FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANGSUNGAN HIDUP BAYI YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2012 ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sehingga berkontribusi besar pada mortalitas Balita (WHO, 2013).

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak telah

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

MORTALITAS. Tara B. Soeprobo Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia TBS-M

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

Oleh : Eti Wati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

Putri E G Damanik 1, Mhd Arifin Siregar 2, Evawany Y Aritonang 3

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan keluarga. Setelah era Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DAN UMUR IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN POSYANDU (D/S) Beatric Maria Dwi Jayanti Baga

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Subjek Penelitian...

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEPARA TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

BAB 1 PENDAHULUAN. terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. 2 ISPA sering berada dalam daftar

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

ANGKA KEMATIAN ANAK, STATUS GIZI, DAN PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK DI KABUPATEN DOMPU, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,

HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

BALITA DAN IBU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK IBU POST NATAL TERHADAP KUNJUNGAN NEONATUS DI BPS Hj SRI WAHYUNI KOTA SEMARANG TAHUN 2013

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

MORTALITAS. 1. Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (WHO, 2011). Angka kematian neonatal sejak lahir sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 11 bulan) per kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Kematian Neonatal

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaitu 25 kematian per 1000

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2008). kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20%

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia, terdapat kematian bayi

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

PREVALENSI ABORTUS DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh : WONG SAI HO

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

ARTIKEL ILMIAH. Analisis Deskriptif Angka Kematian Balita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2012

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap tahun, sekitar 15 juta bayi lahir prematur (sebelum

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI PREMATUR DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2007 SKRIPSI. Oleh : Alvonso D Paulus P Nim :

BAB I PENDAHULUAN. masih tergolong tinggi, meskipun terjadi penurunan signifikan di beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

Transkripsi:

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANGSUNGAN HIDUP BAYI YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2012 Anastasya Napitupulu 1, Yusniwarti Yusad 2, Abdul Jalil 2 1 Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU 2 Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat USU ABSTRACT The fourth purpose of the Millennium Development Goals (MDGs) is to reduce child mortality where the target is to reduce under 5 years old mortality, Indonesia continues to improve child health as indicated by the decline in under 5 years old mortality, infant and neonatal. This study aims to analyze the relationship between the survival of infants with maternal factors (age, parity, spacing births) and infant factors (age, breast feeding, illness, nutrition and immunization status). This was an observational study using secondary data (medical records) from January 1 to December 31, 2012 in babies admitted to RSUD Kabupaten Labuhan Batu Utara. Data were analyzed by Chi Square test with α = 0,05. The results showed that the number of infant deaths in RSUD Kabupaten Labuhan Batu Utara as 17 infants in which the factors associated with infant survival is a parity (p = 0, 015) and nutrition (p = 0,001). It is expected that the parties and the relevant agencies in order to improve the counseling to mothers whose babies were cared for and improving health care in particular maternal and child health services to prevent and reduce infant mortality. Keywords: Survival of infant thread, maternal factors, infant factors PENDAHULUAN Menurut World Health Organization (WHO), kelahiran hidup adalah peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi dimana hasil konsepsi bernapas dan mempunyai tanda-tanda hidup lainnya seperti denyut jantung, denyut tali pusat atau gerakangerakan otot, tanpa memandang apakah tali pusat sudah dipotong atau belum (Lembaga Demografi FEUI, 2007). Dalam Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 tingginya Angka Kematian di Indonesia yaitu sebesar 38 per 1000 kelahiran hidup disebabkan berbagai faktor yang terkait dengan resiko terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dan cara pencegahannya telah diketahui, namun demikian jumlah kematian ibu dan bayi masih tetap tinggi. Sesuai dengan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) tujuan keempat yaitu menurunkan angka kematian anak dimana targetnya adalah menurunkan 1

