PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM DOKUMENTER

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL TIPE CURAH PENDAPAT DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI TENTANG KEINDAHAN ALAM

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA LAGU DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 GOMBONG TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

Kata Kunci: keterampilan bercerita, media film kartun, metode talking stick.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO REALITY SHOW PADA SISWA KELAS VIIIA SMPN 1 BAREGBEG CIAMIS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN MENJADI PUISI (Penelitian Tindakan Kelas VII MTsN 15 Ciamis)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANDUAN WAWANCARA MELALUI MEDIA REKAMAN TAYANGAN BERITA. Nur Kholik Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS DESKRIPTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK AND WRITE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PS3 SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH I BLITAR TAHUN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

PENINGKATAN KETEREAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA MTs

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM DENGAN METODE PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

Oleh: Suharyadi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, ABSTRAK. Kata kunci: media audio, model stratta, menyimak berita

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP PANGERAN DIPONEGORO KARANGGAYAM KEBUMEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN WOTBUWONO KLIRONG KEBUMEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA KELAS 4 SD. Oleh Cerianing Putri Pratiwi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA

RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALOPO

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan

Pengaruh Penerapan Strategi Kecerdasan Majemuk terhadap. Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa kelas X SMA Negeri 1. Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

Oleh: Umi Hidayati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Ahmad Nurhamid Guru Mapel Bahasa Jawa pada SMP Negeri 1 Toroh

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN

Transkripsi:

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII C MTs Al-Ishlah, Karangmulya, Jamanis, Tasikmalaya) Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh Melielisa168@yahoo.com ABSTRAK Salah satu hal penting dalam pembelajaran menulis puisi adalah kemampuan menuangkan kata-kata yang menghasilkan makna. Berdasarkan hasil observasi pra-penelitian dilihat bahwa nilai yang dicapai belum memenuhi KKM yang telah ditentukan 75. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka Ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah langkahlangkah penggunaan media film dokumenter dalam pembelajaran menulis puisi? (2) bagaimanakah peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi setelah menggunakan media film dokumenter? Dari kedua rumusan masalah tersebut terdapat dua tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan media film dokumenter, mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media film dokumenter. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media film dokumenter. Penelitian ini menggunakan desain penelitian PTK yang dilakukan melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh berupa hasil tes, lembar observasi kegiatan pelaksanaan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi sehingga dapat mencapai KKM dan mengalami peningkatan dari pratindakan, tindakan siklus I dan tindakan siklus II. Langkah -langkah penggunaan media film dokumenter, yaitu (1) guru menjelaskan tentang materi puisi; (2) guru meminta siswa membagi kelompok belajar setiap kelompok terdiri dari 4 orang (3) guru memberikan tayangan contoh puisi yang bertujuan untuk diidentifikasi tentang unsur-unsur puisi; (4) guru menayangkan film dokumenter; (5) secara individual siswa mendata objek yang terdapat dalam film tersebut sebagai bahan untuk penulisan puisi (6) siswa menulis larik-larik puisi berdasarkan yang didata dengan memperhatikan diksi,rima, dan mazas; (7) siswa membacakan hasil karyanya di depan kelas; (8) guru menanggapi dan menilai hasil kerja siswa. Setelah digunakan media film dokumenter terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam: 1) mendata objek yang terdapat dalam tayangan film dokumenter; 2) mendeskripsikan objek yang didata dengan memperhatikan pilihan kata atau diksi, rima dan mazas. Ini terlihat pada hasil siswa yaitu sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata 6,7 setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 mengalami peningkatan nilai rata-rata 70,38 dengan selisih 9,68 dan nilai rata-rata pada siklsu II sebesar 85,38 dengan selisish 15.. Kata kunci: menulis puisi, media film dokumenter PENDAHULUAN Kegiatan menulis merupakan kegiatan puncak dari empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis). Kegiatan menulis bagi siswa merupakan kegiatan wajib sebagai penguasaan keterampilan berbahasa, selain menyimak, membaca dan berbicara. Kegiatan menulis menuntut gagasan-gagasan yang tersusun secara jelas dan menarik. Banyak sekali yang bisa kita tulis dalam kegiatan menulis untuk menuangkan ide atau gagasan. Ide atau gagasan yang hadir dalam tulisan lebih mudah diingat karena tidak mudah hilang dan dapat disimpan atau didokumentasikan. Kegiatan tersebut misalnya menulis puisi. Pencapaian kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran kelas VIII semester II adalah menulis puisi. Sesuai dengan Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa 102 J u r n a l D i k s a t r a s i a

