GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KARIES GIGI PADA BALITA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi.

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

PENYULUHAN SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PERAN IBU DALAM IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

MULUT TERHADAP JUMLAH KARIES GIGI M1 PERMANEN PADA ANAK USIA 9-12 TAHUN DI MI SYAFAAT MUHAMMADIYAH JETIS KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kris Adityawarman*, Diyah Fatmasari **, Arlina Nurhapsari** ABSTRAK

Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia.

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Jurnal Care Vol.6, No.1,Tahun 2018

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mulut sejak dini. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kebersihan mulut

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

RELATIONSHIP BETWEEN DENTAL CARE AND CARIOGENIC FOODS WITH CHILDREN DENTAL CARIES INCIDENCE IN JURAN ELEMENTRY SCHOOL


HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI

Karakteristik Dukun Bersalin Tentang Kemitraan dengan Bidan di Wilayah Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM KEGIATAN ORAL HYGIENE PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. makanan sehingga membantu pencernaan, untuk berbicara serta untuk

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

Volume 4 / Nomor 2 / November 2017 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG HIPOTERMI PADA BAYI

GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD YBPK KEDIRI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kerusakan bahan organik yang dapat menyebabkan rasa ngilu sampai

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya konsumsi gula seperti sukrosa.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. turut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Berdasarkan hasil

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

D. RAMMESH DHARMA DASS

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG GOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK PRASEKOLAH (Studi Di Desa Diwek Kecamatan Jombang)

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 DENPASAR SELATAN

NASKAH PUBLIKASI ARTA DEBORAH SIMANJUNTAK NIM I

PERBEDAAN IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATFAL DESA LEBAKSIU LOR

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. penyakit terbanyak di Indonesia (Depkes, 2014). Penduduk yang. Daerah (Riskesdas) oleh Departemen Kesehatan RI meningkat dari 23,2%

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 54 responden

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

MINUM SUSU DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN TANPA GULA DENGAN JUMLAH KARIES ANAK USIA 3-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

e-issn Volume 02, Nomor 02, Juli 2017

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK TK AISYIYAH KATEGUHANAN SAWIT BOYOLALI SKRIPSI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN

GAMBARAN PENYEBAB KESULITAN MAKAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN DI PERUMAHAN TOP AMIN MULYA JAKABARING PALEMBANG TAHUN 2009

PENGETAHUAN, PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI BALITA

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG PENCABUTAN GIGI DI SMP NEGERI 2 LANGOWAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD SIMO

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KARIES GIGI PADA BALITA Tita Restu Yuliasri, Marta Vitri Vatmawati Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan Bantul email: tita_dheta@yahoo.com Abstrak: Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Karies Gigi pada Balita. Mulut merupakan bagian pertama dari saluran makanan dan bagian tambahan dari sistem pernapasan. Gangguan penyakit di dalam rongga mulut, baik jaringan keras maupun jaringan yang lunak, misalnya penyakit karies gigi merupakan banyak keluhan yang menjadi masalah pada usia balita dan pra sekolah. Penyakit ini menyebabkan karies gigi. Pencegahan karies pada balita memerlukan peran serta orang tua, bahkan pendidikan orang tua tentang perawatan gigi. Pentingnya peran orang tua didasarkan pada pengetahuan, sikap, dan perilakunya untuk menjaga keadaan gigi anaknya tetap sehat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang karies gigi pada balita di TK PKK Kentolan Lor Guwosari Pajangan Bantul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif.. Lokasi Penelitian di TK PKK Kentolan Lor Pajangan Bantul Yogyakarta, dengan populasi seluruh ibu balita yang berjumlah 39 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, sehingga sampel yang digunakan sebanyak 39 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pengertian karies gigi pada kategori baik dan cukup (38,5%), pengetahuan jenis karies gigi pada kategori kurang (64,1%), pengetahuan proses terjadinya karies gigi pada kategori cukup (53,8%), pengetahuan faktor yang mempengaruhi karies gigi pada kategori kurang (41,1%), pengetahuan pencegahan karies gigi pada kategori cukup (46,2%) dan pengetahuan perawatan gigi balita pada kategori baik (53,8%). Kata kunci: pengetahuan, karies gigi Abstract: Description of Mothers Knowledge on Dental Caries in Toddlers. The mouth is the first part of the food pipe and additional part of the respiratory system. Disease disturbance in the oral cavity, both hard and soft tissues, such as dental caries disease is the most complaints that become a problem in toddlers and preschool age. The disease causes dental caries. Prevention of dental caries in toddlers requires the participation of parents, even parents' education about dental care. The importance of the parents role is based on knowledge, attitudes, and behavior to keep their toddlers teeth in healthy state. The research objective is to determine the maternal knowledge about dental caries in toddlers in PKK Kindergarten Kentolan Lor Guwosari Pajangan Bantul Yogyakarta. This study uses a descriptive quantitative design. Research Location is in PKK Kindergarten Kentolan Lor, Pajangan, Bantul Yogyakarta with the entire population of mothers who totaled 39 people. The sampling technique uses the total sampling technique, so that the sample used is as many as 39 people. Data collection instrument used is a questionnaire. The results show that the respondents' knowledge about the

