BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. officer bagian logistic yaitu Bapak Rhesa. Adapun hasil dari wawancara adalah

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. permasalahan yang ada di PT. Barata Indonesia (Persero). Untuk memperoleh

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berkaitan langsung dengan proses yaitu bagian Information Communication

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. dan pencatatan kasus Perselisihan Hubungan Industrial (PHI).

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Rukina Sukses Abadi, dengan objek wawancara bagian admin kapal dan officer

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dengan tahapan SDLC, maka tahapan-tahapan yang dilakukan adalah :

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap identifikasi dan analisis dilakukan untuk memahami permasalahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. akan diperbaiki dalam hal ini perancangan aplikasi mencakup system flow, hirarki

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. lebih detailnya, bisa dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini. dan dikategorikan sesuai dengan kategori dokumen tersebut. Sistem arsip disini

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terkait proses yang berjalan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. keuangan, dan penyimpanan data transaksi.

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. bagian administrasi umum STIKOM Surabaya. yang dilakukan dalam desain sistem ini adalah:

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah.

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. Analisis Masalah. masih secara manual. Hal ini menyebabkan instansi mengalami kesulitan dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. penjualan peralatan komputer. CV. Delta Computindo saat ini memiliki barang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. menjelaskan siapa pengguna (user) sistem, apa saja yang akan dilakukan oleh

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diambil pada bagian administrasi PT TAMBANGAN RAYA PERMAI. Selain

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. ini menggunakan model System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan analisis dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang

BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. dibutuhkan pengembang untuk melakukan menuliskan kode-kode program. Selain

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. COLLECTION III, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada,

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM. permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kertas. Pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV 4. METODE DAN RANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. barang terlebih dahulu, kemudian dicatat. Hasil dari catatan tersebut akan direkap

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas. Proses peminjaman pada PT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. secara kolektif maupun secara mandiri dengan mendatangi Tempat Uji Kompetensi

BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall.

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kertas. Pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di CV.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penyelesaian proyek kerja praktek pada PT. Pelabuhan Indonesia. analisa, perancangan dan pengembangan program. Hal-hal tersebut berkaitan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. keputusan atau tindakan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lama dengan sistem yang baru. Analisa sistem ini berisi dan System Flow, Data Flow

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. pelaporan dalam struktur organisasi PT. PLN (Persero) JMK UMK II

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Identifikasi Masalah Untuk melakukan identifikasi masalah maka dilakukan wawancara di departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja, dengan objek wawancara Kepala Bagian Bapak Nibras Nuzulul, Admin Umum HSE Bapak Fiqi dan Manager HSE Bapak Pranata. Adapun hasil dari wawancara adalah sebagai berikut : 1. Selama ini proses persetujuan permintaan kebutuhan workshop harus dilakukan secara langsung antara pemohon, kepala bagian maupun manajer. Namun, pada kenyataannya kepala bagian yang terkait maupun manager HSE sering tidak ada di tempat, yang menyebabkan penundaan persetujuan. 2. Dari penundaan persetujuan tersebut membuat waktu persiapan workshop menjadi berkurang dan timbulnya biaya tambahan, seperti biaya lembur karyawan dan biaya denda dari tender penyelenggara (ninecone) saat di lapangan. 3. Selama ini tidak adanya pembuatan laporan tentang permintaan kebutuhan dan pembelian kebutuhan workshop dari semua bagian, hal ini membuat admin umum merekap kembali form dari semua bagian jika sewaktu-waktu dibutuhkan pelaporan. Dari hasil wawancara diatas maka dapat di gambarkan proses bisnis yang sedang berjalan saat ini. Pemohon melakukan permintaan dengan mengisi form 19

20 permintaan kebutuhan barang kemudian form yang sudah di isi diberikan kepada Admin Umum untuk di analisis dan dibuatkan surat permohonan persetujuan permintaan yang berisi daftar permintaan kebutuhan barang untuk diajukan persetujuan kepada kepala bagian dan manajer HSE. Jika permintaan disetujui maka daftar barang yang harus dibeli diberikan kepada Bagian purchasing perusahaan, apabila daftar permintaan belum disetujui maka daftar kebutuhan dikembalikan lagi kepada Admin Umum HSE untuk dilakukan revisi permohonan persetujuan permintaan. Dari proses bisnis yang sudah dijelaskan diatas, dalam melakukan persetujuan permintaan kebutuhan dapat di gambarkan dalam sebuah document flow keseluruhan untuk proses bisnis saat ini seperti pada gambar 3.1 berikut ini. Document Flow Persetujuan Permintaan Kebutuhan Workshop Pemohon Admin Umum HSE Kabag divisi Manager HSE Bag. Purchasing start Detail workshop Detil Workshop Data kebutuhan workshop Form permintaan barang yang sudah diisi Daftar permintaan kebutuhan barang Daftar permintaan kebutuhan barang yang sudah disetujui kabag Data kebutuhan workshop yang harus dibeli Mengisi form permintaan kebutuhan barang Membuat surat permohonan persetujuan permintaan Melakukan persetujuan Y Melakukan persetujuan Y end Form permintaan barang yang sudah diisi Daftar permintaan kebutuhan barang ACC ACC T T Phase Gambar 3.1 Docflow Permintaan Persetujuan Kebutuhan Workshop