Indonesia terdapat Kompetensi Dasar: Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Dalam hal ini siswa di tuntut mampu menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Namun kenyataannya Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) belum dapat dicapai. Hal ini dapat dibuktikan dengan rata-rata nilainya 67,5. Kenyataan ini dijumpai pada siswa kelas VIII C MTS Al-Ishlah, Karangmulya, Jamanis, Tasikmalaya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dipilih dengan alasan ingin memperbaiki kualitas pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Suhardjo (2008:60), Penelitian tindakan kelas (PTK) bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. Menulis puisi dapat meningkatkan kreativitas dan daya imajinasi siswa dalam melukiskan apa yang dipikirkan, direnungkan, dirasakan kemudian di tuangkan ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis puisi, siswa dapat mengolah secara kreatif puisi yang ditulis dengan memperhatikan pilihan kata (diksi), rima, dan mazas, sehingga puisi yang dihasilkan oleh siswa memenuhi tuntutan pencapaian kompetensi yang diharapkan. Penggunaan media video atau film dokumenter diharapkan mampu menjadi solusi dalam membangkitkan imajinasi siswa ketika pembelajaran menulis puisi, sehingga diharapkan kompetensi dasar menulis puisi pada siswa kelas VIII C dapat tercapai. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arsyad (2011:172) sebagai berikut. Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat dilayar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead proyektor, dan dapat didengar suaranya, dilihat gerakannya (video atau animasi). Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Uraian di atas menunjukan keefektifan penggunaan multimedia dalam hal ini media audio visual dalam bentuk film dokumenter. Dengan demikian, pemilihan media film dokumenter diharapkan mampu menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi. Menulis Puisi Menulis merupakan hal yang wajib dikuasai semua orang, karena tanpa bisa menulis apa yang bisa kita lakukan dalam kehidupan yang serba modern. Keterampilan menulis sudah diajarkan sejak kita masuk sekolah pendidikan usia dini sampai kuliah. Menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis harus terus diasah dengan terus menerus latihan. Akhadiah, dkk (2008: 14-15), manfaat menulis adalah :a) Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya, b) penulis dapat terlatih mengembangkan berbagai gagasan, c) menguasai informasi sehubungan dengan tofik yang ditulis, d) penulis dapat terlatih mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengekspresikan secara tersurat, e) penulis dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara objektif, f) penulis lebih mudah memecahkan permasalahan, g) penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif, h) penulis menjadi terbiasa berfikir serta berbahasa secara tertib dan teratur. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis adalah untuk meyakinkan orang lain dengan maksud dan tujuan tertentu, serta dapat melatih mengembangkan berbagai gagasan atau ide-ide. Selain itu juga menulis bermanfaat menjadikan penulis terbiasa berpikir dan berbahasa secara baik dan benar. Puisi merupakan sebuah karya sastra berupa tulisan yang memperhatikan keindahan bentuk, bunyi, dan makna. Puisi merupakan karya sastra yang tertulis dari pengalaman yang dialami penyair, untuk itu Pradopo 103 J u r n a l D i k s a t r a s i a

(2009:7), mengemukakan bahwa Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting diubah dalam wujud yang paling berkesan. Pendapat lain yang serupa dikemukakan oleh Shelly (dalam Gumiati dan Mariah, 2009 : 5), puisi adalah Rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup kita, misalnya peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat, seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Menilik teori tersebut, maka dapat ditarik sebuah simpulan bahwa puisi adalah ragam sastra yang menggunakan katakata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, serta merupakan ungkapan perasaan penyair berdasarkan pengalaman jiwa. Ketika mendengar istilah media pasti pikiran kita akan mengatakan itu suatu benda atau alat yang digunakan untuk suatu kepentingan. Seperti apa yang dikemukakan oleh Munandi (2013:7-8), Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efesien. Pendapat lain yang serupa juga dikemukakan oleh Kustandi dan Bambang (2011-8). Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar. Dari beberapa pendapat di atas mengenai pengertian media pembelajaran, maka dapat ditarik simpulan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian. Media pembelajaran adalah alat atau sarana yang dapat menyalurkan pesan yang disampaikan kepada orang lain, sehingga tercipta lingkungan belajar yang efisien, dan efektif dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran dapat memberikan daya tarik pada siswa, sehingga proses pembelajaran lebih menarik. fungsi media pembelajaran itu bertujuan untuk menciptakan keefektifan dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memperhatikan dan kegiatan belajar dapat efektif karena dengan menggunakan media pembelajaran dapat menarik perhatian siswa. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Membahas mengenai film dokumenter, kita akan berhadapan dengan fakta, karena film dokumenter adalah kejadian nyata yang direkam dalam bentuk video. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sumarno, (1996:13) Film faktual pada umumnya hanya menampilkan fakta. Kamera sekadar merekam peristiwa. Film faktual ini di zaman sekarang tetap hadir dalam bentuk sebagai film berita (news reel) dan film dokumentasi. Film berita menitikberatkan kepada suatu pemberitaan suatu kejadian aktual, misalnya film berita yang banyak terdapat dalam siaran-siaran televisi. Sementara film dokumentasi hanya merekam kejadian tanpa diolah lagi, misalnya dokumentasi peristiwa perang, dan dokumentasi upacara kenegaraan. Penggunaan media yang menarik dapat menjadi daya tarik bagi siswa, sehingga proses pembelajaran mudah dipahami oleh siswa. Belajar dengan menggunakan dua indra yakni penglihatan dan pendengaran memberikan keuntungan bagi siswa. Siswa dapat memahami dengan menggunakan stimulus penglihatan dan pendengaran. Film dokumenter ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran khususnya dalam menulis puisi. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Faisal (1982:26). Penelitian deskriftif adalah penelitian yang di dalamnya terdapat upaya deskripsi, pencatatan, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang terjadi atau ada. Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan penelitian deskriftif adalah penelitian yang bertujuan 104 J u r n a l D i k s a t r a s i a V o l u m e 1 N o m o r 2 A g u s t u s 2 0 1 7

