PENCIPTAAN MOTIF SEKAR PADA DRESS PESTA REMAJA

dokumen-dokumen yang mirip
PENCIPTAAN MOTIF SEKAR PADA DRESS PESTA REMAJA TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

TERATAI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK DRESS REMAJA PUTRI LOTUS AS THE CONCEPT OF DESIGNING BATIK MOTIF FOR GIRL S DRESS

Kerajinan Batik Tulis

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB IV VISUALISASI. sesuai dengan semboyan Pati Bumi Mina Tani. Pengembangan visual desain batik

POHON KELAPA SEBAGAI IDE PEMBUATAN MOTIF BATIK UNTUK KEMEJA PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BURUNG ELANG JAWA SEBAGAI IDE DASAR PENCIPTAAN MOTIF BATIK TULIS PADA BLAZER WANITA USIA REMAJA

REMPAH-REMPAH (CENGKIH, LADA, DAN PALA) SEBAGAI IDE PEMBUATAN MOTIF BATIK TULIS UNTUK BUSANA IKAT LILIT

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KRiYA TEKSTIL DAN BATIK 1 OLEH: TITY SOEGIARTY JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Mata kuliah Kriya Tekstil dan Batik III ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kriya

Written by Anin Rumah Batik Tuesday, 06 November :59 - Last Updated Tuesday, 06 November :10

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO sejak tahun 1983 M. Taj Mahal terletak disalah satu kota di India yang

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. dalam pengembangan motif Batik Bakaran. Ada beberapa permasalahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BASIC TECHNOLOGY EDUCATION (PTD)

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

ORNAMEN CANDI PENATARAN BLITAR SEBAGAI IDE DASAR PENCIPTAAN MOTIF BATIK TULIS BUSANA PESTA WANITA

Teknik dasar BATIK TULIS

VISUALISASI KUPU-KUPU DAN MOTIF BATIK PARAS GEMPAL PADA BUSANA BATIK PESTA

Kajian Batik Tulis Riau

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

PENGEMBANGAN MOTIF GURDHA DALAM KEBAYA MODIFIKASI

AMOEBA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI BATIK ABSTRAK YANG DIVISUALISASIKAN KEDALAM BUSANA COCKTAIL JURNAL KARYA SENI. Oleh : Zulaicha Ika Ratna Ramadhani

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

AKTIVITAS PEMBUATAN GENTENG GODEAN SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN MOTIF BATIK SERAGAM PERUSAHAAN SOKKA SUPER DD

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN MOTIF BATIK DI UD. BATIK SATRIO MANAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

KAJIAN BATIK KHAS WONOGIREN SEBAGAI SERAGAM PEGAWAI DI KABUPATEN WONOGIRI

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

ABSTRAK. Kata kunci : Peony, bunga, sulam, Cina, feminin. Universitas Kristen Maranatha

PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK BUSANA SANTAI WISATA TELUK PENYU THE CREATION OF A RELAXED FASHION MOTIF FOR TOURISM TELUK PENYU

IKAN KOI SEBAGAI IDE DASAR PENCIPTAAN MOTIF BATIK TULIS PADA DRESS CASUAL

Batik Long Dress (Nova Linda Putrid Susanti)153 BATIK LONG DRESS MOTIF IKAN ARWANA. Abstrak

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

Memahami Pola Pembentuk Estetika Batik Cakar

BATIK TULIS KARYA JAZID BASTOMI DI KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH

PRANGKO FLORA INDONESIA EDISI ANGGREK TAHUN DALAM BUSANA KASUAL

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

STUDI DESAIN DAN MOTIF HIAS BATIK GAJAH OLING PRODUKSI SANGGAR BATIK SAYU WIWIT BANYUWANGI ARTIKEL ILMIAH OLEH MUTIARA ZEHAN NIM

BAB IV STUDI ANALISIS TENTANG SIMBOL. A. Simbol Menurut Masyarakat Desa. Kedungrejo, Kecamatan. Kerek,

