IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis kota Bandar Lampung terletak pada kedudukan 5º20 sampai

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA LEGISLATIF DPRD KOTA BANDAR LAMPUNG. A. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung, terletak antara 3 45'-6 45' lintang selatan dan

DAFTAR ANGGOTA DPRD TERPILIH KOTA BANDARLAMPUNG

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. bernama Tanjungkarang-Teluk Betung, yang kemudian diganti menjadi Bandar

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM. A. Profil Wali Kota Bandar Lampung. Drs. H. Herman HN, MM dilahirkan dari keluarga sederhana pada tanggal 17

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh

GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Sosial dan Budaya Kabupaten Tulang Bawang Barat

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 02 TAHUN 2008

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MELAKSANAKAN BUDGETING MENURUT UU NO 27 / 2009 TENTANG SUSUNAN KEDUDUKAN. MPR,DPR, DPD, dan DPRD

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang No. 3 tahun 1964,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

Sedangkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Kabupaten Bengkalis yang berada di bawah koordinasi Komisi I antara lain sebagai berikut :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN STAF AHLI BUPATI BULUNGAN BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TERNATE NOMOR : 188.4/16 /DPRD-KT/2014

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

T E N T A N G DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PESAWARAN DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PESAWARAN DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Selain merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. GAMBARAN UMUM. Berdasarkan keterangan- keterangan dari tua- tua kampong dan pemuka

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 05 TAHUN 2008

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 5/KEP/DPRD/2006 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-Undang no. 3 tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang-Undang no.

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KOMISI PEMILIHAN UMUM

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Kota Bandar Lampung Secara geografis kota Bandar Lampung terletak pada kedudukan 5º20 sampai dengan 5º30 lintang selatan dan 105º28 derajat sampai dengan 105º37 derajat bujur timur. Letak tersebut berada di teluk lampung dan diujung selatan pulai sumatera, yang memiliki luas wilayah 192,18 Km² terdiri dari 13 kecamatan dan 98 kelurahan, dengan batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Natar kabupaten Lampung Selatan. b. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Padang Cermin dan Ketibung lampung selatan serta Teluk Lampung. c. Sebelah timur berbatasan dengan Tanjung Bintang kabupaten Lampung Selatan. d. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Gedung Tataan dan Padang Cermin kabupaten Pesawaran. Sejak Kemerdekaan Indonesia berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948, Kota Tanjungkarang dan Kota Telukbetung berstatus Kota Kecil yang

74 merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Selatan, wilayah sekitarnya dipisahkan dari wilayah Onder afdeling Telokbetong-Tanjungkarang berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1956, kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 nama Kota Besar Tanjungkarang-Telokbetong dirubah menjadi Kotapraja Tanjungkarang- Telukbetung yang didalamnya terdapat 2 (Dua) Kecamatan: yaitu Kecamatan Tanjungkarang dan Kecamatan Telukbetung, sisa wilayah Onder afdeling Telukbetung dimasukkan dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Kemudian setelah Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi Lampung berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 Kotapraja Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Tanjungkarang-Telukbetung. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas wilayah Kotamadya Dati II Tanjungkarang-Telukbetung yang mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal 8 Juli 1982, yaitu sejak diserahkan oleh Bupati Kepada Daerah Tingkat II Lampung Selatan kepada Wali kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung diperluas dengan dimasukkannya sebagian Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Lampung Selatan yang meliputi 14 Desa Dari sebagian wilayah Kecamatan Kedaton, 14 Desa Kecamatan Panjang. Kemudian bedasarkan Peraturan itu juga kecamatan-

