BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

BAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 27,7%. Prevalensi ini khususnya pada laki laki mengalami. Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat di tahun 2011

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

SKRIPSI SULASTRI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semua pasien yang dirawat di rumah rakit setiap tahun 50%

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 52 Jombang. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang. dalam layanan pilihan utama masyarakat di Kabupaten Jombang

STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan p-issn: Vol. 6 No. 2 Desember 2017 e-issn: X

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan perawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan yang

PENGARUH TEKNIK AKUPRESURE TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI PADA KLIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD 45 KUNINGANTAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan nomor satu di dunia,

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang belum terselesaikan. Disisi lain juga telah terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Global Status Report on Road Safety yang. dikeluarkan WHO.Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, serta ketekunan. Pada pelaksanaan PBP

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi telah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%),

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST APPENDIKTOMI

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data NCHS (National Center of Health Statistics) 2010, orang dengan serangan stroke berulang (NCHS, 2010).

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN. didalam tindakan operasi atau pembedahan untuk menghilangkan rasa

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan adakah perbedaan Visual Analog Scale (VAS)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi intravena adalah suatu cara dari pengobatan untuk memasukan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan, 2008). Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu cara menempatkan atau memberikan cairan steril melalui jarum langsung ke vena pasien. Biasanya cairan steril mengandung elektrolit (natrium, kalsium, kalium), nutrient (biasanya glukosa), vitamin atau obat. Terapi intravena (IV) digunakan untuk memberikan cairan ketika pasien tidak dapat menelan, tidak sadar, dehidrasi atau syok, untuk memberikan garam yang dirperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit, atau glukosa yang diperlukan untuk metabolisme dan memberikan medikasi. Insersi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan keseimbangan elektrolit, dengan demikian sesuai prosedur akan dilakukannya penusukan. Adanya prosedur penusukan menimbulkan rasa nyeri, cemas dan takut pada pasien. Setiap seseorang yang dilakukan insersi akan mengalami nyeri dalam tingkatan yang berbeda-beda. Nyeri merupakan faktor utama yang menghambat kemampuan dan keinginan individu untuk pulih dari suatu penyakit (Potter & Perry, 2005). 1

2 Dalam Penelitian Farizal (2015) menyebutkan bahwa dari 29 responden kelompok intervensi dan 29 kelompok kontrol (100%) mempunyai pengalaman nyeri. Sehingga perlu ditangani secara serius baik secara farmakologis atau non farmakolagis karena jika tidak ditangani secara serius akan menyebabkan proses rehabilitasi pasien tertunda dan hospitasisasi pasien lama hal ini karena pasien memfokuskan semua perhatiannya terhadap nyeri yang dirasakan. Nyeri yang dirasakan pasien merupakan peran dari reseptor nyeri yaitu organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan nyeri. Untuk mengatasi atau mengurangi rasa nyeri dapat dilakukan dengan dua cara yaitu farmakologi dengan obat-obatan dan non farmakologi seperti distraksi, stimulus kulit, teknik relaksasi, teknik pernapasan, pergerakan atau perubahan posisi, massage, akupressur, terapi panas atau dingin, hypnobirthing, musik, dan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation). Salah satu tindakan non farmakologi untuk mengurangi atau mengatasi nyeri adalah dengan menggunakan teknik relaksasi. Teknik ini didasarkan kepada keyakinan bahwa tubuh berespon pada ansietas yang merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi penyakitnya (Asmadi, 2008). Teknik relaksasi membuat pasien dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri (Potter & Perry, 2005). Salah satu teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri yaitu teknik relaksasi genggam jari. Teknik relaksasi genggam jari adalah

