BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gugun Ruslandi, 2016 Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taufik Pardita, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1 SD ke bawah , , ,69. 2 Sekolah Menengah Pertama , ,

2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tenaga kerja di Indonesia akhir-akhir ini semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional dari negara-negara di dunia. Untuk mengimbangi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Kota Denpasar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 7,6%, Diploma I/II/III dengan 6,01% dan universitas sebesar 5,5%. Pada posisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan lapangan kerja pada saat ini telah yang di akibatkan oleh

METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode ini digunakan untuk menjelaskan beberapa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pegawai atau karyawan perusahaan swasta. Setiap lulusan Perguruan Tinggi sudah tentu

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia hingga beberapa waktu mendatang. Data statistik pada Februari 2012 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di IndonesiaMenurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengangguran terutama pengangguran yang berasal dari lulusan perguruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibuktikan dari hasil penelitian Institute of Management Development (dalam

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. memadai untuk mendapatkan peluang kerja yang kian terbatas. Bukan saja yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana siswa setalah lulus Jumlah Persentase (%) Manjadi Pegawai Berwirausaha 8 10 Melanjutkan sekolah Total

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizki Silvina Rahmi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu unsur yang ada di dalam sebuah sistem

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. semua orang terlahir dengan bakat berwirausaha, namun sifat-sifat kewirausahaan

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai seorang calon sarjana maupun sarjana, mahasiswa dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

PENGEMBANGAN USAHA PEREMPUAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. di SMK masih sangat konvensional, bahkan ada yang membiarkan para

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan kejuruan merupakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Profesi wirausaha di Indonesia, berdasarkan informasi dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ternyata masih kurang diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini tercatat dengan jumlah penduduk yang berwirausaha saat ini baru mencapai angka 0,18 persen dari jumlah 238 juta penduduk Indonesia. Idealnya, agar Indonesia bisa berdaya saing tinggi dibutuhkan paling sedikit 2 persen dari 238 juta penduduk Indonesia atau sekitar 4,76 juta orang wirausaha baru dengan beragam profesi dan keahlian. (www.okezone.com, diakses Selasa, 3 Maret 2015) Sedikitnya jumlah wirausaha Indonesia disebabkan masih kurangnya minat masyarakat untuk berwirausaha, salah satunya adalah mahasiswa. Minat mahasiswa untuk berwirausaha memang rendah, dari 4,8 juta mahasiswa, hanya 7,4 persen mahasiswa yang meminati wirausaha. Hal ini dikemukakan oleh Staf Ahli Menteri Koperasi dan UMKM, Sutarto mengatakan bahwa rendahnya minat wirausaha mahasiswa tersebut juga diketahui dari data di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang mencatat 83,18 persen lulusan perguruan tinggi lebih berminat menjadi pekerja atau karyawan kantor. (www.lensaindonesia.com, diakses Jumat, 5 Maret 2015) Berdasarkan hal tersebut, perguruan tinggi di Indonesia yang memegang peranan penting untuk mencetak para mahasiswanya untuk menjadi lulusan yang mandiri dan bisa membuka lapangan pekerjaan setelah lulus. Thomas W Zimmerer (2008:34) menyatakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan dan program kewirausahaan. Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka. Pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran kewirausahaan yang konkrit berdasar masukan empiris untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat

2 mendorong semangat mahasiswa untuk berwirausaha (Wu and Wu, 2008; Suherti dan Sirine, 2011). Krueger dan Carsrud (Indarti & Rostiani, 2008:2) menekankan bahwa minat berwirausaha merupakan prediktor terbaik untuk perilaku berwirausaha. Oleh karena itu, minat dapat dijadikan sebagai pendekatan dasar yang masuk akal untuk memahami siapa-siapa yang akan menjadi wirausaha (Choo dan Wong dalam Indarti & Rostiani, 2008:2). Wijaya (2008:2), memberikan gambaran yang jelas dalam hasil penelitiannya, bahwa minat berwirausaha berkontribusi nyata terhadap perilaku berwirausaha para pedagang kecil / UKM. Gorman et al. serta Kourilsky dan Walstad (Tur Nastiti, 2010: 3) juga menyatakan minat wirausaha pada diri mahasiswa adalah sumber berdirinya suatu usaha baru. Berdasarkan hal tersebut peranan wirausaha sangat penting dapat menunjang para lulusan perguruan tinggi di Indonesia untuk membuka lapangan kerja, dapat mandiri dan siap menghadapi lingkungan kerja. Peran pendidikan khususnya pada perguruan tinggi sangat penting untuk menumbuhkan minat mahasiswa dalam berwirausaha sehingga terbatasnya lapangan pekerjaan tidak lagi menjadi masalah besar karena mahasiswa sudah mampu menjalankan usaha sendiri. Dengan pertumbuhan jumlah wirausaha yang lambat menyebabkan tingkat pengangguran terus meningkat dikarenakan masih kurangnya jumlah lapangan kerja yang tersedia. Pengangguran di Indonesia salah satunya adalah pengangguran terbuka menurut jenjang pendidikan tertinggi. Dari rekapitulasi data Badan Pusat Statistik dari tahun 2012-2014 didapatkan data yang bisa dilihat di tabel 1.1 No. TABEL 1.1 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI TAHUN 2012 2014 Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan 2012 2013 2014 Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus 1 Tidak/belum pernah sekolah 126.972 85.374 112.435 81.432 134.040 74.898 2 Belum/tidak tamat SD 601.753 512.041 523.400 489.152 610.574 389.550 3 SD 1.418.683 1.452.047 1.421.873 1.347.555 1.374.822 1.229.652 4 SLTP 1.736.670 1.714.776 1.821.429 1.689.643 1.693.203 1.566.838 5 SLTA Umum 2.043.697 1.867.755 1.874.799 1.925.660 1.893.509 1.962.786 6 SLTA Kejuruan 1.018.465 1.067.009 864.649 1.258.201 847.365 1.332.521

SMA SMK Universitas SMA SMK Universitas SMA SMK Universitas 3 7 Diploma I,II,III/Akademi 258.385 200.028 197.270 185.103 195.258 193.517 8 Universitas 553.206 445.836 425.042 434.185 398.298 495.143 Total 7.757. 831 7. 344. 866 7. 240. 897 7. 410. 931 7. 147. 069 7. 244. 905 Sumber: Badan Pusat Statistik tahun 2012-2014 Data Sosial Ekonomi Dari Tabel 1.1 tersebut, pengangguran di Indonesia terus bertambah, khususnya pada jenjang perguruan tinggi. Tingginya tingkat pengangguran pada jenjang perguruan tinggi, berdampak pada kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia dan keinginan para lulusan perguruan tinggi untuk membuka lapangan pekerjaan. Dengan semakin tinggi tingkat pengangguran, maka mahasiswa masih kurang berminat untuk menjadi wirausaha. Menurut data dari Badan Pusat Statistik tahun 2012-2014, peminat kewirausahaan bagi lulusan perguruan tinggi masih sangat rendah, lebih rendah dari peminat wirausaha dari lulusan SMA dan sederajat. Mayoritas tingkat kemandirian lulusan perguruan tinggi saat ini lebih memilih untuk bekerja sebagai karyawan di perusahaan. Dari rekapitulasi data Badan Pusat Statistik dari tahun 2012-2014 didapatkan data yang bisa dilihat di Gambar 1.1 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 0 Berusaha Sendiri Tanpa Dibantu Orang Lain Pegawai 2012 2013 2014 Sumber: Badan Pusat Statistik tahun 2012-2014, Dimodifikasi GAMBAR 1.1 TINGKAT PEKERJAAN MENURUT JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI TAHUN 2012 2014

