SOSIOLOGI PERTANIAN ( ) PEMAHAMAN DESA. Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

SOSIOLOGI PEDESAAN (lanjutan)

DESA - KOTA : 1. Wilayah meliputi tanah, letak, luas, batas, bentuk, dan topografi.

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

4. KARAKTERISTIK DESA. Pertemuan 5

Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk

SOSIOLOGI PERTANIAN ( ) Aspek Ekonomi Desa

POLA KERUANGAN DESA A. Potensi Desa dan Perkembangan Desa-Kota Bintarto

SOSIOLOGI PERDESAAN ( ) Pertemuan ke-1 PENDAHULUAN

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Transformasi Desa Indonesia

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tabel 1.1 Luas Hutan Mangrove di Indonesia Tahun 2002 No Wilayah Luas (ha) Persen

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

KONDISI FISIK WILAYAH

abelpetrus.wordpress.com

SUSUNAN KEANGGOTAAN SUB TIM KOORDINASI KERJASAMA PARIWISATA INDONESIA-SINGAPURA

Unsur - unsur potensi Fisik desa. Keterkaitan Perkembangan Desa & Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transmigrasi merupakan alternatif penting dalam rangka memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dari suatu masyarakat yang beraneka ragam, mulai dari keorganisasian

BAB I PENDAHAULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama maupun geografis yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

PENGARUH LETAK GEOGRAFIS TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003

Pe n g e m b a n g a n

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG DEWAN PENGEMBANGAN KAWASAN TIMUR INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. yang sangat luas yaitu di Dunia. Jumlah penduduk yang begitu besar tanpa di

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN LOGO UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Latihan Ulangan Semester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KAJIAN PERMUKIMAN DI KAWASAN HUTAN BAKAU DESA RATATOTOK TIMUR DAN DESA RATATOTOK MUARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

L/O/G/O Masyarakat Desa Kota

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

KELOMPOK Artha Vindy Febryan Pramesthi [04] 2. Awang Zaki R. [05] 3. Gati Argo W. [07] 4. Ngesty Finesatiti [19] 5. Nisa Nur 'Aini A.

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB II METODOLOGI PENELITIAN...

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Secara umum pembagian wilayah berdasarkan pada keadaan alam (natural region) dan tingkat kebudayaan penduduknya (cultural region).

PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA Oleh : Dr. Ir. Sriyadi., MP (8 Januari 2016)

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perpindahan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap individu

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

Penggunaan tanah (land use) untuk sintesis regional. Geografi regional Indonesia

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

STRATEGI NASIONAL RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (2007) Indonesia memiliki kawasan mangrove yang terluas

geografi Kelas X PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI I KTSP & K-13 A. PENGERTIAN GEOGRAFI a. Eratosthenes b. Ptolomeus

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.

V. GAMBARAN UMUM. sebagai produsen utama dalam perkakaoan dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab

BAB 14: GEOGRAFI POLA KERUANGAN DESA KOTA

PROFIL KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI TAMBAK DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGGAI (JURNAL)

BAB I PENDAHULUAN. pada karya tulis ini merupakan kesimpulan penulis dari istilah-istilah dan tipologitipologi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja.

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

PERTEMUAN 5 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN

Pemanfaatan Peta Geologi dalam Penataan Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

SOAL ULANGAN HARIAN. : - Memahami perkembangan wilayah Indonesia

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL

BAB I. penting dari kondisi geografis Indonesia sebagai wilayah kepulauan adalah

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. Luasan lahan perkebunan kakao dan jumlah yang menghasilkan (TM) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan sumber daya alam strategis bagi segala pembangunan. Hampir

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN I. Luas Wilayah ** Km2 773, ,7864

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan

PENGGOLONGAN WILAYAH, JENIS PERKEBUNAN, DAN BESARNYA STANDAR INVESTASI TANAMAN PERKEBUNAN PER-HA

II. METODE INVENTARISASI

Biogeografi Daluga Untuk Prospek Ketahanan Pangan Nasional

Transkripsi:

SOSIOLOGI PERTANIAN (130121112) PEMAHAMAN DESA Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si.

Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu mengklasifikasikan desa-desa di Indonesia

PENDAHULUAN Memahami karakter suatu masyarakat tidak dapat dilepaskan dari pemahaman terhadap desa secara fisik. Hal ini berkaitan erat dengan kenyataan bahwa budaya material dan immaterial memiliki hubungan dengan tipe desa secara fisik. Untuk itu diperlukan suatu pemahaman mengenai karakteristik desa.

