MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY

dokumen-dokumen yang mirip
Multipoint to Point EKG Monitoring Berbasis ZigBee

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring

APLIKASI WEB MONITORING ELECTROCARDIOGRAM TERDISTRIBUSI UNTUK MENDUKUNG APLIKASI WIRELESS NODE

Pengembangan Perangkat EKG 12 Lead dan Aplikasi Client-Server untuk Distribusi Data

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO

Aplikasi PC Dekstop sebagai Penerima Data pada Implementasi Jaringan Mesh Berbasis XBee

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB III METODE PENELITIAN. transmisi data streaming menggunakan Zigbee wireless network dengan

WIRELESS LAN ELECTROCARDIOGRAPH (ECG)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

Pengantar Wireless Sensor Network

Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler

Philip Tobianto Daely 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE

Desain dan Realisasi Perangkat Elektrokardiograf Berbasis PC Menggunakan Sound Card

SISTEM VITAL SIGN MONITORING SECARA MULTIPOINT MENGGUNAKAN WIRELESS SENSOR NETWORK ZIGBEE

PERANCANGAN DAN REALISASI WIRELESS DEVICE REMINDER MULTI USER MENGGUNAKAN TEKNIK MODULASI DIGITAL PADA MODUL XBEE

Implementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kadar CO2 Pada Ruangan

ANALISIS PERFORMANSI TRANSMISI DATA PROTOKOL ZIGBEE (IEEE ) TERHADAP PENAMBAHAN JUMLAH CLIENT PADA WIRELESS SENSOR NETWORK

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

Setting X-CTU Pada Xbee Series 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini terdiri dari

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK

MONITORING PHOTOPLETHYSMOGRAPH DIGITAL DENGAN WIRELESS LAN (802.11b)

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM

WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kejahatan yang muncul dapat langsung dideteksi lebih awal. Oleh karena itu

Perancangan Persistence of Vision Display Dengan Masukan Secara Real Time

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

I. PENDAHULUAN. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan kesatuan perangkat sensor untuk

Trio Novrizal¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa

PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. komputer. Data-data tersebut dikirimkan secara nirkabel dari node satu ke node

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. perancangan sistem wireless sensor network dengan menggunakan ZigBee

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada masing-masing node ditunjukkan pada tabel 4.1.

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ARITMIA MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Andri Iswanto

ABSTRAK ABSTRACT. Kata kunci : Komunikasi serial nirkabel, RF Modules

Jurusan Teknik Elektro, 3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung

Perancangan Dan Realisasi Sistem Monitoring Kadar Oksigen Di Dalam Darah Berbasis Nirkabel

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO

Rancang Bangun Alat Transmisi Data Temperatur Gunung Api Menggunakan Transceiver nrf24l01+

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

Sistem Monitoring Cairan Infus Nirkabel Berbasis Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Realisasi Monitoring Denyut Nadi Pasien Wireless Dengan ZigBee.

SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE WIRELESS SENSOR NETWORK

Kata Kunci : ROV (Remotely operated underwater vehicles), X-Bee, FSR-01

Prototipe Pemantauan Ketersediaan Air Pada Bak Penampung Sementara Menggunakan Komunikasi Xbee S1

SISTEM PENCATATAN PENGGUNAAN AIR BERBASIS WEMOS D1 MINI MELALUI PONSEL PINTAR ANDROID DENGAN KONEKSI WIFI

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan sebuah organ tubuh yang terdiri dari sekumpulan otot.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Sistem Pemantauan Kesehatan Manusia Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Ratih Dwi Wulansari

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO

DESAIN TOPOLOGI KOMUNIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) PADA APLIKASI SISTEM STRUCTURAL HEALTH MONITORING (SHM) JEMBATAN ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. komunikasi data multipoint wireless sensor network. Perancangan terdiri dari 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PROTOTIPE RADAR SEBAGAI PENDETEKSI OBJEK

