WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN POLA PENGELOLAAN KAMAR MANDI/WC UMUM MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

Nomor 72 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 72 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERJANJIAN KERJA SAMA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA 060 / PM - SK / V / 2015 B-25.1/PPKS/PU5/2015

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 7

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2015 TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT.

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 23/PMK.06/2010 TENTANG PENATAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN TENTARA NASIONAL INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 Tahun TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 34 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA DENGAN TENTANG VERIFIKASI ATLAS DAN PETA CETAK PRODUKSI PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 38 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN SWASTA/MASYARAKAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2006 TENTANG PEMAKAIAN PERTOKOAN MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PEMANFAATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 32 Tahun 2013 Seri C Nomor 2

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 7 TAHUN TENTANG KERJASAMA DAERAH

PEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 06 TAHUN 2016

PT. ALMEGA ALAM SEMESTA DENGAN

ANTARA DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN TENTANG

SURAT PERJANJIAN KONTRAK SEWA LOKASI PEMASANGAN REKLAME Di Jl... SURABAYA. Nomor :... /.../XII/2014. dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Petunjuk Pelaksanaan KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

BUPATI BULUKUMBA PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 24 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENYEWAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(disempurn BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2011

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN W ALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2017

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemba

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KOMANDO DISTRIK MILITER 0412 LAMPUNG UTARA TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 3

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Operasional

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

NOMOR: j6/pks-kab-mkw/v/20l4

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2002

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2018

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

SALINAN NO : 14 / LD/2009

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG BESARAN SEWA PEMANFAATAN ASET MILIK PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penataan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi dan Fiber Optik, maka diperlukan pengaturan pelaksanaan berkaitan dengan pemanfaatan aset Pemerintah Daerah; b. bahwa dalam rangka mengoptimalkan aset milik Pemerintah Kota Yogyakarta oleh Pihak Lain untuk menara telekomunikasi, perlu menetapkan besaran sewa pemanfaatan aset Pemerintah Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan dengan Peraturan Walikota tentang Penetapan Besaran Sewa Pemanfaatan Aset Milik Pemerintah Daerah Untuk Menara Telekomunikasi; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 859); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran 1

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah; 5. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penataan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi dan Fiber Optik (Lembaran Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2017 Nomor 7); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG BESARAN SEWA PEMANFAATAN ASET MILIK PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENARA TELEKOMUNIKASI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah yang tidak digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah dan/atau optimalisasi barang milik daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan. 2. Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai. 3. Menara Telekomunikasi yang selanjutnya disebut Menara adalah bangunan yang berfungsi sebagai penunjang jaringan telekomunikasi yang desain/bentuk konstruksinya disesuaikan dengan keperluan jaringan telekomunikasi. 4. Menara Macrocell adalah bangunan Menara yang dipergunakan untuk menempatkan perangkat telekomunikasi dan memiliki jangkauan pelayanan luas, baik di atas gedung maupun di atas permukaan tanah. 2

5. Menara Microcell adalah bangunan Menara beserta kelengkapannya dengan ketinggian paling tinggi 18 (delapan belas) meter dari permukaan tanah dan digunakan untuk menempatkan perangkat telekomunikasi yang memiliki jangkauan pelayanan lebih sempit digunakan untuk mengkover area yang tidak terjangkau oleh Menara Macrocell atau bertujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas pada area yang padat trafiknya. 6. Pengguna Barang Milik Daerah adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah. 7. Aset Pemerintah Daerah adalah semua kekayaan yang berwujud, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak dan baik yang dimiliki maupun yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah yang dapat dimanfaatkan untuk membangun Menara. 8. Rekomendasi adalah persetujuan teknis terkait dengan letak Menara yang dikeluarkan oleh Organisasi Perangkat Daerah yang berwenang dibidang telekomunikasi. 9. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut OPD adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. 10. Pihak lain adalah perorangan atau perusahaan swasta yang berbadan hukum Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, Yayasan dan lembaga di dalam negeri lainnya yang berbadan hukum yang memanfaatkan rumija untuk pemasangan Menara. 11. Walikota adalah Walikota Yogyakarta. 12. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 13. Daerah adalah Kota Yogyakarta. Pasal 2 Maksud dan tujuan diaturnya Peraturan Walikota ini sebagai berikut: a. mengoptimalkan daya guna dan hasil guna barang milik daerah berupa tanah, bangunan dan atau prasarana bangunan untuk Menara; b. memanfaatkan barang milik daerah berupa tanah, bangunan, dan atau prasarana bangunan yang tidak digunakan sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi OPD;dan c. membantu kegiatan pembangunan di wilayah Daerah. Pasal 3 Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan walikota ini sebagai berikut: a. penetapan tarif sewa; b. perjanjian, jangka waktu dan jaminan;dan c. partisipasi terhadap pembangunan. 3