PERAYAAN SEKATEN SEBAGAI IDE DASAR PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK BAHAN CELANA WANITA

BURUNG PHOENIX SEBAGAI IDE DASAR PERANCANGAN MOTIF HIAS PADA BUSANA BATIK REMAJA PUTRI

PABRIK GULA GONDANG WINANGOEN SEBAGAI IDE DASAR DALAM PEMBUATAN MOTIF BATIK PADA BAHAN SANDANGWANITA DEWASA (DRESS)

ANGSA SEBAGAI IDE DASAR PENCIPTAAN MOTIF BATIK BAHAN SANDANG BUSANA REMAJA PUTRI UNTUK PESTA PERNIKAHAN

BATIK TULIS KONTEMPORER DI DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN

INTERIOR HAGIA SOPHIA DALAM BUSANA KASUAL JURNAL. Haristiani Sholihah NIM TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D3 BATIK DAN FASHION

BAB I PENDAHULUAN. Batik buatan Indonesia sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Artis

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

RELIEF CANDI MENDUT SEBAGAI IDE DASAR PENCIPTAAN BATIK TULIS BAHAN SANDANG UNTUK BUSANA WANITA

BATIK SERAGAM PESERTA DIDIK SMA N 1 JETIS BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB V PENUTUP. itu dituangkan ke dalam rancangan-rancangan karya seni dalam jumlah yang tidak

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

PENCIPTAAN MOTIF BATIK CEPLOK RANTI

TANAMAN KOPI ARABIKA DAN ROBUSTA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PEMBUATAN MOTIF BATIK KAIN PANJANG PENCIPTAAN. Oleh: Ana Nur Maghfiroh PUBLIKASI ILMIAH

Keyword: dynamic, modern, ready-to-wear deluxe, fabric painting, Patrakomala

BAB IV VISUALISASI. Visualisasi pada proyek perancangan ini adalah terciptanya desain batik tulis

Kata Kunci: Calung, Batik dan Bahan Sandang Busana Pesta

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: KELUARGA NELAYAN

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK. i KATA PENGANTAR. ii UCAPAN TERIMA KASIH. iii DAFTAR ISI. viii DAFTAR GAMBAR

APPLICATION FRII AT FASHION NIGHT INSPIRATION SRIKANDI By: Yolanda Jatmika

Karya Tugas Akhir yang bertema Romantice Since of Taj Mahal dalam. wanita ready to wear. Dengan bentuk busana cenderung sederhana, loose, tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

Perbedaan Desain Batik Kawung Klasik dan Batik Kawung Modern. Tri Suerni. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Seniman menciptakan sebuah karya seni tidak hanya untuk kebutuhan

BAB V PENUTUP. ide berdasarkan teori - teori yang telah diterima oleh penulis selama melaksanakan

MANGGIS SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN MOTIF BATIK PADA BUSANA PESTA

TERATAI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK DRESS REMAJA PUTRI TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

PANDUAN LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH BIDANG PENDIDIKAN DASAR

BENTUK IKAN KOI DALAM KARYA KOMBINASI BATIK TULIS DAN TYE DIE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN. Vincentia Tunjung Sari NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

VISUALISASI LOVEBIRD DALAM BATIK LUKIS JURNAL. Stefanus Bintang Kumara. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

