METODE PENELITIAN. dibursa efek Indonesia dari periode yang diakses dari bulan Maret

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB III METODE PENELITIAN. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu dengan mengambil laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009:5) metode penelitian dapat diartikan, Metode deskriptif itu sendiri menurut (Sugiono, 2009:206):

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan BUS dan UUS yang di publikasikan oleh masing-masing website

Transkripsi:

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Indonesia dengan data yang didapat dari Otoritas Jasa Keuangan yang diakses dari www.ojk.go.id, dan dari Bank Indonesia yang diakses dari www.bi.go.id, data laporan keuangan bank umum yang terdaftar dibursa efek Indonesia dari periode 2012 2015 yang diakses dari bulan Maret sampai dengan Juni 2017. B. Desain Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002:249), pengertian desain penelitian adalah sebagai berikut: Desain Penelitian merupakan rancangan utama penelitian yang menyatakan metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data. Dari pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu. Selain itu pada penelitian ini juga menggunakan desain penelitian kausal komparatif. Nazir menyatakan penelitian komparatif adalah penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan 36

37 menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Menurut Husein (2012: 7) desain kausal digunakan untuk mengukur kuat hubungan dan pengaruh antar variabel dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai pusat data yang ada, antara lain pusat data di perusahaan, badan-badan penelitian dan sejenisnya yang memiliki poll data (Ferdinand, 2006). Jadi biasanya data ini dapat diperoleh dari publikasi lembaga yang berwenang, perpustakaan atau penelitian terdahulu dalam penelitian ini adalah Otoritas Jasa Keuangan(OJK) dan Bank Indonesia (BI). Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah berdasar laporan keuangan. Pengumpulan datanya dilakukan dengan memilah-milah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memenuhi kriteria selama periode 2012-2015. Karena penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu tersebut, maka populasi dan sampelnya merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2015.

38 C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2012:59), variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan ditarik kesimpulan nya. Dalam penelitian ini, variabel yang dipergunakan adalah jumlah kredit modal kerja sebagai variabel dependen (Y). Sedangkan yang digunakan untuk variabel independen adalah Capital Adequacy Ratio (X1), Loan to Deposit Ratio (X2), Non Performing Loan (X3). 1. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain (Iqbal, 2002). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang disalurkan kepada UMKM yang dinyatakan dalam rupiah. 2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi penyebab atau mempengaruhi variabel lain (Iqbal, 2002). Variabel independen yan digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (X1), Loan to Deposit Ratio (X2), Non Performing Loan (X3).

39 2.1 Capital Adequacy Ratio (X1) CAR merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara modal (modal inti dan modal pelengkap) yang dimiliki oleh bank dengan aktiva tertimbang menurut risiko. Menurut Meydianawathi (2006), modal yang cukup menjadi sangat penting bagi bank dalam memperlancar operasional sebuah bank, dengan catatan modal tersebut mempunyai bobot risiko yang kecil dan mampu menjadi aktiva yang menguntungkan. Oleh Dendawijaya (2000), rasio ini diformulasikan sebagai berikut : 2.2 Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan Deposit Ratio (LDR) tersebut dapat menilai seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa penuh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Amilia dan Herdiningtyas (2005) Loan Deposit Ratio (LDR) digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit dengan jumlah

40 dana. Loan Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu bank dalam menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank maupun dana yang dapat dikumpulkan dari masyarakat. Ketentuan LDR menurut Bank Indonesia adalah maksimum 110% (Achmad dan Kusno, 2003). LDR = 2.3 Non Performing Loan (X2) Rasio Non Performing Loan merupakan tingkat kolektibilitas kredit yang dianggap bermasalah yang masuk dalam kriteria kurang lancar, diragukan dan macet, jumlah kredit bermasalah tersebut lalu dibandingkan dengan total kredit yang disalurkan. Dalam Hasan Sakti Siregar (2007) dinyatakan bahwa adanya NPL ini perlu diperhatikan oleh bank dalam menyalurkan kreditnya, karena penambahan kredit tanpa disertai analisis yang baik maka akan meningkatkan kredit bermasalah. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

41 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penyaluran kredit UMKM Jumlah kredit yang disalurkan kepada UMKM yang dinyatakan dalam rupiah Rupiah

42 D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115).. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan bank umum yang terdaftar Bank Indonesia(BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:115). Sampel yang diambil adalah laporan keuangan tahunan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan selama 4 periode, yaitu periode 2012 2015. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam teknik pengambilan sampel jenis ini, sampel dipilih agar dapat mewakili populasinya, sampel yang dipilih adalah menurut aturan umum bahwa pengambilan sampel disyaratkan minimal 4 periode untuk tiap independen.