75 kecamatan dalam Wilayah Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung ditata kembali menjadi 9 Kecamatan dengan 58 Kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Surat Gubernur/KDH Tingkat I Lampung Nomor G/185.B.III/HK/1988 tanggal 6 Juni 1988 serta Surat Persetujuan MENDAGRI Nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 tentang pemekaran Kelurahan di Wilayah Kota Bandar Lampung, maka Kota Bandar Lampung terdiri dari 9 Kecamatan dengan 84 Kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 tahun 2001 tentang pembentukan, penghapusan dan penggabungan Kecamatan dan Kelurahan dalam Kota Bandar Lampung, maka Kota Bandar Lampung menjadi 13 Kecamatan dengan 98 Kelurahan, yaitu: a. Kecamatan Kedaton dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Kampung Baru. b. Kecamatan Tanjungkarang Timur dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Kota Baru. c. Kecamatan Tanjungkarang Barat dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Gedong Air. d. Kecamatan Tanjungkarang Pusat dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Palapa. e. Kecamatan Sukarame dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Sukarame. f. Kecamatan Telukbetung Utara dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Kupang Kota. g. Kecamatan Telukbetung Selatan dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Sukaraja. h. Kecamatan Telukbetung Barat dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Bakung. i. Kecamatan Panjang dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Panjang Selatan. j. Kecamatan Kemiling dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Sumberejo. k. Kecamatan Rajabasa dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Rajabasa.

76 l. Kecamatan Tanjung Seneng dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Tanjung Seneng. m. Kecamatan Sukabumi dengan Pusat Pemerintahannya berkedudukan di Sukabumi. Berdasarkan Perda No.12 Tahun 2012 Tentang Penataan dan Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan Kota Bandar Lampung, Kota Bandar Lampung bertambah menjadi 20 kecamatan dengan tidak mengurangi jumlah kecamatan yang sudah ada dan ditambah dengan tujuh kecamatan baru, yaitu: n. Kecamatan Teluk Betung Timur o. Kecamatan Bumi Waras p. Kecamatan Kedamaian q. Kecamatan Langkapura r. Kecamatan Way Halim s. Kecamatan Enggal t. Kecamatan Labuhan Ratu B. Profil Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Bandar Lampung 1. Susunan dan Kedudukan Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung Susunan DPRD Kota Bandar Lampung, terdiri atas anggota partai politik peserta Pemilihan Umum 2009 yang dipilih berdasarkan hasil Pemilihan Umum. DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai lembaga pemerintahan daerah. DPRD merupakan mitra pemerintah daerah dalam hal menjalankan fungsinya, yaitu legislasi, anggaran, dan pengawasan. Sebagai badan legislasi daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berfungsi membuat peraturan perundang-undangan daerah dalam bentuk

77 Peraturan Daerah (Perda) dan sebagainya bersama-sama eksekutif dengan senantiasa memperhatikan aspirasi yang berkenaan di masyarakat. Fungsi lain yang dimiliki lembaga ini adalah sebagai lembaga pengawas jalannya pemerinthan. Hal ini mengandung arti, bahwa ketika lembaga eksekutif sebagai pelaksana pemerintahan menjalankan fungsinya maka saat itu pula lembaga ini menjalnkan fungsinya dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Selain dari itu, sebagai perwujudan kepentingan msyarakat Kota Bandar lampung, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota bandar Lampung juga melakukan hal yang serupa dengan pemerintah dalam hal melakukan pembinaan yang berkaitan dengan proyek besar pembangunan daerah. 2. Keanggotaan, Fraksi-fraksi dan Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung a. Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung Dari hasil Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2009 telah menetapkan keanggotaan DPRD Kota Bandar Lampung sebanyak 45 orang yang masing-masing anggota DPRD Kota Bandar Lampung berasal dari: 1) Partai Demokrat: 10 kursi 2) Partai Golkar: 8 kursi 3) Partai PKS: 5 kursi 4) Partai PAN: 5 kursi 5) Partai PDIP: 5 kursi 6) Partai Gerinda: 4 kursi 7) Partai PPP: 4 kursi 8) Partai Hanura: 2 kursi 9) Partai PKB: 1 kursi 10) Partai PNBK: 1 kursi

78 b. Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung 1) Pimpinan. 2) Badan Musyawarah. 3) Komisi. 4) Badan Kehirmatan. 5) Badan Anggaran. 6) Badan Legislasi. 7) Alat Kelengkapan lainnya yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. c. Tugas dan Fungsi Komisi Komisi merupakan alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. Setiap anggota DPRD kecuali pimpinan DPRD wajib menjadi anggota salah satu komisi, dimana penempatan anggota DPRD dalam komisi-komisi dan perpindahannya ke komisi-komisi didasarkan atas usul fraksi-fraksinya. Adapun bidang dan tugas komisi DPRD yang tertuang dalam peraturan tata tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 53 Tahun 2009 adalah sebagai berikut: 1) Komisi-komisi dalam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terdiri dari: a) Komisi A : Bidang Pemerintahan dan Hukum b) Komisi B : Bidang Perekonomian dan Keuangan c) Komisi C : Bidang Pembangunan d) Komisi D : Bidang Kesejahteraan Rakyat

