BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu sendiri. Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sumber

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. aspirasi serta impian di masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan di era globalisasi ini menuntut setiap negara terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori

PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tetapi siswa harus berperan aktif mencari sumber-sumber lain supaya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

2015 PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

Kata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan. sebagainya). (Tim Penyusun Kamus, 2008: 1101).

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KERANGKA TEORITIS

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

Oleh : Asrifah Imami NIM : K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULAN. Persoalan paling mendasar yang dihadapi oleh siswa IPS di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh semua manusia,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

I. PENDAHULUAN. Pembahasan pada bab pendahuluan ini akan disampaikan beberapa hal pokok

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat menilai mutu pendidikan dari hasil belajar

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

(Skripsi) Oleh : Eka Ria Nanda Putri

BAB I PENDAHULUAN. Menyelesaikan soal cerita matematika merupakan keterampilan yang. matematika SD, SMP, SMA dan sederajat.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia ini segalanya berubah, tidak ada yang abadi melainkan perubahan itu sendiri. Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sumber daya manusia menyesuaikan diri dengan cepat pula. Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia tidak terlepas dari peranan sebuah pendidikan. Pendidikan selalu bertumpu pada suatu wawasan pengalaman di masa lalu yakni historis atau sejarah, fakta atau kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta impian di masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan mengerti arti penting melestarikan nilai-nilai luhur sosial budaya yang telah terukir dalam sejarah bangsanya. Melalui pendidikan juga diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun dari luar masyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya, melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang dipilih masa kini sebagai upaya mewujudkan aspirasi dan impian di masa depan. Pada dasarnya pendidikan semakin berkembang menyesuaikan dengan perkembangan dunia global. Lingkup sempit dari pendidikan adalah pengajaran di kelas. Pengajaran yang baik adalah pengajaran yang memiliki sistem yang baik. 1

2 Sebagaimana yang Oemar Hamalik (2003) kemukakan bahwa: Pengajaran sebagai suatu sistem, tidak lain dari suatu totalitas fungsional yang terarah pada suatu tujuan. Pengajaran ditandai oleh adanya interaksi antara komponen. Misalnya, komponen peserta didik berinteraksi dengan komponen-komponen guru, metode/media, perlengkapan/peralatan, dan lingkungan kelas yang terarah pada pencapaian tujuan pengajaran. Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif. Pengukuran suksesnya pengajaran, syarat utama adalah hasilnya. Tetapi perlu diingat bahwa dalam menilai atau menerjemahkan hasil harus secara cermat dan tepat, yaitu dengan memperhatikan prosesnya. Pada kenyataannya, terdapat banyak kendala yang dapat ditemukan dalam proses belajar mengajar yang mengakibatkan tujuan pengajaran yang diinginkan belum dapat tercapai secara optimal. Dalam kenyataan sehari-hari, tidak jarang terdengar komentar-komentar siswa yang merasa tidak puas dengan proses belajar mengajar di kelas, antara lain: materi pelajaran sulit dimengerti, guru jarang masuk kelas, situasi belajar di kelas membosankan, dan sebagainya. Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumen pendukung di lapangan, yaitu di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cisaat menunjukkan bahwa prestasi belajar sebagian siswa pada mata pelajaran akuntansi masih di bawah rata-rata kelas dan Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Di bawah ini merupakan data rincian nilai ratarata kelas ulangan harian mata pelajaran akuntansi kelas XI jurusan IPS dan

3 persentase siswa yang memiliki nilai dibawah rata-rata kelas dan di bawah SKBM: Tabel 1.1 Nilai rata-rata kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 Mata pelajaran Akuntansi Periode Semester Ganjil 2006/2007 (berdasarkan hasil 3x Ulangan Harian) No Kelas Jumlah Nilai UH 1 UH 2 UH 3 Rata-rata 1 XI IPS1 37 orang 78,5 80 50,7 69,7 2 XI IPS2 38 orang 84,8 81,6 38,8 68,4 3 XI IPS3 37 orang 73,8 74 46 65 Sumber: SMA Negeri 1 Cisaat-Sukabumi Tabel 1.2 Persentase siswa dengan nilai dibawah rata-rata kelas dan SKBM Mata pelajaran Akuntansi Periode Semester Ganjil 2006/2007 (berdasarkan hasil 3x Ulangan Harian) No Kelas Jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata % Jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah SKBM 1 XI IPS1 16 orang 43 8 orang 21 2 XI IPS2 18 orang 47 11 orang 29 3 XI IPS3 16 orang 43 16 orang 43 Sumber: SMA Negeri 1 Cisaat-Sukabumi % Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebagian siswa mengalami kendala untuk meraih nilai diatas rata-rata yang telah ditetapkan sekolah. Sehingga kemungkinan besar siswa-siswa yang berada pada nilai dibawah rata-rata tidak akan mencapai kelulusan. Kondisi tersebut dilatar belakangi oleh beberapa faktor yang pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa maupun faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang dianggap sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar

4 siswa dalam penelitian ini difokuskan pada faktor intern siswa dalam aspek psikologi yaitu kemampuan kognitif siswa dan dibatasi pada satu hal yang mempengaruhi karakteristik kognitif siswa yaitu persepsi (cara pandang/penafsiran seseorang terhadap sesuatu). Oleh karena persepsi merupakan proses individu dalam menafsirkan sesuatu, tentunya persepsi akan dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan penerima rangsangan. Sehingga dapat terjadi perbedaan persepsi antara seseorang atau suatu kelompok dengan persepsi seseorang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama karena adanya perbedaan-perbedaan individual, perbedaan dalam sikap atau kepribadian, motivasi, latar belakang dan sebagainya. Persepsi seseorang terhadap suatu objek akan membentuk image tertentu yang akan mempengaruhi respon selanjutnya apakah respon tersebut negatif atau positif. Slameto (2003:102) mengemukakan bahwa makin baik suatu objek, orang, peristiwa atau hubungan diketahui, makin baik objek, orang, peristiwa atau hubungan tersebut dapat diingat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini difokuskan pada PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA GURU DAN MATA PELAJARAN AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA. Prestasi di sini berperan sebagai respon dari image siswa sebelumnya mengenai guru dan mata pelajaran akuntansi.

5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran persepsi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cisaat terhadap guru mata pelajaran akuntansi. 2. Bagaimana gambaran persepsi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cisaat terhadap mata pelajaran akuntansi. 3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cisaat pada mata pelajaran akuntansi. 4. Berapa besar pengaruh persepsi siswa pada guru dan mata pelajaran akuntansi terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran berapa besar pengaruh persepsi siswa pada guru dan mata pelajaran akuntansi terhadap prestasi belajar siswa. 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cisaat terhadap guru mata pelajaran akuntansi. 2. Memperoleh gambaran mengenai persepsi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cisaat pada mata pelajaran akuntansi.

6 3. Memperoleh gambaran prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cisaat pada mata pelajaran akuntansi. 4. Memperoleh gambaran berapa besar pengaruh persepsi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cisaat pada guru dan mata pelajaran akuntansi terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi. 1.4 Kegunaan Penelitian a. Teoritis Dapat memberikan gambaran bagaimana performance guru yang diharapkan siswa pada umumnya yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan strategi pembelajaran di kelas, dan diharapkan dapat mendorong penelitian selanjutnya. b. Praktis 1. Penulis Merupakan pengalaman penulis dalam melakukan penelitian ilmiah. 2. Sekolah Sebagai salah satu bahan pertimbangan pihak sekolah dalam pengambilan keputusan dalam rangka pencapaian tujuan sekolah secara keseluruhan.

7 1.5 Kerangka Pemikiran Persepsi merupakan cara pandang seseorang terhadap sesuatu, atau penafsiran yang unik terhadap sesuatu, pengertian persepsi yang dikemukakan oleh Slameto (2003:102) : Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa persepsi siswa adalah proses kognitif yang dialami oleh siswa dalam memahami informasi tentang lingkungannya dengan menggunakan panca inderanya. Cakupan lingkungan berkaitan dengan persepsi siswa dalam penelitian ini adalah lingkungan kelas pada saat proses belajar mengajar akuntansi berlangsung, dan komponen lingkungan kelas pada saat proses belajar mengajar akuntansi difokuskan pada guru akuntansi dan mata pelajaran akuntansi. Sehingga faktor yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dalam penelitian ini dibatasi pada persepsi siswa terhadap guru akuntansi dan persepsi siswa terhadap mata pelajaran akuntansi. Pengukuran suksesnya siswa mempelajari akuntansi syarat utama adalah hasilnya, biasanya dilihat dari seberapa besar atau seberapa bagus prestasinya. Pengertian prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:895), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan

8 Muhibbin Syah (2002:141) menjelaskan bahwa prestasi belajar merupakan hasil interaksi dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan. Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Ngalim Purwanto (2004:17) mengemukakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut: 1. faktor ekstern meliputi: a. Lingkungan : alam dan sosial. b. Instrumental : kurikulum/bahan pelajaran, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi/manajemen. 2. faktor intern meliputi: a. Fisiologi : kondisi fisik, kondisi panca indera. b. Psikologi : bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif. Dalam penelitian ini, faktor yang sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor intern siswa pada aspek psikologi yang akan difokuskan pada kemampuan kognitif siswa. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi karakteristik kognitif siswa sebagaimana yang dikemukakan Slameto (2003:102) antara lain: persepsi, perhatian, mendengarkan, ingatan, readiness (kesiapan) dan transfer, struktur kognitif, inteligensi, kreatifitas, dan gaya kognitif. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap karakteristik kognitif siswa pada penelitian ini dibatasi pada persepsi siswa. Berdasarkan uraian diatas, paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

9 X1 Y X2 Keterangan: Gambar 1.1 Paradigma Penelitian X 1 X 2 Y = Persepsi siswa pada guru mata pelajaran akuntansi = Persepsi siswa pada mata pelajaran akuntansi = Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi = Menunjukkan adanya pengaruh antara persepsi siswa pada guru dan mata pelajaran akuntansi terhadap prestasi belajar siswa Berkaitan dengan persepsi siswa terhadap guru akuntansi pada saat proses belajar mengajar akuntansi berlangsung, dalam penelitian ini akan difokuskan pada hal-hal yang berkenaan dengan peranan guru akuntansi dan dibatasi pada fungsi-fungsi guru akuntansi yaitu sebagai perencana pengajaran, pengelola pengajaran, penilai hasil belajar, motivator belajar dan sebagai pembimbing siswa.

10 Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Slameto (2003:98) bahwa:.peranan guru telah meningkat dari sebagai pengajar menjadi sebagai direktur pengarah belajar. Sebagai direktur belajar, tugas dan tanggung jawab guru menjadi lebih meningkat yang ke dalamnya termasuk fungsifungsi guru sebagai perencana pengajaran, pengelola pengajaran, penilai hasil belajar, sebagai motivator belajar, dan sebagai pembimbing. Sedangkan persepsi siswa terhadap mata pelajaran akuntansi akan difokuskan pada fungsi mata pelajaran akuntansi dan dibatasi pada fungsi mata pelajaran akuntansi sebagai mata pelajaran yang mengembangkan sikap rasional, teliti, dan jujur melalui pembelajaran akuntansi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Departemen Pendidikan Nasional mengenai kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran akuntansi untuk Sekolah Menengah Atas (2001:2) bahwa: Fungsi mata pelajaran akuntansi pada Sekolah Menengah Atas adalah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran transaksi keuangan perusahaan, dan penyusunan laporan keuangan secara benar menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). 1.6 Asumsi Pengertian asumsi sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:73) Asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai dasar; landasan berpikir karena dianggap benar. Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi prestasi belajar siswa hanya faktor yang bersumber dari dalam diri siswa (intern) sehingga faktor yang

11 berasal dari luar diri siswa (ekstern) meliputi faktor lingkungan dan instrumental dianggap tidak berpengaruh. 2. Faktor intern siswa yang dianggap mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor intern pada aspek psikologi siswa sehingga aspek fisiologi siswa dianggap tidak berpengaruh. 3. Aspek yang mempengaruhi karakteristik kognitif siswa hanya persepsi sehingga aspek lainnya yaitu: perhatian, mendengarkan, ingatan, Readiness (kesiapan) dan transfer, struktur kognitif, inteligensi, kreatifitas, dan gaya kognitif dianggap tidak berpengaruh. 1.7 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah Persepsi siswa pada guru dan mata pelajaran akuntansi berpengaruh positif baik secara parsial maupun simultan terhadap prestasi belajar siswa.