3 sebuah teknik relaksasi yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun yang berhubungan dengan jari tangan serta aliran energi didalam tubuh kita. Teknik genggam jari disebut juga finger hold (Liana, 2008 ). Menggenggam jari sambil menarik nafas dalam-dalam (relaksasi) dapat menurunkan atau mengurangi ketegangan fisik dan emosi, karena genggaman jari akan menghangatkan titik-titik keluar dan masuknya energi pada meredian (energi channel) yang terletak pada jari tangan kita. Titik-titik refleksi pada tangan akan memberikan rangsangan secara refleks (spontan) pada saat genggaman (Liana, 2008). Di sepanjang jari-jari tangan kita terdapat saluran atau meridian energi yang terhubung dengan berbagai organ dan emosi. Titik-titik refleksi pada tangan memberikan rangsangan secara refleks (spontan) pada saat genggaman. Rangsangan tersebut akan mengalirkan semacam gelombang kejut atau listrik menuju otak. Gelombang tersebut diterima otak dan diproses dengan cepat diteruskan menuju saraf pada organ tubuh yang mengalami gangguan, sehingga sumbatan dijalur energi menjadi lancar (Puwahang, 2011). Teknik relaksasi genggam jari membantu tubuh, pikiran dan jiwa untuk mencapai relaksasi. Dalam keadaan relaksasi secara alamiah akan memicu pengeluaran hormon endorfin, hormon ini merupakan analgetik alami dari tubuh sehingga nyeri akan berkurang. Ketika sedang menggenggam jari, akan merasakan denyutan yang cukup keras disetiap jari-jarinya. Hal ini menunjukkan keadaan emosi yang sedang kurang

4 seimbang sehingga jalur energi terhambat dan kurang lancar. Ketika energi yang tersumbat menjadi lebih lancar, maka denyutan disetiap jari akan melembut dan perasaan akan menjadi lebih tenang dan seimbang. Setelah denyutan menjadi lebih ringan, Anda bisa memindahkan gengaman pada jari selanjutnya secara berurutan (Liana, 2008). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pinandita, purwanti dan Utomo di Rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong menyimpulkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi. Sedangkan penelitian Sofiyah, Ma rifah, dan Susanti (2014), menyimpulkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap perubahan skala nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto dengan nilai p value sebesar 0,000 ( p < α). Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada 26 Oktober 2015 di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga rata rata pasien yang masuk di ruang IGD tiap bulannya adalah 1710 orang dan yang mendapat terapi insersi intravena hampir 100%. Kemudian saat dilakukan pengkajian nyeri kepada 10 pasien di ruang IGD di hasilkan 20% mengalami nyeri ringan, 50% mengalami nyeri sedang dan 30% mengalami nyeri berat. Dengan hasil tersebut bahwa nyeri yang dirasakan pasien rata-rata sedang sampai berat. Untuk mengurangi nyeri selama ini perawat menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan untuk teknik relaksasi genggam jari belum

5 pernah dilakukan di IGD. Berdasarkan pengalaman peneliti praktek di Rumah sakit teknik relaksasi yang dilakukan masih sederhana. Penelitian ini sebelumnya sudah pernah dilakukan tetapi peneliti ingin meneliti kembali dengan teknik relaksasi yang berbeda yaitu dengan teknik relaksasi genggam jari karena teknik ini sangat sederhana dan mudah dilakukan untuk mengatasi nyeri. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang seberapa besar Pengaruh teknik relaksasi genggam jari untuk menurunkan nyeri saat insersi intravena pada pasien di ruang IGD RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tentang latar belakang dan pengalaman praktek klinik di Rumah sakit, hampir semua pasien yang dirawat di ruang IGD mengalami nyeri saat mendapatkan terapi insersi intravena. Sedangkan kebanyakan yang dilakukan perawat untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan teknik relaksasi nafas tetapi masih sederhana dalam melakukannya. Pengalaman nyeri yang dialami berbeda-beda setiap pasien dari mulai ringan sedang hingga berat. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui seberapa besar Pengaruh teknik relaksasi genggam jari untuk menurunkan nyeri saat insersi intravena pada pasien di ruang IGD RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. C. Tujuan Penelitian