4 Dari Gambar 1.1 dapat disimpulkan bahwa tingkat pekerjaan untuk berusaha sendiri atau berwirausaha khususnya pada perguruan tinggi sangatlah rendah dibandingkan dengan jenjang SMA dan SMK. Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa masih kurang berminat untuk berwirausaha. Untuk memperkuat data yang dicantumkan, perlu adanya survei kepada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia tentang rencana mahasiswa setelah lulus kuliah untuk mengetahui keabsahan data pada Gambar 1.1 tersebut. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 80 mahasiswa aktif Universitas Pendidikan Indonesia pada jenjang S1 mengenai rencana mereka setelah lulus kuliah, maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 1.2 TABEL 1.2 RENCANA MAHASISWA SETELAH LULUS KULIAH Rencana mahasiswa setelah lulus Jumlah Persentase Menjadi Pegawai/Bekerja 46 57,5 Berwirausaha 8 10 Melanjutkan Kuliah ke jenjang berikutnya 26 32,5 Total 80 100% Sumber : Hasil Pra Penelitian, Data Diolah, Senin 3 Agustus 2015 Dari Tabel 1.2 tersebut, mayoritas dari mahasiswa berencana untuk menjadi pegawai setelah lulus kuliah. Data ini menunjukkan bahwa minat mahasiswa untuk berwirausaha setelah lulus sangatlah kecil. Untuk lebih meningkatkan kemampuan mahasiswa, pemerintah sudah memberi wadah bagi mahasiswa yang mau belajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sudah memperkenalkan dan mengembangkan berbagai program kewirausahaan yang dikenal dengan Program Mahasiswa Wirausaha yang disingkat PMW dan Program Kreativitas mahasiswa-kewirausahaan yang disingkat PKM-K dimana wadah ini menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk dapat membangun motivasi berwirausaha dan mampu melihat peluang yang ada disekitarnya. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan berwirausaha seperti meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam bidang kewirausahaan agar tercipta kader pengusaha muda yang berpotensi, mampu memenuhi kebutuhan sendiri, menciptakan lapangan kerja bagi orang lain sehingga membantu pemerintah dalam mengurangi masalah pengangguran di Indonesia. Hal ini boleh jadi membawa perubahan bagi

5 Indonesia kearah yang lebih baik, karena sejatinya perbaikan nasib negeri itu harus berdasar pada kemauan, keuletan dan kerja keras. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) adalah program prioritas DIKTI yang pelaksanaannya didelegasikan kepada perguruan tinggi untuk mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa aktif di setiap universitas, dimaksudkan untuk menjembatani mahasiswa memasuki dunia bisnis rill melalui fasilitas start up business. Mahasiswa (Individu atau kelompok) yang mempunyai minat dan bakat kewirausahaan dipacu untuk memulai berwirausaha dengan basis IPTEKS yang sedang dipelajarinya. Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi jumlah peminat Program Mahasiswa Wirausaha se Indonesia masih kurang dan belum mencapai target yaitu sekitar 13 persen dari jumlah mahasiswa se Indonesia. Peran pemerintah saat ini adalah terus mensosialisasikan dan memotivasi mahasiswa Indonesia agar mengikuti Program ini melalui setiap Universitas (www.dikti.go.id) Demikian juga pada Universitas Pendidikan Indonesia untuk terus mensosialisasikan dan memotivasi para mahasiswanya untuk mengikuti program ini. Menurut data yang didapatkan dari direktorat kemahasiswaan UPI jumlah peminat Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UPI dari tahun 2010-2015 selalu mengalami penurunan jumlah peminat. Pada Tabel 1.2 terlihat bahwa peminat PMW khususnya dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami penurunan yang paling signifikan. Diharapkan mahasiswa dapat berpartisipasi dalam mengikuti PMW guna melatih untuk berwirausaha dan dapat mengurangi pengangguran saat lulus dari UPI. Data tersebut memperkuat semakin minimnya partisipasi mahasiswa dalam mengikuti PMW. TABEL 1.3 JUMLAH PENDAFTAR PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA UPI 2013-2015 NO TAHUN JUMLAH PENDAFTAR 1 2013 275 2 2014 188 3 2015 150 Sumber: Direktorat Kemahasiswaan UPI tahun 2013-2015

