BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan terlihat sangat kompleks,dengan bebagai. dengan meningkatnya pembangunan nasional pada bidang ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. beragama islam, selalu berbondong-bondong dan saling berebut porsi

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya bank yang menerapkan dual banking system dimana bank-bank. perbankan syariah ini melengkapi keberadaan sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB V PENUTUP. Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dijelaskan didalam babbab

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. produk bank ataupun jasa bank sehingga keberadaan bank sudah menyebar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas ekonomi. Adapun konsep perbankan dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatannya dibidang keuangan, menarik uang dari dan. menyalurkannya kedalam masyarakat. 1

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) atau yang biasa juga disebut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan periklanan (Durianto dalam Dida, 2013:1). sebaiknya disampaikan (Tinarbuko, 2007: 1). Dalam perumusan pesan iklan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan laju jumlah Bank Umum Syariah yang tumbuh dari yang

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban setiap muslim yang mampu untuk menunaikannya. Sebagaimana. firman Allah Swt dalam (Qs. Ali Imra>n: 97).

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PEMBIAYAAN DANA TALANGAN UMROH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT NASABAH BANK JATIM SYARIAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi berdasarkan prinsip jual beli, titipan, sewa dan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan suatu sisi kehidupan yang tidak terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

BAB VI KESIMPULAN. 1. Aplikasi Dana Talangan Haji di Bank Syariah di Indonesia. dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui jasa kredit yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI TAKE OVER PADA PEMBIAYAAN HUNIAN SYARIAH DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tempat untuk meminjam uang. Secara umum pengertian bank. menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

Lembaga keuangan memiliki peranan penting dalam hal pembangunan. dan perkembangan perekonomian negara, karena fungsi utama dari lembaga

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia perbankan saat ini menunjukkan betapa

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. melayani kebutuhan masyarakat melalui jasa-jasanya. 1 Perbankan syariah. Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. terpenuhi. Perkembangan pertumbuhan ekonomi di era globalisasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mampu untuk hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. umum dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Agama islam tidak hanya meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Pinjam terbesar di Indonesia yang didirikan di Pekalongan pada tanggal 13

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana (defisit). Selain itu, bank juga menyediakan jasa-jasa

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

1 Hadits Riwayat Muslim, didukung oleh Hadits-hadits Riwayat Bukhori dan Nasa i.

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. setelah dikeluarkannya Undang-Undang No.72 tahun 1992 tentang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. didirikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan terlihat sangat kompleks,dengan bebagai macam jenis produk dan sistem usaha perbankan dalam berbagai keunggulan kompetitif. Dari perkembangan dunia perbankan yang sangat kompleks ini telah tercipta suatu system dan persaingan baru dalam dunia perbankan,bukan hanya persaingan antar bank melainkan juga antar bank dan lembaga keuangan. Apalagi dengan meningkatnya pembangunan nasional pada bidang ekonomi Indonesia,untuk mengupayakan pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur, maka pemerintah dalam pembangunan ekonomi nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan menunjang pembayaran. Dilihat dari peran perbankan dalam hal pembiayaan akan semakin besar, hal tersebut disebabkan dana yang diperlukan dalam pembiayaan atau dihimpun dari masyarakat melalui perbankan, yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat. Salah satu alternatif dalam pendanaan yang dapat digunakan adalah melalui bank. Haji adalah rukun islam yang kelima, karena itu ibadah haji merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim yang mampu menjalankannya. Hal ini menjadi penyebab utama masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam, selalu berbondong-bondong dan saling berebut porsi keberangkatan ke tanah suci,mengingat keterbatasan quota pada setiap tahunnya, sehingga semakin lama 1

2 mendaftarkan diri padadepag wilayah setempat, semakin lama pula pelaksanaannya, sedangkan dana pengikat porsi relative besar. Di sinilah letak keresahan para calon jama ah haji yang merasa kesulitan dalam mengumpulkan dana yang relative besar jumlahnya, untuk mendapatkan nomor porsi keberangkatan haji. Namun tidak jarang juga para pembisnis muslim yang mampu secara financial maupun fisik dan sebenarnya sudah berkewajiban melaksanakan ibadah haji tersebut, enggan untuk mengurus atau sekedar mendaftarkan diri demi mengejar porsi yang tersedia, dengan pertimbangan dana pengikat porsi relative besar sedangkan pelaksanaannya masih beberapa tahun kemudian, sehingga bagi mereka akan lebih menguntungkan jika dana tersebut di gunakan sebagai modal tambahan untuk mengembangkan usaha, sementara jika dana tersebut digunakan untuk mengikat porsi keberangkatan haji, maka dana tersebut akan mengendap sia-sia, tanpa membuahkan hasil dalam kurun waktu yang cukup lama. Bank Muamalat Indonesia merupakan salah satu instansi yang berjasa dalam membantu calon jama ah haji dalam proses pendaftaran ibadah haji ke tanah suci. Melihat kenyataan bahwa jumlah dana pengikat porsi relative tinggi, dan ini menjadi salah satu penyebab hilangnya minat para calon jama ah haji atau bahkan menunda kewajiban mereka, maka Bank Muamalat Indonesia selaku perbankan syari ah menghadirkan produk Talangan Porsi Haji yang memberikan kemudahan/keringanan pada calon jama ah haji yang masih kekurangan atau kesulitan dana. Talangan porsi Haji ini diberikan dengan ketentuan-ketentuan yang telah di sepakati, Seperti contoh calon jama ah haji

