BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap. penduduk mampu hidup sehat sehingga dapat mewujudkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran informasi dan dukungan emosional. Dalam bidang keperawatan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Rumah Sakit Kristen Tayu. sakit swasta yang ada di Tayu. RSK Tayu merupakan rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia angka kematian maternal di Indonesia mengalami. kehamilan atau persalinan (Sujudi, , http:

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi

BAB 1 PENDAHULUAN. ( Mochtar, 1998 ). Persalinan seringkali mengakibatkan perlukaan jalan lahir.luka

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut definisi World Health Organization (WHO), kematian. negara atau daerah adalah kematian maternal (Prawirohardjo, 1999).

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi bayi untuk menggambarkan pengalaman nyerinya, namun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien sebagai pengguna jasa merupakan salah satu indikator dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harapan seseorang (Arifin dan Rahayu, 2011). diartikan sebagai rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar spesialistik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

BAB I PENDAHULUAN. maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. harus dimiliki oleh manusia. Kesadaran akan arti pentingnya. apa yang mereka inginkan dan butuhkan (Mudayana dan

BAB I PENDAHULUAN. hamil sehingga dapat membahayakan ibu dan janin jika mengalami

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak lepas dari sejarah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit.

BAB V PENUTUP. diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005) adalah puas ; merasa

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan waktu, banyak persaingan dalam pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

EVIDENCE BASED PADA PERSALINAN KALA I OLEH: MERI KURNIATI NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas jasa pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. a. Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran. perempuan ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004).

STRES KERJA PADA PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi Bidan telah mengembangkan kode etik profesi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu hidup sehat sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, yang merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. Hal tersebut sejalan dengan tujuan sistem kesehatan nasional yaitu tercapainya kemampuan hidup sehat, melalui upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun swasta. Mutu pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan di mata masyarakat (Aditama, 2004). Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pada standar tentang evaluasi dan pengendalian mutu dijelaskan bahwa pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dengan terus-menerus 1

2 melibatkan diri dalam program pengendalian mutu di rumah sakit (Achir Yani, 2007). Sebagaimana semangat UU Nomor 36 pasal 5 tahun 2009 yang menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Rumah Sakit Kristen (RSK) Tayu, Pati sebagai penyedia sarana kesehatan terus berbenah diri dengan meningkatkan sarana, prasarana termasuk tenaga keperawatan yang profesional dan bisa diandalkan. Sesuai dengan visi RSK Tayu Menjadi sarana pelayanan kesehatan yang dapat mencerminkan kasih Allah kepada manusia, dan misinya Dengan semangat cinta kasih melayani sesama melalui pelayanan medis yang tulus agar Tuhan dimuliakan, maka RSK Tayu berkomitmen memberikan kualitas pelayanan prima kepada setiap pasien. Demikian pula dalam menyediakan pelayanan keperawatan maternitas, RSK Tayu berusaha meningkatkan kualitas sarana, prasarana maupun profesionalisme para tenaga keperawatan khususnya perawat dan bidan. Perawat dan bidan, sebagai bagian dari sub-sistem pelayanan

3 kesehatan khususnya pelayanan maternitas berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam membantu klien dan keluarga beradaptasi terhadap masalah yang mungkin timbul pada periode prenatal dan di luar periode prenatal. Dalam penelitian ini keperawatan maternitas dikhususkan pada pasien persalinan normal kala 1, sebab persalinan bagi primipara dua kali lebih lama dari multipara (Hamilton, 1999). Lamanya kala I rata-rata 6 jam sampai dengan 18 jam pada primipara, dan 2 sampai 10 jam pada multipara dengan variasi individu yang sangat besar. Oleh sebab itu perlu perhatian khusus dari para perawat dan bidan dalam memandu proses persalinan Permasalahan serius yang sering dihadapi pasien persalinan adalah rasa nyeri yang dialami saat melahirkan. Nyeri merupakan hal fisiologis saat persalinan, karena respon dari kontraksi uterus. Jika manajemen nyeri tidak dilakukan dengan baik, dapat mempengaruhi fisiologis dan psikologis ibu saat melahirkan normal. Nyeri hebat dapat membuat ibu kelelahan saat melahirkan, stres dan depresi saat persalinan. Jika hal itu terjadi dapat menyebabkan gawat janin. Persalinan yang lama membuat janin semakin lama tertekan di jalan lahir dan mengakibatkan janin menjadin hipoksia (Bobak, 2005).