43 E. Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Kepustakaan Penelitian ini dilakukan untuk menghimpun teori-teori, pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta literatur lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan pembahasan. Landasan teori ini dijadikan sebagai pembanding dengan kenyataan di perusahaan. 2. Teknik Dokumentasi Pengumpulan jenis data yang yang dipakai adalah data sekunder. Semua data lapoarn keuangan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara mengunduh aplikasi laporan keuangan emiten yang terdapat pada website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) maka selanjutnya dilakukan pemilihan sampel sesuai dengan kriteria yang di tetapkan. F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisa data dengan caramendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa memberi maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Yang termasuk kedalam statistic deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram

44 lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan perhitungan prosentase. Sugiyono (2012:206) 2. Analisis Regresi Berganda Untuk menguji model pengaruh dan hubungan variabel bebas yang lebih dari dua variabel terhadap variabel dependent, digunakan teknis analisis regresi linear berganda (multiple linear regression method) (Ghozali, 2006). Sebelum melakukan analisis regresi berganda, metode ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil yang baik. Y = a + β1x1 + β2x2 + β3x3 + e Keterangan : Y = Penyaluran Kredit a= konstanta β 1 β3 = Koefisien Parameter X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR) X2 = Loan Deposit Ratio (LDR)

45 X3 =Non Performing Loan (NPL) E = Error term (variabel pengganggu) 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang distribusi normal atau mendekati normal. Dasar pengambilan keputusan memenuhi normalitas atau tidak. Uji Normalitas dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji T dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Imam Ghozali, 2011: 107). Maksud data terdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal di mana memusat pada nilai ratarata dan median (Purbayu dan Ashari, 2005 : 231). Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5%, dengan melihat nilai signifikansi (Asymp. Sig. pada output Statistical Package for Social Sciense) dari nilai Kolmogorov Smirnov > 5%, maka data yang digunakan berdistribusi normal (Imam Ghozali, 2011: 150).

46 Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik normalitas dengan melihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data yang menyebar jauh dari garis diagonalnya dan/atau tidak mengikuti garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006). Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang kuat antar variabel bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat korelasi linier/hubungan yang kuat antar variabel bebasnya. Jika dalam model regresi terdapat gejala multikolinieritas, maka model regresi tersebut tidak dapat menaksir secara tepat sehingga diperoleh kesimpulan yang salah tentang variabel yang diteliti. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas antara lain sebagai berikut : 1. menganalisis matrik korelasi variabevariabel independen. Jika antar variable independen terdapat korelasi dengan nilai di atas 0,90 maka hal tersebut menunjukkan terdapat masalah koliniearitas.

47 2. Melihat besaran nilai variance inflation factors (VIF) dan Tolerance (TOL). Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multikoliniearitas jika nilai VIF 10. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi, sebagai berikut : a. Jika 0 < d < dl, maka tidak ada korelasi positif. b. Jika dl d du, maka tidak ada korelasi positif. c. Jika 4-dl < d < 4, maka tidak ada korelasi negatif. d. Jika 4-du d 4-dl, maka tidak ada korelasi negatif. e. Jika du < d < 4-du, maka tidak ada autokorelasi, positif atau negatif. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

48 maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Untuk menguji ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksikan dan sumbu X adalah residual (Y prediksi = Y sesungguhnya) yang telah di Studentized. Dasar pengambilan keputusan yang terkait dengan scatterplot tersebut adalah (Ghozali, 2006) : a. Jika terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terdapat heteroskedastisitas. b. Jika terdapat pola yang jelas, yaitu titik-titiknya menyebar serta di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terdapat heteroskedastisitas. Ghozali (2006) menyatakan bahwa menganalisis dengan scatter plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan, dikarenakan jumlah pengamatan yang akan mempengaruhi hasil ploting. Karena semakin sedikit jumlah pengamatan maka akan sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Untuk itu dapat diperkuat dengan penambahan uji statistik yaitu dengan menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser ini dilakukan dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2006). Analisis ini dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi variabel independen terhadap variabel

49 dependen nilai absolute. Jika variabel independen yang signifikan secara statistik tidak mempengaruhi variabel dependen nilai absolute (probabilitas signifikansinya di atas kepercayaan 5%) maka mengindikasikan tidak terjadi Heteroskedastisitas. 4. Uji Goodnes of Fit Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independent secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variable dependent secara signifikan. Pengujian ini menggunakan uji F yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat : a. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima yaitu variabel-variabel independent secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependent. b. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak yaitu variabel-variabel independent secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependent. Pengujian ini dapat dilakukan melalui pengamatan nilai signifikan F pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis didasarkan pada pembandingan antara nilai signifikansi 0,05 di mana syaratsyaratnya adalah sebagai berikut : 1. Jika signifikansi F < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti variabel-variabel independent secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependent.

50 2. Jika signifikansi F > 0,05, maka Ho diterima yaitu variabel-variabel secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependent. 5. Uji Diskriminan Uji R2 pada intinya mengatur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dimana R2 nilainya berkisar antara 0 < R2 < 1, semakin besar R2 maka variabel bebas semakin dekat hubungannya dengan variabel tidak bebas, dengan kata lain model tersebut dianggap baik (Ghozali, 2006). Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 6. Uji t Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independent mempengaruhi variabel dependent secara signifikan. Pengujian ini dilakukan dengan uji t atau t-test, yaitu membandingkan antar thitung dengan t- tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat : a. Jika t-tabel < t-hitung, maka Ho diterima yaitu variabel independent tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.

51 b. Jika t-hitung > t-tabel atau t-hitung t-tabel, maka Ho ditolak yang berarti variabel independent berpengaruh signifikan terhadap varianel dependent. Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis didasarkan pada perbandingan antara signifikan t dengan nilai signifikansi 0,05, di mana syaratsyaratnya adalah sebagai berikut : a. Jika signifikansi t < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti variable independennya berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Jika signifikansi t > 0,05, maka Ho diterima yaitu variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.