PERJANJIAN PENGADAAN BAHAN BAKAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

KAJIAN PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PEGADAIAN KABUPATEN WONOGIRI

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

ASPEK-ASPEK HUKUM DALAM PENGELOLAAN ASET TANAH INSTANSI PEMERINTAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CITA DEWI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN HAK CIPTA LUKISAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

SKRIPSI KEDUDUKAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN DAN PENCABUTAN TESTAMENT (SURAT WASIAT)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga munculah sengketa antar para pihak yang sering disebut dengan

ASPEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) PERSERO

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

B AB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya alam yang sangat besar pengaruhnya bagi kepentingan

TANGGUNGJAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN DALAM MELINDUNGI HAK CIPTA PENGARANG BUKU PADA CV MEDIATAMA COLOMADU

Diajukan oleh; RAGOWO ADE KURNIAWAN C

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan di dunia yang memiliki wilayah

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan peningkatan pembangunan nasional pada umumnya dan. perkembangan kegiatan ekonomi pada khususnya, menyebabkan pula

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam rangka memelihara

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROSES JUAL BELI PERUMAHAN SECARA KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara agraris yang kehidupan masyarakatnya

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. surakarta, kamis 15 september 2016, pukul 19:30

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. instan tanpa memperdulikan adanya norma yang sudah diatur Negara, maka

BAB III METODE PENELITIAN

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

25 TAHUN. Memperoleh. Oleh : C

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT BANK DI BPR BKK Capem BATURETNO Kab. WONOGIRI

TINJAUAN YURIDIS BILYET GIRO SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI BANK BTN CABANG SURAKARTA

PENGARUH DAFTAR PERUSAHAAN TERHADAP PERMODALAN KOPERASI DI KABUPATEN KARANGANYAR

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NGAWI DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

STUDI TENTANG PERLINDUNGAN MEREK DAGANG DI PT. MONDRIAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PERKOTAAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK (Studi Kasus di Kec. Banjarsari, Kota Surakarta)

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan bahwa Negara Indonesia merupakan negara agraris, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menyelerasikan dan menyeimbangkan unsur-unsur itu adalah dengan dana (biaya) kegiatan untuk menunjang kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan. tujuan dri pembangunan itu sendiri. Dalam dunia usaha yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usahanya, semula hanya melakukan tugas sebagai. perdagangan dan setiap adanya bank baru yang di dirikan akan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA)

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO STUDI TENTANG KREDIT MACET DI PD. BPR BKK PLUPUH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar.

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut dapat melalui jalur pendidikan. Pendidikan

PERAN IKOSA (IKATAN KLUB OTOMOTIF SURAKARTA) DALAM MENDUKUNG SATLANTAS POLTABES SURAKARTA GUNA MEWUJUDKAN KETERTIBAN LALU LINTAS

TINJAUAN TENTANG PEMAKAIAN MEREK DAGANG DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERSAINGAN MELAWAN HUKUM DI PT

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

SKRIPSI PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR ( STUDI KASUS DI DEALER ASLI MOTOR KLATEN )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus

PERANAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI UNTUK MENGUNGKAP SUATU TINDAK PIDANA. (Studi Kasus di Polres Sukoharjo)

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Hakim merupakan pelaku inti yang secara fungsional melaksanakan. kekuasaan kehakiman. Hakim harus memahami ruang lingkup tugas dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelihatan megah dan bersih sehingga konsumen (pembeli ) berkeinginan. untuk mengunjunginya dan belanja.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mendorong dan menggairahkan dunia usaha, Pemerintah

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup sehari-hari sangatlah mudah untuk terwujud, meskipun kita tidak

TENAGA KERJA DAN ASURANSI. ( Studi Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Tertanggung Di Perusahaan. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Sukoharjo ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh D.Simons Delik adalah suatu tindakan melanggar

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

Transkripsi:

