BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini sudah memasuki era

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri misalnya kebijakan pemerintah, suku bunga, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat pengembalian berupa return (pendapatan) baik berupa dividend yield

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keadaan perekonomian di Indonesia pada saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian investasi baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam era pembangunan yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pengorbanan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen perusahaan memiliki peranan yang penting dalam menentukan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi. dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. pemegang sahamnya dengan cara memaksimalkan pendapatan investor.

BAB I PENDAHULUAN. diprediksi akan meningkat di tahun ini karena akan diberlakukannya AFTA (Asean

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. dan memakmurkan para pemegang saham. fenomena pembayaran dividen perusahaan yang ada di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagainya. Para investor tentu mengharapkan return atas investasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2014). Stice et al (2005) dalam Suharli (2007) mengartikan dividen sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh secara tepat dan optimal. Karena besar kecilnya laba yang diperoleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang besar bagi pihak-pihak yang bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak. menunggu tersedianya dana operasi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia menunjukkan perkembangan yang luar biasa beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar besarnya. Return tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. penanam saham dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini sudah memasuki era globalisasi dimana dibebaskannya perdagangan antar negara tanpa adanya batasan, oleh karena itu terutama sektor industri harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dari sektor lain maupun sektor sejenis yang ada di dalam negeri. Oleh sebab itu dibutuhkan dana yang cukup besar untuk mampu bersaing di pasar global tersebut. Perusahaan membutuhkan pasar modal sebagai sarana mobilitas dana yang bersumber dari masyarakat atau para investor yang nantinya akan menyalurkan dana tersebut ke berbagai sektor yang membutuhkan. Oleh karena itu para investor mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh pendapatan (return) sebesar besarnya dengan risiko tertentu.tingkat pengembalian tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividend, untuk investasi pada saham, dan berupa pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Di lain pihak, perusahaan juga mengharapkan adanya pertumbuhan secara terus menerus untuk mempertahankan kelangsungan 1

2 hidupnya, yang dapat memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya. (Hikmah & astute,2013) Semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan dana dimasa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkan dividen. Oleh karenanya potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan deviden. Perusahaan juga harus menyediakan modal yang cukup untuk membelanjai pertumbuhannya yang kontiniu dan secara terus menerus guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pembayaran dividen yang stabil untuk sebagian perusahaan dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut dalam kondisi sehat, kenaikan dividen diatas kenaikan normal biasanya merupakan sinyal kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik dimasa yang akan datang. Dividen sering digunakan oleh para investor untuk menilai resiko laba perusahaan sebab dividen ditafsirkan sebagai tanda meningkatnya keuntungan perusahaan dimasa yang akan datang dan menurunnya pembayaran dividen sering ditafsirkan sebagai tanda menurunnya tingkat keuntungan perusahaan dimasa yang akan datang. Kebijakan dividen dari perusahaan tergantung pada beberapa faktor seperti, pertumbuhan, profitabilitas, ukuran, likuiditas, peluang investasi dan struktur modal (Weston dan Copeland,1992). Faktor yang paling penting yang mempengaruhi dividen adalah pola masa lalu dividen mengumumkan

3 pendapatan saat ini dan diharapkan laba masa depan dari perusahaan (Baker et al). Menurut sumber pada www.idx.co.id Indeks LQ-45 adalah perhitungan dari 45 saham yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian likuiditas seleksi atas saham saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Laporan Indeks LQ-45 yang beranggotakan 45 perusahaan tersebut disesuaikan setiap 6 bulan yaitu awal febuari dan Agustus. Dengan demikian saham tersebut akan selalu berubah. Beberapa kriteria perusahaan yang dapat dimasukan dalam kelompok saham LQ-45 (www.idx.co.id) yaitu yang berada di TOP 95% dari total rata rata nilai transaksi saham dipasar regular, merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi industry di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fenomena permasalahan yang ada jika dipandang dari pemegang saham adalah ternyata terdapat perusahaan yang terdaftar pada LQ-45 yang tidak membagikan dividen setiap tahunnya, padahal LQ 45 merupakan perusahaan yang telah dipercaya oleh para pemegang saham yang mempunyai tingkat nilai tertinggi dibandingkan perusahaan lain yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).

