PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN LAS PVC UNTUK PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL (Penerapan di Indutri kecil Multitech Soreang Bandung)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL. Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang

Uji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

PENDINGIN TERMOELEKTRIK

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

ANALISA KEBISINGAN ALAT PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK PADA LABORATORIUM PRESTASI MESIN

BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.2 MESIN EXTRUSI MOLDING CETAK PELLET PLASTIK

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

BAB I PENDAHULUAN. hasil yang diperoleh semakin baik dan sesuai dengan yang diinginkan.

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi

PENGARUH PANJANG PIPA, POSISI STACK DAN INPUT FREKWENSI ACOUSTIC DRIVER/AUDIO SPEAKER PADA RANCANG BANGUN SISTEM REFRIGERASI THERMOAKUSTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEAUSAN PADA DINDING SILINDER MESIN DIESEL

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering

AKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

BAB II LANDASAN TEORI

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERANCANGAN PEMBANGKIT DAYA LISTRIK DENGAN SUHU RENDAH STIRLING ENGINE

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2006

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

BAB I PENDAHULUAN. Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara, dengan kata lain

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Assalamuaalaikum Wr. Wb

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

BAB II LANDASAN TEORI

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. listrik dimana generator atau pembangkit digerakkan oleh turbin dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Pengaruh Penggunaan Baffle pada Shell-and-Tube Heat Exchanger

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

: Arus listrik, tumbukan antar elektron, panas, hukum joule, kalorimeter, transfer energi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

Perpindahan Panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

STUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

Pengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

Transkripsi:

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN LAS PVC UNTUK PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL (Penerapan di Indutri kecil Multitech Soreang Bandung) Oleh: Elih Mulyana Abstrak Peralatan yang terbuat dari plastik jenis PVC (polyvinyl chloride) banyak digunakan dalam kehidupan seharihari. Apabila terdapat kerusakan dapat diperbaiki dengan cara mengelas bagian yang rusak tersebut dengan menggunakan Mesin Las PVC dengan tipe pengelasan udara panas (Hot air welding). Dalam karya ilmiah ini dirancang sebuah Mesin Las PVC. Tujuan penelitian ini : Merancang dan membangun mesin las PVC dan menerapkannya pada industri kecil. Pembuatan mesin las langsung oleh pelaku industri kecil dengan bimbingan tenaga ahli (Dosen). Peralatan yang digunakan motor kompresor, pemanas, autotransformator dan peralatan bantu lainnya. Uji coba langsung pada penyambungan PVC dengan suhu pengelasan 90o C yang dibangkitkan oleh tegangan 60 Vdan arus 1,2 A. Suhu awal in dibutuhkan waktu pemanasan 12 menit, elektroda las yang digunakan dengan bahan sama (PVC) dengan diameter 2-3 mm. Kata kunci : Las PVC, Industri kecil I. Pendahuluan Peralatan yang terbuat dari PVC (polyvinyl chloride) atau lebih dikenal dengan plastik paralon, seperti peralatan rumah tangga, bagian dari kendaraan bermotor dll. banyak kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari Peralatan tersebut relatif harganya mahal, apabila terjadi kerusakan, cara yang paling tepat untuk memperbaikinya yaitu dengan melakukan pengelasan dengan mesin las PVC karena biayanya murah dibandingkan kita membeli barang yang baru. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membangun Mesin Las PVC dan menerapkannya pada industri kecil. II. Landasan Teori 1. Teori Dasar Pemanasan dan Pengelasan Panas sebagai energi yang dipindahkan dari objek dengan temperatur tinggi ke objek dengan temperatur yang lebih rendah. Suatu tahanan listrik apabila dialiri arus listrik (I) maka akan menimbulkan panas, sedangkan tahanan listrik ( R ) yang dimaksud adalah tahanan dari benda kerja. Apabila di tulis dengan persamaan matematis sangat sederhana sekali yakni hanya menggunakan rumus dasar listrik ( Yuni Agus Sutadi ; 1993 ). P = I 2. R Sedangkan panas yang dihasilkan dengan mengalirkan arus selama t detik adalah : Q = 0,24 I 2 R t ( kalori ) Pengelasan adalah proses untuk menyambungkan dua bagian menjadi satu. Salah satu las khusus untuk menyambung atau merekatkan benda yang terbuat dari plastik atau PVC dengan cepat adalah Mesin Las PVC. Dengan alat ini proses mengelas menjadi sangat cepat dan bisa dilakukan pada area yang kecil. Menurut Louis A Green Corp ; 2004, metoda untuk mengelas PVC yaitu : Pengelasan dengan udara panas (Hot Air Welding) Proses pengelasan di awali dengan memanaskan udara sampai diatas 400 o F, kemudian udara yang keluar dari alat pemercik diarahkan ke dalam ruang antara benda yang akan disatukan. Bagian yang dipanaskan kemudian akan menekan bersama-sama mengikuti alat pemercik. 2. Teori Pindah Panas Perpindahan panas itu dapat berlangsung dengan beberapa cara, yaitu : a. Konduksi/Hantaran(Conduction) b. Konveksi (Convection) 3. Konduksi Perpindahan panas yang terjadi karena molekul-molekul suatu bahan saling berbenturan dan dengan demikian saling meneruskan energi panas yang mereka miliki. Jika ujung suatu batang besi mempunyai suhu yang tinggi maka energi panas akan dialirkan sepanjang batang besi hingga ke ujung dengan suhu yang rendah sebab partikel dengan kecepatan yang tinggi akan ber-tabrakan dengan partikel yang lebih lambat dan memindahkan energi ke partikel yang suhunya rendah tersebut. 4. Konveksi Perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain akibat perpindahan bahannya sendiri. Perpindahan yang terjadi bisa melalui dua cara yaitu : a. Konveksi alamiah atau konveksi bebas. Bahan yang mengalir terjadi akibat perbedaan rapat massa. b. Konveksi yang di paksa Bahan yang dipanaskan dipak- sa bergerak dengan angin atau mesin berupa alat peniup, pompa atau kipas.