21 Gambar 3.1 menjelaskan proses permintaan kebutuhan yang dilakukan oleh pemohon yang dikirim ke Admin Umum, lalu dari Admin Umum dilakukan pengecekan dan analisis kebutuhan, kemudian dibuat surat permohonan untuk proses persetujuan, bila tidak di setujui permohonan permintaan kebutuhan akan dikembalikan ke Admin Umum, dan bila di setujui maka akan dimasukan ke dalam daftar barang yang harus dibeli untuk diberikan kepada bagian pembelian perusahaan. Dari proses bisnis diatas maka akan muncul permasalahan pada proses persetujuan, proses persetujuan yang dilakukan secara langsung sering terjadi penundaan karena kepala bagian dan manajer sering tidak ada di tempat. Masalah yang lain muncul penundaan persetujuan tersebut membuat waktu persiapan workshop menjadi berkurang dan timbulnya biaya tambahan, seperti biaya lembur karyawan dan biaya denda dari tender penyelenggara (ninecone) saat di lapangan. 3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem Dengan adanya permasalahan diatas maka dibuatlah perancangan sebuah aplikasi yang bisa melakukan persetujuan permintaan secara online dan pelaporan kebutuhan perperiode, Pada tahap ini digunakan untuk menentukan data apa saja yang diperlukan aplikasi, siapa yang akan menjadi pengguna aplikasi, bagaimana aplikasi dapat menyelesaikan permasalahan persetujuan dan pelaporan permintaan perperiode.

22 Tabel 3.1 Tabel Analisis Kebutuhan Sistem No Jenis Kebutuhan Kebutuhan Sistem Kebutuhan 1 Input - Data Permintaan - Daftar Kebutuhan - Daftar Pembelian - Daftar Alokasi Barang 2 Output - Laporan Permintaan - Laporan Pembelian - Laporan Alokasi Kebutuhan - Rekap data permintaan perperiode 3 Proses - Analisa daftar permintaan - Persetujuan Kabag dan Manajer - Pembelian Kebutuhan - Pengalokasian Kebutuhan 4 Pengguna - Admin divisi departemen HSE - Bagian Pembelian - Kepala bagian HSE - Manajer HSE 5 Hak Akses Admin Divisi : - Mengisi Data Permintaan - Mengisi Daftar kebutuhan - Membaca daftar alokasi kebutuhan Bagian Pembelian : - Mengisi data daftar alokasi kebutuhan - Membaca daftar pembelian Kepala Bagian HSE : - Membaca daftar kebutuhan - Membaca Detil workshop / project - Memberikan persetujuan permintaan - Membuat Laporan permintaan divisi Manajer HSE : -Membaca daftar kebutuhan -Membaca Detil workshop / project -Memberikan persetujuan permintaan -Membaca Laporan Permintaan -Membaca Rekap Laporan Perperiode Untuk memahami proses yang akan dijalankan oleh aplikasi diperlukan sebuah gambaran umum aplikasi yang akan dibangun. Gambaran umum aplikasi dapat dilihat pada Gambar 3.2

23 Gambar 3.2 Gambaran umum aplikasi. Pada Gambar 3.2 menjelaskan tentang arsitektur aplikasi, admin divisi bisa memasukan data permintaan kedalam aplikasi dengan melakukan login menggunakan username dan password. Admin divisi juga bisa mendapatkan informasi tentang informasi daftar barang yang dialokasikan. Sistem akan mengelola data yang telah di input oleh Admin divisi untuk membuat daftar persetujuan kebutuhan, daftar pembelian, daftar alokasi dan pelaporan dengan cara membaca data yang di simpan di database permintaan. Laporan tersebut akan di terima oleh manajer HSE yaitu laporan permintaan, rekapan permintaan per divisi, dan laporan perperiode. 3.2 Perancangan Sistem Setelah melakukan analisa masalah, maka dibuatlah aplikasi workflow persetujuan permintaan kebutuhan workshop berbasis website yang dimana sistem ini akan digambarkan pada gambaran umum sistem, Data Flow Diagram (DFD), rancangan database berupa Entity Relationship Diagram (ERD), struktur tabel, serta desian I/O dari sistem informasi yang akan dibuat.

24 3.2.1. Blok Diagram Input Proses Output Data Permintaan Analisis Admin HSE Daftar Kebutuhan Daftar Kebutuhan Persetujuan Kabag Daftar Persetujuan Kabag Daftar Persetujuan Kabag Persetujuan Manager Daftar Pembelian Daftar Pembelian Pembelian Daftar Barang yang akan dialokasikan Daftar Alokasi Barang Pengalokasian Laporan Permintaan, Pembelian dan Pengalokasian Kebutuhan Workshop Gambar 3.3 Blok diagram aplikasi persetujuan permintaan kebutuhan A. INPUT 1. Data Permintaan Data permintaan merupakan data kebutuhan workshop dari pemohon unit divisi, isi dari data permintaan tersebut merupakan kebutuhan workshop divisi yang akan dianalisis dan diinputkan oleh admin divisi untuk proses permintaan kebutuhan.

25 2. Daftar Kebutuhan Daftar Kebutuhan merupakan data permintaan yang telah dianalisis dan dimasukkan kedalam aplikasi oleh admin divisi untuk selanjutkan diajukan proses persetujuan kepada kabag divisi dan manager HSE. 3. Daftar Pembelian Daftar Pembelian merupakan daftar kebutuhan yang telah disetujui oleh kabag divisi dan manajer HSE yang berisi daftar barang yang harus dibeli untuk selanjutnya dilakukan proses pembelian oleh bagian purcashing PT. Bangun Sarana Baja. 4. Data Alokasi Kebutuhan Daftar Alokasi Barang merupakan data barang yang telah dibeli oleh perusahaan, diinputkan kedalam sistem oleh bagian purchasing dan siap dialokasikan kepada divisi unit pemohon. B. PROSES 1. Analisis Admin HSE Proses Analisis admin merupakan proses analisa data permintaan kebutuhan, disesuaikan dengan detil persetujuan workshop dengan ninecone, sebelum data permintaan dimasukan kedalam aplikasi data permintaan diklasifikasi sesuai divisi departemen HSE, berikut klasifikasi divisi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2.