4 Tabel 1.1 Emiten LQ-45 yang tidak membagi dividen tunai tiap tahun At million Period Profit Dividen ANTM 2012 2,993,116 47.09 2013 409,947 9.67 2014 (775,286) 0 2015 (1,440,853) 0 LPPF 2012 770,881 0 2013 1,150,160 157.70 2014 1,419,118 0 2015 1,780,848 427.30 MYRX Sumber : idx.co.id 2012 (21,912) 0 2013 245 0 2014 1,371 0 2015 14,494 0 Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa contoh dari beberapa perusahaan tersebut yang termasuk indeks LQ-45 tidak membagikan dividen tunai secara rutin setiap tahunnya karena memiliki alasan yang berbeda-beda, seperti karena ketidak stabilan besarnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan, tingginya tarif pajak dividen di Indonesia yaitu sebesar 10% dan bersifat final (UU no.36 tahun 2008), adanya kemungkinan bahwa perusahaan yang masih membutuhkan dana untuk ekspansi ditahun depan dan adanya kewajiban membayar hutang dan bunga yang cukup besar. Direktur Utama Bursa Efek Indnesia (BEI) Ito Warsito mengungkapkan, Keputusan membagikan dividen memang menjadi hak tiap emiten oleh karena itu BEI tidak dapat memberikan sanksi kepada emiten

5 yang tidak bisa membagikan dividen. Tetapi BEI akan bertindak aktif untuk mencari alasan emiten tidak membagi kan dividen dalam tiga tahun terakhir apakah untuk ekspansi atau untuk apa, supaya investor jelas dan tidak bertanya tanya. (investasi.kontan.co.id) Besar kecilnya pembagian dividen dipengaruhi oleh banyak faktor seperti Likuiditas, Profitabilitas, Free Cashflow, Leverage, Growth dll. Gumati (2013) mengemukakan bahwa peluang investasi yang menguntungkan akan menurunkan besaran dividen. Swastyastu et al (2014) mengemukakan bahwa growth, DTA dan DER memiliki pengaruh signifikan terhadap DPR. Abdul & Ja afaru (2016) mengemukakan bahwa kinerja perusahaan mempunyai dampak atas kebijakan dividen payout karena peningkatan kesejahteraan keuangan perusahaan cenderung positif mempengaruhi tingkat pembayaran dividen dari perusahaan. Sari (2010), Darabi et al (2014) dan Ardestani et al (2013) membuktikan bahwa Investmen Opportunity Set memiliki hubungan yang positif terhadap kebijakan dividen. Adnan et al (2014) mengemukakan semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan maka semakin tinggi pula dividen yang akan dibayarkan. Latifa (2011) mengemukakan bahwa kebijakan hutang memiliki pengaruh negatif dalam pembagian dividen karena perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi akan mengalokasikan sebagian besar labanya untuk menutup hutang. Pradana dan sanjaya (2014) mengemukakan bahwa perusahaan yang dapat mengelola asset miliknya secara efektif dan efisien