TONGKONAN DAN PA BARRE ALLO DALAM MOTIF BATIK PADA BUSANA PESTA MALAM JURNAL KARYA SENI. Putri Ramadhany

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

PENCIPTAAN MOTIF SEKAR PADA DRESS PESTA REMAJA MOTIF SEKAR CREATION IN DRESS PARTY YOUTH Penciptaan Motif Sekar...(Dian Mutiara) 1 Oleh: Dian Mutiara, Nim 11207241045, Program Studi Pendidikan Kriya, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, dianmutiara93@gmail.com Abstrak Tugas Akhir Karya Seni ini bertujuan untuk menciptakan motif batik kreatif yang terinspirasi dari batik sekar jagad yang diterapkan pada dress pesta remaja wanita. Konsep penciptaan motif batik ini diambil dari motif sekar jagad. Batik sekar jagad memiliki ciri-ciri motifnya yang tersusun dari gelombang-gelombang yang dikelilingi dengan motif batik dan disusun menjadi sebuah rangkaian. Dalam proses pembuatan karya batik tulis ini melalui tiga tahapan, yaitu: tahapan eksplorasi, tahapan perencanaan, dan tahapan perwujudan). Sedangkan langkah yang digunakan yaitu: pembuatan motif alternatif, pembuatan pola dari motif alternatif, pemindahan pola, pencantingan (nglowong, nyecek, nembok), pewarnaan (menggunakan pewarna napthol, indigosol dan rapid), pelorodan, dan penjahitan. Batik tulis motif sekar berjumlah delapan potong, yaitu: (1) Batik Sekar Wiyana, bermakna feminim, (2) Batik Sekar Kirana, bermakna cahaya terang, (3) Batik Sekar Kedaton, bermakna putri raja dari Kraton, (4) Batik Sekar Peksi, menggambarkan kesucian dan kesakralan, (5) Batik Sekar Kemuning, menggambarkan bunga kemuning yang sedang mekar, (6) Batik Sekar Buntari, menggambarkan semangat muda, (7) Batik Sekar Segara menggambarkan laut biru yang luas, dan (8) Batik Sekar Waru menggambarkan tumbuhan waru yang memiliki banyak manfaat. Kata kunci: Batik, Motif, Sekar, Dress Abstract Final Artwork aims to create a creative motif inspired by the batik sekar universe applied to the young women dress party. The concept of the creation of this motif taken from motifs sekar universe. Batik Sekar universe has characteristics motive composed of waves surrounded with batik motifs and arranged into a series. In the process of making batik works through three stages: exploration stage, the stages of planning, and stage embodiment). While the measures used are: alternative pattern making, pattern making of alternative motifs, transfer patterns, pencantingan (Nglowong, nyecek, nembok), coloring (using dye napthol, indigosol and rapid), pelorodan, and suturing. Batik motif Sekar totaled eight pieces, namely: (1) Batik SekarWiyana, meaningful feminine, (2) Batik SekarKirana, meaning light, (3) Batik SekarKedaton, meaning princess of the Palace, (4) Batik SekarPeksi, describing the purity and sanctity, (5) Batik SekarKemuning, describes the yellow flowers are in bloom, (6) Batik SekarBuntari, illustrates the spirit of the young, (7) Batik SekarSegara describes the vast blue ocean, and (8) Batik SekarWaru describes the hibiscus plant that has many benefits. Keywords: Batik, Motif, Sekar, Dress