6 Menumbuhkan minat berwirausaha merupakan suatu tindakan penting karena hal tersebut akan menciptakan suatu penilaian pada individu bahwa berwirausaha merupakan suatu kebutuhan untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Mahasiswa yang berwirausaha merupakan pribadi yang mandiri, yang mampu mengelola bisnis demi mendapatkan keuntungan. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, mahasiswa dituntut untuk dapat berfikir kreatif. Mereka mengetahui cara mencapai tujuan yang direncanakan dan mampu berkonsentrasi serta berinisiatif memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman untuk mengatur langkah sesuai dengan rencana yang dibuat untuk mencapai target. Faktor-faktor minat seperti alasan memulai bisnis sendiri yang dapat menjadi indikator minat dalam berwirausaha (Bhandari dalam Ariesta, 2010:12), sebagai berikut: 1. Prestis Sosial merupakan suatu rasa penghargaan tersendiri yang dirasakan seorang bila melukan sesuatu salah satunya dengan berwirausaha untuk dilihat di masyarakat ataupun diakui oleh lingkungan sehingga menaikkan derajatnya. Presits sosial juga merupakan sesuatu yang dapat dilihat dari diri kita di masyarakat yang membanggakan. Prestis sosial sama halnya dengan gengsi/harga diri di masyarakat. 2. Tantangan Pribadi merupakan suatu tantangan untuk diri sendiri yang membuat seseorang ingin membuktikan apakah dia mampu atau tidak melakukan suatu hal yang mungkin belum pernah dilakukan sehingga memicu dirinya untuk belajar dan mencoba. 3. Menjadi Bos yaitu seorang seringkali mempunyai keinginan untuk menjadi bos suatu saat nanti. Sehingga bisa mempunyai usaha sendiri yang nantinya dapat bebas mengelola dan bisa mengembangkan usaha itu sendiri. 4. Inovasi merupakan menciptakan sesuatu yang baru ataupun mengembangkan sesuatu yang sudah ada menjadi berbeda dari yang lainnya. Inovasi merupakan proses yang berpotensi akan menguntungkan di kemudian hari.

7 5. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara sukarela berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi. 6. Fleksibilitas merupakan kelonggaran saat memiliki suatu usaha sendiri seperti dari jam kerja yang bisa diatur sendiri. Jadi tidak terikat seperti bekerja dengan orang lain. 7. Keuntungan yang diperoleh dari membuka suatu usaha sendiri memicu seseorang untuk beriwirausaha seperti kontrol finansial yang bebas dalam mengelola keuangan sehingga merasa sebagai kekayaan milik sendiri dan peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan. Permasalahan tersebut bisa diatasi dengan program mahasiswa wirausaha yang diadakan di Universitas Pendidikan Indonesia setiap tahunnya. Karena para mahasiswa dilatih dan dibina selama beberapa bulan untuk terus menumbuhkan rasa minatnya untuk berwirausaha. Penelitian yang telah dilakukan oleh Esofa, Apri Nur Aini (2014) yang berjudul Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Lingkungan, dan Kepribadian Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UNY menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan PMW terhadap Minat Berwirausaha mahasiswa UNY. hal ini dapat disebabkan karena adanya dorongan dalam diri mahasiswa tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya, khususnya di bidang profesi wirausaha. Penelitian yang telah dilakukan oleh Titik Ulfatun, Adetia Ratih Pratiwi, dan Landia Rani Astiti (2015) yang berjudul Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Uny Tahun Angkatan 2011 Dan 2012. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY tahun angkatan 2011 dan 2012 adalah positif tetapi tidak signifikan.