26 Tabel.3.2 Klasifikasi Divisi Data Permintaan 2. Persetujuan Kepala Bagian dan Manajer Proses persetujuan merupakan proses yang dilakukan kepala bagian dan manager untuk melakukan review pada daftar kebutuhan apakah sudah sesuai dengan divisi dan detil workshop, didalam proses persetujuan tersebut terdapat proses revisi baik reject permintaan mau-pun request permintaan, kepala bagian dan manager yang mempunyai wewenang persetujuan permintaan tersebut untuk disetujui atau masih perlu dilakukan revisi. Permintaan kebutuhan dilakukan by order berikut persyaratan persetujuan permintaan kebutuhan 3. Proses Pembelian Proses pembelian merupakan proses yang dilakukan oleh bagian purchasing perusahaan setelah ada daftar barang yang harus dibeli dari daftar kebutuhan barang sudah disetujui oleh kepala bagian maupun manager. Adapun proses pembelian dapat dilakukan apabila jumlah barang pada warehouse kurang dari jumlah permintaan, jika barang pada warehouse lebih dari permintaan maka

27 bagian pembelian membuatkan bon pada pemohon yang berisi nama dan satuan serta harga barang. 4. Proses Pengalokasian Barang Proses pengalokasian merupakan proses yang dilakukan Bagian Purchasing perusahan setelah barang pembelian datang, proses alokasi barang disesuaikan dengan surat permohonan permintaan kebutuhan dari unit divisi pemohon. C. OUTPUT Terdapat empat output yaitu daftar kebutuhan, daftar pembelian, daftar alokasi barang seperti yang dijelaskan diatas serta pelaporan. Jenis-jenis laporan yang nanti akan dihasilkan adalah sebagai berikut: a. Laporan Data Permintaan Laporan data ini digunakan departemen HSE untuk mengetahui permintaan kebutuhan barang yang telah disetujui berdasarkan periode tertentu. Data yang ditampilkan adalah tanggal permintaan, id permintaan, nama barang, jumlah dan satuan berdasarkan tabel permintaan b. Laporan Pembelian Barang Laporan data ini digunakan departemen HSE untuk mengetahui data barang yang telah dibeli berdasarkan detail data permintaan yang telah dibeli berdasarkan tabel permintaan

28 c. Laporan Alokasi Kebutuhan barang Data laporan ini digunakan bagian purchasing sebagai tanda bukti barang sudah dialokasikan yang dicetak untuk bagian purchasing dan pemohon. Data yang ditampilkan adalah id permintaan, nama barang, jumlah, satuan, keterangan, nama bagian dan tanggal cetak d. Rekap Data Permintaan Pembelian dan alokasi barang dari semua Divisi Merupakan data yang digunakan departemen HSE untuk menge-tahui rekap pemenuhan kebutuhan workshop semua divisi yang nantinya digunakan sebagai acuan progress pemenuhan kebutuhan workshop. Data yang ditampilkan nama barang, satuan, jumlah, total berdasarkan rekap per divisi dari tabel permintaan.

29 3.2.2. System flow Dari proses bisnis tersebut dapat di gambarkan menjadi system flow sebagai berikut ini. System flow persetujuan permintaan dan pembelian kebutuhan workshop Pemohon Kabag Divisi Manager HSE Bagian Purchasing start Data kebutuhan Workshop Input data master barang Input Data Permintaan Mengisi data master barang Mengisi data Permintaan workshop Warehouse Permintaan Menampilkan data barang yang dibeli Menampilkan data permintaan barang Menampilkan data permintaan barang Daftar data barang yang harus dibeli T Daftar data permintaan barang Persetujuan (ACC) permintaan barang Y Y Daftar data permintaan barang Persetujuan (ACC) permintaan barang Data Permintaan barang yang harus dibeli T setuju setuju end Phase Gambar 3.4 System flow Persetujuan Permintaan Kebutuhan. Pada gambar 3.4 diatas menjelaskan tentang proses persetujuan permintaan kebutuhan workshop dimulai dari Aplikasi menerima masukkan data permintaan kebutuhan workshop dari admin divisi (pemohon) dengan melihat data

30 master barang yang tersimpan pada tabel Barang. Sistem kemudian akan menyimpan data permintaan tersebut di tabel permintaan. Hasil data permintaan yang disimpan akan ditampilkan oleh sistem. Data yang tersimpan tersebut akan di review oleh kepala bagian dan manager HSE untuk dilakukan proses persetujuan. Kemudian setelah melewati proses persetujuan, data permintaan disim-pan dan akan di review oleh bagian purchasing untuk melihat barang apa saja yang harus dibeli. System flow alokasi kebutuhan workshop Pemohon Bagian Purchasing Manager HSE start Menampilkan permintaan barang yang bisa diambil Daftar data permintaan barang yang bisa diambil Data barang yang dibeli Input data ketersediaan barang Data barang yang dibeli Mengisi ketersediaan barang Warehouse Mencetak data barang yang diambil Data barang yang diambil Data barang yang diambil end Phase Gambar 3.5 System flow Mengelola Alokasi Kebutuhan Pada gambar 3.5 diatas Bagian Purchasing memasukkan data barang yang siap dialokasi-kan ke sistem. Data barang yang tersedia dapat dilihat oleh Admin divisi (pemohon) dari sistem yang ditampilkan melalui tabel Barang,

31 kemudian admin mencetak data barang yang diambil sebagai bukti pengambilan barang. Selanjutnya Bagian Purchasing memberikan data barang yang sudah dibeli dan dialokasikan kepada manajer HSE sebagai bukti barang sudah dialokasikan. Sistem flow pelaporan permintaan dan pembelian kebutuhan workshop sistem Manager HSE start Menampilkan laporan yang dipilih Memelilih laporan yang akan dibuat Laporan yang dipilih Warehouse Membuat laporan Permintaan Mencetak laporan Laporan yang telah dibuat Laporan permintaan perpiode Laporan pembelian perpiode Laporan rekap permintaan semua bagian end Phase Gambar 3.6 System flow Mengelola Data Pelaporan. Pada gambar 3.6 Manager HSE akan memilih jenis laporan yang akan dibuat, kemudian system akan menampilkan laporan yang dipilih dengan

