BAB I PENDAHULUAN. edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memproduksi yaitu menghasilkan

Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses ketercapaian ilmu dari berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. periode jenjang pendidikan. Kurikulum tercatat sebagai perubahan ketiga selama

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah perubahan yang bersifat evolutif, antisipatif, dan terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pembaca dan hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas utama seorang pendidik adalah menyelenggarakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih ketrampilan berpikir Tarigan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Namun pada kenyataannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ruang yang tidak hanya mengantarkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik dengan adanya pendidikan siswa akan mengembangkan bakat juga mendukung. pikir tidak ter-lepas dari pengembangan pendidikan.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas X SMK Medikacom Kota Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk membentuk kemampuan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan pembelajaran yang terjadi. Seperti halnya seorang tenaga

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi Kompleks dengan Metode

BAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan ungkapan perasaan penulis yang diterjemahkan dalam susunan

BAB I PENDAHULUAN. berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkai keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beratkan pada keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Siswa memiliki potensi yang sangat besar untuk menulis. Namun perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas beberapa kata yang

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengandung pikiran atau perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul. pentingnya proses pembelajaran dalam kehidupan manusia.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar mengajar merupakan suatu kegaitan yang bernilai edukatif, nilai edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di dirumuskan se-belum pengajaran dilakukan. Harapan yang ingin di capai oleh para guru tentunya adalah bagaimana agar bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh pe-serta didik secara tuntas. Corey dalam Sagala (2010:61) mengungkapkan bahwa konsep pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Akan tetapi jika mencermati paradigma pembelajaran bahasa indonesia pada kurikulum sebelumnya, khususnya kurikulum (KTSP), meskipun memiliki basis yang sama dengan kurikulum 2013 yaitu barbasis kompetensi, kurikulum (KTSP) belum sepenuhnya mempelajarkan bahasa sebagai sarana berpikir. Hal ini ditunjukan dengan masih berpegang teguhnya kurikulum tersebut pada dua pijakan, satu kaki pada pijakan linguistik struktural dan kaki yang satunya berpijak pada teori li-nguistik fungsional. Meskipun dalam kurikulum (KTSP) disebutkan bahwa pem-belajaran bahasa Indonesia ditekankan pada pemakaian bahasa dalam 1

2 konteks si-tuasi, dan karena itu berbasis pada pembelajaran teks, namun masih banyak rum-usan kompetensinya didasarkan pada pandangan linguistik struktural. Padahal pem-belajaran bahasa berbasis teks mampu menyajikan suatu materi yang dapat mem-bangun struktur berpikir peserta didik. Halliday dan Ruqaiyah (1992:77) menyebutkan bahwa teks merupakan jalan menuju pamahaman tentang bahasa. Itu sebabnya, teks menurutnya merupakan ba-hasa yang berfungsi atau bahasa yang sedang melaksanakan tugas tertentu dalam konteks situasi. Namun sama halnya dengan kurikulum sebelumnya yang tak luput dari kekurangan, yang mengakibatkan kurangnya minat peserta didik dalam belajar, utamanya dalam menulis sebuah teks. Winawan (2007:27) menyebutkan bahwa ruang lingkup mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi (1) aspek mendengarkan; (2) aspek berbicara; (3) aspek membaca; dan (4) aspek menulis. Dalam keterampilan berbahasa yang harus diperhatikan dan saling berkaitan, salah satu dari keterampilan berbahasa, salah satu keterampilan tersebut adalah me-nulis. Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dengan tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan atau menghibur. Keterampilan menulis itu tidak lain daripada keterampilan menggunakan bahasa dan tulisan. Kemampuan yang ingin diteliti penulis yakni kemampuan menulis, yakni kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan menurut pengetahuan penulis pada dasarnya kemampuan yang paling

