BAB I PENDAHULUAN. pertanian karena sebagian besar tanahnya mempunyai solum dangkal, tekstur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. menaikkan produktivitas sektor pertanian, khususnya sub-sektor pertanian

BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perlu dijaga agar tetap mampu menunjang kehidupan yang normal. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari hari, kita mengenal berbagai jenis organisasi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan subsektor peternakan sehingga menjadi sumber pertumbuhan baru

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan jika terjadi penyimpangan. Kegiatan pengawasan merupakan unsur

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi akan. mempengaruhi perilaku, gaya hidup, dan pola konsumsi masyarakat.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. subsektor peternakan. Suatu negara dapat dikatakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan disektor industri adalah salah satu sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

III. METODE PENELITIAN. penelitian atau yang lebih dikenal dengan istilah metode penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. manusia senantiasa mengalami suatu perubahan-perubahan pada kehidupan. tak terbatas (Muhammad Basrowi dan Soenyono, 2004: 193).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara maritim yang tidak bisa lepas dari

TINJAUAN PUSTAKA. serta pendorong dan penarik tumbuhnya sektor sektor ekonomi, dapat. dan pengangguran serta dapat mensejahterakan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Taufik & A. C. Van Der Leeden, Durkheim dan Pengantar Sosiologi. Moralitas, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986).

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

I. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

BAB I PENDAHULUAN. yang mana dalam komunikasi terjadilah interaksi. Semakin baik interaksi. maka semakin baik pula hubungan yang terjadi antar sesama.

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Perkembangan usaha peternakan di Indonesia meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kehidupan individu dan masyarakat, bahkan terhadap segala gejala alam.

BAB I PENDAHULUAN. cabang ilmu dalam islam yang dikenal dengan fiqih muammalah. Aspek. hubungan antara umat satu dengan umat yang lainnya.

Proposal Masa Depan CONTOH PROPOSAL USAHA. Tanpa Usaha Keras, Ide itu HAMPA «Inspirasi Oh Inspirasi Dialog Terbuka Tersimpan Tanda Tanya»

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Wilayah pedesaan umumnya adalah wilayah yang penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembangunan. Pembangunan tersebut dilakukan di seluruh aspek. kehidupan masyarakat namun aspek yang paling signifikan adalah

AGROVETERINER Vol.5, No.1 Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan manusia dalam masyarakat sangatlah majemuk. orang pendatang yaitu korban kerusuhan Sampit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sosial Ekonomi Petani Setelah Adanya Pembebasan Lahan untuk Pembangunan

II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup

SKRIPSI. Oleh : VIVI MISRIANI

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

penelitian ini akan diuraikan beberapa konsep yang dijadikan landasan teori penelitian. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian adalah.

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia, serta antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan industri merupakan suatu jalur kegiatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tinjauan sosiologis mengenai lingkungan berarti sorotan yang

BAB I PENDAHULUAN. ownload/regulasi/kepmen/ukm05kepmen, 10 Januari 2013.

2014 PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah telah ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Meningkatnya

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi pangan hewani seperti daging, telur, susu dan ikan (Jafrinur, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm Ibid., hlm. 10.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah,

BAB I PENDAHULUAN. penyedia protein, energi, vitamin, dan mineral semakin meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan uang masyarakat (to receive deposits) dalam bentuk biro,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penduduk Indonesia yang sebagian besar tinggal di daerah pedesaan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan

Tujuan Instruksional Khusus

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan (palawija), merupakan makanan pokok bagi masyarakat. total pendapatan domestik bruto (id.wikipedia.org).

DAFTAR PUSTAKA. Cohen, Bruce J., 1992, Sosiologi: Suatu Pengantar, Jakarta, Rineka Cipta

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)

DESKRIPSI HARGA JUAL DAN VOLUME PENJUALAN PEDAGANG PENGUMPUL AYAM POTONG DI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami pergeseran dari zaman orde baru

BAB I PENDAHULUAN. adalah lautan. Luas daratan Indonesia adalah km² yang menempatkan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB I PENDAHULUAN. dari Departemen Pertanian, bahwa komoditas daging sapi. pilihan konsumen untuk meningkatkan konsumsi daging sapi.