32 membaca tabel Barang dan Permintaan, selanjutnya system menampilkan laporan yang telah dibuat. 3.2.3. Diagram Jenjang Selanjutnya yaitu membuat diagram jenjang terlebih dahulu, karena dengan adanya diagram jenjang, alur proses dari sistem akan lebih mudah dan lebih jelas. 0 Aplikasi Persetujuan Permintaan Kebutuhan Workshop 1 2 3 4 Mengelola Data Permintaan Mengelola Data pembelian Mengelola data PeNgalokasian Membuat Laporan Gambar 3.7 Diagram Jenjang Aplikasi Permintaan Persetujuan Setelah membuat diagram jenjang aplikasi persetujuan permintaan kebutuhan workshop, di gambarkan juga subproses dari proses mengelola data permintaan. 0 Aplikasi Persetujuan Permintaan Kebutuhan Workshop 1 Mengelola Data Permintaan 1.1 1.2 Persetujuan Permintaan Input data permintaan Gambar 3.8 Diagram Jenjang subproses Mengelola Data Permintaan. Kemudian setelah membuat subproses dari proses mengelola data permintaan, digambarkan juga subproses dari proses mengelola data pembelian.

33 0 Aplikasi Persetujuan Permintaan Kebutuhan Workshop 2 Mengelola Data pembelian 2.1 2.2 Input data pembelian Persetujuan pembelian Gambar 3.9 Diagram Jenjang subproses Mengelola Data Pembelian. Kemudian setelah membuat subproses dari proses mengelola data pembelian, digambarkan juga subproses dari proses mengelola data alokasi kebutuhan. 0 Aplikasi Persetujuan Permintaan Kebutuhan Workshop 3 Mengelola Data Pengalokasian 3.1 3.2 Input data alokasi Mengecek data alokasi Gambar 3.10 Diagram Jenjang subproses Mengelola Data Pengalokasian. Kemudian setelah membuat subproses dari proses mengelola data pengalokasian, digambarkan juga subproses dari proses membuat laporan.

34 0 Aplikasi Persetujuan Permintaan Kebutuhan Workshop 4 Laporan 4.1 4.2 4.3 Membuat laporan Melihat Laporan Mencetak Laporan Gambar 3.11 Diagram Jenjang subproses Membuat Laporan.. 3.2.4. Data Flow Diagram (DFD) Diagram aliran data atau DFD menggambarkan proses dalam analisis dan perancangan perangkat lunak, khususnya dengan pendekatan terstruktur. Pada DFD akan dijelaskan mengenai aliran data yang terdapat dalam aplikasi. 1. Diagram konteks (Context Diagram) Gambaran sistem pada contex diagram menggambarkan informasi dan data yang masuk kedalam sistem dan keluar dari dalam sistem.

35 Daftar Barang Yang dialokasikan Daftar Pembelian Data Permintaan Pemohon Bagian Purchasing 0 Info Barang yang siap dialokasikan Data Barang yang dibeli Daftar Barang yang sudah dialokasikan Data Permintaan yang disetujui Kabag Aplikasi Workflow Persetujuan Permintaan Kebutuhan Workshop Rekap Laporan Perm intaan dari semua divisi Daftar Kebutuhan yang disetujui Manager + Daftar Persetujuan Pembelian Manager Kepala Bagian Data Permintaan yang disetujui Daftar Persetujuan Pembelian Kabag Laporan Permintaan Laporan Alokasi Daftar Kebutuhan Laporan Pembelian Daftar Kebutuhan Manager HSE Gambar 3.12 Context Diagram Aplikasi Persetujuan Permintaan. Dari analisis sistem bisa diketahui 4 pengguna sistem yaitu Pemohon, Bagian Purchasing, Kepala bagian dan Manager HSE maka keempat pengguna tersebut menjadi external entity untuk pembuatan diagram konteks. Pada gambar 3.12 terdapat aliran data yg berjalan pada sistem, baik yang mengalir kedalam sistem atau yang diterima oleh entitas. 2. DFD Level 0 Gambaran sistem pada DFD level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram, pada saat pembuatan DFD level 0 terdapat pengembangan pengembangan dari context diagram.

36 data persetujuan perm intaan 1 Perm intaan 1 [Daftar Kebutuhan yang disetujui Manager] [Daftar Kebutuhan] [Data Permintaan yang disetujui] Mengelola data Permintaan [Daftar Barang yang harus dibeli] Bagian Purchasing + [Daftar Pem belian] [Daftar Kebutuhan] [Data Permintaan yang disetujui Kabag] [Data Permintaan] Pemohon Kepala Bagian [Daftar Barang yang sudah dialokasikan] [Info Barang yang siap dialokasikan] 3 [Daftar Persetujuan Pembelian Manager] Manager HSE [Daftar Persetujuan Pembelian Kabag] Mengelola data Pengalokasian [Daftar Barang Yang dialokasikan] + 2 Data Alokasi Barang 3 Pengalokasian Mengelola data Pem belian [Laporan Permintaan] + Data Pembelian 2 Pembelian [Data Barang yang dibeli] [Rekap Laporan Permintaan dari semua divisi] [Laporan Alokasi] [Laporan Pem belian] 4 Mengelola Laporan + Data Permintaan Data Pembelian Data Alokasi 1 Perm intaan 2 Pembelian 3 Pengalokasian Gambar 3.13 DFD Level 0 Aplikasi Persetujuan Permintaan. Pada gambar 3.17 menggambarkan aliran data pada DFD level 0, DFD level 0 merupakan hasil breakdown dari diagram kontek. Proses utama yang terjadi dalam DFD level 0 adalah Mengelola Data Permintaan, Mengelola Data Pembelian, Mengeloa data Pelaporan Pengalokasian Kebutuhan dan Membuat Laporan.

