KONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BAPPENAS

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEBANGKITAN INDONESIA BARU

Pertama-tama perkenankan saya secara tulus mengucapkan puji. syukur ke hadirat Allah SWT atas ridha Nya sehingga kita dapat hadir

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PAPARAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM SDM APARATUR

SAMBUTAN KETUA DPR-RI

SAMBUTAN BUPATI MALINAU

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU PENASIHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-40 KORPRI TAHUN 2011

BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

Jakarta, 10 Maret 2011

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

Jakarta, 10 November 2011

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM)

SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI OEANG KE-71 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN. Jakarta, 30 Oktober 2017

Sambutan Presiden RI pada Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, Yogyakarta, 10 Oktober 2012 Rabu, 10 Oktober 2012

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Omswastiastu (untuk Provinsi Bali)

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

SAMBUTAN DEPUTI KOMISIONER PENGAWAS IKNB II PADA SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN JAKARTA, 17 FEBRUARI 2015

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

SAMBUTAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN KE-69 REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 2014

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN KOPERASI JASA KARYA NURANI RAKYAT JAKARTA, 16 MARET 2016

SAMBUTAN. PADA DEKLARASI JANJI KINERJA TAHUN 2018 Senin, 8 Januari 2018

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Unduh dalam bentuk berkas suara (MP3)

o REKAN-REKAN WARTAWAN BAIK MEDIA CETAK MAUPUN ELEKTRONIK SERTA HADIRIN YANG SAYA MULIAKAN,

PERINGATAN HUT KE-42 KORPRI KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2013 Jum at, 29 November 2013

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI OEANG KE-70 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN JAKARTA, 31 OKTOBER 2016

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA BIDANG PERTANAHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2008 Hari/Tanggal : Selasa, 29

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA HARI SENIN TANGGAL 10 OKTOBER Senin, 10 Oktober 2016

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2014

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XIX Tanggal 27 April 2015

SAMBUTAN TERTULIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU PENASEHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-44 KORPRI TAHUN 2015

SAMBUTAN SELAKU PENASIHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-42 KORPRI TAHUN 2013

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU PENASIHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-45 KORPRI TAHUN 2016

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN Jakarta, Senin, 18 Maret 2013

Mengetahui bentuk pemerintahan yang baik RINA KURNIAWATI, SHI, MH

Menakar Arah Kebijakan Pemerintah RI Dalam Melindungi Hak Asasi WNI di Luar Negeri

SAMBUTAN TERTULIS SELAKU PENASIHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-44 KORPRI TAHUN 2015

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

Bapak/Ibu Insan Kearsipan serta seluruh pegawai dan undangan yang saya cintai,

GUBERNUR MALUKU SAMBUTAN GUBERNUR MALUKU PADA ACARA. PELANTlKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH REKTOR UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON

SAMBUTAN MENEG PPN/KEPALA BAPPENAS

LAPORAN MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAHXXI DI KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR TANGGAL 25 APRIL 2017

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara SOSIALISASI DAN PEMBEKALAN PILKADES DESA GARONGAN, KECAMATAN PANJATAN Wates, 2 April 2013

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU INSPEKTUR UPACARA PADA ACARA PERINGATAN HARI BELA NEGARA TAHUN 2015 JAKARTA, 19 DESEMBER 2015

Disampaikan oleh : ANTARINI MALIK Nomor Anggota : A-424

OLEH : DR. SURANTO DOSEN JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN UMY

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KEARSIPAN KE- 45 DENGAN TEMA TERTIB ARSIP, MENJAGA MEMORI KITA

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

BUPATI BANYUWANGI. Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PEMBUKAAN DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN ASET DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PELANTIKAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 6 MEI 2015

Disampaikan Oleh : Drs. Ali Mochtar Ngabalin, M.Si. Anggota No. A-12. Bismillahorrahmanirrahim, Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KAYONG UTARA MASA JABATAN TAHUN

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 10 Januari 2013 Kamis, 10 Januari 2013

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

Pertama-tama marilah kita bersama-sama, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya, kita dapat

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

BAB 1 PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTARKELOMPOK MASYARAKAT