79 2) Pembidangan tugas masing-masing meliputi : a) Komisi A, bidang pemerintahan, meliputi : Pemerintahan Umum, Ketertiban dan Keamanan, Kependudukan, Komunikasi/Pers, Hukum/Perundang-undangan, Perizinan, Pertanian, Kepegawaian/ Aparatur, Sosial Politik, KPU, Kantor Arsip Daerah dan Organisasi Masyarakat. b) Komisi B, bidang perekonomian dan keuangan, meliputi : Perindustrian, Perdagangan, Pertanian, Perikanan, Kelautan, Pertenakan, Perkebunan, Kehutanan, Pengadaan Pangan, Logistik, Koperasi, Pariwisata, Dunia Usaha dan Penanaman Modal, Keungan Daerah, Asset Daerah, Perpajakan, Retribusi, Perbankan, Perusahaan Daerah dan Perusahaan Patungan. c) Komisi C, bidang Pembangunan, Meliputi : Pekerjaan Umum, Pemetaan, Penataan dan Pengawasan Kota, Pertamanan, Kebersihan, Perhubungan, Pertambangan, dan Energi, Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup. d) Komisi D, bidang kesejahteraan rakyat, meliputi : Ketenagakerjaan, Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kepemudaan dan Olahraga, Agama, Kebudayaan, Sosial, Kesehatan dan Keluarga Berencana, Peranan Wanita, Transmigrasi, Museum dan Cagar Budaya.

80 d. Personalia Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung Jumlah keanggotaan Komisi C DPRD Kota Bandar Lampung secara keseluruhan berjumlah 11 anggota, yeng tersusun atas Ketua Komisi C DPRD Kota Bandar Lampung, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bandar Lampung, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandar Lampung, dan Anggota Komisi C DPRD Kota Bandar Lampung yang masingmasing berasal dari fraksi Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai PKS, Partai PAN, Partai PDIP, Partai PPP, Partai Gerinda, dan 1 anggota dari Partai Gabungan. Tabel 2. Data Anggota Komisi C Tahun 2013 No Jabatan Jumlah 1. Ketua 1 2. Wakil Ketua 1 3. Sekretaris 1 4. Anggota 8 Jumlah 11 Sumber olahan dari data Komisi C Tahun 2013 C. Profil Bappeda Kota Bandar Lampung Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 21 Tahun 2008 tentang Tugas Fungsi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung, telah mengatur Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung dengan Struktur:

81 1. Kepala Bappeda, 2. Sekretariat, terdiri dari 3 (Tiga) Sub Bagian, yaitu: Sub Bagian Penyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan 3. Bidang Statistik dan Penelitian terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang yaitu: Sub Bidang Statistik dan Pelaporan Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan 4. Bidang Ekonomi terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang yaitu: Sub Bidang Produksi dan Keuangan Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha 5. Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat terdiri dari 2 ( dua ) Sub Bidang yaitu: Sub Bidang Pemerintahan dan Sumber Daya Manusia Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat 6. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari 2 ( dua ) Sub Bidang, yaitu : Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sub Bidang Sarana dan Prasarana 7. Unit Pelaksana Teknis Pembentukan, Nomenklatur, Tugas Pokok dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis pada Bappeda Kota Bandar Lampung akan ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota. 8. Kelompok Jabatan Fungsional. Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan dengan Peraturan Walikota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

82 1. Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Kota Bandar Lampung Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung diatur berdasarkan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 21 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah dalam hal penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda sesuai dengan Perda dimaksud, adalah sebagai berikut : 1. Tugas Pokok Melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah dalam hal penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. 2. Fungsi a) Perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan daerah; b) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah; c) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; d) Pembinaan dan Pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya

83 e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Tugas dan Fungsi Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kota Bandar Lampung Bidang Fisik dan prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bappeda di bidang Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana meliputi penyusunan rencana serta pengendalian atas pelaksanaan pembangunan fisik dan prasarana. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian dan Penyusunan perencanaan pembangunan di bidang fisik dan prasarana; b. Penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan di bidang fisik dan prasarana; c. Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten/kota dan antar daerah kabupaten/kota dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang Fisik dan Prasarana; d. Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan di bidang Fisik dan Prasarana; e. Pengendalian pembangunan di bidang Fisik dan Prasarana.

