PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

BAB I PENDAHULUAN. tentu saja dapat meningkatkan kebutuhan perangkat switch yang lebih banyak dan

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

ANALISIS KINERJA JARINGANLOCAL AREA NETWORK MENGGUNAKANCISCO PACKETTRACERPADA SATUAN BRIMOB POLISI DAERAH SUMATERAUTARA

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

a. Local Area Network (LAN)

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA ANTRIAN M/M/1/N PADA WIRELESS LAN MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

BAB II TINJAUAN TEORITIS

TUGAS JARINGAN KOMPUTER (JARKOM)

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

Tutorial VLAN [MENGENAL V-LAN] PENGANTAR

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IP Subnetting dan Routing (1)

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN

Gambar 1 Sebuah jaringan flat menggunakan 4 buah switch 1

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS

Makalah Seminar Kerja Praktek KONFIGURASI VLAN PADA JARINGAN KOMPUTER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN PACKET TRACER

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin lama semakin

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLENTASI VLAN. Gambar Jaringan VLAN BAGAIMANA VLAN BEKERJA

KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN VLAN DENGAN TOPOLOGI CISCO PACKET TRACER PADA GEDUNG DUA LANTAI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI ROUTING

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

MENGENAL VLAN DAN IMPLEMENTASINYA

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Cara Setting IP Address DHCP di

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VLAN DENGAN PERANGKAT JARINGAN MIKROTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembahasan dimulai dari latar belakang penulisan, ruang lingkup yang akan dibahas

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN IAIN LANGSA BERBASIS VLAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG

PERANCANGAN DAN SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN SUBNETTING CLASSLESS INTERNET DOMAIN ROUTING (CIDR)

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN]

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

Tutorial Cisco Packet Tracer: Konfigurasi VLAN Pada Switch

SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

APLIKASI JARINGAN KOMPUTER SKALA SEDANG PADA KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA ROUTING BORDER GATEWAY PROTOCOL PADA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS RESUME PAPER KEAMANAN KOMPUTER IDENTITAS PAPER ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI FIREWALL DAN TRAFFIC FILTERING MENGGUNAKAN CISCO ROUTER

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

KONFIGURASI ROUTING PROTOCOL RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) MELALUI SIMULASI DENGAN PACKET TRACER 5.

ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum

Jakarta, Januari 2012 AGUSTIAN WICAKSONO. vii

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

Tugas Jaringan komputer VLAN PADA MIKROTIK

Analisis dan Perancangan Sistem Manajemen Network Berbasis Virtual Local Area Network (Studi Kasus : PT. Sumbertama Nusa Pertiwi)

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

PEMANFAATAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DAN PENGHEMATAN HOST DENGAN METODE VARIABLE LENGTH SUBNET MASK (VLSM)

SIMULASI JARINGAN FRAME RELAY MENGGUNAKAN METODE NAT DAN DYNAMIC ROUTING RIP

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH

MODUL 8 TEORI DASAR. Packet loss = (P. Packets _ trasnmitte d. sehingga. ini. melakukan. pengiriman

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail: fernadiharlem@gmail.com ABSTRAK Semakin tinggi tingkat permintaan dan meningkatnya jumlah pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil yang maksimal, baik dari segi efisiensi dan peningkatan keamanan jaringan itu sendiri, maka perlu untuk merancang konsep Virtual Local Area Network (VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik. Cisco Packet Tracer dapat digunakan untuk simulasi yang mencerminkan gambaran dari koneksi jaringan komputer pada sistem jaringan yang digunakan. Pada tulisan ini dirancang jaringan VLAN menggunakan software Cisco Packet Tracer berdasarkan metode DynamicRouting RIPv2 pada sebuah gedung dengan empat lantai untuk mengetahui kinerja delay, throughput dan packetloss. Dari analisis kinerja jaringan rancangan VLAN didapat delay berturut-turut sebesar 7,75 ms, 18,75 ms, 20,75 ms dan 19,5 ms serta throughput sebesar 33,03 kbps, 13,65 kbps, 12,33 kbps dan 13,12 kbps. Sementara packet loss pada perancangan adalah sama yaitu sebesar 0%. Kata Kunci : Cisco Packet Tracer, VLAN, delay, throughput, packetloss 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi komputer pada saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat dan menyentuh hampir segala aspek kehidupan manusia. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan dalam jaringan komputer, diperlukan pengembangan jaringan LAN dalam suatu jaringan komputer. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan kebutuhan perangkat switch yang lebih banyak dan akan menambah biaya perancangan. VLAN dapat membagi sebuah LAN menjadi beberapa broadcastdomain. Dalam implementasinya VLAN mempunyai keunggulan karena tidak memerlukan perubahan fisik pada jaringan, tetapi dapat memberikan berbagai tambahan pada teknologi jaringan. Untuk dapat melihat kinerja sebuah jaringan komputer, seorang administrator jaringan memerlukan aplikasi Network Monitoring System untuk simulasi yang dapat mencerminkan arsitektur dari jaringan komputer pada sistem jaringan yang digunakan. Cisco Packet Tracermerupakan software untuk simulasi jaringan komputer yang paling mudah penggunaan dan instalasinya. Dengan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer, simulasi data mengenai jaringan dapat dimanfaatkan menjadi informasi tentang keadaan koneksi suatu komputer dalam suatu jaringan, apabila terjadi masalah dalam interkoneksi jaringan. Dalam pembangunan jaringan VLAN ada dua jenis routing, yaitu static dan dynamic. Penggunaan dynamicrouting lebih dianjurkan karena mempermudah kinerja administrator dalam mengkonfigurasi jaringan tanpa harus memperbaharui konten dari jaringan jika terjadi perubahan. 2. Sistem Jaringan Komputer Ada beberapa jenis jaringan komputer yang dibedakan atas dasar ruang lingkupnya yaitu [1] : 1. LAN (Local Area Network) adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan di dalam area tertentu. 2. WAN (Wide Area Network) adalah jaringan yang diperluas ke area yang 110 copyright@ DTE FT USU