ETOS KERJA PETANI. (Studi DiDesa Sukamaju Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo) SUMIATI PAKAYA DR. RAUF A HATU M.SI

Pembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan. nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian

BAB III METODE PENELITIAN. satu atau berupa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya 1.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kecamatan sebanyak 15 kecamatan. Produktifitas rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Dengan kondisi geografis

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyampaikan produk ke konsumen atau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelebihan harta atau biasa disebut para aghniya. Agar zakat. yang mampu mendatangkan pendapatan bagi mereka dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan perintah-nya dan menjauhi segala larangan-nya serta

BAB I PENDAHULUAN. Definisi Properti adalah harta berupa tanah dan bangunan serta sarana dan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa Pacentan adalah Desa yang kurang menguntungkan untuk usaha pertanian karena sebagian besar tanahnya mempunyai solum dangkal, tekstur tanahnya liat, strukturnya keras bergumpal, tidak tahan terhadap erosi dan tingkat kesuburannya rendah. Hal ini disebabkan karena Desa Pacentan dekat dengan pegunungan dan bukit-bukit dan terbatasnya dataran rendah yang bisa di gunakan untuk pertanian. Semakin mahalnya bahan pokok menyebabkan masyarakat Desa Pacentan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya karena hasil penjualan padi tidak sebanding dengan jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan selama masa tanam. Oleh karena itu banyak diantara petani yang tidak memanfaatkan lahan kering yang mereka miliki, akibatnya para petani yang dulu bekerja sebagai petani menjadi pengangguran dan penghasilan mereka berkurang sehingga tidak mampu meningkatkan taraf kehidupan mereka. Sehingga selain menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian masyarakat Desa Pacentan juga menggantungkan hidupnya dari peternakan sapi potong. Seiring dengan perkembangan zaman banyak orang mengetahui tentang pentingnya gizi yang seimbang sehingga mereka memanfaatkan daging sapi sebagai salah satu sumber protein hewani. Untuk itu pembibitan sapi potong merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan dan 1

2 mempunyai nilai strategis dalam upaya pengembangan ekonomi masyarakat Desa Pacentan. Pada tahun 1984 dari hasil penelitian telah ditemukan peternakan sapi dengan proses penjualan baru oleh bapak Sa i yakni dengan proses jual beli sapi. Transaksi tersebut dilakukan dengan proses mekanisme pasar bebas. Melihat realitas banyaknya lahan kering yang tidak dimanfaatkan di Desa Pacentan dan minimnya hasil pendapatan masyarakat dari sektor pertanian, menginspirasi kelompok peternak sapi untuk memberdayakan masyarakat khususnya para petani di Desa Pacentan melalui mengembangkan peternakan sapi potong di Desa Pacentan. Di samping itu program pemberdayaan masyarakat melalui peternakan sapi merupakan salah satu upaya untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat. Memanfaatkan sumber daya melalui peternakan sapi berarti kita telah mengelola dan memanfaatkan potensi yang kita miliki. Sumber daya didefinisikan sebagai kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai tujuan. 1 Adapun usaha yang dilakukan masyarakat Pacentan untuk memberdayakan adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang cara memanfaatkan ternak sapi potong sehingga sapi potong merupakan salah satu media dalam pemberdayaan masyarakat dengan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Upaya yang dilakukan oleh peternak sapi potong, merupakan wujud pemberdayaan 1992), h. 4 1 Sukijo Notoatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Rineka Cipta,

3 masyarakat melalui pendidikan masyarakat atau pendidikan popular yang mana diharapkan mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia di Desa Pacentan Kec. Tanah Merah Kab. Bangkalan Madura Sehingga program tersebut mampu meningkatkan perekonomian Masyarakat sehingga masyarakat lebih mandiri dan berdaya. Usaha pemberdayaan yang dilakukan masyarakat Pacentan melalui peternakan sapi potong tidak akan pernah berhasil bila mekanisme pasar tidak berperan aktif dalam pertukaran sapi potong karena pada dasarnya mekanisme pasar merupakan suatu alat untuk mengembangkan potensi masyarakat. 2 Sehingga masyarakat mampu mandiri dan berdaya khususnya dalam meningkatkan perekonomiannya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perubahan pola mata pencaharian dan pengembangan masyarakat Di Desa Pacentan Kec. Tanah Merah Kab. Bangkalan Madura? 2. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat perubahan pola mata pencarian dan pengembangan masyarakat di Desa Pacentan Kec. Tanah Merah Kab. Bangkalan Madura? 3. Bagaimana relevansi perubahan pola mata pencaharian dan pengembangan masyarakat Pacentan dengan dakwah pengembangan masyarakat? 2 Britha Mikkelsen, Metode Penelitian Partisipartoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan. Penerjemah Matheos Nalle ( Jakarta: Yayasan obor Indonesia, 2001 ) h. 65

