BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekarang ini tentu menuntut kita sebagai pelaksana pendidikan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu wadah yang berperan sebagai penyampaian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap penyediaan media pembelajaran untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu pengembangan yang harus dibangun adalah pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Asep Tarbini, 2015 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN ALAT UKUR OSCILLOSCOPE

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta-fakta dan

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL)

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

, 2016 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MULTIMED IA AD VENTURE GAME MOD EL SOMATIC AUD ITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan atau disingkat SMK merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. sistem evaluasi, pengadaan buku dana alat-alat pelajaran, perbaikan sarana. belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM BIDANG BERHITUNG

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mendorong setiap manusia dapat merespon semua perkembangan tersebut. logis, kreatif dan kemauan berkerjasama secara efektif.

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Data perkembangan pengguna telepon seluler di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan komputer akhir-akhir ini merambah hampir seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ahmad Shidiqi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar pada bidang pendidikan. Kemajuan tersebut semakin mendorong

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

BAB I PENDAHULUAN. dijamah oleh teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi telah masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan pada umumnya adalah suatu upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khusus berusaha untuk memantapkan penanaman nilai-nilai dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iman Fushsilat, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan antara lain meliputi proses pembelajaran, media pembelajaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang mendunia berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Jika dahulu pendidikan

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran tidak terlepas dari adanya alat-alat bantu atau benda yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan kegiatan menusia menjadi lebih efisien dan lebih efektif. Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kiki Puspita Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

MANFAAT TIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

Transkripsi:

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu93 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan sekarang ini tentu menuntut kita sebagai pelaksana pendidikan untuk melakukan inovasi dan kreatifitas dalam pembelajaran agar tujuan pendidikan itu tercapai, namun pendidikan akan terlaksana jika semua aspek-aspek pendukung terpenuhi. Pembelajaran merupakan proses yang sistematis, dimana aspek kognitif, afektif, dan psikomotor tergabung dalam proses metakognisi informasi. Proses ini melibatkan pengelolaan informasi, yang berupa keluar masuknya informasi yang selanjutnya akan diolah oleh pembelajar. Informasi yang ditangkap oleh pembelajar kemudian diharapkan agar dapat tersimpan dan memperkaya pengetahuannya, ini sesuai dengan makna proses belajar itu sendiri, yaitu proses perubahan tingkah dari yang tidak bisa menjadi bisa. Konsep pembelajaran yang lama, yaitu teori behavioristik, menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses transmisi informasi dari expert ke novice, yaitu dari sang ahli, atau dalam hal ini guru, kepada golongan awal, atau dalam hal ini siswa. Persepsi keberhasilan pembelajaran dalam teori ini dimana guru mampu memberikan seluruh materi yang ada di dalam buku pelajaran kepada siswa tanpa mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Sistem seperti ini dapat dikatakan one way communication, karena guru menjadi pusat Mochamad Musa,2013 PENGARUH PEMANFAATAN APLIKASI HYPERVIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI KELAS XI REKAYASA PERANGKAT LUNAK

2 pemberi informasi yang berupa data kepada siswa, dengan sedikit bagian respon balik dari siswa, oleh karena itu kegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi pembelajaran, waktu belajar, alat belajar, dan cara penilaian perlu beragam sesuai karakteristik siswa. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) perlu menempatkan siswa sebagai subyek belajar, artinya KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) memperhatikan bakat, minat, kemampuan, cara dan strategi belajar, motivasi belajar, dan latar belakang sosial siswa. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) perlu mendorong siswa untuk mengembangkan potensinya secara optimal (DEPDIKNAS, 2003:8). Untuk mencapai kegiatan belajar mengajar tersebut dibutuhkan desain pembelajaran yang tepat. Desain pembelajaran meliputi pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, model pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Pada kenyataannya, desain pembelajaran yang kurang tepat akan berakibat pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri, hal ini berdampak pada hasil belajar siswa itu sendiri, untuk meningkatkan hasil belajar siswa, banyak hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan pendapat Susilana dan Riyana (2008:26) menyatakan bahwa, media dapat merubah prilaku siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa tertentu, tidak dapat berlangsung secara komprehensif dan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.

3 Pemilihan sebuah media sebagai alat bantu harus disesuaikan dengan karakteristik siswa, tidak semua siswa mampu menerima perlakuan yang sama. Siswa memiliki perbedaan satu sama lain. Siswa berbeda dalam minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, dan cara belajar. Siswa tertentu lebih mudah belajar dengan dengar-baca, siswa lain lebih mudah dengan melihat (visual), atau dengan cara kinestetika (gerak). Banyak media yang menunjang untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berbagai media dikembangkan untuk dapat memudahkan siswa belajar. Salah satunya adalah media audio visual yaitu berupa video. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwyer (Nila, 2009:33), menunjukkan bahwa, media audio visual, dalam hal ini video dengan sifat visual-nya, sangat efektif digunakan untuk program pengajaran yang sifatnya keterampilan, di mana tingkat keefektifannya mencapai taraf 83%. Video merupakan teknologi yang mampu menyediakan fasilitas audio dan visual serta salah satu bentuk file yang memberikan informasi yang mendekati objek nyata bila dibandingkan dengan hanya audio saja atau visual saja. Hal ini menunjukan video pembelajaran dapat memberikan efek positif dalam proses belajar. Beraneka ragam bentuk video dalam pembelajaran dikarenakan kebutuhan siswa yang berbeda-beda serta kondisi sarana dan prasarana juga yang mempengaruhinya. Saat ini, video telah dikembangkan dalam berbagai bentuk program, salah satunya adalah program video interaktif, yang dimaksud dengan program video interaktif adalah suatu bentuk multimedia yang memadukan rekaman video yang disajikan secara interaktif dengan menggunakan

4 teknologi komputer, dalam hal ini pengguna tidak hanya dapat melihat dan mendengar materi yang disajikan, tetapi dapat memberikan respon secara aktif. Lebih lanjut dikatakan oleh Nila (2009:33) bahwa, interaktif dalam program video interaktif membawa dampak pada tempo, kecepatan, serta urutan penyajian. Sedangkan dampak yang diperoleh pengguna adalah pengguna dapat berinteraksi langsung dengan materi pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajarnya. Bermacam-macam bentuk dari video interaktif salah satunya adalah hypervideo, menurut Sadallah, et al (2012:1) : Hypervideos are hypermedia documents that focus on video content. While they have long been deployed using specialized software or even hardware,... Mengutip dari tulisan diatas hypervideo sama halnya hypermedia akan tetapi lebih terfokus pada konten video. Hypervideo merupakan bentuk video interaktif yang memungkinkan pengguna untuk mengikuti link ke video lainnya. Dampak yang diperoleh pengguna adalah pengguna dapat berinteraksi langsung dengan materi pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajarnya. Pemanfaatan video tersebut memberikan pengaruh minat belajar siswa terhadap mata pelajaran tertentu. Beberapa hasil penelitian mengemukakan tentang pemanfaatan video itu sendiri terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Jika melihat penelitian berbentuk video yang dilakukan Melinda (2012:102) mengenai penggunaan media video terbukti dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan

5 Komunikasi (TIK), penelitian ini menekankan pada metode tutorial berbantu video, memberikan gambaran pada peserta didik untuk mengembangkan konsep dalam materi pembelajaran TIK. Adapaun penelitian yang dilakukan oleh Atmojo (2008:76) yang meneliti pemanfaatan video untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi. Pada penelitiannya terbukti dengan data-data faktual yang menunjukan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan video dibandingkan dengan yang menggunakan media gambar. Dari penelitian-penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa media visual, maupun audio visual dapat meningkatkan hasil pembelajaran pada ranah kognitif mata pelajaran. Sehingga timbul pertanyaan apakah penggunaan media audio visual dalam hal ini video interaktif berupa aplikasi hypervideo dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Berdasarkan hasil analisis lapangan mengenai Mata Pelajaran Animasi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Padalarang di kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam pelajaran animasi, salah satunya ketika guru menyampaikan materi siswa cenderung tidak memperhatikan materi yang disampaikan. Mata Pelajaran Animasi merupakan pelajaran yang menuntut siswa untuk memahami, mampu menggerakan, atau menganimasikan suatu objek dalam bentuk digital, disamping siswa itu sendiri mampu mendesain sebuah objek digital. Cara menghidupkan benda-benda yang semula mati atau tidak bergerak tersebut adalah dengan cara menggerakkannya satu per satu atau frame

6 by frame, yang menjadi kendala dalam pelajaran ini yaitu kurangnya minat belajar disebabkan penyampaian materi masih berupa konvensional (student centered) dan siswa cenderung lupa dengan apa yang sudah disampaikan oleh guru, hal ini berdampak pada kemampuan siswa dalam mengaplikasikan apa yang diajarkan di kemudian hari, di sisi lain siswa kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran dan siswa kurang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut sehingga menimbulkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru antara lain guru sulit merangsang minat belajar siswa serta materi yang disampaikan sering lupa. Sesekali guru menggunakan LCD atau projector akan tetapi konten yang disajikan hanya sebatas tulisan dan jika dilihat, mayoritas siswa lebih memilih menghabiskan waktu dengan bermain games komputer daripada belajar. Untuk menyiasatinya digunakan media video interaktif menggunakan aplikasi hypervideo untuk merangsang kegiatan belajar siswa. Media video interaktif menggunakan aplikasi hypervideo merupakan salah satu media yang menarik perhatian siswa dalam proses belajar. Sesuai dengan sifatnya, media audio visual memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan media lainnya. Media audio visual dapat membuat konsep yang abstrak menjadi lebih kongkrit, hypervideo juga menampilkan gerak yang dipercepat atau diperlambat sehingga lebih mudah diamati, menampilkan detail suatu benda atau proses, serta membuat penyajian pembelajaran lebih menarik, sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

7 Berangkat dari pertanyaan tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mencari jawabannya dan berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini lebih memfokuskan pada media audio visual yang lebih spesifik yaitu Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Hypervideo Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Animasi. Penelitian ini berupaya memperoleh informasi yang objektif, apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan aplikasi hypervideo dengan yang menggunakan media slide. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan diatas, peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut : 1. Rumusan masalah umum : Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan aplikasi hypervideo dengan siswa yang menggunakan media slide pada ranah kognitif dalam Mata Pelajaran Animasi di SMK 4 Padalarang? 2. Rumusan masalah khusus : a. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan aplikasi hypervideo dengan siswa yang menggunakan media slide pada aspek menerapkan (C3) dalam mata pelajaran Animasi?

8 b. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan aplikasi hypervideo dengan siswa yang menggunakan media slide pada aspek menganalisis (C4) dalam mata pelajaran Animasi? c. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan aplikasi hypervideo dengan siswa yang menggunakan media slide pada aspek mengevaluasi (C5) dalam mata pelajaran Animasi? d. Bagaimana respon siswa dalam belajar setelah menggunakan aplikasi hypervideo pada mata pelajaran Animasi? C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan aplikasi hypervideo dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Memperoleh data tentang perbedaan hasil belajar antara aplikasi hypervideo dan media slide pada siswa SMK kelas XI pada ranah kognitif aspek penerapan (C3). 2. Memperoleh data tentang perbedaan hasil belajar antara aplikasi hypervideo dan media slide pada siswa SMK kelas XI pada ranah kognitif aspek analisis (C4). 3. Memperoleh data tentang perbedaan hasil belajar antara aplikasi hypervideo dan media slide pada siswa SMK kelas XI pada ranah kognitif aspek evaluasi (C5).

9 4. Mengetahui respon belajar siswa setelah menggunakan aplikasi hypervideo. D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam dunia pendidikan, baik sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan formal maupun non formal. terutama bagi guru dan siswa yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Jika tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas dapat tercapai, penelitian ini akan memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis, dengan penjelasan sebagai berikut : a. Manfaat teoritis 1. Sebagai bahan kajian pengembangan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam hal ini video untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Sebagai masukan dalam rangka pengembangan pembelajaran animasi di Sekolah Menengah Kejuruan. b. Manfaat praktis 1. Peneliti : sebagai salah satu bentuk kreatifitas dalam mengembangkan keilmuan yang dimiliki, serta sebagai upaya untuk memperluas pengalaman dan pemahaman dalam mengembangkan media khususnya video.

10 2. Pihak guru : dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam menggunakan berbagai media dan aplikasi hypervideo dapat meningkatan hasil belajar siswa. 3. Pihak Sekolah : sebagai sebuah upaya kreatif serta alternatif dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar dalam program pembelajaran disekolah. 4. Pihak Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan : sebagai bahan masukan dalam rangka pengembangan media pendidikan dan metode belajar mengajar yang relevan dengan tingkat kebutuhan di sekolah.