6 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh teknik relaksasi genggam jari untuk menurunkan nyeri saat insersi intravena pada pasien di ruang IGD RSUD dr.r. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui karakteristik responden penelitian. b. Untuk mengetahui gambaran nyeri pada saat insersi intravena yang diberikan kepada kelompok kasus. c. Untuk mengetahui gambaran nyeri pada saat insersi intravena yang diberikan kepada kelompok kontrol. d. Untuk mengetahui perbedaan nyeri antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol di ruang IGD RSUD dr.r.goeteng Taroenedibrata Purbalingga. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Responden Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan bagi responden bagaimana cara mengatasi nyeri pada saat insersi intravena. 2. Bagi instansi terkait a. Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dalam menangani pasien nyeri.

7 b. Sebagai bahan masukan bagi perawat dalam memberikan intervensi pada pasien nyeri secara mandiri. Tetapi untuk penerapannya masih membutuhkan waktu 3. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti, khususnya dalam menangani pasien nyeri di Rumah sakit. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar penelitian lanjutan yang berkaitan dengan penanganan nyeri dengan metode non farmakologi. E. Penelitian Terkait 1. Farizal (2015). Tentang Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Nyeri Saat Insersi Intravena Pada Pasien IGD Di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Jenis penelitian ini menggunakan metode true eksperimen design dengan Rancangan penelitian post Control Design sedangkan teknik pengambilan datanya menggunakan teknik Random sampling. Perbedaan penelitian dari penelitian sebelumnya adalah penelitian ini meneliti tentang pengaruh dari teknik relaksasi genggan jari terhadap penurunan nyeri saat insersi intravena. 2. Sofiyah, Ma rifah, Susanti (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Perubahan skala Nyeri Pada Pasien Post

8 Operasi Sectio Caesarea di Rsud Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperiment Design dengan rancangan non randomized preposttest with control group. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Data hasil penelitian ini adalah Skala nyeri post sectio caesarea sebelum teknik relaksasi genggam jari pada kelompok eksperimen sebagian besar menyatakan nyeri sedang yaitu 9 responden (56,2%) dan sesudah teknik relaksasi genggam jari pada kelompok eksperimen sebagian besar menyatakan nyeri ringan yaitu 8 responden (50%). Skala nyeri post operasi sectio caesarea sebelum pada kelompok kontrol sebagian besar menyatakan nyeri sedang dan berat yaitu 8 responden (50%) dan sesudah pada kelompok kontrol sebagian besar menyatakan nyeri berat yaitu 10 responden (62,5%).Ada pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap perubahan skala nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto dengan nilai p value sebesar 0,000 (p <α). Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah meneliti kepada pasien yang terdapat terapi intravena. 3. Pinandita, Purwanti, Utoyo (2011).Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Laparatomi. Penelitian ini menggunakan metode Quasi- Experiment dengan rancangan pretest-posttest withcontrol group

9 design. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasien post operasi Laparatomi di RS PKU Muhammadiyah Gombong, terhitung mulai tanggal 14 Januari sampai tanggal 14 April 2011 didapatkan hasil berupa: a). Pada kelompok eksperimen, intensitas nyeri pre tes memiliki mean 6.64 dan intensitas nyeri post test memiliki mean 4.88. Pada kelompok kontrol, intensitas nyeri pre tes memiliki mean 6.58 dan intensitas nyeri post test memiliki mean 6.47. b). Perbedaan rata-rata intensitas nyeri pre testpost test pada kelompok eksperimen adalah 1.764 dan perbedaan rata-rata intensitas nyeri pre testpost test pada kelompok kontrol adalah 0.117. c). Berdasarkan harga signifikansi (p), dimana nilai p=0.000, dimana nilai tersebut (p < 0.05), artinya terdapat pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah penelitian ini meneliti kepada pasien yang mendapat terapi intravena.