PERJANJIAN PENGADAAN BAHAN BAKAR (STUDI DI SPBU 44 576.10 NGUNTORONADI DI WONOGIRI) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: HARRY PRAYUDHA C. 100 020 079 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia sumber kekayaan alam merupakan modal pembangunan yang akan mensejahterakan rakyatnya dan jaga merupakan salah satu sumber utama pemakaian energi di dalam negeri. Salah satu simber kekayaan alam yang menjadi tulang punggung pembanguna Indonesia adalah sumber alam minyak yang sepenuhnya dikuasai oleh PERTAMINA, suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dibentuk sebagai wakil bangsa untuk mengelolah kekayaan minyak Indonesia, minyak bumi yang telah diolah mengasilkan Bensoat, Solar, Aspal, Minyak Tanah, Minya k Pelumas, Ter dan Kerosin. Di Wonogiri, untuk mempelancar transportasi dan mobilisasi barang dan jasa, kebutuhan bahan baker sangat tinggi. untuk itu diperlukan kegiatan pengadaan Bahan Bakar Bensin. Yang dalam hal ini baik tempat maupun pengadaan bahan baker bensin dilakukan kerja sama antara Koordinator Pengecer dari PERTAMINA dengan Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU) di Wonogiri, kerjasama pengadaan bensin tersebut dituangkan dalam Surat Perjanjian Penunjukan Pengelolah dan Penggunaan stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Untuk Umum (SPBU) Nomor. 113/SPBU-SWST/UPPDN IV/93 sebagai dasar untuk melaksanakan kerjasama pengadaan bahan baker bensin dan agar terjalin hubungan serta koordinasi yang baik antara 1

2 koordinasi Pengecer dari PERTAMINA dengan SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri. Berbagai pengalaman selama ini dengan bertambahnya jumlah perusahaan jasa pengisian bahan bakar bensin (SPBU), maka dirasakan adanya penurunan pendapatan dari penjualan ya ng disebabkan karena semakin berkurangnya pasokan bensin dari pihak Pengecer Pertamina. Dalam hal ini ketentuan atau peraturan yang menjamin para pihak yang terlibat dalam kegiatan pengadaan bahan bakar bensin masih belum berkembang, karena perjanjian pengadaan bahan bakar yang dibuat oleh PERTAMINA dan SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri, hanya terbatas pada perjanjian jual beli saja, dimana pedagang dalam hal ini pihak PERTAMINA sabagai pemberi kredit atau penjual dan SPBU sebagai debitur. Namun mengenai hal-hal yang telah dijanjikan sudah merupakan suatu perjanjian yang sah meskipun hubungannya hanya terbatas pada penjual dan pembeli saja. Dalam praktek pengadaan bahan bakar banyak sekali hambatan hambatan yang terjadi, antara lain lemahnya posisi SPBUdalam mengahadapi klien (PERTAMINA). Sebagai contoh, karena perjanjian telah dibuat secara tulis atau standar maka sering kali terjadi masalah dimana isi perjanjian kurang sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Selain itu sering kali dalam pelaksanaan pengadaan bahan bakar tersebut timbul perselisihan diantara para pihak dan bukan hal yang luar biasa jika pihak Pertamina atau Pemerintah melakukan praktek wanprestasi yang merugikan pihak SPBU 44-

3 576.10 Nguntoronadi di Wonogiri. Tetapi jika hal ini dikalukan oleh pihak SPBU 44-576. 10 Nguntoronadi di Wonogiri akibatnya akan fatal. Oleh karena itu agar tercipta keteraturan dalam ketertiban dalam kerjasama pengadaan bahan bakar, peran hokum diuji kemampuannya umtuk dapat mengyomikepentingan-kepentingan para pihak. Sebab jika kita kembali kepada proporsinya betapa hukum itu mer upakan suatu kebutuhan yang melekat pada kehidupan sosial itu sendiri, yaitu sebagi sarana untuk melayani hubungan di antara sesama anggota masyarakat sehingga terdapat kepastian hukum dalam lalu lintas hubungan tersebut. 1 Berdasarkan latar bela kang masalah diatas, maka jelaslah bahwa peran Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU) 44-576. 10 Nguntoronadi di Wonogiri dalam perjanjian pengadaan bahan bakar dengan PERTAMINA yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Penunjukan Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Untuk Umum (SPBU) Nomor 113/SPBU-SWST/UPPDN IV/93 sangat penting. 2 Di samping itu juga untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang timbul seputar pelaksanaan perjanjian karja sama pengadaan bahan bakar seperti bentuk wanprestasi yang dilakukan para pihak dan penyelesaiannya serta untuk mengetahui sejauh mana perlindungan hukum dapat menjamin kepentingan para pihak baik PERTAMINA maupun SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri 1 Satjipto Raharjo, Hukum dan Masyarakat, Angkasa Bandung, 1980 hal. 11 2 Surat Perjanjian Penunjukan Pengelolaan Penggunaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Umum, 1993