5. Elemen Pemanas Bahan-bahan yang paling banyak digunakan untuk pembuatan elemen pemanas listrik terdiri dari campuran: Krom nikel Krom nikel besi Krom besi aluminium Supaya elemennya lebih tahan lama, dicampurkan juga sedikit unsur-unsur lain. Tahanan jenis logam-logam campuran ini berkisar antara (1-1,5). 10-6 Ω m. Kawat untuk elemen-elemen pemanas listrik harus memenuhi syarat-syarat berikut ini : a. Harus tahan lama pada suhu yang dikehendaki. b. Mekanis harus cukup kuat pada suhu yang dikehendaki. c. Koefisien muainya harus kecil, sehingga perubahan bentuknya pada suhu yang dikehendaki tidak terlalu besar. d. Tahanan jenisnya harus tinggi. e. Koefisien suhunya harus kecil, sehingga arus kerjanya sedapat mungkin konstan. 6. Keseimbangan Panas Pada Elemen Suhu kawat pemanas akan terus meningkat sampai tercapai keseimbangan antara energi listrik P yang diterima dan arus panas Φ yang diserahkan oleh kawat. Dalam keadan normal suhu akhir ini ialah suhu kerja kawat pemanas itu. Jadi dalam keadaan seimbang berlaku : P = Φ Dimana P diyatakan dalam satuan W dan Φ dalam satuan J/s. Karena Φ = Aαt Maka t v = P Aα v o C Dimana : t v = perbedaan suhu antara permukaan kawat pemanas dan kelilingnya A = luas permukaan luar kawat pemanas, dalam m 2 α = koefisien pemindahan panas, dalam satuan J/ m 2 s o C 7. Motor Kompresor Sebagai penggerak kompresor umumnya dipakai motor listrik atau motor baker torak, jenisnya termasuk motor induksi, hanya bagian outputnya dilengkapi torak untuk memompa udara ke kompresor. 8. Kompresor Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor udara biasanya mengisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang mengisap udara atau gas yang bertekanan tinggi dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini kompresor bekerja sebagai penguat (booster).sebaliknya ada pula kompresor yang mengisap gas yang bertekanan yang lebih rendah dari pada tekanan atmosfir. Dalam hal ini kompresor disebut pompa vakum. (Prof. Dr. Haruo Tahara, Ir. Sularso MSME; 1983) 9. Azas Kompresor Jika suatu gas dalam sebuah ruangan tertutup diperkecil volume-nya, maka gas akan mengalami kompresi.kompresor yang meng-gunakan azas ini disebut kompresor jenis perpindahan (displaycement). Secara prinsip, kompresor jenis ini dilukiskan seperti di dalam Gb.2. Adapun pelaksanaannya digunakan torak yang bergerak bolak-balik didalam sebuah silinder untuk mengisap, menekan dan mengeluarkan gas secara berulangulang. Dalam hal ini gas yang ditekan tidak boleh membocor melalui celah antara dinding torak dan dinding silinder yang saling bergesek. Untuk itu digunakan cincin torak sebagai perapat. Gambar 1 Kompresi fluida Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Jika torak ditarik ke atas, tekanan dalam silinder dibawah torak akan menjadi negatif (lebih kecil dari tekanan atmosfir) sehingga udara akan masuk melalui celah katup isap. Katup ini terbuat dari kulit, dipasang pada torak, yang sekaligus berfungsi juga sebagai perapat torak. Kemudian jika torak

