REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GAS IDEAL MELALUI METODE LEARNING TOGETHER DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL TIPE NHT BERBANTUAN LKS PADA MATERI GLB DI SMP

PENYEDIAAN BOOKLET UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GERAK LURUS DI MAN

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN WORD SQUARE PADA PERPINDAHAN KALOR DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA KUMON PADA MATERI HUKUM II NEWTON

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI HUKUM KIRCHOFF DI SMAN 1 MERANTI

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA

QUANTUM TEACHING DENGAN KERANGKA TANDUR UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA MAN 1 KUBU RAYA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DI SMA ARTIKEL OLEH CLAUDIA ALFENSIANITA NIM F

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG TUMBUKAN MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MEDIA ANIMASI DI SMA

THE EFFECT OF THE READING REFUTATION TEXT TO STUDENT S MISCONCEPTIONS REMEDIATION OF ACID BASE CONCEPT IN XI SCIENCES CLASS SMA NEGERI 4 PONTIANAK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

REMEDIASI MISKONSEPSI HUKUM ARCHIMEDES DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR ARTIKEL PENELITIAN.

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENYEDIAAN BACAAN BERBENTUK REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN MELALUI RECIPROCAL TEACHING DI SMA

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN KOKAMI PADA MATERI GERAK LURUS BERATURAN DI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENERAPAN MODEL NHT BERBANTUAN PHET DALAM REMEDIASI MISKONSEPSI FLUIDA DINAMIS SMAN 1 SUNGAI RAYA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA FLUIDA STATIS UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI GERAK PARABOLA

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI CERMIN DI SMP NEGERI 7 SUNGAI RAYA

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TEXT TRANSFORMATION BERBENTUK CATATAN:TS TENTANG IMPULS DAN MOMENTUM DI SMA

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENERAPAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LKS UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM I NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

INTEGRASI REMEDIASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM SOLVING MATERI SUHU DAN KALOR DI MAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

Kata kunci : Multi representasi, kemampuan kognitif, kemampuan pemecahan masalah

PENERAPAN PBL DENGAN HEURISTIK POLYA UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DINAMIKA ROTASI DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

TONI ERLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

REMEDIASI MISKONSEPSI PADA FLUIDA STATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MIND MAPPING DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN JIGSAW BERBANTUAN BOOKLET KELAS VIII SMP

EFEKTIVITAS KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMP NEGERI 1 AIR BESAR NONING NIM F

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK PADA SUB MATERI HUKUM ARCHIMEDES SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

REMEDIASI MISKONSEPSI RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PhET SIMULATION DI SMA

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN READING INFUSION SQ3R UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA SMK TENTANG GERAK JATUH BEBAS ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KALOR MENGGUNAKAN FAST FEEDBACK DI SMA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XII IPA MAN 1 PONTIANAK PADA MATERI DINAMIKA ROTASI MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLE 5E

PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SDN 30 PONTIANAK SELATAN

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Transkripsi:

REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GAS IDEAL MELALUI METODE LEARNING TOGETHER DI SMA Amin Mustajab, Stepanus Sahala S, Hamdani P. FISIKA, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: Aminbond8@gmail.com Abstract: This research aims to remediate students errors in solving ideal gas problems using Learning Together method assisted by Student Worksheet among students in Junior High School 1 Sekayam. Pre-experimental desing was choosen as the method in this research, using intact group method, 8 students from class XI IPA academic year 013/014 was chosen to participate in the one group pretestposttest design. McNemar and Chi Quadrat test showed that there was a significant decline in the number of students who experience mathematical errors (36,4%), physics errors (31,4%) and conception errors (1,4%). It is sugested for further study to conduct an alternative remediation activity in order to improve these results. Keywords: errors in solving problems, Learning Together Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meremediasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal gas ideal dengan menggunakan metode Learning Together berbantuan LKS. Pre-experimental design merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, dengan rancangan one-group pretest-posttest melibatkan 8 siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekayam tahun ajaran 013/014 yang dipilih menggunakan teknik intact group. Hasil penelitian menunjukan terjadi penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan matematis sebesar 36,4%, kesalahan fisis sebesar 31,4% dan kesalahan memahami konsep sebesar 1,4%. Hasil uji McNemar dan uji Chi Kuadrat memperlihatkan adanya perubahan yang signifikan terhadap jumlah siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal gas ideal. Kata kunci : kesalahan menyelesaikan soal, Learning Togerher F isika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mengkaji dan mempelajari fenomena atau gejala-gejala alam dan interaksinya melalui pengetahuan, pendengaran dan rasa dengan keterampilan tertentu (Sans, Pohan, Wiwik 004: 1). Surya dan Amin (dalam Filjanah, 006: 1), mengemukakan bahwa tujuan pendidikan akan dicapai dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku dalam diri siswa, dan sudah menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Menurut Suparno (005: 19) miskonsepsi terjadi pada semua materi fisika. Salah satu sub-materi fisika dalam pelajaran fisika yaitu gas ideal, sub-materi gas ideal ini bersifat abstrak sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan soal gas ideal. Faktor kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal 1