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PELANTIKAN JABATAN STAF AHLI MENTERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 25 MEI 2015

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

NEGERI SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Bapak Mohamad Aliamsyah, Kepala Pusat Data dan

Sambutan Kepala Perpustakaan Nasional RI Pada Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke-65 Republik Indonesia

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya;

PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN DAN PELANTIKAN SEKRETARIS DAERAH, PEJABAT STRUKTURAL DAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA DIES NATALIS KE-62 HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) TAHUN 2009

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Yth. Anggota Komisi XI DPR RI, Ibu Indah Kurnia, Para Pelaku Industri Perasuransian, Para hadirin sekalian

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KEBIJAKAN PENDIDIKAN NASIONAL BERBASIS KARAKTER

PIDATO DUTA BESAR RI HARSHA E. JOESOEF

RAPAT REKONSILIASI PERCEPATAN PENYELESAIAN KEWAJIBAN BANTUAN PENDANAAN/HIBAH DARI DAERAH INDUK KEPADA DAERAH OTONOM BARU (DOB)

Jakarta, 3 November 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA RAPAT KERJA PUSAT XVII DAN SEMINAR ILMIAH PUSTAKAWAN INDONESIA

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS Pada Seminar DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT Jakarta, 11 April 2006 KONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT Saudara-saudara sekalian peserta seminar yang berbahagia, Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua, Pertama-tama perkenankan saya secara tulus mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas ridha Nya sehingga kita dapat hadir bersama di ruangan ini untuk mengikuti acara Pada Seminar DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT. Permasalahan mengenai keterkaitan antara demokrasi dan kemakmuran rakyat ataupun kesejahteraan masyarakat memang masih terus menjadi pembahasan dan perdebatan yang panjang, terutama di antara para pakar ekonomi, pakar politik, maupun pakar ekonomi politik. Demokrasi jelas bukan merupakan sistem yang sempurna. Sistem ini memiliki cukup banyak kelemahan, yang kemuliaan tujuannya seringkali dapat dikalahkan oleh berbagai macam kepentingan perseorangan, kelompok maupun 1

golongan secara sempit. Namun demikian, demokrasi merupakan sistem penyelenggaraan negara yang memiliki mekanisme kontrol yang paling kuat terhadap kekuasaan, perumusan kebijakan dan proses politik. Demokrasi memiliki pemahaman filosofis yang kuat tentang sifat-sifat dan kelemahan manusia dan masyarakat, kemudian menyediakan mekanisme untuk memunculkan hal-hal yang terbaik dari keduanya. Amartya Sen, seorang pemenang Nobel Ekonomi yang berprofesi sebagai profesor ekonomi di Harvard University, selama bertahun-tahun melakukan penelitian dan observasi ekonomi dan politik di India, merumuskan kesimpulan penting mengenai peran demokrasi dalam mencegah kehancuran ekonomi dan kelaparan. Menurut pengamatan Sen, Meskipun tidak jaminan bahwa demokrasi dipastikan akan memberikan kemakmuran, namun berbagai bencana kelaparan cenderung lebih dapat diatasi dalam suatu demokrasi. Sen menyebutkan, dalam sebuah negara demokrasi, kekurangan suplai pangan tidak akan menyebabkan kematian besar-besaran karena para politisi akan berusaha dengan segala cara untuk memulihkan keadaan dengan salah satu tujuannya agar para politisi tersebut dapat terpilih kembali; namun sebaliknya dalam negara otoriter, kekurangan pangan sedikit saja dapat menyebabkan bencana kelaparan yang lebih parah dan sangat meluas karena tidak ada keterkaitan antara bencana kelaparan yang terjadi dengan penggantian politisi. Pernyataan di atas bukan ditujukan untuk menyimpulkan bahwa dengan demokrasi semuanya akan berlangsung lancar, kemakmuran akan cepat tercapai, serta tantangan akan mudah diatasi karena adanya kontrol politik. Demokrasi sendiri tidak jarang memperlambat dan bahkan menjadi penghambat pengambilan atau pelaksanaan suatu kebijakan yang memang penting untuk dilaksanakan. Namun demikian, demokrasi memfasilitasi adanya kontrol terhadap status quo tertentu, untuk mendorong peningkatan rasa keadilan dan kemakmuran masyarakat. Oleh karena itulah, konsolidasi demokrasi dengan penyempurnaan checks and balances merupakan hal penting yang harus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten. 2

Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang saya hormati, Ada beberapa hal pokok yang perlu diketengahkan agar konsolidasi demokrasi memiliki keterkaitan yang makin kokoh dengan peningkatan kemakmuran rakyat. Pertama, perlunya upaya untuk memperkokoh sistem ekonomi nasional yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Sasaran utamanya adalah meningkatnya kemandirian ekonomi nasional. Ketergantungan ekonomi yang cukup besar selama beberapa dekade terhadap bantuan dana luar negeri untuk membiayai pembangunan harus dibenahi karena cenderung menjadi penghambat bagi upaya peningkatan demokrasi ekonomi. Pemerintah yang demokratis diharapkan mampu melakukan upaya-upaya inovatif yang sungguh sungguh dan berkelanjutan untuk meningkatkan mobilisasi dana dari dalam negeri sendiri. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih sangat bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia secara besar-besaran perlu pula dikonsentrasikan pada upaya peningkatan produktifitas dan efisiensi. Selain itu, peran APBN yang selama ini cenderung masih menjadi andalan dalam membiayai pembangunan nasional harus lebih diimbangi oleh sumber-sumber swasta dan masyarakat luas. Perekonomian dan pelaku-pelaku ekonomi dalam sebuah demokrasi yang terkonsolidasi tidak dapat dikelola berdasarkan ekonomi komando, namun sebaliknya tidak dapat diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar yang murni. Ekonomi komando seringkali mengakibatkan timbulnya rasa ketidakadilan dan ketidak-efisienan dalam perekonomian. Sebaliknya pada perekonomian yang sepenuhnya mengacu pada mekanisme pasar yang murni dapat terjadi kegagalan pasar. Oleh karena itu, untuk mendukung terciptanya rasa keadilan dan efisiensi, serta menjamin berjalannya perekonomian seperti yang diharapkan, diperlukan demokrasi yang terkonsolidasi. Dengan demikian, perlu dilakukan pemberdayaan kekuatan-kekuatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan dengan dukungan kuat dari parlemen dan pemerintah, dengan menerapkan strategi bersama yang pro-kemandirian ekonomi. 3

Kedua, adanya rekonsiliasi nasional secara serius dan terlembaga. Dewasa ini, sejak berakhirnya Orde Baru pada 1998, polarisasi kekuatan politik sipil masih cenderung ke arah menguatnya ikatan politik tradisional yang bersifat sempit, seperti aliran-aliran sempit agama dan simbol-simbol kedaerahan. Kecenderung ini tidak mendukung kehidupan demokrasi politik secara modern. Hal ini masih terus terlihat dalam orientasi kehidupan partai-partai politik dan gerakan-gerakan kemasyarakatan pada umumnya. ICMI sebagai gerakan intelektual keagamaan diharapkan mampu memberikan pencerahan ke arah rasionalisasi ajaran-ajaran penting keagamaan yang menyangkut kehidupan kemasyarakatan untuk kemaslahatan semua orang, terutama dalam upaya mencari alternatif-alternatif pemikiran-pemikiran ekonomi yang berorientasi kerakyatan. Bukankah Islam merupakan rahmat bagi semesta alam. Destabilitas politik dapat mudah sekali dipicu oleh pertentangan dari kelompok-kelompok tradisional yang seringkali kurang rasional secara politik. Pertentangan ataupun konflik antara parpol dan organisasi masyarakat yang berorientasi pada ikatan tradisional seringkali bertentangan dengan kepentingan nasional yang memerlukan stabilitas politik dan ekonomi. Padahal stabilitas politik merupakan salah satu kunci dari pemulihan perekonomian dan selanjutnya pengembangan sistem perekonomian yang pro-masyarakat banyak. Ketiga, penegakan supremasi hukum, yang pada satu sisi berarti memperkuat independensi lembaga peradilan dan membersihkan lembagalembaga penegakan hukum dari KKN. Pada sisi lain, penegakan supremasi hukum bermakna melakukan reformasi sistem hukum dan perundang-undangan nasional serta memperkuat kepastian hukum bagi semua pihak yang memerlukannya. Konstitusi dan perundang-undangan sudah harus mampu merumuskan perimbangan antara penguasaan negara atas perekonomian dan swasta, terutama dalam hal industri-industri vital dan strategis, atau kalau tidak dikuasai 4