8 Berdasarkan latar belakang penelitian bahwa minat mahasiswa untuk berwirausaha dapat dipengaruhi oleh faktor program mahasiswa wirausaha. maka peneliti perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha terhadap Minat Berwirausaha. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang Penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, menekankan bahwa minat berwirausaha merupakan prediktor terbaik untuk perilaku berwirausaha. Hasil penelitian Gorman et al. (1997:3) serta Kourilsky dan Walstad (1998:3) juga menyatakan minat wirausaha pada diri mahasiswa adalah sumber berdirinya suatu usaha baru. Minat wirausaha dapat diartikan sebagai langkah awal dari suatu proses pendirian sebuah usaha yang umumnya bersifat jangka panjang (Lee and Wong, 2004:9). Terjadinya permasalahan rendahnya minat mahasiswa untuk mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah program mahasiswa wirausaha. Penelitian yang telah dilakukan oleh Esofa, Apri Nur Aini (2014) yang berjudul Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Lingkungan, dan Kepribadian Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UNY menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan PMW terhadap Minat Berwirausaha mahasiswa UNY. hal ini dapat disebabkan karena adanya dorongan dalam diri mahasiswa tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya, khususnya di bidang profesi wirausaha. Penelitian yang telah dilakukan oleh Titik Ulfatun, Adetia Ratih Pratiwi, dan Landia Rani Astiti (2015) yang berjudul Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Uny Tahun Angkatan 2011 Dan 2012. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY tahun angkatan 2011 dan 2012 adalah positif tetapi tidak signifikan.

9 Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka masalah penelitian ini diidentifikasikan ke dalam tema sentral sebagai berikut: Minat mahasiswa untuk mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha masih rendah. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian mengenai pengaruh program mahasiswa wirausaha tersebut terhadap minat berwirausaha untuk meningkatkan jumlah peminat mahasiswa dalam mengikuti program mahasiswa wirausaha. Berdasarkan data data tentang pendaftar maupun pemenang PMW terlihat jelas tingkat minat dari mahasiswa masih rendah dalam berwirausaha. Hasil prapenelitian menunjukan masalah dalam rencana setelah lulus kuliah, menunjukkan bahwa minat terhadap wirausaha masih sangat rendah. 1.3 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, maka masalah yang akan coba dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana gambaran Program Mahasiswa Wirausaha UPI di Universitas Pendidikan Indonesia 2. Bagaimana gambaran Minat Berwirausaha Peserta Program Mahasiswa Wirausaha UPI Periode 2013-2015 3. Seberapa besar pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha terhadap Minat Berwirausaha pada peserta Program Mahasiswa Wirausaha UPI Periode 2013-2015 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh temuan Program Mahasiswa Wirausaha UPI di Universitas Pendidikan Indonesia 2. Untuk memperoleh temuan Minat Berwirausaha Peserta Program Mahasiswa Wirausaha UPI Periode 2013-2015 3. Untuk memperoleh temuan besarnya pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha terhadap Minat Berwirausaha pada peserta Program Mahasiswa Wirausaha UPI Periode 2013-2015

10 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut. 1. Kegunaan Teoritis yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan dalam pengembangan ilmu kewirausahaan khususnya Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha terhadap Minat Berwirausaha, sehingga dapat mengurangi angka penganguran dan membuka lapangan pekerjaan untuk dapat memperbaiki ekonomi di Indonesia, dimulai dari universitas sehingga dapat terus berkembang dan maju. 2. Kegunaan Praktis yaitu bagi para pengambil kebijakan Universitas Pendidikan Indonesia diharapkan mendapatkan manfaat, bagaimana upaya untuk meningkatkan Minat Berwirausaha pada mahasiswa melalui program mahasiswa wirausaha. 3. Kegunaan untuk penelitian selanjutnya diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya.

11