BAB II TARIF SEWA Pasal 4 (1) Pemanfaatan aset Pemerintah Daerah untuk Menara dipungut dengan tarif Sewa. (2) Tarif Sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan dihitung berdasarkan komponen : a. koefisien tanah; b. koefisien tiang; c. luas tanah yang ditetapkan; d. luas bangunan; e. Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tahun berjalan;dan f. nilai bangunan dan atau prasarana bangunan yang telah dibangun oleh Pemerintah Daerah. (3) Cara perhitungan tarif Sewa pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan rumus sebagai berikut: a. tarif Sewa = 3,33% x luas tanah x Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) b. Ketentuan mengenai luas tanah sebagaimana dimaksud pada huruf a diatur untuk: 1. Menara Microcell ditetapkan sebesar 5 m² (lima meter persegi); 2. Menara Macrocell ditetapkan sebesar luas menara ditambah 10 m² (sepuluh meter persegi);atau 3. pemanfaatan tanah untuk fasilitas penunjang menara telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 ditetapkan sebesar luas area yang dimanfaatkan. (4) Cara perhitungan tarif Sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemanfaatan bangunan diatur dengan rumus sebagai berikut : a. tarif Sewa = 6,64% x luas bangunan x nilai bangunan b. ketentuan mengenai Nilai Bangunan dan Luas Bangunan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatur sebagai berikut: 1. nilai bangunan = NJOP + Standarisasi Harga Satuan Tertinggi Bangunan (SHTB); 2. luas bangunan untuk Menara Microcell ditetapkan sebesar 5 m² (lima meter persegi); 3. luas bangunan untuk Menara Macrocell ditetapkan sebesar luas menara ditambah 10 m² (sepuluh meter persegi); atau 4. pemanfaatan bangunan untuk fasilitas penunjang menara telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada angka 2 dan angka 3 ditetapkan sebesar luas area yang dimanfaatkan. (5) Cara perhitungan tarif Sewa pemanfaatan prasarana bangunan yang telah dibangun oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan rumus sebagai berikut : a. tarif Sewa = 6,64 % x nilai prasarana bangunan b. ketentuan mengenai nilai prasarana bangunan yang telah dibangun oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf a diatur sebagai berikut: 4

1. nilai prasarana bangunan = NJOP + Standarisasi Harga Satuan Tertinggi Prasarana Bangunan; 2. standarisasi harga satuan tertinggi Prasarana Bangunan sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditetapkan dengan Keputusan Walikota. (6) Hasil penerimaan tarif Sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetor ke Kas Daerah. BAB III PERJANJIAN, JANGKA WAKTU DAN JAMINAN Pasal 5 (1) Penyewaan tanah, bangunan dan atau prasarana bangunan gedung milik Pemerintah Daerah untuk Menara dituangkan dalam perjanjian sewa. (2) Perjanjian sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Pengelola Barang Milik Daerah atau Pengguna Barang Milik Daerah dan Pihak Lain. (3) Pihak Lain yang menyewa prasarana bangunan dapat memodifikasi/merubah prasarana bangunan yang disewa untuk dijadikan menara microcell setelah mendapatkan rekomendasi dan persetujuan dari Pengguna Barang Milik Daerah. (4) Biaya operasional Menara beserta fasilitas umum yang melekat pada Menara menjadi beban Pihak Lain. (5) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain: a. biaya listrik penerangan jalan umum; b. biaya pemeliharaan; (6) Jangka waktu sewa paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian sewa dan dapat diperpanjang. (7) Dalam hal pemilik menara macrocell tidak memperpanjang masa sewanya, pemilik menara macrocell harus melakukan pembongkaran menara macrocellnya. (8) Setelah berakhirnya masa perjanjian sewa, Pihak Lain menyerahkan tanah dan atau bangunan gedung termasuk prasarana bangunan yang disewa kepada Pengelola Barang Milik Daerah atau Pengguna Barang Milik Daerah. (9) Penyerahan tanah dan atau bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (7) yang dituangkan dalam berita acara serah terima. (10) Format perjanjian sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. BAB IV PARTISIPASI TERHADAP PEMBANGUNAN Pasal 6 (1) Pihak Lain yang menyewa aset milik pemerintah daerah untuk menara harus berpartisipasi dalam pengembangan manfaat dan nilai tambah bagi kebutuhan pengembangan sarana dan prasarana Pemerintah Daerah. (2) Partisipasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam perjanjian Sewa. 5