3 dapat digunakan untuk mengukur tingkatan paling sulit dalam berbahasa yakni me-nulis. Mansoer (1989:100) mengatakan bahwa, menulis itu pengalihan bahasa lisan ke dalam bentuk tertulis. Jadi, kegiatan menulis susungguhnya menolong peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berbahasa secara aktif. Keterampilan berbahasa secara aktif bukan saja menghasilkan pola-pola bahasa yang mereka ke-tahui tetapi juga untuk menjembatani apa yang mereka rasakan, pikiran atau yang mereka kehendaki khususnya pada pembelajaran memproduksi teks eksplanasi. Menulis mampu menumbuhkan keterampilan dalam berbahasa, karena dengan menulis kita mampu menuangkan semua pengetahuan dan wawasan berbahasa kita ke dalam sebuah tulisan khususnya pada pembelajaran memprosuksi teks eksplanasi. Sehubungan dengan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi, para guru diharapkan mampu meningkatkan kemampuannya didalam memadukan materi de-ngan metode, keefektifan metode yang ia terapkan untuk pembelajaran mempro-duksi teks eksplanasi kompleks. Hal tersebut bertumpu pada kemampuan dan pe-ngetahuan guru terhadap materi dan metode yang ia perguanakan agar pembe-lajaran berjalan dengan efektif. Dalam pembelajaran bahasa, telah banyak strategi pembelajaran yang tersedia. Menurut Suyatno,( 2004: 15) menyatakan sebagai berikut. Pendekatan adalah konsep dasar yang melingkupi metode dengan cakupan teoritis tertentu. Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran diturunkan secara aplikatif. Satu metode dapat diaplikasikan melalui

4 berbagai teknik pembelajaran. Teknik adalah cara konkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi dengan Menggunakan Teknik Kartu Ka-limat pada Siswa Kelas XI SMK Medikacom Bandung Tahun Pelajaran 2015/2016. 1.2 Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan maka identifikasi masalah dalam penelitian ini terdapat pada kemampuan berbahasa khususnya pada kemam-puan menulis, dalam penelitian ini yang menyebabkan keterampilan menulis siswa masih rendah, yaitu: a. rendahnya keterampilan menulis pada siswa tidak lepas dari latar belakang siswa, yakni pemahaman akademik siswa sekolah tersebut tergolong rendah, mi-nat baca yang mendukung kemampuan untuk menulis masih terbatas; b. sulitnya menumbuhkan kreativitas dan imajinasi tinggi yang memunculkan ide suatu pemikiran yang akan dituangkan ke dalam suatu tulisan; dan c. kurangnya pengetahuan tentang manfaat dalam menulis. Menulis pada pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks sangat diperlukan, karena dengan kemampuan menulis mampu menyelesaikan masalah dalam pembelajaran memperoduksi teks eksplanasi. Keterampilan berbahasa khususnya pada kegiatan menulis sangat membantu siswa dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi.

5 1.3 Rumusan dan Batasan Masalah 1.3.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikembangkan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut. a. Mampukah penulis melaksanakan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan teknik kartu kalimat pada siswa kelas XI SMK Medikacom Bandung? b. Mampukah siswa kelas XI SMK Medikacom Bandung memproduksi teks eksplanasi kompleks menggunakan teknik kartu kalimat? c. Efektifkah teknik kartu kalimat digunakan pada pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks? 1.3.2 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah, penulis membatasi masalah yang terdapat da-lam penelitian. Hal tersebut juga ditunjang oleh keterlibatan waktu serta kemampu-an penulis. Penulis membatasi masalah yang akan diteliti pada unsurunsur sebagai berikut. a. Kemampuan penulis yang diukur adalah merencanakan, melaksanakan, dan me-nilai pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan mengguna-kan teknik kartu kalimat. b. Kemampuan siswa kelas XI-AKN-A SMK Medikacom Bandung yang diukur adalah memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan teknik kartu kalimat.