4 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perubahan pola mata pencaharian dan pengembangan masyarakat Di Desa Pacentan Kec. Tanah Merah Kab. Bangkalan Madura. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat perubahan pola mata pencaharian dan pengembangan masyarakat di Desa Pacentan Kec. Tanah Merah Kab. Bangkalan Madura. 3. Untuk mengetahui relevansi perubahan pola mata pencaharian dan pengembangan masyarakat Pacentan dengan dakwah pengembangan masyarakat. D. Manfaat Penelitian Segala yang dihasilkan sebagai kesimpulan dalam penulisan karya ilmiah ini di harapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Penulis atau peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti dalam bidang strategi pemberdayaan dan pengembangan masyarakat melalui perubahan pola mata pencaharian. 2. Hasil penelitian dapat di jadikan sumber informasi bagi para peneliti, khususnya mahasiswa fakultas dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya yang meneliti masalah sosial khususnya dalam bidang pengembangan ekonomi masyarakat melalui perubahan pola mata pencaharian.. 3. Dengan diketahuinya status sosial masyarakat Madura (khususnya di Desa terpencil) serta pola hidupnya, maka peneliti dapat memberikan informasi kepada perencana pembangunan untuk di jadikan sebagai bahan

5 pertimbangan dalam menentukan prioritas pembangunan masyarakat desa pada umumnya, khususnya pembangun untuk komunitas di desa terpencil. E. Definisi Konsep Agar tidak terjadi kesimpangsiuran pembahasan istilah dalam skripsi ini, maka peneliti memberikan definisi dari konsep yang ada. Sebab konsep merupakan unsur dari peneliti yang memiliki pengertian sebuah definisi singkat dari sejumlah fakta atau gejala-gejala yang ada. Maksud ditetapkannya konseptualisasi judul adalah untuk memberikan batasan makna dari kata-kata penting dengan berdasarkan pada konsentrasi keilmuan peneliti agar tidak terjadi penyimpangan atau salah pendefinisian kata-kata dalam judul penelitian skripsi PERUBAHAN POLA MATA PENCAHARIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI DESA PACENTAN KEC. TANAH MERAH KAB. BANGKALAN MADURA. 1. Perubahan Perubahan adalah hal atau keadaan berubah. 3 Dalam penelitian ini peneliti ini penulis memfokuskan pada sebuh perubahan pola mata pencaharian pada masyarakat Pacentan yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Menurut pendapat Gillin dan Gillrin menyatakan bahwa perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang 3 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English Press, 1991), Hal 1668

6 disebabkan karena perubahan kondisi geografis, ideologi maupun karena adanya defusi atau penemuan-penemuan sanitasi. 4 Samuel Koening menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia. Selo Soemardjan dan Soelaiman berpendapat bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk kelompok-kelompok dalam masyarakat. 5 2. Mata Pencaharian (Ekonomi) Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikos dan nomos yang berarti pengelolaan rumah tangga. Seorang bapak atau ibu (kelompok) sebagai pengelola rumah tangga harus menjamin tersedianya pangan, sandang dan papan yang cukup agar semuanya bisa berjalan, semua tugastugas dapat dilaksanakan oleh anggota-anggota keluarga dan semua hasil dibagi-bagi sesuai kebutuhan atau kebiasaan. Menurut Neil J. Smelsel yang dikutip oleh Mubyanto ekonomi adalah pengelolaan tentang bagaimana orang-orang dan masyarakat mengadakan pilihan, dengan atau tanpa uang, untuk menggunakan sumber-sumber produksi yang langka dan memiliki berbagai alternatif 4 Jacobus Ranjabar, Perubahan Sosial Dalam Teori Makro, (Bandung: Artabeta, 2008) h. 16 5 Muhammad Basrowi dan Ms. Soenyono, Memahami Sosiologi (Surabaya: Lutfansah Mediatama, 2004), h. 194