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Yogyakarta. Diundangkan di Yogyakarta pada Tanggal 22 Agustus 2017 Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 22 Agustus 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd HARYADI SUYUTI SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA, ttd TITIK SULASTRI BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017 NOMOR 61 6

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN BESARAN SEWA PEMANFAATAN ASET MILIK PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENARA TELEKOMUNIKASI BENTUK PERJANJIAN SEWA PEMANFAATAN ASET MILIK PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENARA TELEKOMUNIKASI PERJANJIAN SEWA NOMOR : ANTARA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN PT... TENTANG (SEWA TANAH/BANGUNAN/PRASARANA BANGUNAN) MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA UNTUK MENARA TELEKOMUNIKASI Pada hari ini... tanggal... bulan. tahun Dua Ribu. (..- - 20.) bertempat di Yogyakarta, yang bertandatangan di bawah ini : 1...., Sekretaris Daerah selaku Pengelola Barang Milik Daerah, dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu sah mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta, berkantor di Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta demikian berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor... Tahun..., tertanggal..., untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2., dalam kedudukannya sebagai Direktur PT..., yang berkedudukan di, dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut, oleh karena itu sah mewakili PT., berdasarkan Akta Notaris Nomor..untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK atau masing-masing disebut PIHAK. 7

Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pihak yang menguasai aset (tanah/bangunan/prasarana bangunan) di seluruh wilayah Kota Yogyakarta dan bertanggungjawab dalam pengelolaannya serta mengoptimalkannya untuk pelayanan dan kepentingan umum; b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah badan usaha yang mempunyai komitmen terhadap peningkatan pelayanan prasarana umum dan pengembangan sistem informasi di wilayah Kota Yogyakarta, serta bermaksud memanfaatkan (tanah/bangunan/ prasarana bangunan) di wilayah Kota Yogyakarta untuk (menara microcell/ menara macrocell)..; c. Bahwa ( menara microcell/ menara macrocell).. tersebut berada di aset PIHAK PERTAMA, oleh karena itu berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku PIHAK PERTAMA berhak untuk mendapatkan kontribusi atas penempatan (menara microcell/ menara macrocell).. tersebut, maka dengan ini PARA PIHAK dalam kedudukan masing-masing tersebut di atas telah saling setuju dan sepakat untuk mengadakan Perjanjian sewa pemanfaatan aset milik pemerintah daerah untuk ( menara microcell/ menara macrocell ).., sebagai berikut : Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN (1) Maksud dari Perjanjian ini adalah PIHAK KEDUA menyewa kepada PIHAK PERTAMA aset yang berupa (tanah/bangunan/prasarana bangunan) di wilayah Kota Yogyakarta untuk ( menara microcell/ menara macrocell).. (2) Tujuan dari Perjanjian ini adalah : 1. Optimalisasi pengelolaan aset (tanah/ bangunan/prasarana bangunan gedung) milik pemerintah daerah untuk pelayanan dan kepentingan umum; 2. Fasilitasi pengembangan sistem informasi di wilayah Kota Yogyakarta; 3. Adanya kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta dari pemanfaatan (tanah/bangunan/prasarana bangunan) di wilayah Kota Yogyakarta. Pasal 2 RUANG LINGKUP (1) Ruang lingkup Perjanjian ini meliputi pemanfaatan aset Daerah PIHAK PERTAMA berupa tanah, bangunan dan atau prasarana bangunan di wilayah Kota Yogyakarta dalam bentuk sewa untuk..( menara microcell/ menara macrocell). oleh PIHAK KEDUA, dalam rangka pengembangan jaringan telekomunikasi di wilayah Kota Yogyakarta. (2) Lokasi (tanah/bangunan/prasarana bangunan) untuk.( Tiang fiber optik/ menara microcell/ menara macrocell).. PIHAK KEDUA adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Perjanjian ini. Pasal 3 JANGKA WAKTU Jangka waktu Perjanjian ini adalah 5 (lima) tahun sejak tanggal ditandatangani PARA PIHAK. 8