3 yang hendak mendaftarkan diri dengan menggunakan fasilitas talangan porsi haji yang telah disediakan oleh bank Muamalat Indonesia harus mendaftar melalui pihak-pihak yang telah ditentukan sebagai penanggung jawab, apabila tidak dapat melunasi pada saat jatuh tempo, pihak penaggung jawab tersebut adalah KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji) yang dapat dipercaya baik oleh bank maupun calon jama ah haji itu sendiri. Namun seiring dengan berkembangnya dunia ekonomi, saat ini para nasabah yang hendak mengajukan pembiayaan berupa talangan porsi haji tidak harus melalui pihak lain sebagai penanggungjawab, karena sekarang Bank muamalat Indonesia sudah memberikan pembiayaan tersebut secara individu, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Satu hal yang sangat menarik,yang membadakan antara Bank Muamalat dengan bank umum (konvensional) adalah terletak pada pembiayaan dan pemberian balas jasa, baik yang diterima oleh bank maupun investor. Jika dilihat pada bank umum, pembiayaan disebut loan,sementara di Bank Syariah disebut financing. Adapun balas jasa yang diberikan atau diterima pada bank umum berupa bunga dalam prosentase pasti. Sementara pada bank muamalat dengan system syariah, hanya memberi dan menerima balas jasa berdasarkan (akad) bagi hasil.(frengky May Kristiando,2010) Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa adanya perbedaan diatas, bahwa adanya perbedaan antaran bank konvensional dan bank syariah dalam proses pembiayaan. Dengan adanya perbedaan tersebut membuat tertarik karena perkembangan bank syariah yang semakin meningkat namun masih kurang dilirik dan diminati oleh masyarakat karena udah tertanamnya fikiran mengenai bank

4 secara konvensional sejak dahulu dan produk-produk yang ditawarkannya meskipun cukup memberatkan masyarakat apabila mereka menggunakan jasa perbankan tersebut. Ketertarikan mengenai Produk Talangan Porsi Haji dari bank muamalat indonesia ini hadir sebagai solusi yang baik bagi mereka yang kesulitan/kekurangan dana untuk melaksanakan ibadah haji. Hal ini tentunya memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak.bagi bank akan menambah jumlah serta minat para nasabahnya untuk kembalipada bank tersebut. Dan bagi calon jama ah haji akan mendapat kemudahan danauntuk melaksanakan ibadah haji. Berdasarkan latar belakang di atas, maka menuliskan Tugas Akhir dengan judul PELAKSANAAN TALANGAN PORSI HAJI PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG SURABAYA. 1.2 Penjelasan Judul Pelaksanaan : Talangan : Adalah aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan. (http://ekhardhi.blogspot.com) Menurut Fatwa dewan syariah nasional No.29 Talangan adalah pinjaman yang diberikan kepada naabah yang memerlukan.

5 Porsi : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Porsi adalah bagian yang menjadi tanggung jawab atau yang harus dikerjakan. Haji : Haji adalah berkunjung kebaitullah (Ka bah) untuk melakukan beberapaamalan pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan ridhonya.(www.billmars.blog.ekonomi syariah.net) Pada : Pada merupakan preposisi penunjuk tempat. Bank Muamalat Indonesia (BMI): Bank Muamalat Indonesia adalah bank umum pertama di Indonesia yang menerapkan prinsip syariah Islam dalam menjalankan operasionalnya. Didirikan pada tahun 1991,yang diprakarsai oleh majelis ulama indoneia (MUI) dan pemerintah Indonesia. Lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.bank Muamalat Indonesia ini terletak di Surabaya. Jadi dapat di simpulkan Pelaksanaan Talangan Porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia adalah proses pendanaan yang diberikan oleh Bank Muamalat Indonesia

