HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE DI KELURAHAN GOGAGOMAN KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab.

Kata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA FACTORS INFLUENCES WITH DIARHEA IN THE CHILDREN UNDER FIVE

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA ANAK DI KELURAHAN PABBUNDUKANG KECAMATAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya meninggal serta sebagian besar anak-anak berumur dibawah 5

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan penyakit yang sangat umum dijumpai di negara

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diperhatikan untuk

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah


*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. lebih dalam sehari. Dengan kata lain, diare adalah buang air besar

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIARE DI PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) tahun 2013 diare. merupakan penyebab mortalitas kedua pada anak usia

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

STUDI KASUS KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYANAN TAHUN 2015

ANALISIS DISTRIBUSI PENYAKIT DIARE DAN FAKTOR RESIKO TAHUN 2011 DENGAN PEMETAAN WILAYAH DI PUSKESMAS KAGOK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

Riki Nur Pratama. Universitas Diponegoro. Universitas Diponegoro

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

Predictor Factors Related Diarrhea Incidence on Children Age 0-3 Years

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaitu 25 kematian per 1000

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA ANAK SD NEGERI 3 GAGAK SIPAT BOYOLALI. Nur Hikmah

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

Peranan Petugas Kesehatan dan Ketersediaan Sarana Air Bersih dengan Kejadian Diare

BAB I PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir. Diare dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu diare akut dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah kondisi dimana terjadi buang air besar atau defekasi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

Hubungan Kejadian Diare Dengan Pemberian Susu Formula Pada Bayi Umur 0-1 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2013

Dewiarti AN, Wahyuni A, Dewi AM Faculty of Medicine Lampung University. Keywords: Diarrhea, education, knowledge, mother, prevention

HUBUNGAN PERILAKU HIGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA SISWA SD NEGERI 01 TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

Keywords : Mosquito breeding eradication measures, presence of Aedes sp. larvae.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

PENERAPAN DAN PERNYATAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA KELURAHAN BAILANG KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Diare adalah penyebab kematian yang kedua pada anak balita setelah

BAB IV HASIL FAKTOR IBU DALAM MERAWAT ANAK BALITA DENGAN DIARE

Anwar Hadi *, Umi Hanik Fetriyah 1, Yunina Elasari 1. *Korespondensi penulis: No. Hp : ABSTRAK

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE DI KELURAHAN GOGAGOMAN KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT TAHUN 2015 Fila Nur Rizka Pasambuna 1), Grace D. Kandou 1), Rahayu H. Akili 1) 1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT Healthy behavior is knowledge, attitudeand Proactive action to maintain and Prevent the risk of disease, Protect themselver from the threat of disease, as well as an active role in Public health movement. This study aims to determine whether there is a relathionship between the clean and healthy behavior with the incidence of diarrhea in Gogagoman Kotamobagu Western district.this research is an analytict survey with cross sectional approach. Research conducted in Gogagoman Kotamobagu Western dictrict Kotamobgu city in November-December 2015. The sample is determined by random sampling with a sample of 100 respondents. Data was collected by using questionnaire. The test used by chi square test with in value P = 0,05. The statistical test used chi square Person which shous that there is corelatian between exclusive breasffeeding knowledge with the incpdence of diarrhea in Gogagoman Kotamobagu western district with value (P value = 0,000). There is corelatian between handwasing with the incidence of diarhea with value (P value = 0,000). There is corelatian between using of toilet with the incidence of diarrhea with value (P value = 0,05) in Gogagoman Kotamobagu western district of Kotamobagu city. Key words: Eksklusif breastfeeding,handwcing, using toilet, using clean water, diarrhea ABSTRAK Perilaku Sehat adalah Pengetahuan, sikap dan tindakan Proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya Penyakit, melindungi diri dari ancaman Penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada AntaraPerilaku HiduP Bersih dan Sehat dengan Kejadian Diare di Kelurahan Gogagomankota Kotamobagu Barat. Penelitian ini merupakan survey analitik dengan menggunakan Pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Barat Kotamobagu Pada bulan November-Desember 2015. SamPel dalam Penelitian ditentukan secara random sampling dengan sampel berjumlah 100 responden. PengumPulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Uji yang digunakan yaitu Uji Chi Square dengan nilai P = 0.05. Hasil uji statistik menggunakan Person Chi Square yang dilakukan, menunjukkan bahwa ada Hubungan antara Pengetahuan ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare di Kecamatan Kotamubagu Barat dengan nilai( P value =0,010), TerdaPat Hubungan antara Perilaku cuci tangan dengan Kejadian Diare di Kecamatan Kotamubagu Barat dengan nilai (P value =0,000), TerdaPat Hubungan antara Penggunaan jamban dengan Kejadian Diare di Kecamatan Kotamubagu Barat dengan nilai( P value =0,000). Dan TerdaPat Hubungan antara menggunakan air bersih dengan Kejadian Diare di Kecamatan Kotamubagu Barat dengan nilai P value =0,005. Kata Kunci: Asi ekslusif, mencuci tangan, Penggunaan jamban, Penggunaan air bersih, diare 371