2 Jurnal Pendidikan Kriya Edisi Juli Tahun 2016 I. PENDAHULUAN Batik sekar jagad berasal dari kata sekar (bahasa Jawa) yang artinya bunga, kembang, dan jagad adalah dunia, alam semesta, sehingga motif sekar jagad ini menggambarkan keaneka ragaman dunia bunga dan tumbuhan, yang menggambarkan hati yang bergembira dikarenakan putri atau putra telah mendapatkan jodoh (Djoemena, 1990:15). Motif sekar jagad terinsiprasi dari motifmotif yang ada di kraton seperti parang, kawung, truntum, grompol yang merupakan gabungan motif-motif yang syarat dengan makna. Dengan bergabungnya motif-motif tersebut sehingga batik motif sekar jagad memiliki makna hati yang semarak/ bergembira. Karakteristik yang menonjol dari motif sekar jagad adalah motifnya yang terdiri dari gelombang-gelombang yang dikelilingi dengan motif-motif batik dan disusun menjadi sebuah rangkaian. Motif sekar jagad adalah gambar pada motif sekar jagad yang berupa perpaduan antara garis, bentuk, dan isen menjadi satu kesatuan yang membentuk suatu keindahan. Motifnya adalah motif bunga dengan komposisi yang terkesan penuh dan tidak ada ruang kosong sehingga memiliki keindahan dan makna. Batik ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Batik ini memiliki pola yang mirip dengan gambar peta serta memiliki warna yang bervariasi pada setiap bagiannya. Salah satu keindahan dari batik sekar jagad adalah memancarkan keindahan dan daya tarik yang tinggi. Sekar jagad dalam guratan klasik ataupun guratan modern dengan ornamen utamanya berbentuk pulau-pulau yang menyatu, beraneka ragam motif isian dan warna, akan tetapi tetap sama makna dari corak tersebut adalah mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona pada pemakainya. Batik sekar jagad baik sekali digunakan oleh kaum hawa untuk menambah pesona jiwa agar terlihat lebih indah dan bijaksana. Bentuk motif sekar jagad yang dibuat oleh para leluhur merupakan simbol-simbol dan karakter yang melambangkan aspek-aspek dalam kehidupan manusia, bahkan ragam hias yang terdapat disetiap lembar kain bukanlah tanpa arti. Dalam setiap motif yang sangat dekat dengan alam sekitar tersimpan berjuta makna yang syarat dengan kandungan filosofi masyarakat pemakainya. Misalnya bentuk yang ada di motif sekar jagad seperti pola truntum yang melambangkan cinta yang bersemi kembali, pola parang melambangkan ksatria, tangguh dan tanggung jawab, pola grompol yang berarti berkumpul atau bersatu yang unsurnya lingkaran dan bunga, demikian juga dengan karakter warna batik motif sekar jagad mempuyai ciri khas tersendiri (Prasetyo, 2010:101). Maka dari itu penulis akan mempresentasikan batik yang mengambil ide dasar dari motif batik sekar jagad, hal ini sebagai eksplorasi mengenai motif batik sekar jagad yang akan dijadikan sumber inspirasi dalam penciptaan motif batik sekar. Penulis akan menciptakan motif sekar sebagai motif batik untuk dress pesta remaja. Mengingat para wanita remaja selalu ingin tampil lebih modis juga

Penciptaan Motif Sekar...(Dian Mutiara) 3 untuk membuat penampilan lebih percaya diri didepan banyak orang. II. METODE PENELITIAN Penciptaan karya seni batik ini menggunakan metode penciptaan sen kriya. Proses penciptaan karya seni kriya dapat dilakukan secara intuitif, tetapi dapat pula ditempuh melalui metode ilmiah yang direncanakan secara seksama, analitis, dan sistematis. Dalam konteks metodologis, terdapat tiga tahap penciptaan seni kriya, yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan (Gustami, 2007:329). A. Eksplorasi Aktivitas penjelajahan menggali sumber ide, pengumpulan data dan referensi, pengolahan data dan analisa data hasil dari penjelajahan atau analisis data dijadikan dasar untuk membuat rancangan atau desain. Kegiatan eksplorasi diantaranya yaitu pengamatan dan pengumpulan informasi melalui studi pustaka dan studi lapangan terkait motif sekar serta dress remaja. B. Perancangan Memvisualisasikan hasil dari penjelajahan atau analisa data kedalam berbagai alternatif desain (motif), untuk kemudian ditentukan rancangan motifyang terpilih untuk dijadikan acuan dalam pembuatan rancangan final/ gambar teknik, dan rancangan final ini (proyeksi, potongan, detail, perspektif) dijadikan acuan dalam proses perwujudan karya. C. Perwujudan Mewujudkan rancangan terpilih/ final menjadi model prototipe sampai ditemukan kesempurnaan karya sesuai dengan desain ide. Dimana tahap ini akan membahas tentang bahan dress yang akan digunakan untuk perwujudan karya seni batik, dan proses perwujudan karya seni batik sebagai dress pesta remaja. 1. Persiapan Alat dan Bahan Setelah mempersiapkan alat dan bahan pembuatan dress batik, langkah selanjutnya adalah proses pembuatan dress yang pertama kali dengan tahap pembuatan pola dikertas selanjutnya diawali dengan memola dikain. 2. Membuat Pola di Atas Kertas Menurut Kusrianto (2013:viv) pola dipergunakan untuk menyebut sebuah rancangan gambar suatu motif di atas kertas yang akan diterapkan pada kain yang akan dibatik. Dalam arti yang lebih luas, pola untuk menggabarkan master desain suatu motif kain batik. Menurut Sipahelut (1991:78) ada beberapa macam pola antara lain pola simetri, pola asimetri, dan pola bebas. Pola simetri yaitu menggambarkan dua bagian yang sama dalam sebuah susuna. Komposisi yang berpola simetri meletakkan fokusnya ditengah dan meletakkan unsur-unsurnya dibagian kiri sama dengan bagian kanan. Sedangkan pola asimetri meletakkan fokusnya tidak ditengah-tengah dan paduan unsur-unsur dibagian kiri tidak sama dengan yang dibagian kanan, tetapi tetap memancarkan keseimbangan. Dalam pola asimetri memberikan kesan keteraturan yang bervariasi karena tidak formal serta lebih dinamis. Pola bebas meletakkan fokus dan unsur-unsurnya secara bebas tetapi tetap