lebih luas misalnya satu blok kota, dimana untuk menghubungkannya sering menggunakan saluran telepon yang telah tersedia. 3. MAN (Metropolitan Area Network) adalah LAN yang diperluas sehingga dapat meliputi kota dengan diameter 50 km. Tidak menggunakan Ethernet atau Tiken Passing tetapi menggunakan DQDB (Distributed Queque Dual Bus). Jaringan LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung dan biasanya jangkauannya tidak lebih dari 1 kilometer persegi. Beberapa model konfigurasi LAN biasanya berupa sebuah komputer yang dijadikan sebagai file server yang digunakan untuk menyimpan perangkat lunak ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan lokal. Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain sehingga suatu kiriman paket data dapat sampai alamat tujuan berdasarkan IP address yang dituju. Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh admin jaringannya. Static routing mengharuskan admin untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamikadalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis. Virtual Local Area Network atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.penggunaan VLAN membuat pengaturan jaringan menjadi fleksibel dimana segmen dapat dibuat berdasarkan tiap bagian atau departemen tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti Gambar 1 [2]. Gambar 1 Jaringan VLAN Menurut IEEE standard 802.1Q, Virtual LAN menawarkan sebuah metode untuk membagi satu fisik network ke banyak broadcast domain. dalam networkbesar, broadcast domain ini biasanya sama dengan batas IP subnet, yang masing-masing subnet mempunyai satu VLAN. Ada dua tipe koneksi atau interface pada switch yang digunakan untuk implementasi VLAN yakni access-links dan trunk-links. Tipe koneksi ini akan ditentukan pada port-port sebuah switch melalui konfigurasi melalui sistem yang ada pada switch tersebut. Cisco Packet Tracer adalah salah satu aplikasi yang dibuat oleh Ciscosebagai simulator dalam pembelajaran Cisco Networking maupun simulasi dalam mendesain jaringan komputer. Dalam software ini telah tersedia beberapa alat-alat yang sering dipakai atau digunakan dalam merancang suatu sistem jaringan, sehingga dapat dengan mudah membuat sebuah simulasi jaringan komputer didalam PC. Pada Gambar 2 dapat dilihat tampilan awal Cisco Packet Tracer. 111 copyright@ DTE FT USU

Troughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth. Karena throughput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat fix, sementara throughput sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Gambar 2 Tampilan awal Cisco Packet Tracer Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga waktu proses yang lama. Pada Tabel 1 dapat dilihat standar kualitas Delay. Persamaan perhitungan Delay [3]: Delay rata-rata = (1) Tabel 1 Standar Kualitas Delay ( versi TIPHON) Nilai Delay Kualitas <150 ms Sangat bagus 150-300 ms Bagus 300-450 ms Sedang >450 ms Buruk Persamaan perhitungan Throughput [4] : Throughput = (3) 3. Perancangan VLAN Pada jaringan yang terlihat pada Gambar 3 tiap hub menghubungkan host-host yang terdapat pada setiap lantai dan hub-hub setiap lantai terhubung pada satu switch yang menghubungkan semua hub dengan satu router. Setiap lantai mewakili satu VLAN. Untuk memudahkan manajemen VLAN, tiaptiap departemen di kelompokkan menjadi sebuat VLAN ID. Pembagian VLAN ID dapat berdasarkan departemen pada VLAN ini diperlihatkan pada Tabel 3 Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Packet Loss dapat terjadi karena sejumlah faktor, mencakup penurunan sinyal dalam media jaringan, melebihi batas saturasi jaringan, paket yang corrupt yang menolak untuk transit, kesalahan hardware jaringan. Pada Tabel 2 dapat dilihat kategori jaringan. Persamaan perhitungan packetloss [4] : Packetloss= ( ) x100% (2) Tabel 2 Kategori jaringan berdasarkan nilai packet loss (versi TIPHON) Kategori Packet Loss Sangat Bagus 0% Bagus 3% Sedang 15% Buruk 25% Gambar 3 Rancangan jaringan Tabel 3 Pembagian VLAN ID Departemen VLAN ID HRD 2 Keuangan 3 IT 4 Penjualan 5 Jaringan pada Gambar 3dikonfigurasikan dengan menggunakan ketentuan-ketentuan berikut : 112 copyright@ DTE FT USU