ditekan kebawah, volume udara yang terkurung dibawah torak akan mengecil sehingga tekanan akan naik. Katup isap akan menutup dengan merapatkan celah antara torak dan dinding silinder. Jika torak ditekan terus, volume akan semakin kecil dan tekanan di dalam silinder akan naik. Pada kompresor yang sesungguhnya torak tidak digerakkan dengan tangan melainkan melalui poros engkol.kompresor bolak-balik menimbulkan getaran karena gaya inersia sehingga tidak sesuai untuk beroperasi pada putaran tinggi karena itu berbagai kompre-sor putar (rotary) telah dikembangkan dan tersedia banyak dipasaran. III. Metode yang Digunakan 1. Merancang dan membuat mesin las PVC. 2. Kerangka Rancangan Mesin las PVC. 3. Uji performance mesin Las PVC. Elektroda las = f (tegangan) Pengujian ini dilakukan oleh mitra industri yang dibimbing oleh pengajar. Gambar 2.Sistem Mesin Las PVC IV. Pembuatan Mesin Las PVC 1. Spesifikasi alat No. Bagian Fungsi Spesifikasi 1. Autotrafo (Variac) Sumber tegangan untuk Motor, dan Pemanas. 0-220 Volt AC 2. Motor Kompresor Sebagai penghasil udara yang akan digunakan dalam proses pengelasan Jenis Rotary blower 150 W, 220 V 50/ 60 Hz 1,2 A,750/3000 rpm 3. Elemen pemanas sebagai alat untuk memanaskan udara yang akan dipakai untuk proses pengelasan nikelin,0,3 mm P = 300 Watt 10 volt 4 Isolator untuk elemen pemanas Pelindung badan Gun dari kontak dengan elemen pemanas Terbuat dari keramik 2. Bagian-bagian utama Mesin Las PVC Gambar 3 Autotrafo (100W) Gambar 4. Motor Kompresor (150W) 3. Bagian Pemanas Gambar 5 Bentuk Lilitan Pemanas Gambar 6. Cara memasang pemanas pada casing gun