Pasal 4 HAK DAN KEWAJIBAN (1) PIHAK PERTAMA berkewajiban melaksanakan pengarahan, teguran dan peringatan kepada PIHAK KEDUA apabila dalam pemanfaatan tanah dan atau bangunan gedung menyimpang dari ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 2. (2) PIHAK PERTAMA berhak : a. Melaksanakan pengawasan dan memberikan masukan dalam pelaksanaan Perjanjian ini. Pengawasan dilaksanakan oleh ; b. Mendapatkan pembayaran sewa dari PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam Pasal 5; c. Memberikan persetujuan atas usulan PIHAK KEDUA untuk perubahan atau modifikasi pada prasarana bangunan yang disewa sesuai dengan kebutuhan kegiatan telekomunikasi. d. Menerima kontribusi dari PIHAK KEDUA dalam bentuk.. sebagai salah satu wujud kontribusi PIHAK KEDUA dalam pengembangan manfaat dan nilai tambah bagi kebutuhan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi Pemerintah Daerah; (klausul yang dapat didiskusikan bersama dengan PIHAK KEDUA untuk bentuk kontribusinya) e. Membatalkan Perjanjian secara sepihak apabila PIHAK PERTAMA menemukan bahwa PIHAK KEDUA melanggar ketentuan dalam Perjanjian; f. Menerima laporan dari PIHAK KEDUA terkait pengelolaan tanah dan atau bangunan gedung yang disewa pada setiap akhir tahun. (3) PIHAK KEDUA berkewajiban : a. Dalam memanfaatkan asset pemerintah daerah untuk..( menara microcell/ menara macrocell). harus sesuai dengan ketentuan teknis dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Membayar sewa kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur dalam Pasal 4; c. Mengajukan usulan kepada PIHAK PERTAMA untuk perubahan atau modifikasi pada prasarana bangunan yang disewa sesuai dengan kebutuhan kegiatan telekomunikasi. d. Memberikan kontribusi kepada PIHAK PERTAMA dalam bentuk.. sebagai salah satu wujud kontribusi PIHAK KEDUA dalam pengembangan manfaat dan nilai tambah bagi kebutuhan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi Pemerintah Daerah; (klausul yang dapat didiskusikan bersama dengan PIHAK KEDUA untuk bentuk kontribusinya) e. Menanggung seluruh biaya terkait operasional Menara milik PIHAK KEDUA beserta fasilitas publik milik PIHAK PERTAMA yang melekat. f. Menanggung segala resiko yang timbul selama jangka waktu Perjanjian, termasuk tapi tidak terbatas pada segera memperbaiki kerusakan jalan dan tanah dan atau bangunan gedung dalam jangka waktu paling lama 24 jam setelah diketahui ada kerusakan yang disebabkan karena pemanfaatan asset pemerintah daerah untuk..( menara microcell/ menara macrocell).; g. Memberikan laporan pemanfaatan asset pemerintah daerah untuk...( menara microcell/ menara macrocell) kepada PIHAK PERTAMA pada setiap akhir tahun. (4) PIHAK KEDUA berhak : a. Mempergunakan aset pemerintah daerah berupa tanah, bangunan dan atau prasarana bangunan sesuai dengan peruntukannya dalam Perjanjian ini; b. Menawarkan dan mengembangkan usaha dari pemasangan menara telekomunikasi tersebut kepada masyarakat; 9