PERNYATAAN. pernah diajukan untuk memperoleh derajat Profesi Ahli Madya atau gelar

REMOTE CONTROL INFRARED DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI. Disusun Oleh : Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

SKRIPSI APLIKASI ADAPTIVE NOISE CANCELLATION FREKUENSI 50 HZ PADA ELECTROCARDIOGRAM

PERANCANGAN SISTEM PROTOTYPE PENGATURAN SUHU PADA PETERNAKAN AYAM MENGGUNAKAN TOPOLOGI TELEMETRI STAR SKRIPSI

SPECTRUM ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENCUPLIKAN SECARA PARALEL

Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung

Oleh Arif Widodo NRP Dosen Pembimbing Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL

Journal of Control and Network Systems

SISTEM PEMANTAU LAMPU PENERANGAN BERBASIS JARINGAN ZIGBEE MENGGUNAKAN XBEE DAN ARDUINO

KUALITAS LAYANAN DAN DATA PADA JARINGAN NIRKABEL ZIGBEE/XBEE BERDASARKAN JARAK DAN CUACA NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY Sugondo Hadiyoso 1, Ratna Mayasari 2 1 Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 2 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 sugondo@telkomuniversity.ac.id, ratnamayasari@telkomuniversity.ac.id Abstrak Penerapan wireless sensor node (WSN) telah banyak dikembangkan untuk aplikasi monitoring parameter kesehatan pasien, salah satunya digunakan pada perangkat elektrokardiogram. Pada penelitian sebelumnya, dibuat sistem monitoring EKG menggunakan topologi multipoint to point berbasis perangkat transceiver Xbee[1]. Sistem tersebut menggunakan tiga node sensor dengan satu node kordinator sebagai penerima data dari semua node sensor. Pada topologi tersebut, tidak terdapat node yang difungsikan sebagai router sehingga tidak ada rute alternatif jika terjadi kesalahan pada suatu node. Selain itu, tidak dapat digunakan untuk jarak transmisi yang lebih jauh. Solusi permasalahan tersebut adalah dengan mengaplikasikan topologi jaringan mesh. Sistem ini digunakan untuk aplikasi monitoring EKG secara real time yang terdiri dari 4 buah node sensor. Dimana 3 buah node sensor berfungsi sebagai router, 1 buah node sensor sebagai end device dan 1 buah kordinator pada bagian penerima sebagai pusat pengolah data. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa data dari setiap node sensor diterima dengan baik. Penambahan karakter diperlukan untuk identifikasi sumber node. Proses routing berjalan dengan baik ketika ada node yang mengalami gangguan. Kata kunci: Wireless, EKG, monitoring, XBee, mesh Abstract Application of wireless sensor node (WSN) has been developed for application monitoring patient health parameters, one of which is used in the electrocardiogram. In previous research, has made an ECG monitoring system using a multipoint-to-point topology based XBee transceiver devices [1]. The system uses three sensor nodes with a coordinator node as a receiver of the data from all the sensor nodes. In this topology, there are no nodes that function as a router so that there is no alternative route in case of an error in a node. Moreover, it can t be used for further transmission distance. The solution to these problems is applying a mesh network topology. This system is used for applications in real time ECG monitoring which consists of 4 sensor nodes. The function of Three sensor nodes as router, 1 sensor nodes as end devices and 1 coordinator at the receiver as a data processing center. From the test results obtained that the data from each sensor node received. The addition of characters needed to identify the source node. Routing process works well when there is a node with problems Keywords: Wireless, EKG, monitoring, XBee, mesh 75