6 untuk membantu nasabahnya dalam rangka memenuhi tanggung jawab melakukan ibadah ke Baitullah (Ka bah). 1.3 Rumusan Masalah Untuk memberikan batasan tentang Tugas Akhir ini, maka penulis menuliskan beberapa masalah yang perlu diangkat serta dikaji guna memberikan solusi bersama yang bermanfaat bagi pembaca antara lain sebagai berikut : 1. Bagaimana ketentuan dan syarat dalam pemberian talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang surabaya? 2. Apa saja fasilitas, manfaat, serta jaminan yang menyertai talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang surabaya? 3. Bagaimana prosedur pemberian talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang Surabaya? 4. Bagaimana cara perhitungan pelunasan talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang surabaya? 5. Adakah hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan talangan porsi haji dan bagaimana penyelesaiaanya? 1.4 Tujuan Penelitian Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang ingin dicapai penulis dalam tugas akhir ini maka penulis menjabarkan tujuan dari pengamatan yang akan dilakukan. Adapun tujuannya adalah untuk : 1. Mengetahui ketentuan dan syarat dalam pemberian talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang Surabaya.

7 2. Mengetahui fasilitas, manfaat, dan jaminan yang menyertai talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang Surabaya. 3. Mengetahui prosedur pemberian talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang Surabaya. 4. Mengetahui cara perhitungan pelunasan talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang surabaya 5. Mengetahui hambatan hambatan dalam pelaksanaan talangan porsi haji dan penyelesaiannya. 1.5 Manfaat Penelitihan 1. Bagi Perusahaan Sebagai program tindak lanjut untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pelaksanaan talangan porsi haji terhadap sebuah perusahaan tersebut. 2. Bagi Pembaca Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap masalah pelaksanaan talangan porsi haji pada bank muamalat Indonesia 3. Bagi Penulis Sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas akhir dan untuk mengukur sejauh mana mahasiswa mengetahui penulisan karya ilmiah. 1.6 Metode Pengamatan 1. Observasi (Pengamatan)

8 Observasi adalah Suatu proses yang komplek yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Sutrisno Hadi,dalam Sugiyono(2012,145) 2. Metode Interview (Wawancara) Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Esterberg,dalam sugiyono(2012:231) 3. Survey Survey adalah pemeriksaan secara teliti tentang fakta atau fenomena perilaku dan sosial terhadap subyek dalam jumlah besar. Dalam riset pendidikan, survai bukan semata-mata dilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi, seperti tentang pendapat atau sikap, tetapi juga untuk membuat deskripsi komprehensif maupun untuk menjelaskan hubungan antar berbagai variabel yang diteliti.(ali, 2010) 1.7 Sistematika Penulisan Penyusunan Tugas Akhir ini dibagi menjadi beberapa bab dimana antara bagian yang satu dengan bagian yang lain saling berhubungan, Adapun sistematika dan uraian penyusunan tugas akhir sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah mengenai Pelaksanaan Talangan Porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia. Penjelasan judul mengenai (pelaksanaan, talangan, porsi, haji,bank Muamalat Indonesia). Rumusan masalah yaitu Bagaimana ketentuan dan syarat dalam pemberian talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang surabaya, apa saja fasilitas,manfaat,serta jaminan yang menyertai talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang

9 Surabaya, Prosedur pemberian talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia, Mengenai biaya dan pelunasan talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia, Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan talangan porsi haji dan bagaimana penyelesaiaanya. Tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penyusunan yaitu untuk memberikan gambaran secara jelas tentang pelaksanaan talangan porsi haji. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan mengenai Pengertian Bank, Jenis Bank,Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah, PengertianBank Syariah, Fungsi Bank Syariah, Tujuan Bank Syariah, JenisBank Syariah dan Kegiatan Usaha Bank Syariah, Sumber DanaBank Syariah, Dana Talangan Haji BAB III : GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Bab ini berisi tentang sejarah berdirinya Bank muamalat Indonesia, Struktur Organisasi, Profil usaha dan macam-macam produk dan jasa bank yang ditawarkan oleh bank Muamalat Indonesia. BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini berisi tentang berbagai masalah yang timbul antara lain: 1) Bagaimana ketentuan dan syarat dalam pemberian talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang surabaya?

10 2) Apa saja fasilitas, manfaat, serta jaminan yang menyertai talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang surabaya? 3) Bagaimana prosedur pemberian talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang surabaya? 4) Bagaimana cara perhitungan pelunasan talangan porsi haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang surabaya? 5) Adakah hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan talangan porsi haji dan bagaimana penyelesaiaanya? BAB V : PENUTUP Bab ini berisi dijelaskan tentang kesimpulan dan saran yang dapat disimpulkan oleh penulis mengenai Pelaksanaan Talangan Porsi Haji pada Bank Muamalat Indonesia (BMI).