4 Jurnal Pendidikan Kriya Edisi Juli Tahun 2016 memelihara keseimbangan. Dibanding dengan pola simetri dan asimetri, pada pola bebas ini kesan keteraturan dan kesan formal sama sekali tidak terasa. Meskipun demikian kecermatan dan ketelitian dalam membentuk keseimbangan dan irama menjadikan pola bebas ini lebih hidup dan menarik. 3. Memola di Atas Kain Sebelum memola hendaknya mempersiapkan kain mori primissima terlebih dahulu. Tujuan dari memola adalah untuk membuat garis-garis motif yang dibatik sehingga ketika pembatikan dengan menggunakan canting menjadi lebih mudah karena tinggal mengikuti alur garis motif pada kain. Kain yang digunakan adalah kain mori primissima dengan ukuran 1,15m x 2,5m. Cara pemindahannya dengan membentangkan kain mori diatas meja kaca lalu menjiplaknya dengan menggunakan pensil 2B. 4. Nyanting 1. Nglowong Proses nyanting disini adalah memberi malam disetiap garis pensil yang sudah ada dikain. Pencantingan terdiri dari 3 tahap yaitu proses pengklowongan, isen-isen dan nembok. Pemalaman pertama biasanya disebut dengan istilah nglowong. Membuat garis paling tepi pada pola atau motif utama. Canting yang digunakan adalah canting klowong. 2. Ngisen- isen Setelah nglowong selesai selanjutnya memberti isen-isen batik bertujuan agar motif batik tidak terlihat kosong dan lebih indah. Isen-isen dilakukan dengan canting yang lubangnya kecil. 3. Nembok Nembok adalah pemalaman pada pola yang dilakukan untuk menutup bagian motif agar tidak terkena warna selanjutnya. Menembok menggunakan canting yang lubangnya lebih besar agar cepat dalam proses penembokan. 5. Proses Pewarnaan Dalam pewarnaan tugas akhir karya seni ini penulis menggunakan berbagai pewarnaan antara lain: indigosol, naptol, dan remasol. Sedangkan untuk teknik pewarnaan menggunakan teknik tutup celup dan teknik colet. 6. Proses Pelorodan Pelorodan merupakan proses terakhir yang dilakukan dalam membuat karya batik. Pelorodan yaitu menghilangkan malam yang terdapat pada kain setelah proses pencelupan warna. 7. Penjahitan Proses terakhir yaitu penjahitan, pada proses penjahitan ini kain yang sudah dipilih dijahit menjadi dress. Setelah itu dilakukan finishing dengan cara menyetrika dressdengan suhu rendah dan kain dilapisi kertas koran, setelah itu menggunting benang yang tidak rapi di bagian ujung kain. III. HASIL KARYA DAN PEMBAHASAN Penciptaan karya batik ini diwujudkan dalam tujuh kain dan satu kain telah diwujudkan sebagai dress pesta sekar peksi berbentuk asymmetrical dress, untuk ukuran