84 Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai 2 (dua) Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, mempunyai tugas: 1. Mengkoordinasikan dan menyusun rencana pembangunan di bidang penataan ruang, lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; 2. Menetapkan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan di bidang penataan ruang, lingkungan hidup; 3. Melaksanakan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten/kota dan antar pemerintah kota dengan swasta di bidang penataan ruang, lingkungan hidup, pertambangan, kebersihan dan pertamanan; 4. Mengendalikan pelaksanaan pembangunan di bidang penataan ruang, lingkungan hidup, pertambangan, kebersihan dan pertamanan; 5. Melaksanakan bimbingan, supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan di bidang penataan ruang, lingkungan hidup, pertambangan, kebersihan dan pertamanan; 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. b. Sub Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas: 1. Mengoordinasikan dan menyusun rencana pembangunan di bidang pekerjaan umum dan perhubungan; 2. Menetapkan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan di bidang pekerjaan umum dan perhubungan;

85 3. Melaksanakan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten/kota dan antar pemerintah kota dengan swasta di bidang pekerjaan umum dan perhubungan; 4. Mengendalikan pelaksanaan pembangunan di bidang pekerjaan umum, energi dan perhubungan; 5. Melaksanakan bimbingan, supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan di bidang pekerjaan umum dan perhubungan; 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

86 Tabel 3. Kualitas Anggota Komisi A DPRD Kota Bandar Lampung No. Nama Usia (tahun) Pendidikan Jenis Kelamin Latar Pekerjaan Parpol Suku Kinerja/Kedisiplinan (%) 1 FERRY FRISAL PARINUSA, SH 49 S1 Pria Politisi Demokrat Lampung 85 2 MUSABAKAH. Amd 38 D3 Pria Politisi PPP Lampung 80 3 ROMI HUSIN. SH 52 S1 Pria Politisi Golkar Lampung 75 4 YUSUF EFFENDI, SE 47 S1 Pria Pengusaha PKS Jawa 75 5 WIYADI. SP 42 S1 Pria Politisi PDIP Jawa 85 6 ARIANTO. SH. MSi 47 S2 Pria Akademisi PAN Jawa 80 7 TAUFIK RAHMAN S.Ag 52 S1 Pria Akademisi NKR Lampung 70 8 ERNITA SH. MH 46 S2 Wanita Akademisi Demokrat Sunda 70 9 IKHWAN FADIL IBRAHIM. SH 44 S1 Pria Wiraswasta Gerindra Lampung 80 10 Hj. DOLLY SANDRA, SP 46 S1 Wanita Akademisi Golkar Lampung 75 Tabel 4. Kualitas Anggota Komisi B DPRD Kota Bandar Lampung No. Nama Usia (tahun) Pendidikan Jenis Kelamin Latar Pekerjaan Parpol Suku Kinerja/Kedisiplinan (%) 1 HAMRIN SUGANDI. SE, MH 48 S2 Pria Politisi PAN Jawa 80 2 SEPTRIO FRIZO, SA. SE 37 S1 Pria Politisi Demokrat Lampung 75 3 HENDRI KISINJER, SI. Kom 36 S1 Pria Pengusaha PPP Lampung 80 4 HAMONANGAN NAPITUPULU 51 SMA Pria Wiraswasta PDIP Batak 80 5 HENDRA MUKRI, S.Sos 35 S1 Pria Politisi Demokrat Jawa 75 6 ENDANG ASNAWI 46 SMA Pria Pengusaha Demokrat Sunda 80 7 SURYA JAYA AMPERA. SE 38 S1 Pria Politisi Golkar Lampung 80 8 SAININ NURJAYA 41 SMA Pria Politisi Gerindra Sunda 80 9 Ir. Hj. RATNA HAPSARI B, MM 52 S2 Wanita Akademisi NKR Lampung 85 10 BENNY HN MANSYUR, S.Sos. SH 49 S1 Pria Politisi Golkar Lampung 80