gas ideal dapat diketahui dengan melakukan analisis apakah siswa mengalami kesalahan dalam berhitung, kesalahan fisis atau kesalahan dalam memahami konsep. Penelitian yang dilakukan oleh Mahmudah (013) dari 10 orang siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Surakarta pada tahun ajaran 01/013 menemukan jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pokok teori kinetik gas adalah kesalahan konsep (56%), dan kesalahan hitung (44%). Berdasarkan hasil wawancara kepada guru fisika Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Sekayam diperoleh bahwa masih terdapat siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal gas ideal. Ada tiga hal yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal gas ideal yaitu pemahaman konsep siswa masih rendah, kemampuan berhitung siswa kurang dan adanya kesalahan fisis (kesalahan dalam menggunakan persamaan dan menentukan satuan). Selain itu dasarkan hasil ulangan masih terdapat nilai siswa yang dibawah KKM yaitu 70. Salah satu alternatif untuk mengatasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal gas ideal di SMA Negeri 1 Sekayam adalah dengan menggunakan metode learning together berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) karena siswa dituntut bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam kegiatan belajar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yulianingrum (009) pembelajaran fisika dengan mengunakan metode learning together dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa ini karena proses pembelajaran sebagai hasil dari interaksi sosial dalam metode learning together, sehingga transfer pengetahuan dapat terjadi lebih intensif karena ketiadaan batas dan hambatan mental jika siswa belajar dengan temannya sendiri. Pengunaan LKS pada penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (013) menemukan terjadinya penurunan jumlah miskonsepsi siswa pada materi GLB sebesar 55,54% (tergolong sedang). LKS dapat berisi tugas bagi tiap-tiap kelompok dan materi pembelajaran secara ringkas. Azhar (dalam Defriyanto, 007) mengatakan bahwa LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang ditumbuhkan pada diri siswa. LKS mempunyai fungsi sebagai urutan kerja yang diberikan dalam kegiatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler terhadap pemahaman materi yang telah diberikan. Berdasarkan data dan uraian yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk meremidiasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal gas ideal melalui metode learning together berbantuan LKS di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekayam. Kegiatan remidiasi yang dilakukan berupa pengajaran ulang dengan menggunakan metode pembelajaran learning together berbantuan LKS. Melalui kegiatan remidiasi ini, diharapkan siswa dapat mengatasi kesalahan dalam menyelesaikan soal gas ideal dengan kerja sama antara siswa yang mengutamakan penjelasan dan penjabaran.

METODE Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimen. Bentuk penelitian yang diggunakan adalah Pre-Experimental Desing rancangan One- Group Pretest-Posttest Desing. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekayam tahun ajaran 013/014 terdiri dari kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA yang berjumlah 63 orang dan sampel yang diambil yaitu kelas XI IPA yang berjumlah 31 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengukuran. Teknik Pengukuran digunakan karena penelitan ini berupa penelitian eksperimen dan data yang dianalisis merupakan data kuantitatif. Karena teknik dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran maka alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa tes, tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa 5 soal esai. Tes tertulis digunakan untuk melihat kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal gas ideal. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas konstruk dan validitas isi (content validity). Instrumen penelitian yang divalidasi yaitu soal tes tertulis dan didapatkan hasil validasi instrumen untuk soal pre-test diperoleh tingkat validasi yaitu 3,736 dengan kategori tinggi dan untuk soal post-test diperoleh tingkat validasi yaitu 3,736 dengan kategori tinggi.. Sedangkan Pengujian reliabilitas pada instrumen ini menggunakan Internal Consistency Reliability, dengan cara mencobakan instrumen sekali saja dan instrumen yang direliabilitasi yaitu tes, kemudian didapatkan hasil reliabilitas untuk soal pre-test diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,53 (kategori sedang) dan untuk soal posttest yaitu 0,58 (ketegori sedang). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 80% 60% 40% 0% 0% 45,00% 3,57% 1,4% kesalahan memahami konsep 68,57% 74,8% 37,14% 31,4% kesalahan fisis 37,85% 36,4% kesalahan matematis pre-test post-test penurunan Gambar 1 Distribusi persentase rata-rata jumlah siswa pre-test, post-test dan distribusi persentase penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal gas ideal kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekayam. 3