4 Maka dari itulah penulis terdorong untuk menguji dan meneliti permasalahan tersebut dengan memberikan judul PERJANJIAN PENGADAAN BAHAN BAKAR (STUDI DI SPBU 44-576.10 NGUNTORONADI DI WONOGIRI) B. Pembatasan Masalah Agar penyusunan skripsi ini dapat mencapai hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang hendak diteliti, maka penulis akan membatasi pada masalah-masalah tertentu saja, yang berkaitan dengan judul skripsi sehingga masalah-masalah tidak begitu luas. Penulis dalam menyusun skripsi ini membatasi pada perjanjian pengadaan bahan bakar di SPBU 44-576.10 Nguntoronadi Di Wonogiri C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik pokok permasalahan yang akan menjadi dasar dalam penyusunan skripsi ini. Perumusan masalahdalam suatu penelitihan sangat penting keberadaanya karena akan diteliti. 3 Adapun pokok permasalahannya sebagai berikut : 1. Bagaimana Prosedur Pengadaan Bahan Bakar antara Pertamina dengan SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri? 3 Winarno Surakhman, Dasar dan Teknik Riset, Pengantar Metodologi Ilmiah, edisi ke 6, tahun 1978 hal. 33

5 2. Bagaimana Bentuk Penyimpangan yang dilakukan oleh pihak Pertamina dan atau SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri dan bagaimana upaya penyelesaiannya? 3. Bagaimana Perlindungan Konsumen dari Pihak SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri terhadap konsumen atau masyarakat? D. Tujuan Penelitian Dalam pene litian ini, penyusun menetapkan tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui Prosedur Pengadaan Bahan Bakar antara PERTAMINA dengan SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri. b. Untuk mengetahui Bentuk Penyimpangan yang dilakukan pihak Pertamina dan atau SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri serta penyelesaiannya. c. Untuk mengetahui Perlindungan Konsumen yang dilakukan pihak SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri terhadap konsumen atau masyarakat. 2. Tujuan Subyektif a. Untuk memperoleh data bagai bahan utama penyusunan penulisan hukum guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar ke sarjanaan dibidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6 b. Untuk meningkatkan dan mendalami berbagai teori yang telah penyusun peroleh selama dibangku kuliah. c. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman aspek hukum dalam teori maupun praktek E. Manfaat Penelitian Mantaat penelitian merupakan penentu apakah penelitian itu berguna atau tidak, mempunyai nilai atau tidak. Bertitik tolak dari hal tersebut diatas, maka penulis mengendaki manfaat penelitian sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu hukum pada umumnya, dan hukum perdata pada khususnya. b. Dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang sedang diteliti. c. Dapat digunakan untuk menambah referensi sebagai bahan acuan bagi penelitian yang akan datang apabila sama bidang penelitiannya dengan yang penyusun teliti. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini. b. Untuk melengkapi syarat akademis guna mencapai jenjang kesarjanaan ilimu hukum pada Falkutas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

7 c. Untuk melatih penyusun dalam mengungkapkan permasalah tertentu secara sistematis dan berusaha memecahkan permasalahan yang ada tersebut dengan metode ilmiah sehingga menunjang pengembangan ilmu pengetahuan yang pernah penyusun terima selama masa perkuliahan F. Metode Pene litian Suatu penelitian ajar menghasilkan data-data yang akurat dan tidak meragukan mesti dilakukan secara sistematis, sehingga penentuan metode yang akan dipakai merupakan langkah awal dalam penelitian. Adapun metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Metode Pendekatan Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan Yuridis Sosiologis yaitu melakukan pembahasan terhadap kenyataan atau data yang ada dalam praktik untuk selanjutnya dihubungkan dengan fakta yuridis. Karena pendekatan ini mengkaji tentang unsur-unsur hukum SPBU, termasuk asas -asas dan pengakuan dalam hukum. Selain itu juga mengkaji kenyataan SPBU didalam masyarakat. 4 2. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penyusunan penulisan hukum ini adalah penelitian hukum deskriptif yaitu suatu penelitian yang 4 Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta Gramedia, 1997, hal.16

