V KESIMPULAN UMUM Ternak kelinci merupakan salah satu alternatif peng- hasil daging dan kulit yang mempunyai nilai tinggi, Ba- nyak aspek yang menarik pada ternak kelinci, antara lain mempunyai kemampuan reproduksi yang tinggi, kemampuan me- manfaatkan hijauan dan p~oduk limbah secara efisien, da- gingnya menqandung kadar protein tinggi denqan kadar lemak yang rendah- Tetapi sebagai penghasil daging banyak.ken- dala yang dihadapi antara lain sulitnya pemasaran yang disebabkan harga jual daging yang tinggi dan kuranqnya preferensi masyarakat terhadap daging kelinci, Untuk me- ngatasi ha1 tersebut perlu dicari produk lain yang mempu- nyai nilai Lomoditas tinggi, yaitu kulit. Kelinci Rex met-upakan aalah satu alternatif jenis kelinci yang perlu dikembangkan, karena mempunyai keistimewaan sebagai peng- hasil bulu dengan nilai jual yang tinqgi, sehingga kuali- tas dan kuantitasnya perlu diperhatikan. Kualitas dan besarnya kulit ditentukan aleh pakan, umur dan jenis kelamin. Bobot kulit, luas kulit mentah merupakan peubah yang menentukan besarnya kulit, sedangkan kualitas kulit sangat ditentukan oleh keadaan kulit mentah, yang akhirnya berpengaruh terhadap kulit samak.
Beberapa kriteria yang penting pada kulit samak yaitu uji fisik yang terdiri atas kekuatan reganq putus, kekuatan tarik, kekenyalan tusuk, ketahanan sobek dan uii organo- leptik, yang terdiri atas kilapan, kepadatan, kerontokan dan penampilan "fur". Kulit yang berasal dari kelinci muda umumnya mempu- nyai rtruktur yang halus dan kompak, berserat halus, tetapi kurang kuat dibandingkan dengan kulit yang berasal dari kelinci dewasa. Gambaran histologis dapat menuniang keadaan kulit sa- mak yang dihasilkan karena lapisan epidermis dan dermis, juga serabut kolagen dan jaringan lemak turut menentukan sifat kulit. Serahut kolagen, retikulin dan elastin pada kelinci muda, lebih halus dibandingkan dengan serabut ko- lagen pada kelinci yang lebih tua, demikian pula serabut kolagen, retikulin dan elastin besar dibandingkan pada betina. pada kelinci jantan lebih Pada umur muda belum ter- lihat gejala pergantian bulu, sedangkan perbedaan umur satu bulan sudah memperlihatkan pertumbuhan bulu baru, namun demikian perlu dilihat fase dari pertumbuhan bulu, iika bulu dalam keadaan telogen maka bulu dalam keadaan prima dan tidak mudah runtok. Kerontokan bulu, selain di- s~babkan oleh fase pertumbuhan bulu, disebabkan pula oleh jaringan lemak yang terdapat dalam kulit karena makin
banyak jaringan lemak dalam kulit, mudah sekali ter~adi ke- busukan yang akhirnya akan menyebabkan bulu mudah rontok. Pada kelinci, kadar lemak kulit berkisar antara 7-8%. Per- bedaan umur, pakan dan jenis kelamin pengaruhnya tidak nyata pada kadar lemak kulit kelinci. Faktor penampilan, kerontokan, kepadatan serta keku- atan bulu turut menentukan kualitas "fur", karena erat ka- itannya dengan tujuan penggunaan kulit bagi konsumen. Ni- lai lebih dari biaya produksi, cukup berarti bagi produsen untuk mengganti biaya pemeliharaan, yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan peternak kelinci, dan meningkat- kan kesempatan kerja dengan adanya proses penyamakan dan pembuatan barang Jadi. Rerdasarkan rangkuman penelitian tentang "Penqaruh Tinqkat Pemberian Pakan, Umur Potong dan Jenia Kelamin Terhadap bobot hidup, Karkas dan Sifat Dasar Kulit Kelinci Rex", dapat dilihat pada Tabel 34. Terlihat bahwa ransum nyata (P<0.05) mempengaruhi pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan ransum, se- dangkan pada bobot potong, bobat kulit, luas kulit, dan bobot karkas pengaruhnya sangat nyata (P<0.01>, besarnya pengaruh pakan terhadap hasil produksi sebesar 32.00%.
