PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE MODELLING THE WAY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN

Oleh Sariduma Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

Oleh Rosmindo Sitorus Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

Oleh Desi Khairani Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

Oleh Devi Maria Tri Putri Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

hitung = 6,71 > t tabel = 2,01 maka hipotesis nihil (H o ditolak, sedangkan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

Oleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak

Oleh Elisda Betharia Marpaung Atika WAsilah, S.Pd., M.Pd. ABSTRAK

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

Oleh Rahmayanti Harahap

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

PENGARUH MODEL PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELJARAN 2016/2017

PENGARUH METODE JIGSAW II (JIG II) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS IX SMP SINAR HUSNI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

KEEFEKTIFAN MEDIA BOCI

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini, M.Pd

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

ABSTRAK. Analisis pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Selanjutnya, dari perhitungan uji hipotesis diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

Oleh Devi Srita Ulina Br Bangun Dr. Syahnan Daulay, M.Pd.

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PANCINGAN KATA KUNCI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIGUMPAR TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

PENGARUH MEDIA TELEVISI SI BOLANG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 38 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

PENGARUH METODE PANCINGAN KATA KUNCI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS VIII SMP SWASTA MULIA PRATAMA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ABSTRAK Siti Aisah NIM , Pengaruh Media Blog (Jurnal Online

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

Oleh: Asher Liparawinto Pasaribu Drs. Syahnan Daulay, M.Pd.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN

PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

PENGARUH STRATEGI IMAJINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN NILAI KEHIDUPAN DALAM CERPEN OLEH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

Disusun dan Diajukan oleh : SRI PRATIWI NIM Telah Diverifikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diunggah pada Jurnal Online

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

EFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX

PENDAHULUAN Pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan utama

Oleh Basa Elisa Febriani Sirait Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, menulis teks diskusi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. STAD terhadap hasil belajar tinis meja. Maka dalam bab ini akan diuraikan hal-hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI. Oleh : SURYATI A

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE MODELLING THE WAY (MEMBUAT CONTOH PRAKTIK) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK DRAMA OLEH SISWA KELAS VIII SMP N 2 PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Vera Admadina Panggabean Dr. Rosmawaty, M.Pd. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) terhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama oleh siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP N 2 Perbaungan sebanyak 388 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen, dengan tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh sebelum perlakuan dan setelah dilakukan perlakuan dengan model yang digunakan yaitu Model Pembelajaran Active Learning Tipe Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Drama. Sampel diambil secara acak sebanyak 40 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes menganalisis unsur intrinsik drama. Nilai rata-rata post-test adalah 74,62, sedangkan untuk pre-test adalah 62,75. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa setelah perlakuan (post-test) lebih tinggi daripada sebelum perlakuan (pre-test). Pengujian hipotesis diperoleh t hitung = 4,56, kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% = 2,02. Karena t hitung = 4,56 > t tabel = 2,02 maka hipotesis nihil (H o ) ditolak. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) mempengaruhi menganalisi unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan. Kata kunci: Active learning tipe modeling the way, menganalisis unsur intrinsik, drama. PENDAHULUAN Sastra merupakan cerminan kehidupan masyarakat secara umum maupun kontemporer. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia selalu berupaya dengan menggunakan segala akal dan keterampilannya untuk membuat benda-benda atau alat-alat yang dapat digunakan untuk membahagiakan kehidupannya. Sastra 1

sebagai seni sastra, juga salah satu kebutuhan manusia yang dapat menyenangkan kehidupannya. Seni sastra pada dasarnya adalah untuk digauli, dikenal, dipahami dan dinikmati, sastra adalah untuk dibaca, ditonton, diragakan dengan tujuan untuk dihayati dan dari sastra diperoleh kenikmatan. Pengajaran sastra bukanlah pengajaran tentang sastra melainkan proses belajar mengajar yang memberikan kemampuan dan keterampilan mengapresiasi sastra melalui proses interaksi dan transaksi antara cipta sastra dengan yang dipelajarinya. Sekolah merupakan suatu lembaga formal yang akan mengajarkan sastra itu sendiri. Sekolah diharapkan dapat melakukan pembinaan dan pengembangan untuk merealisasikan pengajaran sastra bagi siswa. Salah satu pembinaan dan pengembangan itu dapat dilakukan melalui proses pengajaran di sekolah tersebut. Sasaran utama untuk merealisasikan pengajaran sastra terutama drama adalah sekolah. Sebab sekolah merupakan tempat atau wadah untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan dan kearifan. Siswa juga bukan sekedar mencari makna tetapi dapat memberi makna dari apa yang telah dipelajarinya dari pembelajaran sastra, khususnya drama. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), memahami unsur intrinsik drama sebagai bagian sastra merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dipelajari di tingkat SMP kelas VIII tepatnya pada Kompetensi Dasar 5.1. Menanggapi unsur pementasan naskah drama. Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu menanggapi dan menganalisis unsur intrinsik drama dari pementasan drama tersebut. Tetapi setelah dilihat dari proses belajar siswa, ternyata masih banyak siswa yang kurang dalam menanggapi ataupun memahami unsur intrinsik drama. Ini terlihat dari penelitian Hasmi Fauzi Hasibuan yang berjudul Pengaruh Metode Pembelajaran Listening Team Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Siswa Kelas VIII SMP Swasta al-alum Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru mata pelajaran masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menelaah unsur pembentuk drama untuk kemudian ditafsirkan apa yang menjadi objek pembicaraan dan kajian dari drama. Hal ini didukung oleh penelitian dengan data nilai rata-rata sebesar 63, 95, sebanyak 5 siswa atau 13, 2% termasuk kategori baik, 18 siswa atau 47, 4% 2