7 penggunaan, atau konsumsi masa sekarang atau masa depan di antara banyak orang dan kelompok dalam masyarakat. 6 3. Pengembangan Pengembangan merupakan usaha bersama dan terencana untuk menentukan kualitas kehidupan manusia. Bidang-bidang pengembangan biasanya meliputi beberapa sektor, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya. 7 4. Masyarakat Menurut Ralph Linton masyarakat merupakan suatu kelompok yang telah hidup dan telah bekerja cukup lama sehingga mereka dapat mengatur dan menganggap diri mereka sebagai kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah dirumuskan dengan jelas. 8 Dalam pengertian lain, masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan atau pengaruh mempengaruhi satu sama lain. 9 Masyarakat juga diartikan sebagai sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah saling berinteraksi. 10 Hasan Sadhily berpendapat bahwa yang dinamakan masyarakat adalah suatu golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia 6 Mubyanto, Ekonomi Keadilan Sosial. (Yogyakarta: Aditya Media, 1995), h. 30-31 7 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika Aditama, 2005), h. 39 8 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Kerja Grafindo Persada, 1993), h. 47 9 Hasan Sadili, Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), h. 47 144 10 Koenjoro Ningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: PT Rineka cipta, 1990), h.

8 yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan (secara individu) dan saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. 11 Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang disebut masyarakat adalah sekumpulan atau sekelompok orang (manusia) yang mendiami suatu daerah tertentu dengan ikatan-ikatan peraturan tertentu pula. Pengembangan masyarakat Pacentan adalah salah satu metode pekerjaan sosial yang tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Pacentan melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta menekankan pada prinsip partisipasi masyarakat Desa Pacentan. 12 Dalam hal ini peternakan sapi potong sebagai metode pekerjaan sosial yang tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat yaitu peningkatan perekonomiaan masyarakat Pacentan agar masyarakat Pacentan dapat memenuhi kehidupannya. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud skripsi yang berjudul Perubahan Pola Mata Pencaharian Dan Pengembangan Masyarakat Di Desa Pacentan Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan adalah bagaimana proses perubahan pola mata pencaharian yang dilakukan peternak sapi dalam membina dan meningkatkan kualitas masyarakat melalui tindakan nyata dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam masyarakat dengan mengarah pada peningkatan kualitas SDM melalui 11 Hasan Sadily, Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara cet x1, 1989), h. 47 12 Edi Soeharto, Membangun Masyarakat..h. 37

9 pendidikan dan pelatihan pemeliharaan peternakan sapi. Dalam kegiatan pemberdayaannya, kelompok peternakan sapi telah berupaya untuk mengubah pola piker dan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan potensi yang mereka miliki, yang mana nantinya pekerjaan tersebut akan dilakukan sendiri oleh masyarakat setelah mereka diberdayakan dengan pembekalan ilmu pengetahuan melalui pelatihan-pelatihan dan pendampingan sehingga usaha peternakan tersebut dapat menghasilkan nilai yang ekonomis untuk meningkatkan keswadayaan dan kesejahteraan masyarakat. F. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah pembahasan penelitian ini, berikut akan peneliti jelaskan tentang sistematika pembahasan dalam penelitian ini yang terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN Yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep dan sistematika pembahasan. BAB II PERSPEKTIF TEORITIS Pada bab ini digunakan peneliti untuk mengetengahkan tinjauan teoritis dari masalah Perubahan pola mata pencaharian dan Pengembangan Masyarakat Pacentan. Dalam bab ini secara konseptual akan ditentukan landasan teori yang menjadi sandaran dalam mengkaji masalah penelitian dan beberapa bangunan pemikiran awal yang dapat dipilih dan digunakan peneliti dalam menelaah persoalan tersebut dengan menggunakani teori

10 modernisasi dan mekanisme pasar yang mendukung perubahan pola mata pencaharian dan pengembangan masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dibahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk membedah tema persoalan. Penentuan pendekatan dan jenisnya, sasaran penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data yang dibagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder, tahapan penelitian ditulis dalam bab ini. Di samping juga ditentukan teknik pengumpulan data yang didapatkan oleh peneliti, teknik analisis, dan teknik validasi data, diharapkan dalam bab ini akan diperoleh kejelasan tentang metodologi Penelitian perubahan pola mata pencaharian dan pengembangan masyarakat. BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA Dalam bab ini peneliti menyajikan, menganalisis serta menginterpretasikan data yang berkaitan dengan pembahasan pada penelitian lapangan dengan menggunakan teknik analisis yang telah ditentukan pada bab 3. Pada bab ini akan ditemukan analisis peneliti tentang perubahan pola mata pencaharian dan pengembangan masyarakat dengan kerangka bedah asumsi awal yang ditentukan oleh peneliti dan dari data yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan fokus penelitian.

11 BAB V PENUTUP Bab ini membahas tentang beberapa hasil temuan penelitian yang menjadi kesimpulan sekaligus rekomendasi secara konseptual pada beberapa orang yang terkait dengan penelitian.