angka kematian balita, kesehatan anak Indonesia terus membaik yang ditunjukkan dengan menurunnya angka kematian balita, bayi maupun neonatal.angka kematian balita menurun dari 97 pada tahun 1991 menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (Bappenas, 2010). Begitu pula dengan angka kematian bayi menurun dari 68 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada periode yang sama. Angka kematian neonatal juga menurun walaupun relatif lebih lambat, yaitu dari 32 menjadi 19 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras (BPS, 2010). Menurut hasil Riskesdas tahun 2010, penyebab kematian bayi baru lahir usia 0-6 hari adalah karena gangguan pernapasan (36,9%), prematuritas (32,4%), sepsis (12%), hipotermi (6,8%), kelainan darah/ikterus (6,6%) dan lain-lain. Sedangkan penyebab kematian bayi usia 7-28 hari adalah karena sepsis (20,5%), kelainan kongenital (18,1%), pneumonia (15,4%), prematuritas dan Berat Badan Lahir Rendah (12,8%) dan RDS (12,8%) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010). Di Sumatera Utara, walaupun jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan dimana AKI tahun 2008 sebesar 258 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 249 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010 tetapi Angka Kematian (AKB) mengalami kenaikan dimana pada tahun 2008 sebesar 18 per 1000 kelahiran hidup menjadi 22 per 1000 kelahiran hidup (Sumatera Utara Dalam Angka, 2010). Menurut Laporan Perkembangan Pencapaian Millennium Development Goals Indonesia (Bappenas, 2010), menyatakan bahwa sebagian besar penyebab kematian balita, bayi dan neonatal dapat dicegah. Salah satu pencegahan yang efektif adalah pemberian imunisasi. Terdapat 18 provinsi dengan cakupan imunisasi campak lebih rendah dari rata-rata nasional. Provinsi dengan cakupan terendah adalah Sumatera Utara (36,6%), Aceh (40,9%), dan Papua (49,9%). Sedangkan provinsi dengan cakupan tertinggi adalah DI Yogyakarta dengan cakupan 94,8%. Cakupan nasional imunisasi campak terus meningkat menjadi sebesar 74,5% pada tahun 2010. Dari data yang diperoleh melalui Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara, jumlah kematian bayi berusia kurang dari satu tahun pada bulan Januari sampai dengan Desember 2012 masih cukup tinggi yaitu sebanyak 17 bayi. Hal ini disebabkan minimnya biaya pengobatan yang dimiliki oleh masyarakat akibat rendahnya penghasilan keluarga, umur ibu yang terlalu muda saat melahirkan, paritas ibu serta jarak kelahiran antar anak yang terlalu dekat sehingga rentan menyebakan kematian pada ibu serta bayi. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan pada lima bayi di dapat bahwa ada 1 bayi (20%) yang meninggal akibat kelainan jantung bawaan pada bulan Oktober, 2 bayi (40%) sedang terkena diare dan dirawat di RSUD Kabupaten Labuhan Batu Utara dimana 1 bayi sedang dirawat dan 1 bayi lagi hanya dirawat di rumah saja karena keterbatasan biaya, 1 bayi (20%) yang mengidap penyakit Infeksi 2

Saluran Pernafasan Atas dan hanya 1 bayi (20%) bayi yang sehat. Selain itu, dari 5 ibu tersebut didapatkan sebanyak 3 orang ibu (80%) melahirkan anak pertama di bawah usia < 20 tahun dan hanya 1 ibu (20%) yang melahirkan di atas usia 25 tahun. Ditemukan juga ada 3 orang ibu (60%) yang pernah melahirkan lebih dari 5 (lima) anak dan hanya 2 orang ibu (40%) yang melahirkan < 5 anak. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor yang berhubungan dengan kelangsungan hidup bayi yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara tahun 2012. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah ataupun instansi terkait dalam merencanakan program-program pencegahan kematian bayi, khususnya bayi usia kurang dari satu tahun. b. Sebagai informasi pendukung untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang faktor yang berhubungan dengan METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah observasional dengan metode pengukuran data yaitudengan desain cross sectional (pengamatan sesaat). Artinya terhadap subyek yang diteliti tidak dilakukan perlakuan (hanya diamati) dan pengukuran terhadap subyek dilakukan hanya satu kali saja. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara tahun 2012 yang berjumlah sebanyak 104 bayi dan seluruhnya dijadikan sampel. Analisis data dilakukan secara bertahap, yaitu dengan analisis univariat dan analisis bivariat. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil pemeriksaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Hubungan Umur Ibu Dengan Yang Umur Ibu Hidup Mati (Thn) < 20 14 16.1 1 5.9 15 14.4 20-35 43 49.4 6 35.3 49 47.1 >35 50 34.5 1 0 58.8 40 38.5 87 83.7 1 16.3 104 100.0 (χ)² = 3,281 dan p = 0,148 dari ibu dengan usia > 35 tahun yaitu sebanyak 10 bayi (58,8%). Dari hasil uji statistik pearson chi-square didapatkan nilai p = 0,148 > α = 0,05 sehingga Ho diterima dan tidak Artinya bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu dengan Umur ibu < 20 tahun merupakan rentang usia yang memiliki risiko bahaya melahirkan lebih besar baik untuk kesehatan ibu 7 3