termasuk kategori cukup, 13 siswa atau 34, 2 % termasuk kategori kurang, dan 2 siswa atau 5,3 % termasuk kategori sangat kurang. Hasil tersebut menunjukkan kategori yang paling banyak adalah kategori cukup. Kesulitan siswa dalam mengikuti pelajaran itu disebabkan tidak adanya cara atau strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran menanggapi unsur intrinsik drama. Hal ini dikarenakan pola mengajar guru masih mengarah pada pola konvensional. Untuk mengatasi masalah tersebut guru diwajibkan mampu memilih metode pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk mencapai keberhasilan pembelajaran, yaitu dengan cara melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Memilih suatu metode pelajaran yaang baik, merupakan suatu kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang tenaga pendidik (guru) sehingga nantinya kualitas pembelajaran akan berdampak positif bagi pengembangan peserta didik dalam menguasai ilmu pengetahuan. Drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan dan dialog. Kosasih (2011:240) menyatakan Pembelajaran drama tidak hanya untuk mendidik atau mencetak siswa menjadi dramawan atau pun aktor drama, melainkan untuk menambah pengalaman bermain drama. Bermain drama diharapkan dapat memupuk minat siswa, menciptakan sikap saling menghargai pada siswa, memupuk rasa tanggung jawab dan memancing siswa untuk mempunyai selera positif terhadap drama. Drama yang dipentaskan siswa diharapkan mampu menanggapi pementasan tersebut, agar siswa lebih aktif dan terjalin komunikasi dua arah yang baik antara pendengar dan yang didengar. Berdasarkan observasi yang dilakukan ketika Program Pelatihan Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP Negeri 2 Perbaungan dapat dikatakan bahwa pembelajaran sastra khususnya bermain drama dan menganalisis unsur-unsur intrinsik drama di SMP Negeri 2 Perbaungan belum sesuai dengan harapan atau bisa dikatakan masih rendah (data terlampir). Hal ini diketahui ketika peneliti berwawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia. Pengalaman yang dilihat, bahwa terdapat kendala yang membuat pembelajaran ini kurang sesuai dengan harapan, antara lain yaitu: 1) siswa kurang berminat dengan pembelajaran sastra, 2) pengetahuan guru kurang dalam mengembangankan metode 3

pembelajaran, dan 3) pengetahuan siswa kurang terhadap memahami unsur unsur drama. Hal ini juga didukung oleh peneliti yang pernah dilakukan oleh Anggun (2013:12) dengan judul Efektifitas Metode Modelling The Way dalam Pembelajaran Bermain Drama Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Jatilawang Kabupaten Banyuma Tahun Ajaran 2012/2013. Peneliti melakukan penelitian ini, bahwa hasil yang diperoleh adalah siswa semakin kreatif dan meningkat didalam proses bermain peran khusunya drama dengan menggunakan metode modelling the way. Seorang guru harus mengetahui metode yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran, karena metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Djamarah dan Zain (2010:77) menyatakan Oleh karena itu guru dituntun untuk mampu menguasai metode pembelajaran yang kreatif agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan adanya metode belajar yang kreatif maka siswa akan terpancing untuk belajar. Selama ini guru hanya memperkenalkan unsur pementasan drama lewat pemahaman penjelasan materi mengenai drama, dengan tidak diperkenalkan model maka pengetahuan siswa terbatas dalam memahami unsur-unsur mengenai pementasan drama dan model yang digunakan guru kurang bervariasi, sehingga membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar sastra. Hal tersebut akan membuat siswa pasif bukan kreatif, sementara siswa dituntut untuk semakin kreatif dalam proses belajar mengajar. Maka dengan adanya permasalahan ini penulis menyarankan model pembelajaran yang membuat siswa semakin kreatif, yaitu model pembelajaran modelling the way yang akan diterapkan pada siswa di SMP N 2 Perbauangan. Model modeling the way memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi. Siswa diberi waktu untuk menciptakan skenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan keterampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan Silberman (2011:234) Melalui metode ini, maka siswa dituntut untuk mampu mendengarkan dari apa yang akan dipentaskan oleh siswa yang lain. Maka siswa mampu mendengarkan dengan baik dan lebih memahami 4