Penciptaan Motif Sekar...(Dian Mutiara) 5 kain 2,5m x 1,15m berjumlah tujuh potong, antara lain: batik sekar kedaton, batik sekar kirana, batik sekar wiyana, batik sekar peksi, batik sekar buntari, batik sekar segara, dan batik sekar kemuning. Semua kain memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai dress pesta. Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan karya seni batik ini adalah kain mori primisima, pewarna naptol, indigosol, dan remasol. Teknik yang digunakan dalam proses penciptaan karya seni batik ini adalah dengan teknik batik tulis, dimana dalam proses membatiknya dilakukan dengan menggnakan canting yang digoreskan diatas kain bukan menggunakan canting cap. Proses pewarnannya menggunakan teknik tutup celup dan colet. Hal yang membedakan karya seni batik ini adalah aspek estetis dalam setiap motif yang terkandung didalamnya serta warna yang dihasilkan. Berikut ini akan dibahas satu persatu dress pesta remaja, sebagai berikut: 1. Batik Sekar Wiyana Gambar 1: Batik Sekar Wiyana Batik sekar wiyana ini berukuran 2,5m x bentuk halter dress. Bahan yang digunakan Terdapat motif utama berupa motif bangun datar dengan berbagai macam motif isian yang disusun secara geometris dan terdiri dari warna ungu muda, ungu tua, dan biru tua. 2. Batik Sekar Kirana Gambar 2: Batik Sekar Kirana Batik sekar kirana ini berukuran 2,5m x bentuk natural dress. Bahan yang digunakan Terdapat motif utama berupa motif gelombang yang disusun secara vertical dengan motif pendukung berupa motif kawung dan terdapat berbagai macam motif isian dan terdiri dari warna kuning, hijau muda, dan hijau tua.

6 Jurnal Pendidikan Kriya Edisi Juli Tahun 2016 3. Batik Sekar Kedaton Gambar 3: Batik Sekar Kedaton Batik sekar kedaton ini berukuran 2,5m x bentuk Tea-length dress. Bahan yang digunakan Batik ini terinspirasi dari motif kraton Yogyakarta seperti motif isian parang rusak, motif isian bunga cempaka, motif isian daun, dan motif isian patran (corak ukiran mataram),dan motif gurda. Batik ini terdiri dari warna biru tua, coklat, dan hitam. 4. Batik Sekar Peksi Batik sekar peksi ini berukuran 2,5m x bentuk asymmetrical dress. Bahan yang digunakan ialah kain mori primisima dengan kualitas baik. Terdapat motif utama berupa motif burung merak yang dikelilingi dedaunan yang menyerupai sarang, terdapat berbagai macam motif isian yang disusun secara non geometris dan terdiri dari warna colet merah, kuning, biru, ungu dan arna naptol hitam sebagai warna latarnya. 5. Batik Sekar Kemuning Gambar 5: Batik Sekar Kemuning Batik sekar kemunng ini berukuran 2,5m x bentuk maxi dress. Bahan yang digunakan ialah kain mori primisima dengan kualitas baik. Batik ini terinspirasi dari bunga kemuning yang sedang mekar dan dikelilingi oleh motif ukel,danterdapat berbagai macam motif isian. Batik ini terdiri dari warna ungu dan coklat. Gambar 4: Batik Sekar Peksi