PENDAHULUAN Menurut data United Nasional Children s Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) Pada 2009, diare merupakan Penyebab kematian nomor dua Pada balita di dunia, nomor tiga Pada bayi, dan nomor lima bagi segala umur. Data UNICEF memberitakan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare. Di seluruh dunia, setiap tahun 1,6 juta anak meninggal dunia karena diare. Jadi setiap 30 detik, satu anak meninggal dunia karena diare. Di Indonesia diare menjadi Penyebab kematian nomor dua Pada balita, nomor tiga Pada bayi, dan nomor lima Pada semua umur. Diare Pada anakmasih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematiannya yang masih tinggi. Dengan angka kejadian 2-3 episode Per anak Per tahun. Diare merupakan salah satu Penyebab utama kematian terutama Pada anak-anak. Sekitar 10% episode diare Pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) di seluruh dunia merupakan diare berdarah atau disentri. Angka kejadian diare Pada anak di dunia mencapai 1 miliar kasus tiap tahun, dengan korban meninggal sekitar 4 juta jiwa. Angka kematian balita di negara Indonesia akibat diare ini sekitar 2,8 juta setiap tahun (Afriyanti. 2013). Jumlah kasus KLB Diare pada tahun 2010 sebanyak 2.580 dengan kematian sebesar 77 kasus (CFR 2.98%). Hasil ini berbeda dengan tahun 2009 dimana kasus Pada KLB diare sebanyak 3.037 kasus, kematian sebanyak 21 kasus (CFR 0.69%). Perbedaan ini tentu saja perlu dilihat dari berbagai faktor, terutama kelengkapan laporannya. Selain itu factor Perilaku kesadaran dan Pengetahuan masyarakat, ketersediaan sumber air bersih, ketersediaan jamban keluarga dan jangkauan layanan kesehatan Perlu dipertimbangkan juga sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian luar biasa diare (Afita P.2008). Data yang diperoleh dari dinas kesehatan Provinsi Sulawesi utara tahun 2014, Penderita diare di Kota Kotamobagu mencapai 2823 kasus. Hasil Penelitian APriyanti (2009) menunjukkan bahwa Persentase kejadian diare Pada anak usia 6-24 bulan yaitu sebesar 42,2%. Secara statistik hasil Penelitian ini adalah sebagai berikut, ada hubungan signifikan antara pemberian ASI eksklusif (P value=0,017 ), pemberian MP ASI (P value=0,027), kebiasaan cuci tangan (P value=0,010), dan penggunaan jamban (P value=0,046) dengan kejadian diare Pada anak. Tidak ada hubungan signifikan kebersihan botol susu (P value=0,161), Pengolahan air bersih (P value=1,000), dan efektivitas penyuluhan kesehatan (P value=0,326) dengan kejadian diare Pada anak. Kesimpulan dari Penelitian ini adalah adanya hubungan yang bermakna antara Pemberian ASI eksklusif, Pemberian MP ASI, kebiasaan cuci tangan dan penggunaan jamban dengan kejadian diare pada anak usia 6-24 bulan. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu tercatat bahwa angka kasus Diare terjadi di Kelurahan Gogagoman (Dinkes Kota Kotamobagu, 2015). Latar belakang di atas peneliti tertarik melakukan Penelitian yang berjudul Hubungan Antara Perilaku Hidup 372