namun diregulasi secara memadai untuk mengoptimalkan fungsi sosial. Sedangkan untuk swasta nasional dan asing, kepastian hukum dan aturan main mesti dijalankan secara konsisten dan berkeadilan. Konsolidasi demokrasi tanpa adanya dukungan supremasi hukum merupakan sesuatu yang hampir mustahil dilakukan. Salah satu sasaran dari konsolidasi demokrasi dalam jangka panjang adalah terwujudnya negara hukum (rechtsstaat). Kegagalan menarik investasi asing serta tingginya biaya ekonomi karena korupsi, produktivitas dan efisiensi yang rendah, berawal dari tidak adanya kepastian hukum, diperparah oleh sistem hukum dan perundangundangan yang seringkali bertentangan satu sama lainnya. Tidak adanya kepastian hukum juga mengakibatkan terjadinya tindakan-tindakan diskriminasi dan manipulasi hukum dalam menangani kasus-kasus sengketa ekonomi dan niaga serta kasus-kasus korupsi berskala besar maupun kecil. Keempat, yang tidak kurang penting adalah diwujudkannya penyelenggaraan negara secara transparan dan akuntabel, serta partisipasi politik secara nyata dari masyarakat terhadap perumusan-perumusan kebijakan publik. Aparatur negara diharapkan memiliki standar kemampuan minimal yang dibutuhkan untuk melaksanakan program-program pemerintah terpilih, bersih dari korupsi, dan efektif dalam melaksanakan tugas profesinya, berdasarkan asas the right man on the right place. Baik aparatur birokrasi sipil maupun militer harus dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya berdasarkan prinsipprinsip good governance dan ketentuan perundang-undangan serta hukum positif. Konsekuensi sebagai pelayan masyarakat (public servant) adalah perlunya netralitas dalam politik. Hal ini tentu bukan berarti para pejabat publik dan birokrasi kehilangan hak politik sebagai warganegara. Aparatur birokrasi diharapkan memiliki dan dapat menggunakan hak suaranya secara penuh dalam memilih wakil-wakilnya di parlemen dan memilih kepala negara/pemerintahan. Aparatur penyelenggaraan negara diharapkan tidak 5

merangkap pekerjaan profesi politik dalam sistem kepartaian pada saat sedang menduduki jabatan di birokrasi. Kelima, yang seringkali agak diremehkan, padahal sangat menentukan eksistensi demokrasi yang mandiri adalah perlunya politik luar negeri dan kerjasama internasional yang lebih terfokus pada upaya mendukung pemulihan dan pengembangan sistem perekonomian nasional yang lebih mandiri, dengan ujung tombak diplomasi internasional yang pro-aktif. Kelemahan diplomasi Indonesia selama ini sudah banyak menyebabkan kerugian dan kekalahan dalam memperjuangkan kepentingan nasional serta banyak menyebabkan kesengsaraan yang tidak perlu bagi warganegara Indonesia di luar negeri. Sebagai contoh, masalah sengketa pulau di daerah perbatasan yang gagal dimenangkan serta tragedi terusirnya ratusan ribu TKI serta perlindungan hukum yang lemah atas pekerja Indonesia di luar negeri adalah karena lemahnya diplomasi. Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang saya hormati, Apabila hal-hal di atas diimplementasikan secara berkesinambungan dan konsisten, maka diharapkan demokrasi ekonomi dan kemakmuran rakyat dapat dicapai secara bertahap dalam kerangka besar konsolidasi demokrasi. Demikianlah, semoga Allah Yang Maha Kuasa memberi rahmat dan karunia-nya bagi semua itikad baik kita bagi bangsa dan tanah air tercinta. Terima kasih Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, 11 April 2006 Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas H. Paskah Suzetta 6