37 3. DFD Level 1 Mengelola Data Permintaan 1 Perm intaan [data persetujuan perm intaan] Manager HSE 1.1 Pemohon [Data Permintaan] Persetujuan perm intaan [Daftar Kebutuhan] [Daftar Kebutuhan] Kepala Bagian 1.2 Manager HSE [Data Permintaan yang disetujui] [Daftar Kebutuhan yang disetujui Manager] Input data perm intaan [Daftar Barang yang harus dibeli] [Daftar Pem belian] Bagian Purchasing Kepala Bagian [Data Permintaan yang disetujui Kabag] Gambar 3.14 DFD Level 1, Mengelola Data Permintaan. Pada gambar 3.14 merupakan hasil decompose DFD level 0 dari Mengelola Data Permintaan dan mengeluarkan DFD level 1 proses Persetujuan Permintaan didalamnya terdapat tiga entitas yaitu Pemohon, Kepala Bagian dan bagian Purchasing serta terdapat satu database yaitu Permintaan.

38 4. DFD Level 1 Mengelola Data Pembelian 2.1 Bagian Purchasing [Data Barang yang dibeli] Input data pembelian [Data Pem belian] 2 Pembelian Manager HSE [Daftar Persetujuan Pembelian Manager] [Daftar Persetujuan Pembelian Kabag] 2.2 persetujuan data pembelian Data pembelian 2 Pembelian Kepala Bagian Gambar 3.15 DFD Level 1 Mengelola Pembelian. Pada gambar 3.15 merupakan hasil decompose DFD level 0 dari Mengelola Data Pembelian dan mengeluarkan DFD level 1 proses persetujuan pembelian didalamnya terdapat dua entitas yaitu kepala bagian dan bagian purchasing dan terdapat satu database yaitu Pembelian. 5. DFD Level 1 Mengelola Data Pengalokasian 3.1 Bagian Purchasing Data barang yang dialokasikan Input data alokasi [Data Alokasi Barang] 3 Pengalokasian Bagian Purchasing [Daftar Barang Yang dialokasikan] 3.2 Mengecek data alokasi [Info Barang yang siap dialokasikan] Pemohon [Daftar Barang yang sudah dialokasikan] Pemohon Gambar 3.16 DFD Level 1 Mengelola Data Pengalokasian.

39 Pada gambar 3.16 diatas merupakan hasil decompose dari DFD level 0 Mengelola Data Pengalokasian dan mengeluarkan DFD level 1 proses Pengalokasian kebutuhan didalamnya terdapat dua entitas yaitu Pemohon dan bagian purchasing dan terdapat satu database yaitu Pengalokasian. 6. DFD Level 1 Membuat Laporan 4.1 1 Perm intaan [Data Permintaan] Membuat laporan [Laporan Alokasi] [Laporan Permintaan] [Rekap Laporan Permintaan dari semua divisi] Manager HSE 2 Pembelian [Data Pem belian] [Laporan Pem belian] 3 Pengalokasian [Data Alokasi] 4.2 Data permintaan data pembelian data alokasi Melihat laporan Laporan permintaan Laporan pembelian Laporan alokasi laporan rekap semua divisi Manager HSE 4.3 Data Permintaan Data alokasi Mencetak laporan Laporan Permintaan Laporan pembelian laporan alokasi Manager HSE Data Pembelian Laporan rekasp semua divisi Gambar 3.17 DFD Level 1 Membuat Laporan. Pada gambar 3.17 diatas merupakan hasil decompose dari DFD level 0 Membuat Laporan dan mengeluarkan DFD level 1 satu proses yaitu Membuat Laporan. Ada satu entitas yaitu Manager HSE dan terdapat 3 database yaitu Permintaan, Pembelian dan Pengalokasian. 3.2.5. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan basis data yang ada. ERD dalam pengelolaan ini akan dibagi menjadi 2, yakni Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

40 1. Conceptual Data Model (CDM) Kategori Memiliki Id_kategori <pi> Variable characters (8) <M> Nama_kategori Variable characters (20) Identifier_1 <pi> Id_barang Nama_barang Satuan Harga Jumlah Identifier_1 <pi> Warehouse <pi> Variable characters (8) <M> Variable characters (50) Variable characters (10) Number Number memiliki Alokasi id_alokasi <pi> Variable characters (8) Nama_barang Variable characters (50) Jumlah Number Identifier_1 <pi> Mempunyai mempunyai Id_permintaan Tgl_buat Status Identifier_1 <pi> Permintaan <pi> Variable characters (8) Date Number (1) <M> Memiliki Mempunyai mempunyai Admin_divisi NIK <pi> Variable characters (8) <M> Nama Variable characters (50) Pin Variable characters (8) Identifier_1 <pi> Mempunyai Memiliki Id_Revisi Tgl_Rev Tgl_App Pesan Identifier_1 <pi> Revisi <pi> Variable characters (8) <M> Date Date Variable characters (400) Workshop Id_Workshop <pi> Variable characters (8) <M> Tgl_Project Date & Time Tahun_Periode Number (4) Identifier_1 <pi> Mempunyai Divisi ID_Divisi <pi> Variable characters (8) Nama_Divisi Variable characters (20) Identifier_1 <pi> Gambar 3.18 CDM Aplikasi Workflow Permintaan Kebutuhan. Pada gambar 3.18 menunjukan struktur basis data dari aplikasi yang akan di bangun. Pada aplikasi ini telah disiapkan tujuh tabel yaitu tabel Barang, Admin Divisi, Divisi, kategori, Revisi, Workshop dan Permintaan, dengan masing-masing tabel terdapat sejumlah kolom. Disetiap tabel terdapat kolom sebagai primay key sebagai pembeda dari setiap baris pada tabel yang sama. Selain itu terdapat juga hubungan antara tabel atau bisa disebut juga relationship dengan jenis yang berbeda-beda.