Bersih dan Sehat dengan Kejadian Diare di Kelurahan Gogagoman kota Kotamobagu Barat. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian survey Analitik, dengan rancangan Penelitian studi Potong lintang (cross sectional) dilaksanakan di Kotamobagu Barat Kotamobagu Pada bulan November-Desember 2015. PoPulasi adalah keseluruhan objek Penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo,2012). PoPulasi dalam Penelitian ini adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kelurahan Gogagoman Kecamatan kota Kotamobagu Barat, dengan jumlah 3.612 KK. Analisis data Pada Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat adalah cara analisis untuk variabel tunggal yang Penting untuk menganalisis distribusi ukuran kasus sampel dari variabel tunggal (LaPau, 2012). Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik responden sekaligus variabel Penelitian. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel independen dengan variabel dependen (Atikah,DKK.2012). Dalam Penelitian ini, analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare melalui Pengujiahn statistik.uji statistic yang digunakan yaitu uji statistik Chi-Square, dengan nilai α = 0,05, Confidence Interval (CI) = 95% dengan bantuan computer Program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Analisis Univariat VARIABEL Tidak Baik Baik N % N % Kebiasaan ASI 34 34 66 66 ekslusif kebiasaan 2 2 98 98 mencuci tangan kebiasaan t 25 75 75 menggunakan jamban kebiasaan 9 9 91 91 menggunakan air bersih kejadian diare 86 86 14 14 373

Berdasarkan tabel 1. Responden yang memiliki distribusi Pengetahuan ASI eksklusif yang baik yaitu sebesar 66 responden dengan Presentase (66%) dan yang tidak baik 34 responden (34%). Responden yang memiliki distribusi kebiasaan mencuci tangan yang baik yaitu sebesar 98 responden (98%) dan yang tidak baik 2 responden (2%). Responden yang memiliki distribusi kebiasaan menggunakan jamban yang baik yaitu sebesar 75 responden dengan Presentase (75%) dan yang tidak baik 25 responden (25%). Responden yang memiliki distribusi menggunakan air bersih yang baik yaitu sebesar 91 responden (91%) dan yang tidak baik 9 responden (9%). Dan Responden yang memiliki distribusi kejadian diare yang ya yaitu sebesar 14 responden dengan Presentase (14%) dan yang tidak sebesar 86 responden (86%). Analisis Bivariat Hubungan antara Kebiasaan ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare di Gogagoman Kecamatan Kotamubagu Barat Kelurahan Tabel 2. Distribusi hubungan Kebiasaan asi ekslusif dengan kejadian diare Kebiasaan Kejadian Diare P- RP Asi TIDAK YA Total value (95% CI) Ekslusif n % n % n % Tidak Baik 1 7.1 51 59,3 64 64 Baik 13 92,9 35 40,7 36 36 Jumlah 14 100 86 100 100 100 0,015 0,820 (0,716-0,939) Dari hasil Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 64 responden yang kebiasaan asi ekslusif baik terdapat 51 responden (59,3 %) memiliki kejadian diare dan 13 responden (92,9 %) lainnya tidak memiliki kejadian diare. Sedangkan dari 36 responden yang yang kejadian asi ekslusif tidak baik terdapat 35 responden (40,7 %) memiliki kejadian diare dan 7.1 responden (36,0 %) lainnya tidak memiliki kejadian diare. Dari uji chi square yang dilakukan hubungan kebiasaan asi ekslusif dengan kejadian diare maka didapatkan P value sebesar 0,015 yang berarti P value kurang dari 0,05 (0,011< 0,05), sehingga didapat kesimpulan yaitu ada hubungan antara asi ekslusif dengan kejadian diare di Kotamobagu Barat 374

Tabel 3. Distribusi hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare Kejadian Diare Kebiasaan P- RP TIDAK YA Total Cuci tangan value (95% CI) n % n % n % Tidak Baik 0 0 2 2,3 2 2 Baik 14 100 84 97,7 98 98 Jumlah 14 100 86 100 100 100 Dari hasil Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 98 responden yang kebiasaan mencuci tangan baik terdapat 84 responden (97,7 %) memiliki kejadian diare dan 14 responden (100 %) lainnya tidak memiliki kejadian diare berulang. Sedangkan dari 2 responden yang perilaku cuci tangan tidak baik terdapat 2 responden (2,3 %) memiliki kejadian diare dan 0 responden (0 %) lainnya tidak memiliki kejadian diare. 0,564 0,857 (0,791-0,929) Dari uji chi square yang dilakukan hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare maka didapatkan P value sebesar 0,000 yang berarti P value kurang dari 0,564 (0,000< 0,05), sehingga didapat kesimpulan yaitu tidak ada hubungan antara hubungan Perilaku cuci tangan dengan kejadian diare di Kelurahan Barat. Hubungan Antara Kebiasaan Menggunakan Jamban dengan Kejadian Diare di Kelurahan Barat Tabel 4. Distribusi hubungan antara kebiasaan menggunakan jamban dengan kejadian diare Kebiasaan Kejadian Diare P- RP Menggunaka Tidak Ya Total value (95% CI) n jamban n % n % n % Tidak Baik 5 35,7 70 81,6 75 75,0 Baik 9 64,3 16 18,6 25 25,0 Jumlah 14 100 86 100 100 100 Dari hasil Tabel 11 menunjukkan bahwa dari 25 responden yang menggunakan jamban baik terdapat 16 responden (18,6 %) memiliki kejadian diare dan 9 responden (64,3%) lainnya tidak memiliki kejadian diare. Sedangkan dari 75 responden yang menggunakan jamban tidak baik terdapat 70 responden (81,4 %) memiliki kejadian dan 5 responden (35,7%) lainnya tidak memiliki kejadian diare. 0,000 0,686 (0,506-0, 926) Dari uji chi square yang dilakukan hubungan kebiasaan Penggunaan jamban dengan kejadian diare maka didapatkan P value sebesar 0,000 yang berarti P value kurang dari 0,05 (0,000< 0,05), sehingga didapat kesimpulan yaitu ada hubungan antara kebiasaan menggunakan jamban dengan kejadian diare di Kelurahan Barat. 375

Hubungan Antara Kebiasaan Menggunakan Air Bersih dengan Kejadian Diare di Kelurahan Barat. Tabel 5. Distribusi hubungan antara kebiasaan menggunakan air bersih dengan kejadian diare Kebiasaan Kejadian Diare P- RP Menggunaka Ya Tidak Total value (95% CI) n air bersih n % n % n % Tidak Baik 1 7,1 40 46,5 41 41,0 Baik 13 92,9 46 53,5 59 59,0 Jumlah 14 100 86 100 100 100 0,005 0,799 (0,692-0, 923 ) Dari hasil Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 59 responden yang menggunakan air bersih baik terdapat 46 responden (53,5 %) memiliki kejadian diare dan 13 responden (92,9%) lainnya tidak memiliki kejadian diare. Sedangkan dari 41 responden yang menggunakan air bersih tidak baik terdapat 40 responden (46,5 %) memiliki kejadian diare dan 1 responden (7,1%) lainnya tidak memiliki kejadian diare. PEMBAHASAN Gambaran Karakteristik Kebiasaan ASI Eksklusif di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat Berdasarkan hasil distribusi responden menurut kebiasaan Asi Ekslusif dengan dua kategori yaitu kategori kurang baik dan kategori baik, sebagian besar ibu rumah tangga di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat yang menjadi responden dalam penelitian ini responden yang memiliki kebiasaan ASI yang kurang baik yaitu sebanyak 64 reponden (64%) sedangkan yang memiliki kebiasaan ASI Baik yaitu 34 responden (34%) Terdapat hubungan antara kebiasaan Asi Ekslusif dengan kejadian diare Dari uji chi square yang dilakukan hubungan antara air bersih dengan kejadian diare maka didapatkan P value sebesar 0,005 yang berarti P value kurang dari 0,05 (0,005< 0,05), sehingga didapat kesimpulan yaitu ada hubungan antara kebiasaan penggunaan air bersih dengan kejadian diare di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat. dikarenakan Angka kejadian diare Pada bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif lebih rendah. Hal ini dikarenakan ASI merupakan asupan yang aman dan bersih bagi bayi, serta memberikan kekebalan kepada bayi. Sehingga menurut Sulisma (2012) sistem kekebalan dalam ASI ini akan menghalangi reaksi keterpajanan akibat masuknya antigen dan bayi dapat terhindar dari penyakit infeksi, termasuk diare. Gambaran Karakteristik Kebiasaan Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat Berdasarkan hasil distribusi responden menurut kebiasaan mencuci 376

tangan dengan kategori tidak sehat dan sehat dimana yang memiliki kebiasaan tidak sehat dengan jumlah 2 responden dengan Persentase 2%. dan yang memiliki kebiasaan sehat dengan jumlah 98 responden (98%). Gambaran Karakteristik Kebiasaan Menggunakan Jamban Sehat di Kotamobagu Barat Berdasarkan hasil distribusi responden menurut kebiasaan Penggunaan jamban dengan kategori tidak sehat dan sehat dimana yang memiliki perilaku tidak sehat dengan jumlah 25 responden dengan Persentase 25%. dan yang memiliki kebiasaan sehat dengan jumlah 75 responden (75%). Menurut Muhammad (2013), lingkungan yang buruk akan merugikan kesehatan dan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, maka lingkungan yang buruk harus diperbaiki. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan, salah satunya mengenai pembuangan kotoran. Gambaran Karakteristik Kebiasaan Menggunakan Air Bersih di Kelurahan Barat Berdasarkan hasil distribusi responden menurut kebiasaan Penggunaan air bersih dengan kategori tidak sehat dan sehat, dimana yang memiliki kebiasaan tidak sehat dengan jumlah 9 responden dengan Persentase 9%. dan yang memiliki kebiasaan sehat dengan jumlah 91 responden (91%). Sumber air minum utama merupakan salah satu sarana sanitasi yang tidak kalah pentingnya berkaitan dengan kejadian diare. Sebagian kuman infeksius Penyebab diare ditularkan melalui jalur fekal oral. Mereka dapat ditularkan dengan memasukkan ke dalam mulut, cairan atau benda yang tercemar dengan tinja, misalnya air minum, jari-jari tangan, dan makanan yang disiapkan dalam panci yang dicuci dengan air tercemar. Gambaran Karakteristik Kejadian Diare di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat Berdasarkan hasil distribusi responden menurut kejadian diare dengan kategori tidak berulang dan berulang, dimana yang memiliki tidak berulang dengan jumlah 86 responden dengan persentase 86% dan yang memiliki berulang dengan jumlah 14 responden (14%). Diare juga masih merupakan masalah kesehatan yang Penting di Indonesia. Penanganan diare yang dilakukan secara baik selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir menurun tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan masih cukup tinggi. Lama diare serta frekuensi diare pada Penderita akut belum dapat diturunkan. Hubungan Antara Kebiasaan ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare di Kotamobagu Barat Berdasarkan penelitian hasil analisis hubungan kebiasaan ASI eksklusif dengan kejadian diare diperoleh bahwa diantara 100 responden. Responden yang memiliki kebiasaan ASI kurang baik sebanyak 64 377

orang (64%), yang memiliki kejadian diare tidak berulang yaitu 51 (59,3%) responden dan memiliki kejadian diare berulang 13 responden (92,9%) responden sedangkan responden kebiasaan ASI baik sebanyak 36 orang (36%), yang memiliki kejadian diare tidak berulang yaitu 35 (40,7%) responden dan memiliki kejadian diare berulang 1 responden (7,1%). hasil uji analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square ρ > 0,05 dimana ρ= 0,015. Bahwa ada hubungan antara kebiasaan ASI eksklusif dengan kejadian diare di Kelurahan Barat. Hasil tersebut sesuai dengan Penelitian resky (2014) dengan hasil ada hubungan Pemberian asi eksklusif dengan kejadian diare akut Pada bayi usia 1-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta yaitu nilai P sebesar 0,035 yang berarti probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,035 > 0,05). Hasil Penelitian ini mendukung hipotesis yang dikemukakan Peneliti bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan ASI eksklusif dengan kejadian diare di Kelurahan Barat. Hubungan Antara Kebiasaan Mencuci Tangan Dengan Air Bersih dan Sabun dengan Kejadian Diare di Kelurahan Barat Berdasarkan penelitian hasil analisis hubungan kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare diperoleh bahwa diantara 100 responden. Responden yang memiliki kebiasaan cuci tangan tidak sehat sebanyak 98 orang (98%), yang memiliki kejadian diare tidak berulang yaitu 84 (97,7%) responden dan memiliki kejadian diare berulang 14 responden (100 %) responden sedangkan responden kebiasaan cuci tangan sehat sebanyak 2 orang (2 %), yang memiliki kejadian diare tidak berulang yaitu 2 (2,3%) responden dan memiliki kejadian diare berulang 0 responden (0%). hasil uji analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square ρ > 0,05 dimana ρ= 0,564. Bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun dengan kejadian diare di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat. Hasil tersebut sesuai dengan Penelitian warny (2012) dengan hasil yaitu nilai P sebesar 0,035 yang berarti probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,048 > 0,05). Hasil Penelitian ini mendukung hipotesis yang dikemukakan Peneliti bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun dengan kejadian diare di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat. Hal ini dikarenakan responden tidak memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB. Tindakan anak dalam mencuci tangan ini menunjukkan adanya penerimaan pembelajaran cuci tangan yang dididik oleh ibu dan diterapkan dalam kehidupan seharihari. Tindakan anak mencuci tangan ini sejalan Najamudin (2014) yang menyatakan bahwa mencuci tangan merupakan kebiasaan yang sederhana, yang membutuhkan pelatihan yang minim dan tidak membutuhkan Peralatan. Selain itu, mencuci tangan merupakan cara terbaik untuk menghindari sakit. Sarana yang 378

dibutuhkan dalam mencuci tangan adalah sabun dan air bersih. Hubungan Antara Kebiasaan Menggunakan Jamban Sehat dengan Kejadian Diare di Kelurahan Barat Berdasarkan penelitian hasil analisis hubungan kebiasaan menggunakan jamban sehat dengan kejadian diare diperoleh bahwa diantara 100 responden. Responden yang memiliki menggunakan jamban tidak sehat sebanyak 25 orang (25%), yang memiliki kejadian diare tidak berulang yaitu 16 (18,6%) responden dan memiliki kejadian diare berulang 9 responden (64,3%) responden sedangkan responden menggunakan jamban sehat 75 (75 %), yang memiliki kejadian diare tidak berulang yaitu 70 (81,4%) responden dan memiliki kejadian diare berulang 5 responden (35,7%). hasil uji analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square ρ > 0,05 dimana ρ= 0,000. Bahwa ada hubungan antara menggunakan jamban dengan kejadian diare di Kecamatan Kotamobagu Barat. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian syuraidah (2012) dengan hasil yaitu nilai P sebesar 0,035 yang berarti probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,001 > 0,05). Hasil Penelitian ini mendukung hipotesis yang dikemukakan Peneliti bahwa terdapat hubungan antara menggunakan jamban sehat dengan kejadian diare di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat Gogagoman akan kesehatan diri dan keluarganya dan responden idak memiliki syarat jamban yang sehat (jamban leher angsa dengan air Penyekat, septic tank dan jamban cemplung tertutup), Selain itu faktor perilaku dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya penggunaan jamban dan pengetahuan tentang penyakit diare juga sangat berpengaruh. Hubungan Antara Kebiasaan Menggunakan Air Bersih dengan Kejadian Diare di Kelurahan Barat Berdasarkan penelitian hasil analisis hubungan kebiasaan menggunakan air bersih dengan kejadian diare diperoleh bahwa diantara 100 responden. Responden yang memiliki menggunakan air bersih tidak sehat sebanyak 59 orang (59%), yang memiliki kejadian diare tidak berulang yaitu 46 (53,3%) responden dan memiliki kejadian diare berulang 13 responden (92.9%) responden sedangkan responden menggunakan air bersih sehat 41 (41 %), yang memiliki kejadian diare tidak berulang yaitu 40 (46,5%) responden dan memiliki kejadian diare berulang 1 responden (7.1%). hasil uji analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square ρ > 0,05 dimana ρ= 0,005. Bahwa ada hubungan antara kebiasaan menggunakan air bersih dengan kejadian diare di Kotamobagu Barat. Hasil tersebut sesuai dengan Penelitian Umiati (2010) dengan hasil yaitu nilai P sebesar 0,035 yang berarti Probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,001 > 0,05). Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang dikemukakan 379