I. PENDAHULUAN Wireless Sensor Node (WSN) merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan pada aplikasi monitoring secara jarak jauh. WSN umumnya direalisasikan menggunakan beberapa modul transmisi nirkabel seperti wireless LAN, bluetooth dan Xbee. Salah satu penerapan WSN adalah aplikasi monitoring parameter kesehatan pasien jantung menggunakan elektrokardiograf pada rumah sakit. Pada penelitian sebelumnya, direalisasikan suatu sistem monitoring EKG untuk multiuser[1] dengan sebuah perangkat penerima. Tidak terdapatnya modul router pada sistem tersebut menyebabkan tidak adanya jalur alternatif jika pada salah satu perangkat terjadi kesalahan. Selain itu, jarak pengiriman maksimum yang diperoleh tidak lebih dari 60 meter. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan mengaplikasikan suatu jaringan Mesh yang diterapkan pada aplikasi monitoring EKG untuk multiuser. Pada penelitian ini, direalisasikan suatu sistem aplikasi monitoring EKG multiuser menggunakan topologi jaringan Mesh. Sistem ini terdiri dari 4 buah node sensor yang masingmasing berfungsi untuk mengakuisisi sinyal EKG pasien. Selain fungsi tersebut, 3 node yang masih merupakan bagian dari sistem, berperan sebagai router untuk menjalankan fungsi routing. Modul transmisi yang digunakan untuk membuat aplikasi ini adalah XBee series 2. Dipilihnya modul tersebut karena kemudahan konfigurasi untuk aplikasi berbagai topologi jaringan, memiliki konsumsi daya yang relatif kecil serta jarak transmisi yang lebih jauh dibandingkan bluetooth dan wifi. Sinyal EKG diperoleh dengan menempelkan beberapa elektroda apada tubuh pasien berdasar teknik sadapan segitiga Einthoven. Desain perangkat akuisi sinyal EKG terdiri dari rangkaian penguat diferensial/instrumentasi, driven right leg (DRL), filter analog (HPF dan LPF), penggeser sinyal (level shifter) dan penguat operasional. Sinyal analog hasil akuisisi dari masingmasing node sensor dikonversi menjadi bentuk digital oleh mikrokontroler dan selanjutnya data dikirim ke modul X-Bee untuk ditransmisikan ke node kordinator. Secara rinci perancangan tersebut akan dijelaskan pada bagian berikutnya. Pada bagian II dijelaskan teori yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini. Bagian III dijelaskan detail rancangan dan realisasi sistem. Pengujian dan diskusi dijelaskan pada bagian IV. Terakhir kesimpulan ada pada bagian V. 2. TEORI 2.1 Elektrokardiograf Elektrokardiograf (EKG) adalah instrumen medis yang digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung[2]. Rekaman aktivitas listrik tersebut disebut elektrokardiogram atau sinyal EKG. Bentuk suatu sinyal EKG normal dapat dilihat pada Gambar 1(a). Sadapan sinyal EKG dapat diperoleh dengan menempelkan beberapa transduser elektroda pada titik tertentu tubuh sesuai dengan teknik sadapan yang digunakan. Pada penelitian ini teknik sadapan yang digunakan adalah segitiga Einthoven dapat dilihat pada Gambar 1(b). (a) 76

(b) Gambar 1. (a) Sinyal EKG Normal (b) Sadapan Segitiga Einthoven Teknik sadapan menggunakan segitiga Einthoven menghasilkan 3 buah sinyal EKG dari 3 sudut pandangan jantung yang berbeda. Tiga sinyal sadapan Einthoven disebut lead I, lead II dan lead III. Pada penelitian ini, sadapan yang diambil adalah lead I dimana elektroda positif ditempel pada tangan kiri dan elektroda negatif ditempel pada tangan kanan. 2.2 X-Bee X-Bee adalah modul radio transceiver yang menggunakan protokol ZigBee IEEE 802.15.4 sebagai standar komunikasinya. X-Bee yang digunakan pada penelitian ini merupakan produksi dari Digi International (Gambar 2). Pemilihan modul X-Bee sebagai media transmisi data pada penelitian ini karena kemudahan konfigurasi untuk berbagai jenis topologi jaringan termasuk jaringan Mesh. X-Bee difungsikan untuk mentransmisikan data digital hasil konversi ADC. Antarmuka antara mikrokontroler dengan X-Bee menggunakan komunikasi serial USART. Konfigurasi pin mikrokontroler dengan X-Bee dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 2. Modul X-Bee Series 2[3] Gambar 3. Konfigurasi X-Bee dengan Mikrokontroler[4] 77