untuk mengumpulkan data mengenai faktor yang mendukung terhadap kualitas belajarmengajar, kemudian menganalisis dan menginterpretasikan. Penelitian ini berusaha mengkaji dan merefleksikan secara bersama permasalahanpermasalahan yang terjadi pada saat pembelajaran menulis puisi berlangsung dengan menggunakan media film dokumenter yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan siswa sebelum dilakukan tindakan Berdasarkan hasil observasi sebelum dilakukan tindakan bahwa rata-rata kemampuan siswa menulis puisi adalah 67,5 sedangkan KKM yang harus dicapai yaitu 75. Dari hasil rekapitulasi diketahui bahwa dari 26 siswa ternyata siswa yang mendapat nilai di bawah 75 sebanyak 18 orang. Siswa yang memperoleh nilai di atas 75 sebanyak 8 orang. Apabila dipersentasikan maka dari jumlah siswa sebanyak 26, telah mencapai 30,76% yang tuntas. Pembahasan siklus I Data hasil rakapitulasi terhadap kemampuan siswa dalam pembelajaran siklus 1 hanya empat belas orang siswa yang dinyatakan tuntas (subjek 08, subjek 10, subjek 08, subjek 12, subjek 14, subjek 15, subjek 17, subjek 18, subjek 20, subjek 21, subjek 23, subjek 24, subjek 26) dan 12 orang siswa dinyatakan belum tuntas dalam pembelajaran menulis puisi yaitu subjeksubjek yang tidak tercantum dalam subjek (siswa) yang disebut dalam subjek yang tuntas, perolehan hasil belajar yang masih lemah serta rata-rata masih di bawah KKM yaitu 70,38 dan hanya mencapai 53,86% siswa yang tuntas. Perolehan nilai belajar tersebut masih perlu ditingkatkan dalam pembelajaran selanjutnya. Hal ini tentu demi memenuhui tuntutan batas minimal mampu belajar yang harus ditunjukkan sekurang-kurangnya 75 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan. Pembahasan siklus II Data hasil observasi terhadap kemampuan siswa dalam pembelajaran siklus II dari 26 orang siswa diperoleh nilai rata-rata kemampuan menulis puisi dengan jumlah 2220 dan rata-rata 85,38, serta persentase ketuntasan belajar mencapai 100% dan telah mencapai KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan kemampuan siswa jika dibandingkan dengan siklus 1, hal tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah mencapai batas nilai KKM 75 dan dinyatakan siswa mampu menulis puisi.menurut penilaian observator 1 dan II jumlah penilaian yang mencapai 85,38% dan persentase ketuntasan belajar 100%, hal ini menujukkan bahwa kemampuan siswa berada di kategori baik. Untuk lebih jelasnya nilai kemampuan siswa dideskripsikan dalam pembahasan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penlitian yang berbunyi Setelah menggunakan media film documenter terdapat kemampuan siswa dalam menulis puisi. Dapat Diterima. PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan tindakan perbaikan proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media film dokumenter dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Langkah-langkah penggunaan media film dokumenter dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan media film dokumenter ditempuh dalam empat langkah yakni 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi dan 4) refleksi. Sementara itu dalam pelaksanaan proses penelitiannya dilaksanakan dalam langkah-langkah sebagai berikut. (1) Kegiatan awal; (a) guru membuka pelajaran dengan salam dan doa; (b) Mengondisikan siswa untuk siap belajar dengan cara menyuruh siswa merapihkan 105 J u r n a l D i k s a t r a s i a