maupun kesehatan anak dan kematian bayi tertinggi terdapat pada kelompok ibu yang berumur kurang dari 18 tahun serta pada kelompok ibu yang berumur > 35 tahun (Departemen Kesehatan seperti dikutip oleh Jalaluddin, 2001). Perbedaan ini disebabkan karena faktor umur ibu tidak berpengaruh secara langsung terhadap kematian bayi. Perbedaan hasil penelitian didapat, dapat disebabkan berbagai macam-macam faktor antara lain faktor sosial ekonomi orangtua bayi seperti faktor pendidikan, pengetahuan dan tingkat penghasilan orangtua yang berpengaruh terhadap keadaan dan kondisi bayi, baik pada kehamilan ibu ataupun setelah bayi lahir. Hubungan Paritas Ibu Dengan Yang Paritas Ibu Hidup Mati 1 anak 21 24.1 1 5.9 22 21.2 2-4 anak 48 55.2 7 41.2 55 52.9 > 4anak 18 20.7 9 52.9 27 26.0 87 83.7 17 16.3 104 100.0 (χ)² = 8.465 dan p = 0,015 data ditemukan bahwa dari 17 bayi yang meninggal mayoritas berasal dari ibu dengan paritas > 4 anak yaitu sebesar 9 bayi (52,9%). Dari hasil uji statistik pearson chisquare didapatkan nilai p = 0,015 < α = 0,05 sehingga Ho ditolak dan Artinya bahwa ada hubungan antara paritas ibu dengan kelangsungan hidup bayi yang Hal ini disebabkan ibu yang melahirkan empat kali atau lebih merupakan faktor yang berisiko dimana komplikasi kehamilan dan persalinan lebih sering terjadi bayi yang dilahirkan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk dilahirkan prematur atau meninggal. Kematian bayi berkaitan dengan urutan kelahiran anak dimana hal ini juga dihubungkan dengan kejadian berat badan lahir rendah dan kelaian bawaan pada bayi.kematian bayi paling banyak ditemukan pada urutan kelahiran pertama dan setelah itu menurun pada urutan kelahiran kedua dan ketiga, selanjutnya meningkat dengan meningkatnya urutan kelahiran, apalagi apabila dilahirkan oleh ibu yang berumur lebih dari 30 tahun (Singarimbun, 1988). Hubungan Jarak Kelahiran Dengan Yang Dirawat Di RSUD Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2012 Jarak Lahir Hidup Mati (tahun) < 2 19 28.4 5 33.3 24 29.3 > 2 48 71.6 10 66.7 28 70.7 87 83.7 17 16.3 104 100.0 (χ)² = 0,073 dan p = 0,461 dari ibu dengan jarak kelahiran > dari 2 tahun dengan jumlah sebanyak 10 bayi (66,7%). Dari hasil uji statistik pearson chi-square didapatkan nilai p = 0,461 > α = 0,05 sehingga Ho diterima dan tidak Artinya bahwa tidak ada hubungan antara jarak kelahiran antar anak dengan kelangsungan hidup bayi yang Pasangan yang mengatur jarak kelahiran anak antara tiga sampai lima tahun akan 4