3. DESAIN SISTEM Gambar 4. Desain Sistem Sistem yang direalisasikan pada penelitian ini terdiri dari 4 buah sensor node yang berfungsi untuk merekam sinyal EKG dan satu buah kordinator sebagai pusat pengolah dan penampil data sinyal. Topologi jaringan yang diterapkan adalah jaringan Mesh dimana pada topologi ini setiap node dapat saling berkomunikasi dengan node lain sehingga jika ada node yang terganggu atau tidak bekerja dapat dialihkan ke node lain. Pada sisi pasien, perangkat EKG terhubung dengan mikrokontroler dan modul X-Bee. Data yang dari masing-masing pasien ditransmisikan ke X-Bee kordinator yang terhubung dengan sebuah komputer untuk kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Secara jelas sistem yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 4. 3.1 Perancangan Analog Front End (AFE) EKG Perangkat keras AFE EKG yang dibuat terdiri dari penguat instrumentasi, filter analog, penguat operasional dan level shifter. Elektroda positif dan negatif dihubungkan ke penguat Instrumentasi IC AD620 dengan besar penguatan 5 kali. Sinyal kemudian dilewatkan ke rangkaian filter HPF 0,05 Hz dan LPF 20 Hz untuk menghilangkan noise. Sinyal yang telah difilter dikuatkan kembali oleh penguat operasional dengan nilai gain 100 kali. Karena sebagian sinyal berada di level negatif maka semua komponen sinyal harus digeser pada level positif menggunakan level shifter. Gambar 5 berikut adalah skema blok AFE EKG. Gambar 5. Analog Front End EKG 78

3.2 Mikrokontroler Mikrokontroler pada setiap sensor node menjalankan fungsi membaca sinyal analog keluaran EKG kemudian mengirimkan data digital hasil konversi secara serial ke modul X-Bee. Pada penelitian ini, digunakan Arduino Nano sebagai pengontrol utama. Arduino Nano dipilih karena memiliki ukuran board yang lebih kecil dibandingkan dengan Arduino Uno sehingga dimensi perangkat dapat menjadi lebih kecil. Melalui PIN A0, sinyal analog dikonversi oleh ADC internal mikrokontroler selanjutnya sinyal di-resampling menjadi 200 Hz sebelum dikirimkan secara serial ke modul X-Bee melalui PIN transmitter (Tx) pada Arduino. Data ADC yang dikirim, ditambahkan karakter (A, B, C dan D) untuk membedakan antara pasien yang satu dengan yang lain. Gambar 6 berikut adalah antarmuka antara Arduino Nano dengan X-Bee. Gambar 6. Interface Arduino dan X-Bee 3.3 Konfigurasi X-Bee Pengaturan parameter modul X-Bee agar dapat membentuk topologi Mesh dilakukan menggunakan aplikasi X-CTU. Pengalamatan (Addressing) merupakan parameter utama untuk dikonfigurasi. Selain itu, kecepatan transmisi data di-set 9600 Bps. Pengaturan alamat X-Bee untuk masing-masing node dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Konfigurasi X-Bee X-Bee Kordinator set sebagai Coordinator AT PAN ID PAN ID semua node Alamat SH DH router dan end device Alamat SL DL router dan end device X-Bee Router (1,2 dan 3) set sebagai Router AT PAN ID PAN ID semua node Alamat DH SH kordinator Alamat DL SL kordinator X-Bee End Device set sebagai End Device AT PAN ID PAN ID semua node Alamat DH SH kordinator Alamat DL SL kordinator 79

4. HASIL dan DISKUSI Untuk mengetahui performansi siistem yang telah dibuat maka dilakukan beberapa pengujian diantaranya pengujian pada bagian analog perangkat EKG dan pengujian bagian digital pada sisi penerima. Berikut ini adalah penjelasan hasil pengujian dan pembahasan untuk masingmasing skema pengujian tersebut. 4.1 Pengujian EKG Hasil pengukuran sinyal analog keluaran AFE EKG dapat dilihat pada Gambar 7. AFE EKG dapat mengakuisisi sinyal EKG dengan baik, gelombang P-QRS-T terlihat sangat jelas dan bersih dari noise dengan nilai amplitudo pada kisaran 400 mv. Gambar 7. Tampilan Sinyal Analog EKG 4.2 Pengujian Data Digital Pada penelitian ini, aplikasi penampil grafik sinyal EKG belum dapat direalisasikan.untuk melakukan validasi data yang dikirim Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi serial monitor yang dimiliki oleh X-CTU. Dari pengujian ini terlihat bahwa data dari setiap node diterima dengan baik. Karakter (ABCD) yang ada pada setiap data merupakan sign dari pasien mana data tersebut bersumber. Dari pengujian ini juga terlihat bahwa data yang diterima tidak selalu berurutan karena proses penjadwalan diatur secara otomatis oleh kordinator. Hasil pengujian data digital dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Data Sinyal EKG dari Semua Node 4.3 Pengujian Proses Routing Pada topologi jaringan Mesh erat kaitannya dengan skema routing atau pencarian jalur alternatif ketika terdapat kesalahan pada suatu node. Untuk mengetahui performansi skema jaringan yang telah diimplementasikan maka dibuat skema pengujian yang dapat dilihat pada Gambar 9. Pengujian dilakukan di ruang terbuka tanpa halangan (LOS). 80

Gambar 9. Skema Pengujian Routing Skenario dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil Pengujian Routing No Skenario Kondisi Pada Penerima 1 Node Router 1 Off Data end device, router 2 dan 3 diterima 2 Node Router 2 Off Data end device, router 1 dan 3 diterima 3 Node Router 1 dan 2 Off Data end device, router 3 diterima (catatan ED masih dalam radius jangkauan router 3) Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa proses routing dapat berjalan dengan baik. Ketika terdapat node yang tidak bekerja maka secara otomatis modul X-Bee menjalankan proses reroute atau penentuan ulang jalur transmisi. 5. KESIMPULAN Setelah dilakukan implementasi sistem dan dilanjutkan dengan pengujian, diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya: 1. Perangkat AFE EKG berhasil mengakuisisi sinyal EKG lead I ditandai dengan gelombang P-QRS-T yang terlihat jelas dan bersih dari noise. 2. Data digital yang dikirimkan dari seluruh node pasien dapat diterima dengan baik oleh kordinator berikut karakter tambahan (ABCD) sebagai penanda pasien. 3. Urutan data dari setiap node pasien bersifat acak. Proses penjadwalan dilakukan oleh protokol X-Bee. 4. Skema routing dapat berjalan dengan baik. Data sinyal masih terkirim meskipun terdapat node yang tidak bekerja. 5. Pada penelitian berikutnya, perlu dibuat aplikasi untuk menampilkan data sinyal EKG digital. DAFTAR PUSTAKA [1] S. Hadiyoso, Suci, Multipoint to Point EKG Monitoring Berbasis ZigBee, Proceeding SNATI UII 2014, Yogyakarta, 2014. 81

[2] Rizal, Achmad, 2013, Instrumentasi Biomedis, Graha Ilmu, Bandung. [3] XBee Pro S2, Hardware XBee S2 [online] tersedia di http://www.mindkits.co.nz/store/communication/xbee-2mw-wire-antenna-series-2-zb [diakses tanggal 10 Maret 2014] [4] Datasheet XBee, Konfigurasi XBee, [online] Tersedia di https://www.sparkfun.com/datasheets/wireless/zigbee/xbee Datasheet.pdf [diakses 12 Maret 2014] 82