6 c. Teknik pembelajaran yang digunakan adalah teknik kartu kalimat dengan cara pengelompokan siswa dan pelaksanaan pretes dan postes. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan yang telah dipaparkan dia atas, penulis memiliki beberapa tujuan yang menjadi dasar dibuatnya penelitian. Tujuan dari penelitian yang akan dibuat adalah sebagai berikut. a. Untuk mengetahui kemampuan penulis menetapkan teknik kartu kalimat dalam pembelajaran memproduksi teks ekplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMK Medikacom Bandung. b. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMK Medikacom Bandung dalam memproduksi teks ekplanasi kompleks dengan teknik kartu kalimat. c. Untuk mengetahui ketepatan teknik kartu kalimat dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMK Medikacom Bandung. 1.4.2 Manfaat Penelitian Setelah terurai tujuan penelitian yang terarah, penelitian ini mempunyai man-faat sebagai berikut. a. Bagi penulis Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan teknik kartu kalimat. b. Bagi guru Bahasa Sastra Indonesia

7 Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran keterampilan menulis, terutama dalam memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan teknik kartu kalimat. c. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pembinaan guru Bahasa dan Sastra Indonesia. d. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi bagi peneliti selanjutnya. 1.5 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian merupakan perumusan berbagai permasalahan hingga kepada tindakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan tersebut. Dalam hal ini permasalahan yang diahadapi yaitu menumbuhkan minat belajar siswa dan menumbuhkan keterampilan menulis pada siswa. Menyikapi hal tersebut, peneliti menilai perlu digunakan metode pembelajar-an memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan teknik kartu kalimat untuk me-numbuhkan minat baca siswa dalam menulis teks eksplanasi kompleks. Mengapa demikian, karena dengan metode dan media tersebut anak lebih aktif dan giat untuk membaca serta menemukan sendiri informasi yang dibutuhkan oleh siswa kerangka pemikiran dibuat agar penulis mempu mengetahui permasalahan saat ini yang kom-pleks terjadi khususnya pada bidang pendidikan.

8 Pemebalajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks sangat berkaitan dengan masalah-masalah yang ada pada bidang pendidikan, kaitannya yang ada pada permasalahan yang penulis teliti yaitu akan dipaparkan pada kerangka pemikiran. Berikut adalah kerangka pemikiran yang telah penulis rumuskan. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis teks berdasarkanpikiran dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk kalimat yangs sesuaidengan kaidah-kaidah tata bahasa. Kondisi Awal Siswa kelas XI kegiatan pembelajaran dalam aspek menulis hanya teori jarang disertai dengan latihan Pembelajaran Teks Eksplanasi kompleks dengan Menggunakan Teknik Kartu Kalimat pada Siswa Kelas XI SMK Medikacom kota Bandung Tahun Pelajaran 1.5.1 Asumsi dan Hipotesis a. Asumsi Pretest Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi sebelum diterapkan teknik kartu kalimat Penegmbangan ide dan gagasan, serta kemampuan siswa dalam memproduksi teks eksplanasi kompleks Perlakuan Penerapan teknik kartu kalimatdalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks Hasil Teknik kartu kalimat digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks Postest Postest dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan teknik kartu kalimat. Guru memaksimalkan teknik pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran Asumsi adalah sebuat titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Setiap penyelidik dapat merumuskan anggapan dasar sebagai berikut:

9 1) Penulis telah lulus perkuliahan MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian) diantaranya: Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama Islam, Peng Ling Sos Bud Tek, Intermediate English For Education, Pendidikan Agama Islam, Pendi-dikan Kewarganegaraan, MPB (Mata Kuliah Berkarya) diantaranya: Pengantar Pendidikan, Profesi Pendidikan, Belajar dan Pembelajaran, serta Psikologi Pen-didikan, MKK (Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan), diantaranya: Teori Sastra Indonesia, Teori dan Praktik Menyimak, Teori dan Praktik Komunikasi Lisan, MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya) dianataranya: Analisis Kesulitan Membaca, SBM Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian Pendidikan, MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat) di antaranya: KKN, PPL 1 (Micro Teaching), PPL II sebanyak 149 SKS dan dinyatakan lulus. 2) Memproduksi merupakan kegiatan pembelajaran menulis yang menghasilkan sebuah karya tertentu berdasarkan pengamatan. 3) Teks eksplansi kompleks merupakan teks yang menjelaskan suatu proses atau peristiwa tentang asal usul, proses sebab-akibat, atau perkembangan suatu feno-mena, mungkin berupa peristiwa alam, sosial, ataupun budaya. 4) Teknik kartu kalimat adalah teknik dengan mengunakan kartu kecil yang memuat tulisan atau kalimat yang mengingatkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. b. Hipotesis