Tabel 34, Rangkuman Hasil Penelitian dari Pengaruh Pakan, Umur Potong dan Jenis Kelamin. Produtsi : I. Pertambaban Lbot Badan (gl t 2. Ef. Penggunaan Ransum 1 - - - 3. Bobot Potong (g) I1 t 81 t 4.Karfas(g) 11 tt t 1 11 5. Bebot Kulit Segar (q It 81 t t 1 1 6. Luas Kulit Segar (Cm ) It 81 - tt 7. Kepriaaan IZ) - - - - - Kom~esisi Kimia : 0. Lemat 9. Protein 10. Sulfur Sifat Fisik 'Fur' : 11. Ketahana~ Sobet 12. Kekuatan Reganq 13. Kekenyalan Tusuf 14. Kekuatan Tarik 15. Epidermis 16. Dermis keterangan : (-1 = pengaruh tidak nyata (P>0-05) (*) = pengaruh berbeda nyata (P<0.05) (%%> = pengaruh sangat berbeda nyata (P<8-51) Pada komposisi kimia tingkat pakan berpengaruh sangat nyata <P<D.Ol) pada kadar sulfur kulit, aedangkan pada ka- dar lemak dan protein penqaruhnya tidak nyata (P>0.05).
Besarnya pengaruh pakan terhadap sifat kimia kulit mentah segar sebesar 17.41%- Pengaruh pakan umur dan jenis ke- Ianin terhadap keprimaan kulit cukup kecil yaitu pakan 18.22%, umur 3-50X dan ienis kelamin 16.91%. Karena cukup kecilnya pengaruh perlakuan terhadap keprimaan kulit, se- hingga pengaruhnya tidak nyata IP>0.05). Selanjutnya ter- hadap sifat fisik "fur" pengaruh. pembatasan pakan sangat nyata (P<0,01) terhadap kekuatan regang dan kekuatan ta- rik "fur", sedangkan pada ketahanan sobek pengaruhnya nyata (P<8.05), dan pada kekenyalan tusuk tidak nyata [P>0,05). Pengaruh pakan terhadap sifat fisik "fur" sebe- sar 10.54%. Pengaruh pakan sangat nyata terhadap keke- balan dermis (P<0.01) dan pengaruh pakan terhadap gambaran histoloqis kulit kelinci Rex sebesar 14.44%. Faktor umur mempunyai pengaruh yang sangat nyata P(<0,01) terhadap bobot potong, bobot karkas, luas kulit, kadar sulfur dan sifat fisik "fur" yang meliputi kekuatan regang dan kekuatan tarik serta ketebalan dermis. Pengaruh umur terhadap hasil produksi sebesar 64.95% dan terhadap uii fisik sebesar 24.60%, sedangkan pada gambaran histo- logisnya 45-64%. Selaniutnya jenis kelamin sangat nyata (P<5.01) pengaruhnya terhadap bobot potong, bobot kulit segar, bobot karkas dan sifat fisik yaitu ketahanan sobek, kekuatan tarik dan terhadap histalagisnya yaitu lapisan
dermis. Pengaruh jenis kelamin terhadap produksi sebesar 1.96%, pada aifat fisik "fur' 13.69% dan terhadap gambaran histologis sebesar 12.11%. Ter~adi interaksi yang nyata <P<0.05) antara pakan dan umur potong terhadap faktor pro- duksi, sulfur, kekenyalan tusuk. Sedangkan pada gambaran histologis tidak teriadi interaksi yang nyata <P>0.05). "Fur" kelinci Rex dengan penampilan menarik, bulu mengkilap padat dan kuat, untuk iantan diperoleh pada umur potong 150 hari dengan tingkat pakan PI, dan PI yaitu se- besar 56.66%, sedangkan betina pad-a tingkat pakan PI, te- tapi untuk tingkat pakan PI dan PI teriadi pada umur 180 hari, Besarnya nilai tambah dari kulit samak kelinci Rex haail penelitian pada tingkat pakan 1@0%, umur 90 hari Rp. 11&.56Gt,05; umur 150 hark Rp. 120.428,78, umur 150 hari Rp. 128.806,96 dan umur 180 hari Rp. 129,200,88. Pada tingkat pakan 88% umur 90 hari Rp. 121,931,06; umur 128 hari Rp. 127-578,51; umur 150 hari Rp- 128.014.54 dan umur 180 hari Rp. 127.856,18. Selanjutnya untuk tingkat pakan 65% pada umur 9B hari Rp. 112.686,31; umur 120 hari Rp. 119-823.89; umur 150 tiari Rp. 121.123,88 dan umur 180 hari Rp. 118.901,28. Dengan demikian, umur mempunyai pengaruh paling tinggi terhadap produkai yaitu sebesar 54-28%, tingkat pakan
sebesar 22.42%, dan jenis kelamin sebesar 4,36%, Demikian pula terhadap kanstitusi sifat kulit, pengaruh umur paling tinggi, yaitu sebesar 32.64%, tingkat pakan sebesar 13.12%, dan jenia kelamin 9,84%,