Penciptaan Motif Sekar...(Dian Mutiara) 7 6. Batik Sekar Buntari Gambar 6: Batik Sekar Buntari Batik sekar kemunng ini berukuran 2,5m x bentuk party dress. Bahan yang digunakan ialah kain mori primisima dengan kualitas baik. Buntari dalam bahasa Jawa berarti semangat muda. Motifnyaterinspirasidariberbagaimacam flora dan fauna sepertikupu-kupu, bunga tulip danbungasepatu.batik ini terdiri dari warna colet merah, biru tua, coklat, dan hitam. 7. Batik Sekar Waru Gambar 7: Batik Sekar Waru Batik sekar kemunng ini berukuran 2,5m x bentuk empire dress. Bahan yang digunakan Motfsekarwaruterinspirasidaribentukdaunwaru yang telahmengalamistilisasi.terdapat beberapa motif isian pada dress Sekar Waru ini, seperti motif sisikmelik, motif patran, motif ukel, motif truntum, motif jaenataujahe, motif kembanglombokdan motif kawung. Batik ini menggunkana warna merah dan coklat. 8. Batik Sekar Segara Gambar 7: Batik Sekar Segara Batik sekar segara ini berukuran 2,5m x bentuk bubble dress. Bahan yang digunakan Segara dalam bahasa Jawa berarti laut. Motif utamanya adalah motif gelombang-gelombang yang disusun secara bertumpukan disusun sejajar dengan pola miring 45derajat sama seperti motif parang. Batik ini menggunakan warna biru muda dan biru tua.

8 Jurnal Pendidikan Kriya Edisi Juli Tahun 2016 IV. KESIMPULAN dan SARAN A. KESIMPULAN Penciptaan motif batik sekar yang diaplikasikan untuk dress pesta remaja ialah merupakan penciptaan motif dengan mengambil bentuk flora dan fauna yang kemudian diterapkan pada dress pesta remaja. Penciptaan tugas kahir karya seni ini dikerjakan dengan metode penciptaan kriya. Metode penciptaan seni kriya dilakukan dengan tiga tahapan yaitu tahap eksplorasi, tahan perancangan, dan tahap perwujudan. Pembuatan dress batik yang dilakukan adalah pembuatan motif alternatif, pembuatan pola dari motif alternatif, pemindahan pola, pencantingan, pewarnaan, pelorodan dan penjahitan. Karya batik ini berjumlah 8 potong dengan motif, pola, penyusunan, dan makna yang berbeda, yaitu (1) dress Sekar Wiyana, (2) dress Sekar Kirana, (3) dress Sekar Kedaton, 4) dress Sekar Peksi, (5) dress Sekar Kemuning, (6) dress Sekar Buntari, (7) dress Sekar Waru, dan (8) dress Sekar Segara. B. SARAN Pengalaman yang didapat selama menciptakan karya batik tulis dalam bentuk dress wanita remaja yang ide dasar penciptaan motifnya dari motif sekar jagad dapat dijadikan dasar untuk memberikan saran sebagai berikut: Mengetahui 1. Masyarakat Indonesia perlu melestarikan budaya Indonesia salah satunya adalah batik tulis dengan sering menggunakan batik ini juga sudah ikut melestarikan budaya Indonesia. 2. Wanita sebagai figur utama dalam fashion supaya menjaga warisan budaya nenek moyang dan angga memakai batik. Dan sebagai media promosi untuk meningkatkan memakai batik dikalangan umum lainnya. 3. Untuk merealisasiakn ide atau gagasan perlu dilandasi oleh konsep yang jelas dan matang. Penguasaan konsep tersebut membutuhkan wawasan yang cukup luas. Hal tesebut penting untuk mengantisipasi timbulnya hambatan saat proses berkreasi. V. DAFTAR PUSTAKA Djoemena, Nian S. 1990. Ungkapan Sehelai Batik Its Mystery and Meaning. Jakarta : Djamatan. Kusrianto, Adi. 2013. Batik Filosofi Motif dan Kegunaan. Yogyakarta: Andi Offset. Prasetyo, Anindito. 2010. Batik Karya Agung Warisan Budaya Dunia. Yogyakarta: Pura Pustaka. SP. Gustami. 1998. Seni Lukis Batik Indonesia. Yogyakarta: Taman Budaya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sipahelut, Atisah. 1991. Dasar-dasar Disain. Jakarta: Dedikbud. Yogyakarta, 14 Juli 2016 Reviewer Pembimbing Drs. Martono, M.Pd NIP. 1959418 19873 1 003 Dr. I Ketut Sunarya, M.Sn. NIP. 19581231 198812 1 001