10 Berdasarkan pada anggapan dasar di atas, hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Penulis mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan teknik kartu kalimat pada siswa kelas XI SMK Medikacom Bandung. 2) Siswa kelas XI SMK Medikacom Bandung mampu memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan struktur, ciri kebahasaan, dan kaidah penulisn teks ekspla-nasi kompleks dengan tepat. 3) Teknik kartu kalimat digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMK Medikacom Bandung. Berdasarkan kajian teori yang sudah dipaparkan pada bab ini, teori-teori yang disampaikan menurut para ahli adalah teori untuk memperkuat kajian yang telah di-sampaikan. Adanya teori-teori yang lengkap mengenai pembelajaran memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan teknik kartu kalimat, penulis akan lebih mu-dah melangkah ke jenjang berikutnya yaitu melaksanakan penelitian dilapangan. Dengan adanya sumber yang valid, penegrtian-pengertian dalam kajian teori ini dapat dipertanggung jawaban atas dasar buku sumber yang penulis gunakan telah sesuai dengan kajian teori mengenai teks eksplanasi. 1.6 Definisi Operasional

11 Definisi operasional sangat penting agar penulis dan pembaca memiliki persepsi yang sama tentang penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini, istilahistilah yang terdapat dalam judul penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut. a. Pembelajaran adalah proses interaksi pesertadidik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. b. Memproduksi teks eksplanasi kompleks adalah mengahasilkan naskah yang menjelaskan suatu proses atau peristiwa tentang asal-usul, proses sebab-akibat, atau perkembangan suatu fenomena, yang mungkin berupa peristiwa alam, sosial, ataupun budaya. c. Teknik kartu kalimat merupakan teknik pembelajaran kalimat majemuk melalui kartu. Dengan menggunakan teknik kartu kalimat siswa dapat dengan mudah, senang dan bergairah dalam memahami kalimat majemuk melalui proses yang dilaluinya sendiri. Berdasarkan definisi operasional diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan teknik kartu kalimat pada siswa kelas XI SMK Medikacom Bandung adalah pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk belajar dapat memecahkan masalah secara tepat dan akurat dalam menghasilkan naskah atau teks yang menjelaskan suatu proses atau peristiwa tentang asal-usul, proses sebab-akibat, atau perkembangan suatu feno-mena, mungkin berupa peristiwa alam, sosial, ataupun budaya.

12 1.7 Struktur Organisasi Skripsi Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memaparkan dalam V Bab dengan ke-tentuan sebagai berikut. a. BAB I Pendahuluan yang didalamnya berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat dari peneliti-an yang dilaksanakan, kerangka pemikiran yang terdiri dari sumsi dan hipotesis, serta definisi dan struktur organisasi skripsi. b. BAB II Kajian teori, kedudukan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan teknik kartu kalimat yang terdiri dari Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Alokasi waktu, pengertian memproduksi, langkahlangkah memproduksi, pengertian teks eksplanasi kompleks, fungsi dan struktur teks eksplanasi kompleks, pengertian teknik kartu kalimat, langkahlanghah tek-nik kartu kalimat, hasil penelitian terdahulu, dan kelemahan serta keunggulan dari teknik kartu kalimat. c. BAB III Metode penelitian dan desain penelitian, subjek penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel, objek penelitian, operasional variabel, pengumpulan data dan instrumen penelitian, serta perencanaan pembelajaran. d. BAB IV

13 Deskripsi hasil dan temuan penelitian, serta pembahasan penelitian e. BAB V Simpulan dan saran.