4 Strategi penatalaksanaan stres dan nyeri dengan intervensi keperawatan khususnya teknik relaksasi pernafasan, sangat baik untuk mengatasi nyeri bersalin. Metode ini sangat sesuai bagi perawat dari aspek legal etik kewenangan perawat. Metode non-farmakologi untuk menurunkan nyeri tidak berpotensi menimbulkan efek bahaya pada ibu dan bayi. Beberapa manfaat teknik relaksasi selain menurunkan nyeri persalinan juga mempunyai sifat non-invasif, efektif dan tanpa efek bahaya. Ketika diberikan obat analgesik pada ibu, perawat masih perlu memberikan teknik relaksasi, karena nyeri yang hebat dapat mengakibatkan syok neurogenik. Peran perawat sangat penting dalam menerapkan teknik relaksasi pernafasan untuk manajemen nyeri pada persalinan kala 1. Dengan demikian pasien dapat terlayani dengan baik, merasa nyaman dan memperkecil resiko-resiko persalinan. Dalam hal tersebut, kinerja perawat sering menjadi sorotan utama, karena kinerja mereka sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Hal itu tentu sangat wajar karena harapan masyarakat untuk mendapatkan kepuasan optimal dalam pelayanan kesehatan, sehingga mereka cenderung memilih rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan prima.

5 Purnomo (2003) mengartikan kepuasan pelanggan (dalam hal ini pasien) sebagai perbedaan antara harapan dengan kinerja atau hasil yang diharapkan. Dengan kata lain, kepuasan pasien tercipta jika pasien merasakan outcome atau hasil pekerjaan sesuai dengan harapan, bahkan melebihi harapan pelanggan. Definisi kepuasan juga dikemukakan oleh Tse dan Wilson (2004) bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian. Memang menurut David Gefen (2001), kualitas pelayanan sangat bergantung dari subyektifitas pelanggan. Namun dalam penatalaksanaan manajemen nyeri melalui teknik relaksasi, ada aspek-aspek yang harus dikerjakan dengan baik oleh perawat/bidan sehingga pasien bisa terlayani dan merasakan kepuasan pelayanan. Aspek-aspek tersebut adalah: pendampingan pasien oleh bidan/perawat selama perawatan, stimulus yang diberikan oleh perawat/bidan dalam hal relaksasi, motivasi perawat/bidan kepada pasien, dan empati perawat/bidan terhadap pasien. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini mengangkat judul tentang kepuasan pasien

6 terhadap kinerja perawat/bidan dalam pelaksanaan manajemen nyeri persalinan normal kala1 di ruang maternitas Rumah Sakit Kristen Tayu, Pati. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan laporan kegiatan layanan maternitas RSK Tayu, menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan yang cukup signifikan. Hal ini tentu layak menjadi perhatian khusus bagi pihak rumah sakit, untuk meningkatkan kualitas pelayanan sarana dan prasarana. Namun yang perlu diteliti lebih lanjut adalah, apakah peningkatan itu karena visi, misi, motto rumah sakit, atau karena kualitas yang dimiliki oleh rumah sakit atau karena faktor lainnya. Tentu saja yang melakukan kontak awal dengan pasien adalah tenaga keperawatan. Kontak langsung antara perawat/bidan dengan pasien adalah kualitas pelayanan atau kinerja mereka. Benarkah faktor kinerja perawat/bidan menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien? penelitian ini hendak mencari tahu lebih dalam tentang pengaruh kinerja perawat/bidan terhadap kepuasan para pasien persalinan normal kala I di ruang maternitas RSK Tayu. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa kinerja dalam penatalaksanaan manajemen nyeri berkaitan dengan faktor-faktor:

7 pendampingan, stimulus, motivasi, dan empati perawat/bidan. Apakah para pasien persalinan normal kala I di ruang maternitas RSK Tayu telah merasakan kepuasan dalam hal-hal di atas. 1.3. Batasan Masalah Untuk mengarahkan pokok bahasan penelitian ini menjadi lebih fokus sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah ini dilakukan dengan mendefinisikan istilah-istilah penting dalam topik penelitian ini, sehingga ruang lingkup penelitian menjadi jelas dan spesifik. Manajemen Nyeri. Menurut IASP 1979 (International Association for the Study of Pain) nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan, Sedangkan Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien

8 berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Jadi manajemen nyeri adalah seni mengatur suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan, pada orang lain ataupun diri sendiri. Dalam hal ini adalah rasa nyeri yang dialami oleh pasien karena proses persalinan. Kinerja Perawat/bidan. Kata kinerja dari kata dasar kerja yang difenisikan sebagai hasil kerja (Sugono, 2008). Perawat adalah tenaga kesehatan profesional yang bertugas memberikan keperawatan pada klien atau pasien baik berupa aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual dengan menggunakan proses keperawatan (Sugono, 2008). Sedangkan Bidan perempuan yg pekerjaannya menolong dan merawat orang yg melahirkan dan bayinya (Sugono, 2008). Jadi kinerja perawat dan adalah hasil kerja tenaga kesehatan profesional dalam memberikan perawatan pada klien atau pasien dengan menggunakan proses keperawatan dalam proses kelahiran bayi. Kepuasan Pasien. Dari kata dasar puas yang dalam Kamus Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai merasa senang, sedangkan kepuasan sendiri diartikan

9 sebagai perihal atau perasaan puas, kesenangan, kelegaan (Sugono, 2008). Persalinan Normal Kala I. Persalinan normal proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan melalui jalan lahir dengan letak belakang kepala/ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu maupun bayi, kecuali episiotomi (Manuaba, 1998). Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Jadi topik penelitian ini dibatasi dalam pengertian perasaan puas yang didapatkan oleh pasien karena hasil kerja tenaga kesehatan profesional mengatur suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan pada proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan letak belakang kepala/ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi) kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.

10 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah penelitian ini, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja perawat dan bidan dalam menerapkan manajemen nyeri dengan teknik relaksasi pada persalinan normal kala-1 di ruang maternitas RSK Tayu. 2. Bagaimana tingkat kepuasan pasien terhadap kinerja perawat dan bidan dalam menerapkan manajemen nyeri dengan teknik relaksasi pada persalinan normal kala-1 di ruang maternitas RSK Tayu. 3. Bagaimana hubungan antara kinerja perawat dan bidan dalam menerapkan manajemen nyeri dengan teknik relaksasi pada persalinan normal kala-1, terhadap kepuasan pasien di ruang maternitas RSK Tayu. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mendiskripsikan kinerja perawat dan bidan dalam menerapkan manajemen nyeri dengan teknik relaksasi pada persalinan normal kala-1 di ruang maternitas RSK Tayu.

11 2. Mendiskripsikan tingkat kepuasan pasien terhadap kinerja perawat dan bidan dalam menerapkan manajemen nyeri dengan teknik relaksasi pada persalinan normal kala-1 di ruang maternitas RSK Tayu. 3. Mendiskripsikan hubungan antara kinerja perawat dan bidan dalam menerapkan manajemen nyeri dengan teknik relaksasi pada persalinan normal kala-1, terhadap kepuasan pasien di ruang maternitas RSK Tayu. 1.6 Manfaat Penelitian Secara akademis teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah referensi kepustakaan tentang teknik manajemen nyeri persalinan. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi tenaga profesional kesehatan dalam hal ini perawat untuk menambah referensi dalam meningkatkan pelayanan terhadap pasien. Demikian juga bagi rumah sakit, atau penyedia jasa layanan kesehatan maternitas, bermanfaat sebagai referensi untuk meningkatkan kemampuan para perawat atau bidan sehingga pasien terlayani dengan maksimal. Dengan meningkatnya kemampuan para tenaga keperawatan, pasien tidak hanya merasakan kepuasan, namun kualitas rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan akan semakin baik.