6 akan cenderung memiliki kinerja keuangan yang baik sehingga akan membagikan dividen dengan jumlah yang cukup tinggi. Ide penelitian ini mengacu pada penelitian Yusof, Ismail (2016) menguji secara empiris penentuan kebijakan dividen perusahaan publik yang tercatat di Malaysia, dengan menggunakan variabel Earnings, Cash Flow, Free Cash Flow, Debt Level, Growth, Invetsmen, Size, Largest shareholders, risk dan Lagged dividend. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan penunjukkan hasil yang berbeda, lima faktor yaitu Earnings, Debt Level, Invetsmen, Size, Largest shareholders memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Dimana Earnings, Size dan Investmen mengungkapkan memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kebijakan dividen, sedangkan Debt Level dan Largest shareholders memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kebijakan dividen. Sedangkan Cash Flow, Free Cash Flow dan Risk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Perusahaan yang berkinerja baik mampu menawarkan reward yang lebih besar kepada pemegang saham dalam hal pembayaran dividen yang lebih tinggi. Hikmah & Astuti (2013) menguji pengaruh growth of sales, investment, liquidity,profitability dan size of firm terhadap kebijakan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Dimana hasil penelitiannya menunjukkan pengaruh signifikan dari investmen terhadap DPR, sedangkan lainnya growth of sales, liquidity, profitability dan size of firm tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.

7 Siboni & Pourali (2015) menguji hubungan antara peluang investasi dan kebijakan dividen dan nilai perusahaan yang tercantum di TSE selama 2009-2013. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan hubungan yang signifikan antara peluang investasi dan kebijakan dividen. Penelitian ini mencoba mengembangkan Pengaruh Growth, Firm Size, Profitabilitas, Leverage, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada indeks saham LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015, dengan alasan adanya ketidak konsistenan dalam pembayaran dividen tunai meskipun pada tahun tersebut perusahaan memiliki profit tetapi tetap tidak membagikan dividen tunai kepada pemegang saham / investor. Penelitian ini menginvestigasi hubungan dan besarnya pengaruh pertimbangan manajemen atas variable variable growth, firm size, profitabilitas, leverage, Free Cash Flow dan Invesment opportunity set, terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). B. Perumusan Masalah Penelitian Dua hal penting yang dapat mempengaruhi investor dalam menentukan investasi adalah pengharapan mereka untuk memperoleh dividen atau capital gain. Masalah dividen menjadi penting karena hal tersebut berhubungan dengan distribusi pendapatan dimasa yang akan datang yang dicerminkan melalui DPR, sehingga dipakai sebagai signal oleh investor mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

8 Research gap pada penelitian tersebut masih menunjukan adanya perbedaan sehingga perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Variabel dependen, dividen payout didefinisikan sebagai rasio deviden untuk modal. Dividen total dividen tunai yang dibayarkan kepada ekuitas dan pemegang saham preferen. Variabel independen meliputi Growth, firm size, profitabilitas, leverage, Free Cash Flow dan Invesment opportunity set, maka diajukan enam pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh Growth terhadap dividend payout ratio? 2. Apakah terdapat pengaruh Firm Size terhadap dividend payout ratio? 3. Apakah terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap dividend payout ratio? 4. Apakah terdapat pengaruh Leverage terhadap dividend payout ratio? 5. Apakah terdapat pengaruh Free Cash Flow terhadap dividend payout ratio? 6. Apakah terdapat pengaruh Investment Opportunit Set terhadap dividend payout ratio? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah a. Untuk Menguji pengaruh Growth terhadap dividend payout ratio.

9 b. Untuk Menguji pengaruh Firm Size terhadap dividend payout ratio. c. Untuk Menguji pengaruh Profitabilitas terhadap dividend payout ratio. d. Untuk Menguji pengaruh Leverage terhadap dividend payout ratio. e. Untuk Menguji pengaruh Free Cash Flow terhadap dividend payout ratio. f. Untuk Menguji pengaruh Investment Opportunit Set terhadap dividend payout ratio. 2. Kontribusi Penelitian Adapun kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Dapat memberikan bukti empiris dan melengkapi literature mengenai faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan dividend payout. b. Bagi investor dan calon investor hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan mempertimbangkan pembuatan keputusan untuk membeli dan menjual saham sehubungan dengan harapannya terhadap saham yang dibayarkan. c. Bagi pihak manajemen perusahaan, penelitian ini bermanfaat untuk menjadi acuan pengambilan keputusan investasi. d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan atau bahan pembanding bagi penelitian lain yang melakukan penelitian sejenis.

10