41 2. Physical Data Model (PDM) id_alokasi id_permintaan id_barang tanggal_alokasi jumlah_alokasi FK_MEMILIKI24 Id_permintaan NIK Tgl_buat Status Tgl_butuh Pengalokasian varchar(8) varchar(8) <fk1> varchar(8) <fk2> datetime numeric(8,0) FK_MEMPUNYAI13 Permintaan varchar(8) <pk> varchar(8) <fk> date numeric(1,0) date FK_MEMPUNYAI12 id_pembelian id_barang Id_permintaan tgl_beli Nama_barang jumlah total Id_barang Id_kategori Nama_barang Satuan Harga Jumlah Pembelian varchar(8) varchar(8) varchar(8) datetime varchar(30) numeric(8,0) numeric(8,0) FK_MEMILIKI14 Warehouse varchar(8) <pk> varchar(8) <fk> varchar(50) varchar(10) numeric(8,0) numeric(8,0) FK_MEMPUNYAI3 FK_MEMPUNYAI2 <pk> <pk> <fk1> FK_MEMPUNYAI1 FK_MEMILIKI3 Id_kategori Nama_kategori NIK ID_Divisi Nama Pin Kategori varchar(8) <pk> varchar(20) Admin_divisi varchar(8) <pk> varchar(8) <fk> varchar(50) varchar(8) FK_MEMILIKI FK_MEMPUNYAI4 Revisi Id_Revisi Id_permintaan Tgl_Rev Tgl_App Pesan Kabag_status varchar(8) varchar(8) date date varchar(400) numeric(2,0) <pk> <fk> Manager_status numeric(2,0) Id_barang Id_permintaan Bulan Pesan_Pemohon Approve_Kabag approve_manager Tgl_Alokasi Status_brg Detil_Permintaan varchar(8) <pk,fk1> varchar(8) <pk,fk2> varchar(15) varchar(400) numeric(2,0) numeric(2,0) date numeric(2,0) Id_barang Id_Workshop Bulan Jumlah Keterangan Detil_Workshop FK_MEMILIKI1 FK_MEMILIKI2 varchar(8) <pk,fk1> varchar(8) <pk,fk2> varchar(15) numeric(0,0) longtext ID_Divisi Nama_Divisi Divisi varchar(8) <pk> varchar(20) FK_MEMPUNYAI Id_Workshop ID_Divisi Tgl_Project Tahun Workshop varchar(8) <pk> varchar(8) <fk> datetime numeric(4,0) Gambar 3.19 PDM Aplikasi Workflow Permintaan Kebutuhan. Pada gambar 3.19 diatas merupakan hasil generate dari CDM dimana bentuk konsep dari struktur basis data aplikasi dikembangkan menjadi bentuk yang lebih jelas. 3.2.6. Struktur Tabel Tabel-tabel yang digunakan pada sistem yang telah dibuat ini sebagaimana yang terdapat pada Physical Data model yaitu

42 1. Tabel Warehouse Tabel barang di gunakan untuk menyimpan data barang yang diminta dari masing-masing divisi di HSE. Mempunyai primary key pada field id Barang dan foreign key pada field id Kategori. Struktur tabelnya dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.3 Warehouse Field Nama Tipe data Constraint Id barang Varchar (8) Primary key Id kategori Varchar (8) Foreign key Nama barang Varchar (50) - Satuan Varchar (10) - Harga Numeric (8) - Jumlah Numeric (8) - 2. Tabel Admin Divisi Tabel Admin Divisi digunakan untuk menyimpan data admin sub masing-masing divisi, yang bertujuan sebagai user yang melakukan input permintaan sesuai divisi di departemen HSE. Mempunyai primary key pada field NIK, dan foreign key yaitu pada field id divisi. Struktur tabel dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.4 Admin Divisi Field Nama Tipe data Constraint NIK Varchar (8) Primary key

43 Id divisi Varchar (8) Foreign key Nama Varchar (20) - Pin Varchar (8) - 3. Tabel Divisi Tabel ini digunakan untuk menyimpan data divisi yang ada di departeman HSE didalamnya terdapat primary key pada field id divisi. Struktur tabel dapat di lihat pada tabel 3.4 di bawah ini. Tabel 3.5 Divisi Field Nama Tipe data Constraint Id Divisi Varchar (8) Primary key Nama Divisi Varchar (20) - Kabag Divisi Varchar (30) - Manager Varchar (30) - 4. Tabel Workshop Tabel ini digunakan untuk menyimpan data workshop atau project, didalamnya terdapat primary key pada field id workshop dan foreign key yaitu pada field id divisi. Struktur tabel dapat di lihat pada tabel 3.5 di bawah ini. Tabel 3.6 Workshop Field Nama Tipe data Constraint Id Workshop Varchar (8) Primary key Id divisi Varchar (8) Foreign key Tgl project Datetime - tahun Numeric (4) -

44 5. Tabel Detil Workshop Tabel ini digunakan untuk menyimpan data Detil dari project atau workshop, didalamnya terdapat primary key dan foreign key pada field id barang dan id workshop. Struktur tabel dapat di lihat pada tabel 3.6 di bawah ini. Tabel 3.7 Detil Workshop Field Nama Tipe data Constraint Id barang Varchar (8) Primary key, Foreign key Id workshop Varcahr (8) Primary key, Foreign key bulan Int - jumlah Int - keterangan Int - 6. Tabel Permintaan Tabel ini digunakan untuk menyimpan data permintaan, di dalamnya terdapat primary key pada field id permintaan. Struktur tabel dapat di lihat pada tabel 3.7 di bawah ini. Tabel 3.8 Permintaan Field Nama Tipe data Constraint Id permintaan Varchar (8) Primary key NIK Varcahr (8) Foreign key Tgl buat date - Status number - Tgl butuh date -