Karakteristis & Pola Lokasi Desa Tipologi Desa Tipe & Tingkat Perkembangan Desa Desa di Indonesia

(Dikhotomi dengan KOTA) Roucek & Warren (1962) : kelompok primer, Geografi, Sifat hubungan yang khas, Homogenitas, Mobilitas sosial, Fungsi keluarga, dan Proporsi populasi anak Horton & Hunt (1976) : Morfologi, Jumlah penduduk, Ekonomi, Sosial budaya dan hukum Ciri ciri khusus desa di Asia Tenggara: Demografi, Ekonomi, Sosial Budaya dan Psikologi

Pola Lokasi & Wilayah Desa 1. Melingkar : Bali (sebelum modernisasi) 2. Konsentris : Sumatra, Jawa 3. Mendatar : Irian Jaya, transmigrasi, suku pedalaman 4. Memanjang sungai/jalan : Kalimantan, Sumatra

Tipologi Menurut Landis (1948) Tipe Desa Ciri-ciri Ciri Sosiologis Lokasi Farm Village Type sawah ladang disekitar Tempat tinggal yang menggumpul Tradisi kuat, proses produksi bersifat komersial Asia Tenggara Jawa Nebulous Farm Village Type Tempat tinggal mengumpul, sebagian ada yang menyebar di luar tempat tinggal bersama sawah ladang Tradisi kuat, kolektivitas kuat Asia Tenggara Sulawesi Maluku Irian, Jawa Arranged Isolated Farm Type Tempat tinggal di sekitar jalan-jalan yang berhubungan dgn Trade Centre Tradisi kurang kuat, indivi-dualisme dualisme menonjol, produksi bidang perdagangan Eropa Amerika Pure Isolated Farm Type Tempat tinggal di luar Trade Centre bersama dengan sawah ladang Tradisi kurang kuat, indivi-dualisme dualisme menonjol, produksi bidang perdagangan Eropa Amerika

Tipologi Desa menurut Everett M. Rogers & Rabel J. Burdge (1972) Tipe Desa The Scattered Farmstead Cummunity The Cluster Village Ciri-ciri Sebagian di pusat pelayanan sebagian terpencar bersama sawah ladang Tempat tinggal mengumpul, selebihnya sawah ladang The Line Village Tempat tinggal di sekitar jalan- jalan atau aliran sungai

Tipe Desa di Indonesia : 1. Desa Pertanian : a. Pertanian dalam arti luas : Desa pertanian berlahan sawah, Desa pertanian berlahan kering b. Pertanian dalam arti sempit : Desa perkebunan rakyat, Desa perkebunan swasta, Desa Nelayan Tambak, Desa Nelayan Pantai, Desa Peternakan 2. Desa Industri : Memproduksi alat pertanian secara tradisionil memproduksi barang-barang kerajinan

Menurut Saparin (1977) 1. Desa Tambangan 2. Desa nelayan 3. Desa Pelabuhan 4. Desa Perdikan 5. Desa penghasil usaha pertanian, kegiatan perdagangan, industri kerajinan, pertambangan dsb, 6. Desa perintis 7. Desa Pariwisata.

Tingkat Perkembangan Desa Secara Kualitatif: (Ideologi politik, tingkat pendapatan per kapita, tingkat beban ketergantungan, peran-serta masyarakat, kesehatan masyarakat, pendidikan, dan kamtibmas): 1. Desa Swadaya - skor (0 50), 2. Desa Swakarya - skor (51( 100), 3. Desa Swasembada - skor (101 150)

Surau

PENUTUP Pemahaman lebih lanjut diperlukan untuk mengenal lebih dalam mengenai tipe desa di Indonesia. Dengan memahami desa secara komprehensif akan menambah wawasan mengenai kondisi masyarakat di Indonesia. Untuk itu disarankan melihat film Little House on The Praire (Michael London), Burma s s Gypsies on the Sea, dan The Cannibal Crusade.

1.Bagaimana perbedaan tipologi suatu desa mempengaruhi karakteristik masyarakatnya? Jelaskan! 2.Apakah perbedaan antara desa di Sumatra dengan desa di Kalimantan? Jelaskan!

Referensi 1. Raharjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. UGM Press. Yogyakarta. 2. Chambers, Robert. 1996. PRA, Memahami Desa Secara Partisipatif. Kanisius. Yogyakarta. 3. Koentjaraningrat. 1984. Masyarakat Desa di Indonesia. FE-UI Pres. Jakarta 4. Sajogjo dan Sajogjo Pujiwati. 1995. Sosiologi Pedesaan. UGM Press. Yogyakarta.

Sampai Jumpa