Sehingga rata-rata persentase Pre-Test, Post-Test dan penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan memahami konsep, fisis dan matematis sebagai berikut : Distribusi hasil tes tertulis siswa disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Distribusi Persentase Penurunan Jumlah Siswa Pre-Test, Post-Test Yang Mengalami Kesalahan Menyelesaikan Soal Gas Ideal Jenis Kesalahan Soal nomor Pre-test Post-test Penurunan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Kesalahan memahami konsep 1 9 3,6% 3 10,71% 6 1,4% 6 1,4% 7,14% 4 14,8% 3 1 4,8% 7,14% 10 35,71% 4 3 8,14% 19 67,8% 4 14,8% 5 13 46,4% 7 5% 6 1,4% Total 63 45% 33 3,57% 30 1,4% Fisis 1 18 64,8% 9 3,14% 9 3,14% 15 53,57% 5 17,85% 10 35,71% 3 14 50% 4 14,8% 10 35,71% 4 3 8,14% 1 75% 7,14% 5 6 9,85% 13 46,4% 13 46,4% Total 96 68,57% 5 37,14% 44 31,4% Matematis 1 3 8,14% 10 35,71% 13 46,4% 17 60,71% 6 1,4% 11 39,8% 3 14 50% 3 10,71% 11 39,8% 4 4 85,71% 1 75% 3 10,71% 5 6 9,85% 13 46,4% 13 46,4% Total 104 74,8% 53 37,85% 51 36,4% 4

Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan jumlah siswa yang mengalami kesalahan memahami konsep, fsis, matmatis. Tabel Hasil Uji Mcnemar Dan Chi Kuadrat Perubahan Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesalahan Memahami Konsep No saoal A B C D Uji Taraf signifikansi 1 1 17 3 7 5 Chi Kuadrat Signifikan 0 4 4 Chi Kuadrat Signifikan 3 0 16 10 1,1 McNemar Signifikan 4 3 3 15 7,5 McNemar Tidak signifikan 5 13 5 8 4,9 McNemar signifikan Total 6 71 7 36,8 McNemar signifikan Rata-rata 4,56 signifikan Keterangan: A = Jumlah siswa yang menjawab benar pada Pre-test dan salah pada Post-test B = Jumlah siswa yang menjawab benar pada Pre-test dan benar pada Post-test C = Jumlah siswa yang menjawab salah pada Pre-test dan salah pada Post-test D = Jumlah siswa yang menjawab salah pada Pre-test dan benar pada Post-test Tabel 3 Hasil Uji Mcnemar Dan Chi Kuadrat Perubahan Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesalahan Fisis No saoal A B C D Uji Taraf signifikansi 1 0 6 9 13 15,07 Chi Kuadrat Signifikan 0 13 4 11 13,09 McNemar Signifikan 3 1 13 3 11 11 McNemar Signifikan 4 3 17 6 1,77 Chi Kuadrat Tidak signifikan 5 0 13 13 15,07 McNemar signifikan Total 4 36 46 54 41,95 McNemar signifikan Rata-rata 8,3 signifikan 5

Keterangan: A = Jumlah siswa yang menjawab benar pada Pre-test dan salah pada Post-test B = Jumlah siswa yang menjawab benar pada Pre-test dan benar pada Post-test C = Jumlah siswa yang menjawab salah pada Pre-test dan salah pada Post-test D = Jumlah siswa yang menjawab salah pada Pre-test dan benar pada Post-test Tabel 4 Hasil Uji Mcnemar Dan Chi Kuadrat Perubahan Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesalahan Matematis No saoal A B C D Uji Taraf signifikansi 1 0 9 10 9 9 Chi Kuadrat Signifikan 1 10 6 11 10,83 McNemar Signifikan 3 1 14 11 10,83 Mcnemar Signifikan 4 3 1 19 5 0,5 Chi Kuadrat Tidak signifikan 5 0 13 13 15,07 McNemar signifikan Total 5 36 50 49 37,5 McNemar signifikan Rata-rata 7,5 signifikan Keterangan: A = Jumlah siswa yang menjawab benar pada Pre-test dan salah pada Post-test B = Jumlah siswa yang menjawab benar pada Pre-test dan benar pada Post-test C = Jumlah siswa yang menjawab salah pada Pre-test dan salah pada Post-test D = Jumlah siswa yang menjawab salah pada Pre-test dan benar pada Post-test Pembahasan Besar persentase jumlah siswa yang mengalami kesalahan memahami konsep, kesalahan fisis dan kesalahan matematis terdapat pada Tabel 1. Pada pretest besar persentase jumlah siswa yang mengalami kesalahan memahami konsep sebesar 45%, kesalahan fisis sebesar 68,57% dan kesalahan matematis sebesar 74,8%. Pada post-tes persentase jumlah siswa yang mengalami kesalahan memahami konsep sebesar 3,57%, kesalahan fisis sebesar 37,14% dan kesalahan matematis sebesar 37,85%. Dari data yang disajikan jumlah siswa yang mengalami kesalahan matematis adalah yang terbesar hal ini dikarenakan secara sistematis jika siswa mengalami kesalahan memahami konsep dan mengalami kesalahan maka dipastikan siswa mengalami kesalahan matematis tetapi tidak sebaliknya, sehingga jumlah siswa yang menglami kesalahan matematis 6

merupakan jumlah kesalahan terbesar. Menurut Sutrisno (1993: 3), secara garis besar ada dua kesalahan yang dilakukan siswa menurut sifatnya, yaitu: 1. Kesalahan acak; yaitu kesalahan yang dilakukan siswa tidak berhubungan satu dengan lainnya. Sehingga apabila siswa melakukan suatu kesalahan, maka tidak menyebabkan kesalahan lainnya.. Kesalahan sistematis; merupakan kesalahan-kesalahan yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Sehingga apabila siswa melakukan suatu kesalahan, maka akan menyebabkan kesalahan lainnya. Persentase penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan matematis sebanyak 36,4%, kemudian kesalahan fisis sebanyak 31,4% dan kesalahan memahami konsep siswa turun sebesar 1,4%. Persentase penurunan kesalahan matematis merupakan penurunan kesalahan terbesar yang terjadi hal ini dikarenakan pada kesalahan fisis merupakan kesalahan yang sistematis terhadap kesalahan memahami konsep siswa, bila konsepsi siswa tentang gas ideal sudah benar maka secara signifikan akan mengurangi kesalahan matematis yang dilakukan oleh siswa. Penurunan jumlah siswa yang melakukan kesalahan ini karena pada proses remediasi menggunakan metode learning together siswa dibagi kedalam beberapa kelompok kecil dimana kelompok tersebut merupakan kelompok yang heterogen dangan kemampuan kognitif yang berbeda pada mata pelajaran fisika. Dengan kelompok yang heterogen ini siswa akan secara aktif berinteraksi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Bila terdapat siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan tugas maka anggota lain akan membantu menyelesaikan tugas dan bila anggota kelompok tidak dapat menyelesaikan tugas maka bantuan diberikan oleh guru. Temuan ini juga sama dengan temuan Yulianingrum (009) pembelajaran fisika dengan mengunakan metode learning together dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil uji McNemar dan uji Chi Kuadrat memperlihatkan adanya perubahan positif yang signifikan terhadap jumlah siswa yang mengalami kesalahan memahami konsep ( = 5%, tabel= 3,84, hitung= 4,56, db= 1); kesalahan fisis ( = 5%, tabel= 3,84, hitung= 8,3, db= 1) dan kesalahan matematis ( = 5%, tabel= 3,84, hitung= 7,5, db= 1) dalam menyelesaikan soal gas ideal antara pre-test dan post-test. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal gas ideal merupakan hasil dari remediasi menggunakan metode learning together berbantuan LKS. Pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode learning together, pembagian siswa kedalam kelompok kecil dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa sehingga siswa aktif bertanya kepada anggota yang dapat membantu ataupun kepada guru dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Dalam proses penyelesaian tugas tiap anggota kelompok akan membantu menyelesaikan tugas dengan memberikan penjelasan hingga anggota kelompok yang mengalami kesulitan dapat menyelesaikan tugas dengan benar sehingga siswa yang sebelumnya mengalami kesalahan menjadi tidak mengalami kesalahan. 7