87 Tabel 5. Kualitas Anggota Komisi C DPRD Kota Bandar Lampung No. Nama Usia (tahun) Pendidikan Jenis Kelamin Latar Pekerjaan Parpol Suku Kinerja/Kedisiplinan (%) 1 H. BARLIAN MANSYUR. Amd 50 D3 Pria Politisi Golkar Lampung 85 2 Ir. RM. AYUB SULAIMAN, SE. MM 52 S2 Pria Pengusaha Demokrat Jawa 75 3 WIDARTO, SE 45 S1 Pria Politisi PKS Jawa 80 4 BENSON WERTHA. SH 41 S1 Pria Politisi Golkar Bugis 85 5 NUR SYAMSI, ST 36 S1 Pria Wiraswasta PPP Lampung 80 6 EFFENDI TASLIM, SE. MM 48 S2 Pria Akademisi NKR Lampung 75 7 HANAFI PULUNG 42 SMA Pria Wiraswasta PDIP Jawa 80 8 HANDRIE KURNIAWAN. SE 41 S1 Pria Politisi PKS Jawa 80 9 Hi. AGUSMAN ARIEF. SE. MM 48 S2 Pria Pengusaha Demokrat Lampung 85 10 WAHYU LESMONO. SE 37 S1 Pria Politisi PAN Jawa 80 11 Moh. BASIRI AFFANDI. SE 46 S1 Pria Politisi Gerindra Lampung 80

88 Tabel 6. Kualitas Anggota Komisi D DPRD Kota Bandar Lampung No. Nama Usia (tahun) Pendidikan Jenis Kelamin Latar Pekerjaan Parpol Suku Kinerja/Kedisiplinan (%) 1 NANDANG HENDRAWAN. SE 43 S1 Pria Politisi PKS Jawa 85 2 M. JIMMY KHOEMEINI. SH 45 S1 Pria Politisi Gerindra Lampung 80 3 MW. HERU SAMBODO, ST 37 S1 Pria Pengusaha Golkar Lampung 80 4 Drs. SUWONDO 47 S1 Pria Pengusaha Golkar Jawa 80 5 Dra. Hj. SYARIFAH 48 S1 Wanita Pengusaha Demokrat Lampung 80 6 KOSTIANA, SE 40 S1 Wanita Politisi PDIP Sunda 80 7 YASSER AHMAD. S.Sos 37 S1 Pria Politisi NKR Minangkabau 80 8 MUSWIR. Amd 41 D3 Pria Politisi PAN Lampung 75 9 ZULKISMIR, SE 42 S1 Pria Pengusaha Demokrat Minangkabau 80 10 ALBERT ALAM. S.Pd 47 S1 Pria Politisi PPP Lampung 80 Tabel 7. Kualitas Pegawai Bidang Fisik dan Prasarana Wilayah Bappeda Kota Bandar Lampung No. Nama Usia (tahun) Pendidikan Jenis Kelamin Jabatan Suku Kinerja/Kedisiplinan (%) 1 DESTI MEGA PUTRI, SP. MT 45 S2 Wanita KEPALA BIDANG Lampung 85 2 FITRIYANTI, ST 30 S1 Wanita KASUBBID SARANA DAN PRASARANA Sunda 80 3 CHEPI HENDRI SAPUTRA, ST. MT. MPP 34 S2 Pria KASUBBID TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP Lampung 85 4 ERY ADITYAWAN, ST 31 S1 Pria STAF Lampung 75 5 ANTON KURNIAWAN, ST 32 S1 Pria STAF Lampung 80 6 HAIRINI, SP 28 S1 Wanita STAF Jawa 80 7 FITRIA, ST 31 S1 Wanita STAF Palembang 80 8 RATU KEMALASARI, S.Sos 47 S1 Wanita STAF Lampung 75 9 RIDWAN 48 SMA Pria STAF Jawa 80

10 SYAFRIN, ST 37 S1 Pria STAF Jawa 80 11 DIONA MARTINALOVA, SIP 27 S1 Wanita STAF Lampung 75 89