45 7. Tabel Kategori Tabel ini digunakan untuk menyimpan data kategori barang, didalamnya terdapat primary key pada field id kategori. Struktur tabel dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini. Tabel 3.9 Kategori Field Nama Tipe data Constraint Id kategori Varchar (8) Primary key Nama kategori Varchar (20) - 8. Tabel Detil Permintaan Tabel detil permintaan digunakan untuk menyimpan data detil permintaan, yang didapat dari inputan data permintaan kebutuhan divisi. Mempunyai primary key dan foreign key yaitu pada field id Barang dan id Permintaan. Struktur tabel dapat dilihat pada tabel 3.9 di bawah ini. Tabel 3.10 Detil Permintaan Field Nama Tipe data Constraint Id Barang Varchar (8) Primary key, Foreign Key Id Permintaan Varcahr (8) Primary key,foreign key Bulan Varchar (15) - Pesan Varchar (400) - Approve Kabag Number - Approve Manager Number - Tgl Alokasi date - Status brg Number -

46 9. Tabel Revisi Tabel Revisi digunakan untuk menyimpan revisi persetujuan permintaan, mempunyai primary key pada field id revisi dan foreing key pada field id permintaan. Struktur tabel dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah ini. Tabel 3.11 Revisi Field Nama Tipe data Constraint Id revisi Varchar (8) Primary key Id permintaan Varchar (8) Foreign key Tgl rev Date - Tgl App Date - Pesan Varchar (400) - Kabag status Number - Manager status Number - 10. Tabel Pembelian Tabel Pembelian digunakan untuk menyimpan Pembelian persetujuan permintaan, mempunyai primary key pada field id pembelian dan foreing key pada field id permintaan. Struktur tabel dapat dilihat pada tabel 3.12 di bawah ini. Tabel 3.12 Pembelian Field Nama Tipe data Constraint Id Pembelian Varchar (8) Primary key Id Permintaan Varchar (8) Foreign key

47 Id Barang Varchar (8) Foreign key Tgl Beli Date - Nama barang Varchar (30) - Jumlah Number - Total Number - 11. Tabel Pengalokasian Tabel Pengalokasian digunakan untuk menyimpan alokasi persetujuan permintaan, mempunyai primary key pada field id alokasi dan foreing key pada field id permintaan. Struktur tabel dapat dilihat pada tabel 3.13 di bawah ini. Tabel 3.13 Pengalokasian Field Nama Tipe data Constraint Id alokasi Varchar (8) Primary key Id barang Varchar (8) Foreign key Id permintaan Varchar (8) Foreign key Tgl Alokasi Date - Jumlah Alokasi Number - 3.2.7. Desain User Interface Desain user interface diperlukan untuk menghasilkan tampilan yang digunakan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem.

48 1. Desain User Interface Halaman Login Dibawah ini merupakan desain user interface Halaman Login yaitu halaman website yang di akses pertama kali oleh pihak departemen HSE. Gambar 3.20 Desain User Interface Halaman Login Pada gambar 3.20 diatas terdapat button login untuk masing-masing pengguna aplikasi, setelah melakukan pengisian kolom user name dan password dengan benar. 2. Desain interface halaman utama Dibawah ini merupakan desain interface halaman utama aplikasi, halaman ini untuk kepala bagian dan manajer.

49 Gambar 3.21 Desain User Interface Halaman Utama Pada gambar 3.21 diatas terdapat beberapa menu untuk melihat info workshop maupun project, selain itu juga di desain pop up untuk notifikasi, dan juga beberapa menu untuk melihat pelaporan. 3. Desain User Interface Admin divisi Dibawah ini merupakan desain user interface Halaman Admin divisi, berisi tentang proses awal input data permintaan kebutuhan.

50 Gambar 3.22 Desain User Interface Admin Divisi Pada gambar 3.22 diatas terdapat menu input permintaan sesuai divisi untuk dikirimkan ke persetujuan permintaan, info workshop daninfo alokasi. 4. Desain User Interface Permintaan Kebutuhan Dibawah ini merupakan desain user interface Permintaan Kebutuhan, berisi tentang halaman proses input data permintaan.

51 Gambar 3.23 Desain User Interface Permintaan Kebutuhan Pada gambar 3.23 diatas terdapat kolom nama barang, jumlah, satuan dan tanggal pembuatan serta tanggal dibutuhkannya permintaan. Setelah data ditambahkan data permintaan tersebut akan dikirim untuk dilakukannya proses persetujuan kepala bagian dan manajer. 5. Desain User Interface Persetujuan Permintaan Dibawah ini merupakan desain user interface Halaman Persetujuan Permintaan, ini berisi tentang proses ACC permintaan dari kepala bagian dan manajer HSE.

52 Gambar 3.24 Desain User Interface Persetujuan Permintaan Pada gambar 3.24 diatas berisi tentang persetujuan permintaan, dengan adanya halaman ini kepala bagian dan manajer bisa melakukan proses persetujuan maupun revisi permintaan. 3.2.8. Desain Input/Output Desain input merupakan perancangan untuk memasukan data dari hasil transaksi maupun kegiatan yang dilakukan oleh objek dan subjek yang bersangkutan dan desain output adalah perancangan bentuk keluaran dari sebuah input yang dilakukan.

53 1. Desain Input Warehouse Gambar 3.25 Desain Input Warehouse Pada gambar 3.25 diatas dalam form tersebut terdapat kolom untuk penambahan barang yang ada di warehouse, data di warehouse ini berfungsi untuk pengecekan status barang untuk proses permintaan serta pembelian barang.