Uji Chi Kuadrat dilakukan karena terdapat beberapa indikator soal dimana frekuensi harapannya kurang dari 5. Uji Chi Kuadrat dipilih karena jumlah sampel penelitian lebih dari 5 sehingga tidak dapat menggunakan uji binomial, kemudian uji Chi Kuadrat juga digunakan untuk melihat adanya perbedaan jumlah siswa yang mengalami kesalahan dan jumlah siswa yang tidak mengalami kesalahan. Menurut Sugiyono (01) uji McNemar berdistribusi Chi Kuadrat sehingga rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis pada dasarnya berasal dari Chi Kuadrat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa remediasi menggunakan metode learning together memberikan perubahan positif yang signifikan terhadap penurunan jumlah siswa yang mengalami kesalahan memahami konsep, fisis dan matematis di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekayam dalam menyelesaikan soal gas ideal. Adapun kesimpulan khusus dalam penelitian ini, antara lain: (1) Sebelum diberikan remediasi menggunakan metode learning together berbantuan LKS rata-rata siswa yang mengalami kesalahan memahami konsep sebesar 45%, kesalahan fisis sebesar 68,57%, dan kesalahan matematis 74,8% dalam menyelesaikan soal gas ideal di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekayam. Setelah diberikan remediasi menggunakan metode learning together berbantuan LKS rata-rata siswa yang mengalami kesalahan memahami konsep sebesar 3,57%, kesalahan fisis sebesar 37,14%, dan kesalahan matematis 37,85% dalam menyelesaikan soal gas ideal di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekayam. () Setelah diberikan remediasi menggunakan metode learning together berbantuan LKS rata-rata penurunan kesalahan memahami konsep sebesar 1,4%, kesalahan fisis sebesar 31,4%, kesalahan matematis sebesar 36,4% dalam menyelesaikan soal gas ideal di kelas XI IPA SMA Negeri 1Sekayam. (3) Remediasi menggunakan metode learning together berbantuan LKS memberikan perubahan yang signifikan terhadap kesalahan memahami konsep ( = 5%, tabel= 3,84, hitung= 4,56, db= 1), kesalahan fisis ( = 5%, tabel= 3,84, hitung= 8,3, db= 1), kesalahan matematis ( = 5%, tabel= 3,84, hitung= 7,5, db= 1). Saran Berdasarkan temuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: (1) Agar kegiatan remediasi yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada metode learning together disarankan untuk menggunakan lembar observasi. () Penelitian selanjutnya disarankan mengatasi kesalahan strategi siswa dalam menyelesaikan soal gas ideal. (3) Peneliti harus selalu mendampingi dan mengawasi siswa dalam proses pembelajaran agar kekeliruan yang dijelaskan siswa kepada rekanya dapat langsung diatasi. 8

DAFTAR RUJUKAN Arcana, I Nyoman. (005). Peningkatan Penguasaan Trigonometri dalam Pembelajaran Fisika Suatu Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research). Surabaya: UKWMS. Anggraini, R. W. D. (013). Remediasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada materi Gerak Lurus Beraturan (GLB) di Kelas VII SMP Negeri 1 Seedong Kabupaten Pontianak.skripsi. Pontianak: FKIP Untan. Arikunto, S. (006). Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rienka Cipta. Defriyanto. 007. Pengaruh Penerapan Metode PQ4R Berbantuan LKS terdapat Peningkatan Hasil Belajar Kelas I Penjualan (IPJ 3 ) Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di SMK Negeri 3 Pontianak. Skripsi. Pontianak: FKIP Untan. Ischak dan, W. (1987). Program Remidial Dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Liberti. Mahmudah, I. R. (013). Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Pokok Teori Kinetik Gas Pada siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Surakarta Tahun ajaran 01/013. Surakarta: http://library.uns.ac.id/dglib/pengguna.php?mn=showview&id=3436 (diakses : 7 maret 014). Nawawi, H. (1990). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: GADJA MADA UNIVERSITY PRESS. Nevin & Onder. (00). Mathematical Mistake Of Solving Physics Problem. (Online). (http://math.unipa.it/-grim/siorhuns.pdf, diakses Februari 014). Riduwan. (003). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Ridwan A. S. (013). INOVASI PEMBELAJARAN. Jakarta: BUMI AKSARA. Sudijono, A. (009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Sugiyono. (01). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suparno, P. (005). Miskonsepsi Dan Perubahan Konsepsi Dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT.Grasindo. Yulianingrum. (010). Penggunaan Model Learning Together Untuk Mengingkatkan Hasil belajar Fisika Kelas X-1 SMA N 1 GEDONGTATAAN Tahun pelajaran 009/010. Jurnal Penelitian Mahasiswa Online (Diakses : 6 maret 014). 9