Gambar (5) dan (6) dirakit menjadi gambar 7 Gambar 7 Gun pemanas (300W) V. Langkah-langkah pengujian dan pengelasan Gambar 8 Hasil rakitan Mesin las PVC Atur tegangan seperti gambar (9) sampai 60V, dan arus 1,2 A. Daya tersebut sebagai input pada pemanas, ukur suhu pemanas, gambar (10). panas yang dihasilkan akan mencapai 90 0 C Gambar 9 Pengaturan tegangan Gambar 10 Pengujian suhu Gun Bila suhu telah mencapai 90 0 lakukan pengelasan dengan elektroda las 2 mm atau 3 mm Gambar (11), contoh hasil pengelasan yaitu gamabar (12) Gambar 11 Cara pengelasan Gambar 12 Contoh hasil Pengelasan

VI. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Daya autotrafo 100 W, Motor kompresor 150 W dan daya pemanas 300W, total daya Mesin Las PVC ini adalah 550 W. a. Hasil uji coba menunjukan bahwa besarnya suhu yang menjadi titik awal yang baik untuk proses pengelasan adalah 90 o C. Suhu tersebut didapat dengan memberikan tegangan (V) sebesar 60 volt dan arus (I) sebesar 1,2 ampere selama 12 menit. Suhu tersebut dapat digunakan pada pengelasan dengan menggunakan elektroda 2 mm dan 3 mm. b. Suhu Pemanasan berbanding lurus dengan tegangan dan arus,semakin besar tegangan atau arus maka suhu yang dihasilkanpun akan semakin besar pula. Suhu semakin tinggi, waktu pengelasan akan semakin cepat. c. Pihak industri kecil lebih mudah mempelajari perancangan mesin dan penerapannya, karena objek yang dihadapi dikerjakan langsung dan dibimbing oleh dosen. 2. Saran Perlu dilakukan pengabdian pada masyarakat dengan ilmu terapan lainya sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat secara langsung. DAFTAR PUSTAKA George Mc Pherson. (1981). An Introduction to Elctrical Machines and Transformer. John Wiley & Sons, Inc. Haruo Tahara, Ir. Sularso MSME. Pompa & Kompresor, pemilihan, pemakaian dan pemeliharaan. PT Pradaya Pramita. Jakarta. Heat, www.hyperphysics, 2004; 1[3] http://www.hyperphysics.phy_astr.gsu.edu/ hbase/thermo/heat.html. [18 april 2004] Heat Transfer, www.hyperphysics, 2004; 1[4] http://www.hyperphysics.phy_astr.gsu.edu/hbase/thermo/heatra.html. [18april 2004] Louis A Green Corp. Welding PVC pabrics and Webbing, www.louisagreen, 2004; 1[4] http://www.louisagreen.com/weldinfo.htm [18 april 2004] Richard W. Thomas. Thermally Bonded PVC Seams, www.geomembrance, 2004; http://www.geomembrane.com/testing/bursttest.htm-tri [28 November 2004] San Diego Plastic, Inc. PVC (Polyvinylchloride), www.sdplastic, 2004; 1 [3] http://www.=sdplastics.com/pvc.html [ 18 april 2004] Sumanto MA. (1993). Motor listrik Arus Bolak-Balik, Motor Sinkron, Motor Induksi. Andi Offset, Yogyakarta. S. M. Henderson, R. L. Perry, J. H. Young, (1997). Principles of Process Engineering, American Society of Agricultural Engineers. Van Harten dan E. Setiawan. (2002), Instalasi Listrik Arus Kuat 2, 3, CV Trimitra Mandiri, Bandung. Yuni Agus Sutadi. (1993). Pengembangan Peralatan Listrik dengan Komponen Semikopnduktor : tidak diterbitkan. Biodata : Pangkat /Gol/NIP : Penata Tingkat I/IIId 131975871 Jabatan : Lektor Bidang Keahlian : Teknik Tenaga Elektrik Instansi Asal : Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA