Penerapan Graf dan Pohon dalam Permainan Dota 2

dokumen-dokumen yang mirip
Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

Pengaplikasian Pohon dalam Mekanisme Pengambilan Skill Game Dota 2

Penerapan Kombinatorial dan Penggunaan Pohon Keputusan pada Role Jungler dalam Permainan League of Legends

Penggunaan Graf dan Pohon dalam Game Digimon World Dusk

Algoritma Greedy untuk AI dalam Permainan DotA

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

Aplikasi Struktur Diskrit dalam Game

Penggunaan Pohon Biner dalam Binary Space Partition untuk Membuat Dungeon Game Roguelike RPG

Algoritma Divide and Conquer untuk Optimasi Pemberian Efek Aura pada Permainan DotA (Defense of the Ancient)

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

Penggunaan Teori Graf dan Pohon untuk Memodelkan Game bertipe RPG

Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

Penerapan Teori Graf dalam Game Bertipe Real Time Strategy (RTS)

Penerapan Pohon Keputusan dalam Pengambilan Keputusan Terbaik dibidang Pemasaran Produk

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night

Drafting Hero DotA 2 Dengan Bantuan Algoritma Greedy

Penerapan Algoritma Greedy pada Artificial Inteligence dalam Permainan Defence of the Ancient

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

Aplikasi Shortest Path dalam Strategy Game Mount & Blade: Warband

Penggunaan Algoritma Greedy Dalam Permainan. Warcraft III Tower Defense

Implementasi Pohon Keputusan untuk Menganalisa Desain Sistem Battle pada Game Brightsouls

Implementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

Implementasi Pohon Dalam Permainan Ragnarok Online Valkyrie Uprising

Penerapan Pohon Untuk Membantu Intelegensi Buatan Membuat Keputusan Pada Bot

dengan Algoritma Branch and Bound

Menyelesaikan Permainan Wordament Menggunakan Algoritma Backtracking

Aplikasi Graf dalam Permainan Kecil Super Mario War

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem

Penerapan Pohon Keputusan pada Pemilihan Rencana Studi Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Aplikasi Graf untuk Penentuan Aksi Robot Sepak Bola (Robosoccer)

Penggunaan Peluang dan Graf dalam Merancang Digital Game

Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

I. PENDAHULUAN. 1.1 Permainan Rush Hour

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Aplikasi Pohon Merentan Minimum dalam Menentukan Jalur Sepeda di ITB

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

Penerapan Logika dan Peluang dalam Permainan Minesweeper

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree)

Penerapan Graf dan Pohon untuk Sistem Manajemen Bencana Alam

Penerapan Algoritma Greedy Dalam Permainan Clash Royale

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Kombinatorial

Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

Menentukan Susunan Pengambil Tendangan Penalti dalam Skema Adu Penalti pada Pertandingan Sepak Bola dengan Algoritma Branch and Bound

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Menentukan Starting Lineup Futsal Terbaik dengan Algoritma Branch and Bound

Menentukan Arah Pukulan Terbaik dalam Pertandingan Bulutangkis Kategori Tunggal dengan Teori Graf Terbalik

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A*

Penerapan Pohon Keputusan dalam Pemodelan Perilaku Otomatis Unit Pasukan Game Bertipe Real Time Strategy

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Penggunaan Graf pada Pemetaan Genetik dan Integrasi Peta Genetik

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

Penerapan Graf dan Algoritma Prim dalam Perancangan Rute Wisata di Kota Tokyo yang Efisien

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Aplikasi Algoritma MiniMax pada Beberapa Permainan Papan

Perbandingan Algoritma Depth-First Search dan Algoritma Hunt-and-Kill dalam Pembuatan Labirin

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Teori Kombinatorial pada Game Defence of The Ancients

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

Penerapan Kobinatorial dalam Permainan Poker

Pengaplikasian Tree dan Graf dalam Video Game RPG Berbasis Online Ragnarok Online

Penerapan Pohon dalam Kombinasi Gerakan Karakter Game

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Penggunaan Graf Dalam Pembuatan Berbagai Tipe Game

Implementasi Teori Graf Dalam Topologi Distribusi Data

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Pengaplikasian Pohon dalam Silsilah Keluarga

Penerapan Algoritma Greedy Pada Game Tower Defense: Tower of Greece

Penerapan Graf pada PageRank

Penerapan Teori Graf dalam Pemetaan Sosial

Penerapan Algoritma BFS dan DFS dalam Mencari Solusi Permainan Rolling Block

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

Teori Peluang dalam Sistem Turnamen Eliminasi Ganda

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GUIDE DOTA 2 PROFESIONAL BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Ozy Oktavianda

Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook

Penerapan Algoritma Greedy pada Game Brigandine The legend of Forsena

APLIKASI POHON DALAM PENCARIAN CELAH KEAMANAN SUATU JARINGAN

Penerapan Graf Terhubung untuk Menentukan Klasifikasi Sidik Jari

Pengaplikasian Logika, Rekursi dan Rekurens, Teori Graf, dan Teori Pohon pada Video Game Professor Layton

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Penerapan DFS dan BFS dalam Pencarian Solusi Game Japanese River IQ Test

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Kasus Perempatan Jalan

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

Penggunaan Perwarnaan Graf dalam Mencari Solusi Sudoku

Penerapan Graf dan Pohon pada Klasifikasi Aplikasi di Play Store

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Transkripsi:

Penerapan Graf dan Pohon dalam Permainan Dota 2 Bobby Indra Nainggolan - 13515102 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13515102@std.stei.itb.ac.id Abstract - Makalah ini membahas mengenai bagaimana game Dota 2 dapat bekerja dengan baik melalui pemodelan menggunakan graf dan pohon. Pemodelan graf dan pohon yang dimaksud bukan hanya diterapkan pada gameplay (mode bermain) saja, tetapi juga diterapkan pada penataan interface dan sub-menu pada game tersebut. Keywords game, Dota2, graf, pohon. I. PENDAHULUAN Defense of the Ancient (DotA) merupakan salah satu jenis map modifikasi yang terdapat pada game buatan Blizard berjudul Warcraft III : Reign of Chaos dan ekspansinya Warcraft 3 : The Frozen Throne. Game karya dari Blizard tersebut juga sebenarnya dibuat berdasarkan map dari game lain yang sudah ada sebelumnya,judul game tersebut adalah StarCraft. DotA merupakan salah satu jenis MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) game yang mengandalkan strategi dan kerjasama tim. DotA terdiri atas dua tim (Sentinel dan Scourge) yang setiap timnya terdiri atas 5 orang pemain. Setiap tim memiliki base pertahanan yang pusat dari pertahanannya disebut sebagai ancient. Terdapat 3 jalan utama (lane) menuju ancient lawan dan setiap lane tersebut memiliki 3 level pertahanan base. Pertahanan level 0 merupakan sebuah menara penembak (tower) yang paling depan dan paling dekat dengan daerah pertahanan level 0 lawan. Pertahanan level berikutnya juga merupakan sebuah tower dengan serangan dan pertahanan yang lebih kuat dari level sebelumnya. Sesuatu yang harus diperhatikan adalah ancient hanya akan dapat dihancurkan jika 3 level pertahanan salah satu lane telah dihancurkan. Setelah itu, game akan berakhir ketika salah satu dari ancient di antara kedua tim hancur dan tentunya pemenang dari game adalah tim yang ancient-nya tidak hancur. Seiring dengan meningkatnya peminat dari map modifikasi ini, popularitas map ini kemudian semakin meningkat di kalangan para gamers dunia. Map modifikasi ini juga menjadi sorotan banyak perusahaan game terkenal dunia. Sebuah korporasi terkenal yaitu Valve Corporation kemudian mengambil ide untuk mengembangkan map modifikasi ini untuk menjadi sebuah game yang dapat berdiri sendiri dan dengan desain game yang jauh lebih nyata. Karya Valve Corporation tersebut kini dikenal sebagai DotA 2.. II. DASAR TEORI A. Graf Graf merupakan sebuah alat yang dapat digunakan sebagai representasi terhadap objek-objek yang bersifat diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Pada umumnya graf menyatakan objek-objek tersebut dalam representasi fisik bulat atau titik, dan kemudian hubungan antar objek tersebut direpresentasikan dalam bentuk garis.selain dalam wujud titik dan garis. Gambar 1. Official Walpaper Dota 2 (Sumber : http://www.dota2.com) Pada awal permainan setiap pemain diberi kesempatan untuk memilih role (posisi pemain) dan hero yang akan digunakan selama permainan dengan ketentuan tidak akan ada hero yang sama saat match berlangsung. Gambar 2. Contoh Graf

Selain itu, graf juga dapat didefinisikan sebagai pasangan himpunan tidak kosong dari simpul ( V/ Vertex) dan himpunan sisi (dapat kosong) yang menghubungkan tiap simpul (E/Edge). Dalam bentuk notasi graf dapat dituliskan sebagai : G = (V,E) Keterangan : G = Graf V = Vertex E = Edge Graf memiliki banyak jenis, jika dilihat dari keberadaan gelang maupun sisi ganda graf digolongkan menjadi dua jenis yaitu graf sederhana (simple graph) dan graf tak-sederhana(unsimple-graph). Graf dikatakan memiliki sisi ganda adalah ketika pada graf terdapat simpul dengan sisi penghubung lebih dari satu. Graf dengan sisi gelang dapat terjadi jika graf memiliki simpul yang mempunyai sisi berawal dan menuju pada dirinya sendiri,sering digambarkan melingkar sehingga disebut sebagai gelang. Selain itu, graf juga dibedakan berdasarkan ada tidaknya arah pada sisi graf. Graf tersebut digolongkan menjadi dua jenis yaitu graf berarah(directed graph atau digraph) dan graf tak-berarah(undirected graph). Kedua jenis graf ini kemudian dapat digolongkan lebih spesifik berdasarkan banyaknya keberadaan sisi berarah pada satu simpul, tidak jauh berbeda dengan jenis sebelumnya jika memiliki lebih dari satu sisi berarah pada sebuah simpul maka graf tersebut dikatakan sebagai graf-ganda berarah. Secara singkat jenis jenis graf tersebut dapat dikelompokkan seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Jenis Graf Selain yang telah dibahas sebelumnya, masih terdapat jenis graf lain yang penggolongannya berdasarkan hal hal lain seperti sisi dengan bobot. B. Pohon Pohon merupakan sebuah graf khusus yang tidak berarah dan juga tidak mengandung sirkuit di dalamnya. Pohon dikhususkan dari graf karena pohon memiliki beberapa keunggulan, keunggulan yang paling utama adalah sifat nya yang sederhana mudah dipahami, mudah divisualisasikan dan juga sangat cocok untuk diaplikasikan dalam permasalahanpermasalahan yang terjadi dalam kehidupan seharihari. Gambaran umum pohon tidak begitu jauh dari graf biasa, yaitu seperti gambar di bawah ini : Gambar 3. Contoh Pohon Graf khusus ini juga digolongkan menjadi beberapa jenis pohon,yaitu : 1. Pohon berakar ( rooted tree) Pohon berakar merupakan pohon yang satu buah simpulnya diperlakukan sebagai akar dan sisi-sisinya diberi arah sehingga menjadi graf berarah. Tetapi karena sesuai dengan kenyataan bahwa pohon bukan merupakan graf berarah, maka dibuat perjanjian sehingga tanda panah pada sisi graf dihapus dan akar akan selalu dimulai sebagai simpul paling atas yang akan hanya bercabang ke bawah. 2. Pohon terurut (ordered tree) Pohon terurut merupakan pohon yang sangat mementingkan keterurutan dari anak-anaknya. 3. Pohon n-ary Pohon n-ary merupakan pohon dengan akar yang mempunyai paling banyak n buah anak. Pohon n-ary dikatakan teratur atau penuh(full) ketika setiap simpul/cabang pada pohon mempunyai n buah anak. 4. Pohon Keputusan Pohon keputusan merupakan pohon yang dapat memetakan sebuah alternatif pemilihan keputusan dalam suatu keadaan/masalah.penggunaan pohon keputusan membantu seseorang dalam menunjukkan kemungkinankemungkinan yang akan terjadi pada suatu masalah mulai dari pengambilan keputusan paling awal sampai dengan paling akhir.

III. PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM PERMAINAN DOTA 2 A. Peta / Map Gambar 4. Peta Dota 2 diambil saat bermain Pada gambar terlihat jelas bahwa setiap tim memiliki 3 lane utama untuk melakukan penyerangan dan pertahanan selama bermain. Setiap lane memiliki minimal sebuah menara pertahanan/tower dan 4 buah creep dengan kekuatan berbeda pada setiap tower. Jika dilihat secara sederhana, tidak ada hubungan antara map Dota 2 dengan graf maupun pohon. Ketika bermain dota 2, pemain baru akan sadar bahwa penataan tower pada setiap lane menggunakan prinsip pohon, yaitu tower level 1 hanya akan dapat hancur ketika tower level 0 dihancurkan dan begitu selanjutnya. Seorang pemain berusaha untuk langsung melewati tower level 0 dan mencoba untuk menyerang tower level 1 hanya akan menghabiskan hp(health point) mereka untuk menemui tower level 1 dengan keadaan invulnerabe (tidak dapat diserang). Hal ini sama dengan prinsip pohon, untuk mencapai akar dari sebuah pohon seseorang harus melakukan penelusuran mulai dari daun paling bawah. Selain itu, untuk mengakses akar paling atas, seseorang harus melalui beberapa level dari daun agar dapat sampai ke akar. Sama hal nya dengan game ini, Ancient juga hanya akan dapat diserang jika dan hanya jika salah satu lane pertahanan telah berhasil dihancurkan. hero dapat saling berkoordinasi dengan baik.setelah mengetahui permasalahan ini akhirnya disadari bahwa pada setiap permainan /match diperlukan drafting yang tepat kepada setiap tim.drafting adalah istilah untuk melakukan pemilihan pasangan 5 hero yang akan digunakan tim saat bermain, serta melakukan 5 kali banned pada beberapa hero yang dianggap menyusahkan hero pilihan sehingga tidak dapat digunakan dalam permainan. Setiap hero pada dota saling berhubungan dan membetuk sebuah graf, setiap hero diibaratkan sebuah simpul yang berhubungan dengan hero lain. Graf tersebut kemudian memiliki sisi dengan definisi sebagai sisi lemah dan sisi kuat, yaitu tingkat kecocokan hero tersebut dengan hero yang lain. Hal ini akan semakin sulit untuk menentukan drafting hero, karena terdapat ratusan hero yang berarti terdapat ratusan simpul yang harus diperhatikan. Kemenangan suatu tim sangat dapat diprediksi dari draft hero, karena dengan melalui graf yang dijelaskan sebelumnya kita dapat mengetahui potensi hero tim mana yang lebih besar untuk menang jika diadu dalam permainan. Dari keadaan tersebut muncul istilah menang draft pada permainan dota 2, tetapi tetap saja hal tersebut merupakan sebuah probabilitas. C. Item Core Permainan dota untuk setiap match, umumnya menyita waktu seseorang sekitar 40-50 menit waktu bermain (mode normal match). Mengapa memakan waktu yang begitu lama untuk sebuah pertandingan saja? Hal ini dikarenakan setiap pemain bukan hanya bertarung untuk menghancurkan tower, mereka juga bertarung untuk mencari gold dan membeli item memperkuat diri. Setiap hero pada dota 2 memiliki basis bermain yang berbeda-beda, sehingga tidak semua jenis item cocok untuk dipasangkan pada jenis hero tertentu. Berikut sebuah contoh item yang cocok pada sebuah hero : Sesampai di daerah base lawan, dekat dengan ancient terdapat dua buah tower pelindung, hanya saja berbeda dengan tower sebelumnya tower ini tidak wajib untuk dihancurkan (dengan kata lain ancient dapat diserang oleh pemain tanpa harus bersusapayah untuk menghancurkan tower terlebih dahulu). B. Drafting Hero Permainan Dota 2 bukanlah sesederhana siapa yang terlebih dahulu berhasil untuk menghancurkan tower dan ancient lawan. Permainan ini juga mengandalkan strategi dan kekompakan saat bermain. Permainan ini memilki lebih dari seratus jenis hero, dan tidak semua Gambar 5. Item Core dalam game

Starting item (contohnya pada gambar 5) pada dota 2 umumnya merupakan basic item, yaitu item item yang dapat membantu player di awal permainan. Kemudian core item merupakan item dengan cost gold yang cukup mahal dan kemungkinan besar hanya akan dapat dibeli setelah bermain sekitar 10-20 menit di dalam game. Cost gold yang cukup mahal karena pembuatan item ini membutuhkan basic item. Begitu juga keterurutannya dengan core item, late item juga memerlukan core item untuk pembuatannya. Waktu yang diperlukan dalam pembuatan late item pada game ini umumnya memakan waktu 25 hingga 40 menit bermain di dalam game. Meskipun terdapat banyak jenis late item, tetap terdapat rejected item yaitu item-item yang tidak akan cocok digunakan hero tersebut saat bermain di dalam game. Pemodelan item yang ada di dalam dota 2 dibuat dalam bentuk desain graf dan pohon. Graf digunakan saat seseorang ingin mengetahui hubungan antara sebuah item dengan item lainnya, desain pohon terlihat ketika seseorang ingin melihat daun-daun(basic/core item) penyusun sebuah akar (late/core item). Hal ini tidak bersifat maya, tampilan graf dan tree dapat dilihat langsung saat bermain, dengan cara menekan tombol F5 (defaultnya) di dalam permainan, kemudian shift + klik kiri pada item yang ingin dilihat pohon nya,contoh tampilan akan terlihat seperti gambar di bawah ini : Gambar 6. Pohon dari item force staff Pada permainan dota 2, semua jenis item dan hubungannya dengan item lain digambarkan dengan sangat jelas menggunakan bantuan struktur pohon dan graf. D. Skill Skill merupakan kemampuan unik yang dimiliki hero di dalam permainan. Setiap pemain memiliki kemampuan unik mereka masing-masing, dan kemampuan tersebut hanya dapat diperoleh maupun ditingkatkan dengan syarat level dan juga telah mengambil syarat skill yang berhubungan di dalam game ini. Syarat level yang dimaksud adalah setiap hero di dalam game hanya mampu meng-upgrade/ mengambil skill baru ketika level up. Syarat skill adalah sebuah skill hanya akan aktif ketika telah diaktifkan skill yang lain (akan dibahas nanti). Setiap hero memiliki sebuah skill ultimate yang umumnya hanya dapat diambil/di-upgrade jika telah level up sebanyak 6 kali. Tidak ada syarat gold untuk melakukan upgrade / pengambilan skill. Hero dapat menaikkan level dengan cara membunuh creep, hero atau juga mengambil bounty rune yang muncul secara acak dalam waktu tertentu di sungai. Representasi skill dota 2 dibuat dalam bentuk pohon. Lebar pohon bergantung kepada jenis hero yang dipilih. Beberapa hero memiliki ukuran pohon yang lebih lebar karena memiliki jenis skill yang lebih banyak, tetapi hal ini bukan berarti hero tersebut sangat hebat, pembuatan hero tidak adil. Skill yang dimiliki setiap hero selalu dibalance oleh Valve pada setiap update game,sehingga tidak mungkin ada hero yang lebih hebat dari hero yang lain (semua bergantung kepada tingkat kesabaran dan strategi pemain). Pada sebagian hero, sejumlah skill hanya akan dapat diaktifkan ketika skill yang lain telah diambil. Contohnya pada gambar di bawah ini : Gambar 7. Pohon skill hero Invoker pada game Gambar di atas menunjukkan urutan pengambilan skill yang dilakukan seorang player mulai dari level 1 hingga level 25 (tampilan di atas di ambil langsung di dalam game). Invoker merupakan hero multi-skill, memiliki skill terbanyak di dalam dota 2. Meskipun jika dilihat di atas hanya ada 4 buah skill, sebenarnya hero tersebut memiliki lebih dari 8 buah skill. Skill hero ini dapat bertambah melalui kombinasi 3 skill teratasnya, setiap kombinasi 3 warna (merah, unggu dan biru) yang ia miliki menghasilkan jenis skill yang berbeda. Penataan skill tersebut jelas mirip dengan struktur pengambilan pohon keputusan. Pohon dengan 3 level, dan akan memeroleh keputusan keluaran skill pada bagian daunnya. Perlu ditekankan bahwa skill-nya adalah hasil kombinasi (bukan permutasi). Pada umumnya, penerapan pohon pada skill dimulai dari pengambilan skill pertama (saat level 1, awal memasuki game) yang dipilih oleh player. Dengan pilihan berbeda, urutan cabang pohon akan berbeda. Perbedaan urutan cabang pohon tersebut pasti akan memengaruhi kemampuan hero dalam permainan, sehingga maksimalnya kemampuan hero juga ditentukan dalam pengambilan skill. Pengambilan pohon skill juga bergantung kepada kondisi hero saat bertarung sehingga diperlukan keputusan dalam memilih skill yang lebih cocok diambil terlebih dahulu saat bermain. Sehingga skill hero di dalam dota 2 sangat mirip dengan pemodelan pohon dengan jenis pohon keputusan.

IV. KESIMPULAN Permainan dota 2 merupakan salah satu permainan MOBA(multiplayer online battle arena game) yang sangat dekat kaitannya dengan penerapan ilmu mengenai graf dan juga pohon. Fitur peta, skill, item dan drafting hero masih merupakan sebagian kecil dari penerapan graf dan pohon di dalam game ini. Tidak hanya pada interface dan gameplay, pohon juga diperlukan dalam pengambilan keputusan tindakan saat bermain. Pohon keputusan sangat bermanfaat bagi para player untuk memaksimalkan kemampuan mereka untuk memenangkan game. Pohon keputusan juga membantu player untuk menghindari tindakan yang merugikan saat bermain. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 09 Desember 2016 Bobby Indra Nainggolan 13515102 DAFTAR REFERENSI [1] Munir, Rinaldi. 2009, Matematika Diskrit, Bandung, Informatika ITB. [2] http://www.dota2.com/international/overview/ Diakses pada 07 Desember 2016. [3] http://steamcommunity.com/sharedfiles/filedetails/?id=177302913 Diakses pada 07 Desember 2016. [4] Slide Presentasi Teori Graf dan Pohon, Bahan kuliah Matematika Diskrit, Teknik Informatika ITB.