memperbesar kesempatan bagi ibunya untuk dapat meluangkan banyak waktu dan memperbesar kesempatan hidup bagi anak dan ibunya. Anak-anak yang lahir dengan jarak kelahiran tiga sampai lima tahun memiliki tingkat kelangsungan hidup 2,5 kali lebih tinggi daripada anak yang lahir dengan jarak kelahiran kurang dari dua tahun (Bachfiani, 2006). Hubungan antar jarak kelahiran dan risiko kematian anak bukan merupakan hubungan langsung tetapi dipengaruhi oleh keadan sosial ekonomi ibu. Pendidikan ibu yang rendah berhubungan dengan keputusan pemakaian kontrasepsi sehingga berakibat pendeknya jarak kelahiran antar anak. Pendidikan yang rendah dapat dikaitkan dengan kemiskinan dan kurang gizi yang menyebabkan rendahnya kemungkinan anak untuk tetap hidup. Hal inilah menjadi penyebab perbedaan hasil penelitian. Hubungan Umur Dengan Yang Umur 0-28 hari 28 hari- 12 bulan Kelangsungan Hidup Hidup Mati 60 69.0 15 88.2 75 72.1 27 31.0 2 11.8 29 27.9 87 83.7 17 16.3 104 100.0 (χ)² = 2.626 dan p = 0,088 dari bayi yang berusia 0-28 hari yaitu sebanyak 15 bayi (88,2%). Dari hasil uji statistik pearson chi-square didapatkan nilai p = 0,088 > α =0,05 sehingga Ho diterima dan tidak Artinya bahwa tidak ada hubungan antara umur bayi dengan Behrman (2000) menjelaskan bahwa mayoritas kematian bayi dibawah usia 1 tahun terjadi dalam 28 hari pertama kehidupan bayi dimana sebagian besar terjadi dalam 7 hari pertama sementara proporsi terbesar 7 hari pertama itu terjadi pada hari pertama. Namun demikian, peningkatan jumlah bayi sakit yang lahir dengan berat badan lahir rendah bertahan pada periode neonatal dan kemudian mati dalam masa pertumbuhan karena penyakit neonatus. Perbedaan ini dapat disebabkan faktor lain yang berhubungan dengan kondisi bayi pada saat Kematian pada bayi juga dapat dipengaruhi oleh status gizi dan penyakit yang diderita bayi sehingga biasanya memperparah kondisi bayi saat Hubungan Pemberian ASI Dengan Yang Pemberian ASI Hidup Mati Ya 47 54.0 13 76.5 60 57.7 Tidak 40 46.0 4 23.5 44 42.3 87 83.7 17 16.3 104 100.0 (χ)² = 2,088 dan p = 0,148 yang meninggal didapat mayoritas berasal dari yang diberikan ASI yaitu sebanyak 13 bayi (76,5%). Dari hasil uji statistik pearson chi-square didapatkan nilai p = 0,148 > α = 0,05 sehingga Ho diterima dan tidak Artinya bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI dengan 5

Behrman (2000) yang mengatakan bahwa hanya ada perbedaan kecil dalam angka mortalitas pada bayi yang diberikan ASI dengan bayi yang diberikan susu formula. Hanya saja pada bayi pada bayi yang diberikan ASI dengan tingkat ekonomi keluarga rendah dan hidup pada keadaan yang tidak sehat lebih mungkin untuk bertahan hidup daripada bayi yang diberikan susu formula. Hal ini bisa disebabkan karena bayi yang baru lahir belum sempat mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) karena keadaan bayi yang tidak baik setelah lahir dan karena tidak adanya dukungan dari tenaga agar dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah bayi lahir. Hubungan Status Gizi Dengan Yang Status Gizi Hidup Mati Normal 55 63.2 2 11.8 57 54.8 Kurang 23 26.4 9 52.9 32 30.8 Sangat kurang 3 3.4 6 35.3 9 8.7 Lebih 6 6.9 0 0.0 6 5.8 87 83.7 17 16.3 104 100.0 (χ)² = 27.955 dan p = 0,001 dari bayi dengan status gizi kurang yaituaitu sebanyak 9 bayi (52,9%). Dari hasil uji statistik pearson chisquare didapatkan nilai p = 0,001 < α = 0,05 sehingga Ho ditolak dan Artinya bahwa ada hubungan antara status gizi bayi saat dirawat dengan Hal ini disebabkan karena kekurangan gizi (malnutrisi) dapat mempersulit penyakit bayi saat dirawat dimana bayi akan mengalami kerentanan terhadap penyakit menular serta menyebabkan infeksi akut dan kronik pada bayi. Menurut Hidayat (2008), status gizi yang baik dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kematangan yang optimal. Gizi yang cukup juga dapat memperbaiki ketahanan tubuh sehingga diharapkan tubuh akan terbebas dari penyakit. Status gizi ini dapat membantu untuk mendeteksi lebih dini risiko terjadinya masalah kesehatan. Pemantauan status gizi dapat digunakan sebagai bentuk antisipasi dalam merencanakan perbaikan status kesehatan anak. Hubungan Pemberian Imunisasi Dengan Yang Dirawat Di RSUD Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2012 Pemberian Imunisasi Hidup Mati Ya 63 72.4 10 58.8 73 70.2 Tidak 24 27.6 7 41.2 31 29.8 87 83.7 17 16.3 104 100.0 (χ)² = 0,690 dan p = 0,406 data ditemukanbahwa dari 17 bayi dari bayi yang tidak mendapat imunisasi sama sekali 10 bayi (58,8%). Dari hasil uji statistik pearson chi-square didapatkan nilai p = 0,406 > α = 0,05 sehingga Ho diterima dan tidak memiliki hubungan yang bermakna. Artinya bahwa tidak ada hubungan antara pemberian imunisasi dengan 6