1. Setiap host dapat mengakses host yang berada dengan jaringan yang sama dengannya. 2. Setiap host memiliki akses untuk berhubungan dengan host yang memiliki alamat jaringan yang berbeda. 3. Koneksi switch dengan router merupakan koneksi trunk-link. 4. Router dikonfigurasi RIP versi 2. 5. Menggunakan konfigurasi Dynamic Routing. 4. Pengujian dan Analisis Pengujian dari hasil konfigurasi VLAN dari program cisco packet tracer dilakukan dengan menggunakan perintah ping. Aplikasi ini dapat diakses dari command prompt yang terdapat pada masing-masing host yang terhubung ke jaringan. Alokasi IP untuk setiap VLAN ini diperlihatkan pada Tabel 4. Tabel 4 Alokasi IP untuk setiap VLAN. VLAN database Alokasi IP VLAN 2/HRD 192.168.2.0/24 VLAN 3/Keuangan 192.168.3.0/24 VLAN 4/IT 192.168.4.0/24 VLAN 5/Penjualan 192.168.5.0/24 Dari hasil pengujian perancangan dengan menggunakan software Cisco Packet Tracer dapat dilihat bahwa host antar VLAN dapat terkoneksi dengan baik. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil pengujian jaringan Parameter Pengujian Hasil PC0 ke PC2 7,75 ms Delay PC0 ke PC9 18,75 ms PC0 ke PC25 20,75 ms PC0 ke PC19 19,5 ms PC0 ke PC2 0 % Packet loss PC0 ke PC9 0 % PC0 ke PC25 0 % PC0 ke PC19 0 % PC0 ke PC2 33,03 kbps Throughput PC0 ke PC9 13,65 kbps PC0 ke PC25 12,33 kbps PC0 ke PC19 13,12 kbps Sedangkan pada pengujian (PC0 VLAN 2) ke (PC9 VLAN 3) menghasilkan delay yang lebih besar yaitu 18,75 ms. Hal ini diakibatkan jarak yang mempengaruhi delay. Namun rata-rata nilai delay masih berkisar <150 ms, dimana nilai delay tersebut termasuk dalam kategori sangat bagus sesuai dengan Tabel 1. Sedangkan Packet loss untuk setiap pengujian pada masing-masing VLAN bernilai 0%. Sehingga dapat disimpulkan setiap pengujian pengiriman paket pertama dengan menggunakan software Cisco Packet Tracer tidak akan mengalami kehilangan paket (lost), dimana nilai tersebut termasuk kategori sangat bagus menurut Tabel 2. Sementara untuk hasil throughput pada hasil pengujian (PC0 VLAN 2) ke (PC02 VLAN 2) dengan (PC0 VLAN 2) ke (PC09 VLAN 3) menghasilkan selisih throughput yang cukup besar yaitu 33,03 kbps dengan 13,65 kbps. 5. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan hasil pengujian delay menurut software Cisco Packet Tracer, untuk hasil delay terbesar terjadi ketika pengujian (PC0 VLAN 2) ke (PC25 VLAN 4) yaitu sebesar 20,75 ms. 2. Untuk hasil throughput menurut software Cisco Packet Tracer, untuk hasil terkecil terjadi ketika pengujian (PC0 VLAN 2) ke (PC25 VLAN 4) yaitu sebesar 12,33 kbps. 3. Berdasarkan hasil pengujian packetloss menurut software Cisco Packet Tracer untuk setiap pengujian sebesar 0%. Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa hasil pengujian (PC0 VLAN 2) ke (PC02 VLAN 2) memiliki delay yang tidak besar yaitu 7,75 ms. 113 copyright@ DTE FT USU

Referensi [1] Sofana I, 2008. Membangun Jaringan Komputer. Bandung : Informatika [2] Dwiarum Astriani. 2013. Perancangan VLAN dengan cisco packet tracer.http://ilmukomputer.org/2013/01 /30/perancangan-sederhana-vlandengan-cisco-packet-tracer/ [3] Yanto. 2011. Analisis QOS (Quality Of Service) Pada Jaringan Internet (Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura).http://jurnal.untan.ac.id/i ndex.php/justin/article/download/880/85 8. [4] Faruq. 2011. Praktikum 14 Analisa QoS Jaringan.http://lecturer.eepisits.edu/~zenhadi/kuliah/Jarkom1/Prakt2 0Modul%2014%20Analisa%20QoS.pdf 114 copyright@ DTE FT USU