bagaimana cara menemukan unsur intrinsik drama lewat praktik. Dengan siswa mepraktikkan hasil skenarionya maka siswa lain memahami dan menemukan unsur-unsur intrinsik drama tersebut lewat tanggapan dan analisis, maka siswa lebih mudah memahami lewat praktik daripada lewat baca lalu temukan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Model Pembelajaran Active Learning Tipe Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Drama oleh Siswa Kelas VIII SMP N 2 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Rumusan masalah yang akan dibahas adalah yang pertama Bagaimana kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan tahun pembelajaran 2013/2014 sebelum mendapat perlakuan melalui model active learning tipe modelling the way (membuat contoh praktik). Kedua bagaimana kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan tahun pembelajaran 2013/2014 setelah mendapat perlakuan melalui model active learning tipe modelling the way (membuat contoh praktik). Ketiga apakah model active learning tipe modelling the way (membuat contoh praktik) berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ada tiga. Pertama untuk mengetahui kemampaun menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum mendapat perlakuan melalui model active learning tipe modelling the way (membuat contoh praktik). Kedua untuk mengetahui kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan tahun pembelajaran 2013/2014 setelah mendapat perlakuan melalui model active learning tipe modelling the way (membuat contoh praktik). Ketiga untuk mengetahui pengaruh model active learning tipe modelling the way (membuat contoh praktik) terhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014. 5

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara teliti terhadap objek penelitian. Pada penelitian ini dilakukan one group pre test post test design dengan diterapkannya tes awal dan tes akhir. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 388 orang. Dari jumlah tersebut, maka ditetapkan sampel sebanyak 40 orang siswa. Adapun teknik pengambilan sampel adalah teknik kluster atau cluster sampling. Pengambilan sampel secara kluster ialah pemilihan sampel dengan membagi populasi menjadi beberapa grup bagian (cluster) dan dari beberapa kluster kemudian dipilih secara random untuk menentukan sampel. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pembelajar 2013/2014. Spesifiknya, penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014. Metode penelitian ini eksperimen dengan one group pretest posttets design. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah maka temuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama Siswa Kelas VIII SMP N 2 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum menggunakan model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik). Kesesuaian isi dengan tema Hasil penelitian pada indikator kesesuaian dengan tema yaitu 15 siswa (37,5 %) menganalisis unsur intrinsik drama sesuai dengan tema yang telah ditentukan dengan nilai 20. Selanjutnya, 20 siswa (5%) kurang sesuai dengan tema dengan nilai 10, dan 5 siswa (12,5%) kurang konsisten dengan tema dengan nilai 5. Indikator Amanat Hasil penelitian pada indikator amanat, ada 30 siswa (75%) yang menjawab benar dengan nilai 20, ada 10 (25%), yang menjawab kurang sesuai dengan amanat dengan nilai 10. 6

Indikator Tokoh/Penokohan Hasil penelitian pada indikator penokohan, ada 9 siswa (22,5%) yang menjawab benar dengan nilai 20, ada 23 (57,5%) yang menjawab kurang sesuai dengan isi penokohan drama dengan nilai 10, dan ada 8 siswa (2%) yang menjawab kurang konsisten dengan nilai 5. Indikator Latar Hasil penelitian pada indikator latar, ada 9 siswa (22,5%) yang menjawab benar dengan nilai 20, ada 20 siswa (5%) yang menjawab kurang sesuai dengan nilai 10, ada 11 siswa (27,5%) yang menjawab tidak konsisten dengan nilai 5. Indikator Alur Hasil penelitian pada indikator alur, ada 7 siswa(17,5%) yang menjawab benar dengan nilai 20, ada 23 siswa (57,5%) yang menjawab kurang sesuai dengan nilai 5, ada 10 siswa (25%) yang menjawab tidak konsisten dengan nilai 5. Kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama Siswa Kelas VIII SMP N 2 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 setelah menggunakan model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik). Kesesuaian isi dengan tema Hasil penelitian pada indikator kesesuaian dengan tema yaitu 28 siswa (7%) menganalisis unsur intrinsik drama sesuai dengan tema yang telah ditentukan dengan nilai 20. Selanjutnya, 7 siswa (17,5%) kurang sesuai dengan tema dengan nilai 10, dan 5 siswa (12,5%) kurang konsisten dengan tema dengan nilai 5. Indikator Amanat Hasil penelitian pada indikator amanat, ada 36 siswa (9%) yang menjawab benar dengan nilai 20, ada 4 (1%), yang menjawab kurang sesuai dengan amanat dengan nilai 10. Indikator Tokoh/Penokohan Hasil penelitian pada indikator penokohan, ada 21 siswa (52,5%) yang menjawab benar dengan nilai 20, ada 17 (42,5%) yang menjawab kurang sesuai dengan isi penokohan drama dengan nilai 10, dan ada 2 siswa (05%) yang menjawab kurang konsisten dengan nilai 5. 7

Indikator Latar Hasil penelitian pada indikator latar, ada 15 siswa (37,5%) yang menjawab benar dengan nilai 20, ada 21 siswa (52,5%) yang menjawab kurang sesuai dengan nilai 10, ada 4 siswa (1%) yang menjawab tidak konsisten dengan nilai 5. Indikator Alur Hasil penelitian pada indikator alur, ada 10 siswa(25%) yang menjawab benar dengan nilai 20, ada 20 siswa (5%) yang menjawab kurang sesuai dengan nilai 5, ada 10 siswa (25%) yang menjawab tidak konsisten dengan nilai 5. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh juga temuan penelitian sebagai berikut: Siswa yang sebelumnya kurang paham serta kurang aktif dalam proses pembelajaran menganalisis unsur intrinsik drama, menjadi lebih aktif dan siswa terlatih untuk memiliki pemahaman dan cara menganalisis yang lebih teratur. Kesulitan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik drama dapat teratasi dengan penerapan model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik). Karena dalam model ini siswa dituntuk aktif dan mendemonstrasikan hasil kinerja siswa (praktik), dan siswa akan lebih paham dengan mempraktikkan hasil skenario kerja siswa didepan kelas. Kemampuan tes awal siswa pre-test (kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama sebelum menggunakan model membuat contoh praktik) menunjukkan nilai 62,75 dengan pengkategorian yaitu, kategori baik sebanyak 7 (17,5%), kategori cukup sebanyak 20 (50%) dan kategori kurang sebanyak 13 (32,5%). Sedangkan perolehan dari nilai rata-rata post-test (kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama setelah menggunakan model pembelajaran membuat contoh praktik) yaitu, 74,62 dengan pengkategorian yaitu, kategori sangat baik sebanyak 5 orang (12,5%), kategori baik sebanyak 18 orang (45%), kategori cukup sebanyak 15 orang (37,5%), dan kategori kurang sebanyak 2 orang (5%). Hal ini membuktikan bahwa adanya peningkatan yang positif dari tes awal (pre-test) dibandingkan dengan tes akhir (post-test) siswa. Selanjutnya dari perhitungan normalitas pre-test diketahui L hitung = 0,12 dengan menggunakan α = 0,05 N = 40, serta nilai kritis melalui uji liliefors diperoleh L tabel sebesar 0,1401. Dengan demikian, L hitung < L tabel yaitu 0,12 < 0,14. Hal ini membuktikan bahwa data pre-test berdistribusi normal. Selanjtnya perhitungan normalitas post-test diketahui L hitung = 0,11 dengan menggunakan α = 0,05 N = 8

40, serta nilai kritis melalui uji liliefors diperoleh L tabe l sebesar 0,1401. Dengan demikian, L hitung < L tabel yaitu, 0,11 < 0,14. Hal ini membuktikan bahwa nilai posttest berdistribusi normal. Pengujian hipotesis, yaitu t hitun g > t tabe l (4,56 > 2,02) pada taraf signifikan 5%, telah membuktikan bahwa hipotesis alternatif (H a ) diterima. Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama oleh siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan tahun pembelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis di atas dapat dikemukakan hal-hal berikut: Kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan tahun pembelajaran 2013/2014 tanpa menggunakan perlakuan masi tergolong rendah dan nilai terendah yakni (45), terlihat dari nilai rata-rata siswa dalam menganalisis unsur intrinsik drama adalah sebesar 62,87. Nilai tersebut dikategorikan cukup. Setelah pretest dilakukan, maka hasil selanjutnya yaitu: Kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan tahun pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan perlakuan yaitu model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) dengan nilai terendah (50) dikategorikan baik. Nilai rata-rata siswa dalam menganalisis unsur intrinsik drama setelah menggunakan model Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) adalah sebesat 72,62. Model pembelajaran membuat contoh praktik (Modelling The Way) berpengaruh dan baik digunakan dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan. Hal ini dapat dilihat dari nilai ratarata pos-test (74,62), standar deviasi bernilai (10,88) dan standar error bernilai (1,74). Data berdistribusi normal, diperoleh L o < L tabel atau, 0,12 < 0,14. 9

Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama oleh siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan tahun pembelajaran 2013/2014 yang masi tergolong cukup. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti memanfaatkan model pembelajaran membuat contoh praktik (Modelling The Way) dalam proses pembelajaran menganalisis unsur inrinsik drama. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, model Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) merupakan model pembelajaran yang dapat membantu siswa berpikir secara teratur. Setelah prosedur penelitian terlaksana, akhirnya didapat sebuah penelitian yang hasilnya berupa data-data akurat. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil pre-test dan post-test siswa tersebut. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai nilai rata-rata siswa sebelum perlakukan tanpa (Modelling The Way Membuat Contoh Praktik ) yaitu 62,75 dengan standar deviasi 10,55 dan termasuk kategori baik sebanyak 7 siswa atau 17,5%, cukup sebanyak 20 siswa atau 50%, kategori kurang sebanyak 13 siswa atau 32,5%. Nilai rata-rata post-test 74,62, dengan standar deviasi 10,88 dan termaksud kategori sangat baik 5 siswa atau 12,5%, dan termaksud kategori baik sebanyak 18 siswa atau 45% dan kategori cukup sebanyak 15 siswa atau 37,5%, dan kategori kurang sebanyak 2 siswa atau 5%. Normalitas hasil kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama sebelum pelakuan model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik ) (pre-test), ternyata L < L yaitu 0,12 < 0,1401 membuktikan bahwa data pre-test berdistribusi normal. Normalitas hasil kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama setelah perlakuan model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik ) (post-test), ternyata L < L yaitu 0,11 < 0,1401 membuktikan bahwa data post-test berdistribusi normal. Homogenitas data dilakukan uji homogenitas dua varians, diperoleh F = 1,06 dengan dk pembilang 40, dari data distribusi F untuk α = 0,05 diperoleh α F untuk pembilang dan penyebut 40, yaitu F 1,69. Jadi F < F yakni 1,06 < 1,69. Hal ini menunjukkan bahwa varians kedua 10

variabel tersebut homogen. Hipotesis, yaitu t > t yakni 4,56 > 2,02 telah membuktikan bahwa hipotesis alternatif (H ) diterima. Dengan demikian, nilai rata-rata kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama sebelum diterapkan model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik ) lebih rendah dari pada nilai rata-rata siswa setelah diterapkan model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik). Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik ) memberi pengaruh yang positif terhadap kemampuan menganalisisi unsur intrinsik drama oleh siswa kelas VII SMP N 2 Tahun pembelajaran 2013/2014 dengan hipotesis. Penutup Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diperoleh dan disimpulkan seperti yang tertera di bawa ini. Kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan tahun pembelajaran 2013/2014 tanpa menggunakan perlakuan masi tergolong rendah, terlihat dari nilai rata-rata siswa dalam menganalisis unsur intrinsik drama adalah sebesar 62,87. Nilai tersebut dikategorikan cukup. Kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP N 2 Perbaungan tahun pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan perlakuan yaitu model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) dikategorikan baik. Nilai rata-rata siswa dalam menganalisis unsur intrinsik drama setelah menggunakan model Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) adalah sebesat 72,62. Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pembelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik) dan setelah menggunakan model pembelajaran Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik). Sebelum perlakuan dikategorikan cukup dan setelah adanya perlakuan, maka berkategori baik. 11

Daftar Pustaka Alma, Bucari. 2004. Belajar Mudah penelitian. Bandung: Alabeta Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara Djamarah, Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Djiwandono, Soenardi. 2011. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa Indonesia. Malang: Indeks Fauzi, Hasmy. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Listening Team Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama. Medan: Sekolah Pasca Sarjana Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kosasih. E. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya. Siberman, Mel.2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani Sriastusi, Anggun. 2013. Efektivitas Metode Modelling The Way Dalam Pembelajaran Bermain Drama. Semarang: Sekolah IKIP PGRI 12