meaning of dental caries in both good and sufficient categories (38.5%), knowledge of the type of dental caries is in less category (64.1%), knowledge of the occurrence of dental caries is in sufficient category (53.8%), knowledge of the factors affecting dental caries is in less category (41.1%), knowledge of prevention of dental caries is in sufficient category (46.2%) and knowledge of dental care for under five children is in good category (53.8%). Keywords: knowledge, dental caries Mulut merupakan bagian pertama dari saluran makanan dan bagian tambahan dari sistem pernapasan. Rongga mulut dilapisi dengan membran mukosa yang bersambungan dengan kulit. Di dalam mulut terdapat gigi dan lidah yang merupakan organ tambahan dalam mulut dan memainkan peranan penting dalam pencernaan awal dengan menghancurkan partikel-partikel makanan dan mencampurnya dengan liur atau saliva. Mengingat pentingnya peranan mulut dan organ tambahan di dalamnya maka menjaga hygiene mulut merupakan aspek yang sangat penting dalam perawatan (Laily, 2012). Gangguan penyakit di dalam rongga mulut, baik jaringan keras maupun jaringan lunak, misalnya penyakit karies gigi merupakan banyak keluhan yang menjadi masalah bagi anak pada usia balita dan pra sekolah. Apabila karies gigi dibiarkan, akan berkelanjutan menjadi besar dan mengenai saraf gigi, sehingga menimbulkan rasa sakit. Penyakit karies gigi merupakan masalah yang sangat serius, selain rasa sakit, juga dapat menimbulkan demam serta berkibat terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tumbuh kembang anak (Maryunani, 2010). Karies gigi merupakan infeksi jaringan gigi yang terjadi akibat berbagai faktor penyebab yaitu akibat interaksi antara substansi gigi dengan mikroorganisme serta konsumsi karbohidrat secara berlebih yang mengandung asam sehingga bakteria kariogenik berkoloni pada permukaan gigi (Arora, 2011). Karies gigi juga merupakan rusaknya jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva (Muryani, 2010). Lapisan email gigi sulung pada anak-anak prasekolah lebih tipis dari pada gigi tetap, sehingga gigi sulung lebih rawan terhadap karies gigi. Karies gigi ini diawali dengan proses demineralisasi yang nampak sebagai lesi white spot pada gigi sulung rahang atas (Maulana, 2005). Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya meningkatkan kesehatan karena hal tersebut dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit rongga mulut. Kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu aspek pendukung paradigma sehat serta merupakan strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010. Survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan prevelensi penduduk Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 80% dimana 90% diantaranya adalah golongan umur anak balita. Sedangkan di DIY masalah kesehatan gigi dan mulut mencapai 3,2% (Riskesdas, 2013). Karies gigi adalah sebuah penyakit

infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi dari pola makan. Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar di seluruh dunia. Pencegahan karies pada balita memerlukan peran serta orang tua, bahkan pendidikan orang tua perawatan gigi harus dilakukan mulai dari saat seorang bayi masih dalam kandungan. Peran orang tua berpengaruh pada pemeliharan kesehatan dan kebersihan gigi. Peran aktif orang tua ini diperlukan terutama pada usia pra-sekolah. Peran orang tua dalam menentukan status kesehatan gigi anak dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap, dan perilaku. Pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua akan saling berkaitan, yaitu perilaku orang tua akan dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikapnya. Pentingnya peran orang tua didasarkan pada pengetahuan, sikap, dan perilakunya untuk menjaga keadaan gigi anaknya tetap sehat (Nugraha dkk, 2011). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada sepuluh anak di TK PKK Kentolan Lor, delapan diantaranya menderita karies gigi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang karies gigi pada balita di TK PKK Kentolan Lor Guwosari Pajangan Bantul Yogyakarta. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita di TK PKK Kentolan Lor yang berjumlah 39 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling atau sampling jenuh, sehingga sampel yang digunakan sebanyak 39 orang. Penelitian ini dilaksanakan di TK PKK Kentolan Lor Guwosari Pajangan Bantul Yogyakarta HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur F % < 20 Tahun 0 0 20-35 Tahun 30 76,9 > 35 Tahun 9 23,1 Data tabel 1. menunjukkan umur responden sebagian besar 20-35 tahun sebanyak 30 responden (76,9%).