Peneliti bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan menggunakan air bersih dengan kejadian diare di Kelurahan Barat. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dapat dijelaskan bahwa kondisi air yang tidak memenuhi syarat kesehatan KESIMPULAN Dari hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat hubungan antara kebiasaan ASI Eksklusif dengan kejadian diare di barat dengan nilai P value =0,010. 2. Terdapat hubungan antara kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare di kotamubagu barat dengan nilai P value =0,000 3. Terdapat hubungan antara kebiasaan Penggunaan jamban dengan kejadian diare di Kelurahan Gogagoman Kecamatan kotamubagu barat dengan nilai P value =0,000 4. TerdaPat hubungan antara kebiasaan menggunakan air bersih dengan Kejadian Diare di Kelurahan Gogagoman Kecamatan kotamubagu barat dengan nilai P value =0,005. DAFTAR PUSTAKA Afita. P. 2008. Hubungan antara Pemberian asi eksklusif dengan kejadian diare Pada bayi usia 4 6 bulan. (Online) (http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstr eam/handle/123456789/499/3g.pdf? sequence=1 di akses 9 januari 2016 tidak langsung dikonsumsi oleh responden. Hal ini dikarenakan air yang akan digunakan terlebih dahulu diendapkan dalam tempat penyimpanan hingga terpisah dari kotoran yang berupa tanah atau lumpur. Setelah itu baru air direbus hingga mendidih dan masyarakat menggunakan sumber air yang tidak terlindung. Afriyanti, M. 2013. Hubungan Perilaku Pemberian MPASI dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 6 Bulan 1 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang. (Online) diakses 28 desember 2015. Atikah, Dkk. 2012. Perilaku HiduP Bersih dan Sehat. Nuhu Medika: Yogyakarta. Muhammad, Dkk. 2013. Gambaran Perilaku HiduP Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat di Kelurahan Parangloe Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. (Online) diakses 6 januari 2016. Najamuddin, P, 2014. Hubungan Antara Pengetahuan dan Lingkungan Dengan Kejadian Diare Akut Pada Anak di Kelurahan Pabbundukang Kecamatan Pangkajene KabuPaten PangkeP. (online) diakses 5 januari 2016. Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineke CiPta : Jakarta. Profil Puskesmas Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat tahun 2015. 380

Rezky F. 2014. Hubungan pemberian asi eksklusif dengan kejadian diare akut Pada bayi usia 1-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.. (Online) diakses 8 januari 2016. Sulisna, Dkk. 2012. Pendidikan Kesehatan Keluarga Efektif Meningkatkan KemamPuan Ibu Dalam Merawat Anak Diare. (online) diakses 28 desember 2015. (Online), (http://journal.unnes.ac.id/sju/inde x.php/ujph/article/viewfile/3063/2 831.P df, diakses 11 Januari 2016. WHO. (2010).Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, (Online) http:/lingksehat.blogspot.co.id/2012/12/phbs -Perilaku-hiduP-bersih-sehat.html. diakses 27 desember 2014. Syuraidah. 2013. Hubungan Penggunaan jamban terhadap kejadian diare diwilayah kerja Puskesmas balang lompo kabupaten Pangkep. 381