8 dimaksutkan untuk memberikan data-data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala -gejala lain. 5 3. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri 4. Jenis data Data yang terkumpulmerupakan data kualitatif dimana datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya, tidak diubah dalam simbol-simbol atau bilangan. 6 a. Data primer Merupakan sebuah keterangan atau fakta yang secara langsung diperoleh melalui penelitian lapangan, dalam hal ini data yang didapatkan dari hasil penelitian lapangan di SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri atau wawancara dengan manajer SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri. b. Data sekunder Merupakan jumlah data yang dapat melalui studi pustaka yang meliputi buku, hasil seminar, dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian. 5. Sumber data Sumber data menunjukkan dimana dan kemana data dapat diperoleh. Karena penelitian pada dasarnya adalah usaha untuk mencari data dalam 5 Soerjono Soekamto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1984, hal. 50 6 Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1994, hal. 179

9 rangka menjawab suatu permasalahan secara baik, maka data perlu dipilah jenis dan apa yang ingin dicari dan dimana sumber datanya. Dalam hal ini sumber data yang digunakan penulis diperoleh dari : a. Sumber data primer Merupakan pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan masalah penelitian atau pihak-pihak yang dijadikan obyek penelitian. Dalam hal ini yang menjadi sumber data primer adalah pihak-pihak yang dipandang mengetahui tentang perjanjian pengadaan bahan bakar antara PERTAMINA dengan SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri. b. Sumber data sekunder Merupakan sumber data yang tidak secara langsung memberikan keterangan dan bersifat melengkapi sumber data primer. Dalam hal ini yang termasuk sumber data sekunder adalah buku-buku ilmiah, peraturan-peraturan perundang, hasil seminarseminar dan sumber lain yang mendukung penelitian ini. 6. Metode pengumpulan data Dalam hal ini pe nulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Studi kepustakaan Yaitu suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari data-data sekunder yang berhubungan dengan

10 masalah perjanjian pengadaan bahan bakar antara PERTAMINA dengan SPBU 44-576.10 Nguntoronadi di Wonogiri. b. Wawancara Yaitu suatu metode pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung untuk menciptakan data yang lebih jelas mengenai objek yang diteliti dengan tujuan untuk melengkapi data sekunder. 7. Metode analisis data Pada tahap ini, data yang telah terkumpul kemudian penulis olah dengan menggunakan metode analisa data kualitatif yaitu untuk mengungkapkan dan memahami kebenara n yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pertanyaandalam penelitian. Hal ini dijelaskan oleh Soerjono Soekamto penelitian dengan menggi\unakan metode analisa data kualitatif : Penelitian yang menghasilkan data deskriptif artinya apa yang telah dinyatakan oleh responden secara tertulis dan lisan serta prilaku nya ta yang dipelajari sebagai suatu yang utuh. 7 Sedangkan untuk menarik kesimpulan, penulis menggunakan metode induktif yaitu cara pengambilan kesimpulan dari fakta atau hal-hal yang bersifat khusus kearah yang bersifat umum. 7 Soerjono Soekamto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, 1984, hal 43

11 G. Sistematika Skripsi Terdiri dari empat bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metodelogi Penelitian G. Sistematika Skripsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian 2. Macam-macam Perjanjian 3. Syarat Sah Perjanjian 4. Asas-asas dalam Perjanjian 5. Wanprestasi dan Akibat Hukumnya B. Pengertian Perjanjian Kontrak Kerja 1. Lingkup pengertian perjanjian kontrak kerja secara umum 2. Fungsi kontrak kerja dalam bisnis C. Tinjauan Tentang PERTAMINA D. Tinjauan Tentang SPBU

12 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SPBU 44-576.10 Nguntoronadi Di Wonogiri. 2. Struktur Organisasi dan Prosedur Terjadinya Perjanjian Pengadaan Bahan Bakar antara PERTAMINA dengan SPBU 44-576.10 Nguntoronadi Di Wonogiri. B. Prosedur Pengedaan Bahan Bakar antara PERTAMINA dan SPBU 44-576.10 Nguntoronadi Di Wonogiri. C. Bentuk Penyimpangan yang dilakukan pihak PERTAMINA dan atau SPBU 44-576.10 Nguntoronadi Di Wonogiri Serta Upaya Penyelesaiannya. D. Perlindungan Konsumen yang dilakukan pihak SPBU 44-576.10 Nguntoronadi Di Wonogiri terhadap konsumen atau masyarakat BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN