluruh aturan yang ada pada PP No 24 tahun 2005 tanpa perubahan sedikit pun. Landasan Empirik Dedy Kurniawan(2015) dengan judul Penerapan PP No.71 tahun 2010 dalam pelaporan akuntansi belanja dinas pekerjaan umum kota kotamobagu tahun anggaran 2014 tujuan penelitian ini Untuk mengetahui bentuk penyajian dan pelaporan akuntansi belanja pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Kotamobagu dalam penerapan PP No.71 tahun 2010 metode yang digunakan adalah deskriptif hasil penelitian menunjukkan Tahun anggaran 2014 dinas pekerjaan umum kota kotamobagu dalam pelporan belanja belum menerapkan PP no 71 tahun 2010 tetapi telah sesuai dengan PP No. 24 tahun 2005 dan telah berpedoman pada permendagri no 13 tahun 2006.Sitti Maryam Mohamad(2014) dengan judul Evaluasi penerapan akuntansi untuk belanja modal berdasarkan peraturan pemerintah No.71 tahun 2010 pada dinas pekerjaan umum kota manado tujuan penelitian ini Untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi untuk belanja modal pada dinas pekerjaan umum kota manado sudah sesuai dengan PP No.71 tahun 2010 metode yang digunakan adalah deskriptif hasil penelitian menunjukkan penerapan akuntansi untuk belanja modal pada Hardianti Suratinoyo 891

dinas pekerjaan umum kota manado sudah sesuai dengan PP No.71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah. Jenis Penelitian 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana peneliti secara langsung mendatangi objek penelitian yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan untuk memperoleh data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam mengevaluasi penerapan akuntansi belanja. Penelitian ini dilaksanaan di Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan yang berlokasi di Kantor Bupati Kelurahan Pondang kecamatan Amurang Timur. Adapun waktu penelitian dari bulan kira-kira selama 3 bulan. Penelitian ini menggunakkan jenis data kualitatif berupa sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan serta penerapan belanja pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan. Data Kuantitatif berupa data yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang terdapat dalam Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif. 2. Merumuskan permasalahan yang jelas dan menemukan tujuan serta manfaat penelitian. 3. Mengumpulkan informasi mengenai gambaran umum instansi dan data mengenai penerapan akuntansi belanja pada Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Minasa Selatan. 4. Melakukan analisis data yang diperoleh dengan menggunakkan analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi belanja pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan. 5. Mengajukan kesimpulan yang logis berdasarkan hasil penelitian tersebut dan memberikan saran-saran pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan. Teknik Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa, dan menginterpretasikan data-data yang diperoleh dari objek penelitian sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas sesuai keadaan yang sebenarnya. Selain itu juga menggambarkan atau membandingkan serta menguraikan suatu data sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dari data tersebut guna melengkapi penelitian ini. Penelitian yang menggunakan metode deskriptif mempunyai langkah penting, antara lain sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif. 2. Menganalisis pelaksanaan perubahan anggaran belanja langsung Hardianti Suratinoyo 892

3. Menganalisis pelaksanaan perubahan anggaran belanja tidak langsung. 4. Menarik kesimpulan. 5. Memberi saran. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Visi dan Misi Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan terwujudnya pariwisata Minahasa Selatan yang berdaya saing, berbudaya, beriman, berkelanjutan, hebat, dan terdepan. Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan 1. Meningkatkan kuailitas Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan berbudaya. 2. Mewujudkan Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan, berkelanjutan, meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat. 3. Meningkatkan kerjasama antar pelaku usaha wisata yang kuat dan kredibel. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan kegiatan promosi pariwsata. 5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menunjang sektor pariwisata. Pencatatan Belanja Langsung Dr. Belanja Lain-lain 186.682.208,00 Cr. Kas di Bendahara Pengeluaran SKPD 186.682.208,00 Belanja Tidak Langsung Dr. Belanja Pegawai 770.606.101,00 Cr. Kas di Bendahara Pengeluaran SKPD 770.606.101,00 Pembahasan Pengakuan belanja sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 menyatakan belanja diakui saat terjadi pengeluaran dari rekening kas umum daerah untuk seluruh transaksi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pengakuan belanja dalam hal ini belanja langsung dan belanja tidak langsung pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan diakui pada saat terjadinya pengeluaran pada Rekening Kas Umum Daerah sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Tabel 1 Perbandingan PP 71 Tahun 2010 dengan Dinas Kebudayaan dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa Selatan No PP 71 Tahun 2010 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab.Minsel Keterangan Hardianti Suratinoyo 893

1. Pengakuan belanja diakui saat terjadi pengeluaran dari rekening kas umum daerah atau entitas pelaporan 2. Pengakuan belanja diakui saat terjadi pengeluaran dari rekening kas umum daerah atau entitas pelaporan Sumber : Data olahan, 2016 belanja operasi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan diakui pada saat terjadinya pengeluaran pada kas dibendahara SKPD belanja Modal pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan diakui pada saat terjadinya pengeluaran pada Kas di Bendahara SKPD Sesuai Sesuai 4. PENUTUP Kesimpulan Tahun anggaran 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan dalam penerapan belanja sudah menerapkan menerapkan PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Belanja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang direalisasikan atau diterapkan sudah diakui pada saat keluarnya anggaran dari kas bendahara satuan kerja perangkat daerah. Saran Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan sebaiknya tetap mengawasi dan mengevaluasi belanjanya sehingga pemborosan pengeluaran dapat diminimalkan serta selalu mengacuh pada peraturan pemerintah yang berlaku agar pengelolaan keuangan menjadi efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Paper dalam jurnal [1] Singgima, Febrian. 2016. Evaluasi Prosedur Pengeluaran Kas Belanja Langsung pada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA Vol 4 No. 1 [2] Winarno, Kurniawan. 2016. Evaluasi penerapan akuntansi belanja modal berdasarkan peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 pada dinaspendidikan nasional provinsi Sulawesi utara. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA Vol 4 No. 1 [3] Kiaydemak, Dedy. 2015. Penerapan PP 71 tahun 2010 dalam pelaporan akuntansi belanja dinas pekerjaan umum kota kotamobagu tahun anggaran 2014. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA Vol 4 No. 1 Hardianti Suratinoyo 894

Buku [4] Pemerintah Republik Indonesia.2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Jakarta [5] Harahap, Sofyan Syafri 2011. Teori Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta [6] Hery, 2012. Cara Memahami Akuntansi: Intisari Konsep Dasar Akuntansi. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta. [7] Deddi Nordiawan, Ayuningtyas Hertianti 2010. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Salemba Empat [8] Republik Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.Jakarta. [9] Halim Abdul dan Mohammad Kusnufi,2010. Akuntansi Keuangan Daerah. Penerbit Salemba Empat, Jakarta Skripsi [10] Maryam, Sitti. 2011. Evaluasi Penerapan Akuntansi Belanja Modal Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 pada Dinas pekerjaan Umum Kota Manado. Skripsi.Universitas Sam Ratulangi. Manado Hardianti Suratinoyo 895