Pasal 5 HARGA SEWA (1) Terhadap pemanfaatan aset pemerintah daerah berupa tanah, bangunan dan atau prasarana bangunan untuk..( menara microcell/ menara macrocell). oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib membayar sewa kepada PIHAK PERTAMA sebesar : Rp.. (dihitung dengan rumus perhitungan yang tercantum dalam Pasal 4 Peraturan Walikota ini) (2) Pembayaran sewa sesuai dengan ayat (1) disetorkan ke Kas Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta secara lunas. (3) Copy bukti pembayaran sewa PIHAK KEDUA disampaikan kepada Kepala BPKAD Kota Yogyakarta. Pasal 6 SANKSI PELANGGARAN (1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajiban Perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA terlebih dahulu memberikan peringatan tiga kali dengan jarak antar peringatan adalah 7 (tujuh) hari kalender. (2) Apabila jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah peringatan yang ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dihiraukan dan\atau tidak ditindaklanjuti oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dapat memutus Perjanjian ini secara sepihak dengan surat resmi tentang Pemutusan Perjanjian dan dilakukan pemutusan jaringan telekomunikasi oleh PIHAK PERTAMA. (3) Apabila Perjanjian diputus secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 dari KUHPerdata yang mensyaratkan keputusan pengadilan untuk mengakhiri berlakunya suatu Perjanjian secara sepihak. (4) Terhadap permasalahan dengan Pihak lain yang timbul sebagai akibat dari pemutusan jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sepenuhnya menjadi resiko dan tanggungjawab PIHAK KEDUA untuk menyelesaikannya, tanpa melibatkan PIHAK PERTAMA. Pasal 7 FORCE MAJEURE (1) Apabila terjadi keterlambatan atau kegagalan oleh salah satu pihak untuk memenuhi kewajiban sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini, yang disebabkan tindakan atau kejadian yang berada diluar kemampuan PARA PIHAK (force majeure) yaitu banjir, gempa bumi, pemogokan, huru-hara, pertempuran, peperangan, pemberontakan, perubahan kebijakan dan atau peraturan pemerintah, maka keterlambatan atau kegagalan tersebut karenanya tidak boleh dianggap sebagai kesalahan pihak yang bersangkutan, melainkan dilindungi dan tidak akan mengalami tuntutan atas kerugian yang diderita oleh pihak lain. (2) Apabila terjadi Force Majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah mufakat. Pasal 8 KOORDINASI, MONITORING DAN EVALUASI Koordinasi, monitoring dan evaluasi yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan Perjanjian ini dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : 10

a. PIHAK PERTAMA dilaksanakan oleh Kepala BPKAD Kota Yogyakarta dan atau instansi lain di lingkungan PIHAK PERTAMA yang secara teknis membidangi materi Perjanjian ini. b. PIHAK KEDUA dilaksanakan oleh pimpinan lembaga, unit kerja atau tim yang relevan, yang secara teknis membidangi materi Perjanjian ini. Pasal 9 LAIN-LAIN (1) Apabila sewaktu-waktu lokasi pemanfaatan aset pemerintah daerah berupa tanah, bangunan dan atau prasarana bangunan untuk..( menara microcell/ menara macrocell). oleh PIHAK KEDUA tersebut akan dipergunakan untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA wajib memindahkan lokasi..( menara microcell/ menara macrocell).tersebut tanpa syarat dan ganti rugi apapun. (2) Hal-hal yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur dalam amandemen (perubahan) dan/atau addendum (penambahan) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Yogyakarta pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebut pada awal Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA.. 11

LAMPIRAN PERJANJIAN LOKASI PEMANFAATAN ASET DAERAH UNTUK.. ( MENARA MICROCELL/ MENARA MACROCELL) PIHAK KEDUA.. PIHAK PERTAMA.. Catatan : Yang dicetak miring adalah pilihan ketika pihak kedua akan melakukan kegiatan pembangunan jaringan telekomunikasi (pilih yang sesuai) WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd HARYADI SUYUTI 12