54 2. Desain Input Pengalokasian Gambar 3.26 Desain Input Pengalokasian Pada gambar 3.26 diatas adalah form alokasi, form tersebut untuk melakukan pelaporan barang permintaan yang sudah ada di warehouse maupun yang sudah dialokasikan.

55 3. Desain Output Laporan Permintaan Gambar 3.27 Desain Output Laporan Permintaan Pada gambar 3.27 diatas merupakan desain laporan permintan yang akan dikeluarkan oleh aplikasi, didalam laporan Permintaan ini terdapat Nama barang, jumlah,satuan, status, bulan, tanggal alokasi dan pesan dari pemohon. 4. Desain Output Laporan Pembelian Gambar 3.28 Desain Output Laporan Pembelian Pada gambar 3.28 diatas merupakan desain laporan pembelian, didalamnya terdapat Nama barang, jumlah,satuan, status, bulan, tanggal alokasi

56 dan pesan untuk barang yang akan dilakukannya proses pembelian kebutuhan barangselain itu terdapat tabel yang isinya adalah pelaporan harga total barang selama proses pembelian 5. Desain Output Rekap Permintaan Gambar 3.35 Desain Output Rekap Permintaan Pada gambar 3.29 diatas merupakan desain Rekap permintaan yang menampilkan jumlah permintaan dari masing-masing divisi departemen HSE, laporan tersebut juga di desain untuk bisa melihat per periode baik untuk per bulan maupun tahun. 3.3. Perancangan Uji Coba (fungsional dan perhitungannya) Rancangan pengujian digunakan sebagai pedoman untuk menguji sistem dan memastikan kesesuaian hasil rancangan sistem telah memenuhi kebutuhan pengguna. Metode yang akan digunakan untuk pengujian adalah Black-Box Method. Ruang lingkup pengujian yang diterapkan yaitu : Pengujian Fungsional, Pengujian Antar Muka (Interface), dan Pengujian Keamanan dan Hak Akses.

57 Tabel 3.14 Rancangan Uji Halaman Detail Workshop No Tujuan Input Output Diharapkan 1 Menguji halaman detail kebutuhan workshop 2 Menguji tombol view dari detail kebutuhan workshop Menguji tombol detail dari kebutuhan workshop Memasukkan username dan password yang telah diverifikasi Menampilkan detail dari workshop Masuk pada halaman yang sesuai divisi dan sesuai dengan hak aksesnya Proses rancangan halaman pada Tabel 3.14 diatas bertujuan untuk verifikasi user yang akan masuk aplikasi persetujuan permintaan kebutuhan dengan memasukkan username dan password sehingga bisa masuk sesuai divisi dan hak aksesnya. Tabel 3.15 Rancangan Uji coba form master warehouse No Tujuan Input Output Diharapkan 1 Menguji button tambah untuk data barang baru Menekan button tambah Data tersimpan pada database, data barang disimpan. 2 Menguji field harga Memasukkan tipe data yang bukan numeric 3 Ubah data barang Klik filed pada baris untuk ubah data harga tidak boleh huruf Tampil form edit, data berhasil disimpan Proses rancangan halaman master warehouse pada Tabel 3.15 diatas bertujuan untuk maintenance data barang yang ada pada departemen HSE, data tersebut diupdate oleh bagian prmbelian, dengan memasukkan data nama barang, jumlah, satuan serta harga barang.

58 Tabel 3.16 Rancangan Uji Coba Halaman divisi No Tujuan Input Output Diharapkan 1 Menguji username dan password Memasukkan data username atau password yang salah Menampilkan pesan kesalahan login 2 Menguji login sesuai divisi Memasukkan username dan password yang telah diverifikasi Masuk pada halaman yang sesuai divisi dan sesuai dengan hak aksesnya Tabel 3.17 Rancangan Uji Coba Halaman input permintaan No Tujuan Input Output Diharapkan 1 Menambah data permintaan barang Pilih id permintaan pada kolom permintaan Menampilkan data permintaan sesuai id 2 Menguji ubah data Memasukkan tekan field yang akan diubah Data berhasil diubah dan disimpan di database 3 Menguji hapus data permintaan 4 Menguji permintaan dapat dikirim Tekan tombol silang pada baris data yang dipilih Tekan tombol kirim Data terhapus dari database, data berhasil dihapus Data masuk ke database, data berhasil dikirim Tabel 3.18 Rancangan Uji Coba Halaman Persetujuan No Tujuan Input Output Diharapkan 1 Menampilkan data permintaan barang 2 Menyimpan data persetujuan Memasukkan id permintaan Memasukkan status Approve pada kolom persetujuan Menampilkan permintaan berdasarkan id permintaan Data tersimpan di database, Data persetujuan berhasil disimpan

59 3 Menguji hapus data permintaan 4 Menguji permintaan dapat dikirim Tekan tombol silang pada baris data yang dipilih Tekan tombol kirim Data terhapus dari database, data berhasil dihapus Data masuk ke database, data berhasil dikirim Tabel 3.19 Rancangan Uji Coba Notifikasi Persetujuan Permintaan No Tujuan Input Output Diharapkan 1 Menampilkan data permintaan barang 2 Menyimpan data persetujuan 3 Menguji hapus data permintaan 4 Menguji permintaan dapat dikirim 5 Menguji notifikasi email masuk kepada kepala divisi maupun manager HSE Memasukkan id permintaan Memasukkan status Approve pada kolom persetujuan Tekan tombol silang pada baris data yang dipilih Tekan tombol kirim Cek email kepala bagian yang dilakukan transaksi pengiriman permintaan, serta email manager HSE Menampilkan permintaan berdasarkan id permintaan Data tersimpan di database, Data persetujuan berhasil disimpan Data terhapus dari database, data berhasil dihapus Data masuk ke database, data berhasil dikirim Email masuk, ada permintaan barang masuk