tempat duduknya, duduk di bangku masingmasing, dan menyiapkan alat tulisnya; (c) guru mengecek kehadiran siswa; (d) guru Mengemukakan SK,KD dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; (e) Melakukan apersepsi melalui tanya jawab untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang puisi. (2) Kegiatan inti yang terdiri dari : eksplorasi (a) Guru menyampaikan materi mengenai puisi; (b) Siswa di dalam kelas di bagi menjadi beberapa kelompok belajar dengan beranggotakan 4 orang perkelompok; (c) guru menayangkan contoh puisi yang bertujuan untuk diidentifikasi bersama-sama mengenai unsur-unsur puisi; (d) guru mengarahkan setiap anggota kelompok belajar untuk mengidentifikasi unsur-unsur puisi secara bersama-sama; (e) guru bersama siswa mengidentifikasi unsur-unsur puisi; (f) siswa secara berdiskusi mengamati media film dokumenter ;(g) guru menjelaskan kepada siswa tentang cara membuat puisi dan bertanya jawab tentang unsur pembentuk puisi. elaborasi (a) siswa menerima lembar evaluasi yang diberikan guru; (b) secara individual siswa mendata objek yang ada dalam tayangan film dokumenter yang kemudian akan dijadikan bahan menulis puisi; (c) guru menugaskan kepada siswa untuk mengembangkan objek yang didata menjadi puisi; (d) guru membimbing siswa saat menulis puisi; (e) guru menyuruh siswa untuk membacakan puisi hasil karyanya di depan kelas. konfirmasi (a) guru menilai dan membahas hasil karya siswa; (b) guru merefleksi proses kegiatan pembelajaran; (c) guru memberikan penghargaan terhadap siswa yang telah membacakan puisi dengan baik. (3) Kegiatan akhir (a) guru menyimpulkan materi pembelajaran; (b) guru membahas halhal yang belum dipahami oleh siswa; (c) guru memberikan motivasi siswa agar gemar menulis; (d) siswa dan guru melakukan refleksi; (e) guru menutup pelajaran dengan salam. 2. Terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media film dokumenter. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai siswa yang meningkat pada setiap siklus. Nilai rata-rata kemampuan siswa pada siklus 1 yaitu 70,38. Sementara pada siklus II dari 26 siswa semunya dapat mencapai KKM 75 dengan nilai rata-rata 85,38 dan seluruh siswa dinyatakan tuntas Saran Sebagaimana telah disimpulkan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Penggunaan media film dokumenter dapat dijadikan media pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran. Penggunaan media film dokumenter dalam pembelajaran dapat digunakan untuk membantu siswa lebih mudah memahami dan mengembangkan imajinasinya, serta dapat meningkatkan daya ingat terhadap materi pembelajaran, pemilihan media yang sesuai sangat mendukung keberhasilan pembelajaran sehingga pencapaian kompetensi yang diharapkan akan terpenuhi. 2. Guru hendaknya berani mencoba dengan media pembelajaran yang menarik karena dapat membangkitkan imajinasi dan ketertarikan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan demikian siswa tidak merasa bosan. Penggunaan media film dokumenter sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi, karena dapat menarik perhatian siswa dengan media ini siswa dapat imajinasi yang kemudian dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan atau puisi. DAFTAR PUSTAKA Akhadaih, Sarbarti. Dkk. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis. Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 106 J u r n a l D i k s a t r a s i a V o l u m e 1 N o m o r 2 A g u s t u s 2 0 1 7

Arikunto, S., Suhardjono, Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Faisal, Sanapiah.1982. Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Gumiati, Teti dan Mariah, Yayah. 2010. Kiat Praktis Menulis Puisi. Bandung: Baticpress. Kustandi, Cecep dan Bambang Surjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bandung : Ghalisi Indonesia. Pradopo, Rahmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta :Gajah Mada University Press. Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Siswanto, Wahyudin. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :Percetakan Angkasa. Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :Percetakan Angkasa. Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : Erlangga. Yusuf, Qadar, 2015. Pendapat Pakar Tentang Teori Media Pembelajaran. www. Pendapat-pakar.com/2015/09/ pendapat-pakar-tentang-teorimedia.html?m=1. Diakses pada tanggal 06 Januari 2017 pukul 15.00 wib. 107 J u r n a l D i k s a t r a s i a