Imunisasi memiliki pengaruh yang negatif terhadap angka kematian bayi yang menunjukkan terdapat pengaruh positif terhadap kelangsungan hidup anak. Setiap peningkatan imunisasi akan berdampak terhadap peningkat kelangsungan hidup anak. Dengan semakin terpenuhinya cakupan imunisasi maka kelangsungan hidup anak dapat ditingkatkan (Bappenas, 2009). Perbedaan ini dapat disebabkan karena bayi yang baru lahir belum sempat mendapatkan imunisasi saat bayi lahir, yang bisa disebabkan keadaan bayi yang tidak baik. Selain itu imunisasi hanya dapat mencegah bayi menderita penyakit-penyakit menular tertentu tetapi bukan penyakit akibat komplikasi kehamilan dan persalinan serta penyakit tidak menular seperti penyakit komplikasi pada bayi lahir prematur dan bayi yang lahir dengan berat badan rendah. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kematian bayi yang dirawat adalah sebanyak 17 orang (83,7%) dari 104 bayi yang dirawat di RSUD kabupaten Labuhan batu Utara tahun 2012. 2. Ada hubungan yang bermakna antara paritas ibu dengan Hal ini disebabkan ibu yang melahirkan empat kali atau lebih merupakan faktor yang berisiko dimana komplikasi kehamilan dan persalinan lebih sering terjadi bayi yang dilahirkan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk dilahirkan prematur atau meninggal. 3. Ada hubungan yang bermakna antara status gizi bayi saat dirawat dengan kelangsungan hidup bayi yang Hal ini disebabkan kekurangan gizi (malnutrisi) dapat mempersulit penyakit bayi saat dirawat dimana bayi akan mengalami kerentanan terhadap penyakit menular serta menyebabkan infeksi akut dan kronik pada bayi. 4. Diharapkan kepada pihak RSUD Kabupaten Labuhan Batu Utara agar melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pencegahan penyakit pada bayi dan melakukan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) terutama pada ibu-ibu yang bayinya 5. Diharapkan agar terjalin kerjasama antar instansi yang terkait yaitu Puskesmas, Posyandu, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan instansi Gizi dalam rangka upaya penurunan angka kematian bayi di RSUD Kabupaten Labuhan Batu Utara. DAFTAR PUSTAKA Bachfiani, Nofiana Krista. 2006. Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Ibu Terhadap Status Gizi Balita Di Kabupaten Merangin. repository.unand.ac.id/454/1 /noviana_krista_bachfiani_0 4206014.rtf diakses pada tanggal 25 januari 2013. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium 2010. http://www.bappenas.go.id/ node/118/2813/laporan- pencapaian-mdgs-indonesia- 2010/ diakses pada tanggal 22 Januari 2013. 7

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2010. Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2010. Behrman, dkk.2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Volume 2. EGC. Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Riset Kesehatan Dasar 2010. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=hasil%20ris kesdas%202010&source=w eb&cd=1&cad=rja&sqi=2& ved=0cccqfjaa&url=http %3A%2F%2Fwww.litbang. depkes.go.id%2fsites%2fd ownload%2fbuku_laporan %2Flapnas_riskesdas2010% 2FLaporan_riskesdas_2010. pdf&ei=ouzjupcsgrysb83 cgbab&usg=afqjcnh69 MeHIYJIrxCQ58- QWpYjJ7t0HA&bvm=bv.1 355272958,d.dGY diakses pada tanggal 12 Oktober 2012 Nasional. 2009. Kajian Evaluasi Pembangunan Sektoral: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anak. Jakarta http://www.bappenas.go.id/ print/3049/kajian-faktorfaktor-yang-mempengaruhikelangsungan-hidupanak/diakses pada tanggal 10 Oktober 2012. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia. 2007. Dasar- Dasar Demografi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Singarimbun.Masri. 1988. Anak: Berbagai Teori, Pendekatan dan Kebijakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hidayat, Alimul Aziz. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Penerbit Salemba Medika. Jakarta. Jalaluddin.2002. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelangsungan Hidup Yang Dirawat Di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan Tahun 2001. Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan 8

9