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan F % SD 6 15,4 SMP 11 28,2 SMA/SMK 21 53,8 DIII 1 2,6 Data tabel 2. diketahui pendidikan responden sebagian besar SMA/SMK sebanyak 21 responden (53,8%). Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan F % IRT 18 46,2 Karyawan 17 43,6 Buruh 4 10,3 Data tabel 3. menunjukkan pekerjaan responden paling banyak adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 18 responden (46,2%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pengetahuan F % Baik 7 17,9 Cukup 22 56,4 Kurang 10 25,6 Data tabel 4. menunjukkan sebagian besar pengetahuan responden pada kategori cukup sebanyak 22 responden (56,4%). Tabel 5. Pengetahuan Responden Berdasarkan Sub Variabel Sub Variabel n % Rata-rata Pengertian Baik 15 38,5 Cukup 15 38,5 78,2 Jenis Karies Gigi Baik 2 5,1 Cukup 12 30,8 37,6 Kurang 25 64,1

Proses Terjadinya Karies Baik 7 17,9 Cukup 21 53,8 63,2 Faktor yang Mempengaruhi Baik 9 23 Cukup 14 35,9 68,6 Kurang 16 41,1 Pencegahan Karies Gigi Baik 12 30,8 Cukup 18 46,2 67 Perawatan Gigi Balita Baik 21 53,8 Cukup 7 17,9 69,7 Data tabel 5. menunjukkan bahwa ibu mempunyai pengetahuan baik dan cukup pada sub variabel pengertian karies gigi masing-masing sebanyak 15 responden (38,5%), pada sub variabel jenis karies gigi, ibu mempuyai pengetahuan kurang sebanyak 25 responden (64,1%), pada sub variabel proses terjadinya karies gigi, ibu mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (53,8%), pada sub variabel faktor yang mempengaruhi karies gigi, ibu mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 16 responden (41,1%), pada sub variabel pencegahan karies gigi, ibu mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 18 responden (46,2%) dan pada perawatan gigi balita, ibu mempunyai pengetahuan baik sebanyak 21 responden (53,8%). PEMBAHASAN Karakteristik responden berdasarkan umur diketahui sebagian besar berumur 20-35 tahun (madya) sebanyak 30 responden (76,9%). Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai saat ini. Umur merupakan periode perkembangan terhadap pola-pola kehidupan yang baru, semakin bertambahnya umur akan mencapai usia reproduksi. Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada umur madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada umur madya (Notoatmodjo, 2010). Karakteristik berdasarkan pendidikan responden sebagian besar SMA/SMK sebanyak 21 responden (53,8%). Pendidikan merupakan faktor esensial dalam peningkatan pengetahuan individu. Semakin tinggi tingkat pendidikan, diharapkan akan semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun media massa (Notoatmodjo, 2010). Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan responden paling banyak adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 18 responden (46,2%). Pekerjaan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan individu memiliki kesempatan untuk menambah ilmu dengan pengalaman pekerjaan. Pekerjaan akan menghasilkan pendapatan seseorang, sehingga seseorang yang berpendapatan tinggi akan mengalokasikan pendapatannya untuk mencari tahu yang diinginkannya. Pengetahuan ibu tentang karies gigi sebagian besar pada kategori cukup sebanyak 22 responden (56,4%). Pengetahuan responden pada kategori cukup dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, pendidikan, pekerjaan, informasi dan pengalaman. Menurut Soekanto (2005), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia untuk menjadi tahu dan merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Pada dasarnya, pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ide atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang karies gigi sebagian besar pada kategori cukup sebanyak 22 responden (56,4%), pengetahuan ibu tentang pengertian karies gigi pada kategori baik dan cukup masing-masing sebanyak 15 responden (38,5%), pengetahuan ibu tentang jenis karies gigi pada kategori kurang sebanyak 25 responden (64,1%), pengetahuan ibu tentang proses terjadinya karies gigi pada kategori cukup sebanyak 21 responden (53,8%), pengetahuan ibu tentang faktor yang mempengaruhi karies gigi pada kategori kurang sebanyak 16 responden (41,1%), pengetahuan ibu tentang pencegahan karies gigi pada kategori cukup sebanyak 18 responden (46,2%) dan pengetahuan ibu tentang pengertian karies gigi pada kategori baik sebanyak 21 responden (53,8%). Mayoritas ibu berumur 20-35 tahun sebanyak 30 responden (76,9%), berpendidikan SMA/SMK sebanyak 21 responden (53,8%) dan pekerjaan mayoritas Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 18 responden (46,2%). DAFTAR RUJUKAN Arora. A. 2011. Child and Family Health Nurses Experiences Of Oral Health Of Prescool Children. Journal of England Departmen Public Health

Laily Isro in, dkk. 2012. Personal Hygiene (Konsep, Proses dan Aplikasi dalam Keperawatan). Yogyakarta: Graha Salemba. Maryunani, A. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media. Maulana. C. 2005. Ilmu Kedokteran Gigi. Bandung : Buku Kedokteran Muryani. A. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nugraha Ali. dkk. 2011. Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat. Edisi 1. Jakarta: Universitas Terbuka. Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kemenkes RI. Soekanto. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persagi.