BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 di kelas X SMA. Negeri 8 Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum perlakuan kedua kelas diberikan pretest. Soal-soal yang diberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan penggunaan model pembelajaran Inquiry, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Sedangkan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif FIRE-UP,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dikelas X SMAN 1 Sungai Apit Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODE PENELITIAN. kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan model pembelajaran kooperatif Giving Question and Getting Answer

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September

Transkripsi:

37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan menggunakan desain Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest dan setelah perlakuan selanjutnya diberi postest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Soal yang digunakan pada pretest dan postest sama dengan waktu yang sama pula 1. Adapun rancangan pretest-postest dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel III.1. Desain Penelitian Keterangan: Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen T 1 X 1 T Kontrol T 1 - T T 1 :Tes sebelum diberikan pembelajaran pokok bahasan koloid X :Perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajran kooperatif TPS dengan media kartu pintar dan kartu soal. T :Tes setelah pembelajaran Koloid B. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1-3 Mei 015 di SMA Negeri Payakumbuh Jalan Meranti, No. 0, Bukit Sitabur Kota 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Jakarta: Alfabeta, 01, h.76. 37

38 Payakumbuh, Sumatera Barat. Tempat penelitian adalah di Sekolah Menengah Atas Negeri Payakumbuh yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Payakumbuh kelas XI IPA yang kemudian dilakukan uji homogenitas.. Objek Penelitian Adapun objek dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif TPS dengan Media Kartu Pintar dan Kartu Soal untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dalam pokok bahasan koloid di Sekolah Menengah Atas Negeri Payakumbuh, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA, yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA, XI IPA 3, dan XI IPA 4 di Sekolah Menengah Atas Negeri Payakumbuh Bukit Sitabur Kota Payakumbuh, Sumatera Barat Tahun Pelajaran 014/015 yang berjumlah 10 orang siswa.. Sampel Sampel diambil sebanyak dua kelas dari populasi yang ada, pengambilan sampel dilakukan dengan uji homogenitas semua populasi dengan rumus uji varians. Kemudian mengambil kelas dari seluruh populasi yang telah

39 dilakukan uji homogenitas yang nilainya homogen. Kemudian kedua kelas tersebut secara acak ditetapkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu observasi terhadap aktivitas siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.. Tes Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. a. Uji Homogenitas Uji homogenitas diberikan sebelum penelitian dilakukan. Uji ini dilakukan untuk melihat kesamaan kemampuan dasar antara dua kelas, dan soal yang diberikan adalah soal-soal pilihan ganda sebanyak 30 soal tentang materi prasyarat yaitu materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

40 b. Uji Hipotesis 1) Pre test merupakan pemberian tes hasil belajar pada saat sebelum pertemuan materi pokok koloid. Hasil dari pre test digunakan sebagai nilai pre test. ) Pos test merupakan pemberian tes hasil belajar pada saat setelah penelitian selesai dilakukan untuk memperoleh hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif TPS dengan media kartu pintar dan kartu soal. Hasil dari pos test digunakan sebagai nilai pos test. Soal yang diberikan adalah soal yang sama paada saat dilaksanakannya pre test. 3. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bersumber pada benda yang tertulis. Peneliti secara langsung dapat memperoleh bahan dokumen yang sudah ada dan memperoleh data yang dibutuhkan, salah satunya adalah daftar nama siswa. F. Teknik Analisa Data 1. Analisis Butir Soal Untuk memperoleh soal-soal tes yang baik sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini, maka diadakan uji coba terhadap siswa lain yang tidak terlibat dalam sampel penelitian ini. Soal-soal yang diuji cobakan tersebut kemudian di analisis untuk mengetahui validitas, tingkat kesukaran (TK) dan daya pembeda (DP) soal.

41 a. Validitas Tes Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (Content Validity). Yang dimaksud dengan validitas isi ialah derajat di mana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Valid isi mencakup khususnya, hal-hal yang berkaitan dengan apakah item-item itu menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil tes yang valid, maka tes yang penulis gunakan dikonsultasikan dengan guru bidang studi kimia yang mengajar di kelas XI SMA Negeri Payakumbuh. Peneliti menggunakan 30 soal yang diuji cobakan kepada 0 responden. Setelah dilakukan uji coba terhadap 0 responden, jika item yang diujikan valid maka item tersebut digunakan, sebaliknya jika item tersebut drop atau tidak valid maka item tersebut dibuang atau tidak digunakan. Kriteria yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal disajikan pada Tabel III.. Tabel III.. Kriteria Validitas Butir Soal 3 Besarnya r (korelasi) Interpretasi 0,80 < r <1,00 Sangat tinggi 0,60 < r < 0,79 Tinggi 0,40 < r < 0,59 CukupTinggi 0,0 < r < 0,39 Rendah 0,00 < r < 0,19 Sangat rendah Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 009, hlm. 13. 3 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Guru-Karyawan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. 01. hlm. 98

4 b. Reliabilitas tes Reliabilitas tes menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan tes tersebut dapat dipercaya. Reliabilitas ditunjukkan oleh taraf konsistensi skor yang diperoleh pada subjek yang diukur dengan alat yang sama atau dengan tes yang setara pada kondisi yang berbeda. Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan terhadap skor atau tingkat kecocokan skor dengan skor sesungguhnya. 4 Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas soal menggunakan Pendekatan Single Test - Single Trial (Single Test - Single Trial Method), yaitu penentuan reliabilitas tes dilakukan dengan jalan melakukan pengukuran terhadap satu kelompok subyek, dimana pengukuran itu dilakukan dengan hanya menggunakan satu jenis alat pengukur, dan pelaksanaan pengukuran itu hanya dilakukan sebanyak satu kali saja, yang digunakan untuk menganalisis soal yang akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian 5. Kriteria reliabilitas tes dengan rumus: r 11 = n 1 -s 1 n-1 st Keterangan: r 11 s 1 st = Koefisien reliabilats = Standar butir ke satu = Standar deviasi skor total hlm. 07 4 Roni Andespa.Metodologi Riset Bisnis.Pekanbaru:Al Huda Press.01.hlm.164 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. 008.

43 Kriteria pengujiannya diukur dengan melihat koefisien reliabilitasnya 6, dapat dilihat pada Tabel III.3. Tabel III.3. Proporsi Reliabilitas Tes Reliabilitas Tes Evaluasi 0,70 < r 11 < 1,00 Sangat tinggi 0,40 < r 11 < 0,70 Tinggi 0,30 < r 11 < 0,40 Sedang 0,0 < r 11 < 0,30 Rendah 0,00 < r 11 < 0,0 Sangat rendah c. Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal dapat digunakan rumus: = + Keterangan: TK = Tingkat Kesukaran Soal SA = Jumlah skor atas SB = Jumlah skor bawah T = Jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah S max = Skor maksimum S min = Skor minimum 6 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. hlm. 104

44 Bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran ( difficult index). Besarnya indeks kesukaran (P) antara 0,00 sampai 1,00. Perbandingan jumlah soal mudah-sedang-sukar yang dipakai 3-4-3. Artinya, 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang dan 30 soal kategori sukar. 7 Indeks kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut : 0,00 < IK 0,30 : sukar 0,30 < IK 0,70 : sedang 0,70 < IK 1,00 : mudah d. Daya Pembeda Soal Uji daya pembeda suatu soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan siswa yang tidak dapat menjawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: B D J A A B J B B P A P B Dimana: J J A J B B A =Jumlah peserta tes =Banyaknya peserta kelompok atas = Banyaknya peserta kelompok bawah =Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar. 7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Roskarya, Bandung, 009, hlm.137.

45 B B P A P B =Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar. =Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai indeks kesukaran) =Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda: D = 0,00 0,0 : Jelek (poor) D = 0,1 0,40 : Cukup (satistiffactory) D = 0,41 0,70 : Baik (good) D = 0,71 1,00 : Baik sekali (excellent) 8. Uji Hipotesis Teknik analisa data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan tes-t. Test-t merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean sampel dari dua variabel yang dikomparatifkan. 9 Sebelum melakukan analisa dengan menggunakan tes "t", ada dua syarat yang harus dilakukan, yaitu uji normalitas dan homogenitas. a. Uji normalitas data Sebelum menganalisis data dengan tes t maka data observasi sebelum penerapan strategi harus diuji normalitasnya dengan chi kuadrat, adapun harga chi kuadrat dapat diketahui atau dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. 01.hlm,8. 9 Hartono,Statistik Untuk Penelitian,Yogyakarta:010.hlm178

46 X k i1 fo fe fe 10 Keterangan : fe = frekuensi yang diharapkan fo = frekuensi hasil pengamatan Jika dari data diperoleh X artinya distribusi data tidak hitung X tabel normal, dan jika X artinya data berdistribusi normal. Apabila hitung X tabel datanya sudah normal maka dapat dilanjutkan menganalisis dengan menggunakan rumus tes t. Rumus uji t digunakan untuk menguji hipotesis dengan melihat perbedaan hasil kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS dengan media kartu pintar dan kartu soal dengan menggunakan model pembelajaran konvensional b. Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan sebuah uji yang harus dilakukan untuk melihat kedua kelas yang diteliti homogen atau tidak. Pengujian homogenitas data yang dilakukan peneliti adalah dari hasil post test yang diberikan pada kelas eksperimen dan kontrol. Pengujian homogenitas pada penelitian ini dengan menggunakan uji F dengan rumus: F Varian Varian terbesar terkecil F = Lambang statistik untuk menguji varians 11 10 Riduwan. Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula. Bandung:Alfabeta. 01.hlm 14 11 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1999, hlm. 45.

47 Sedangkan untuk menghitung varians dari masing-masing kelompok digunakan rumus: Untuk kelas eksperimen : S 1 n X X n 1 1 n 1 1 1 Untuk kelas kontrol : S n X X n n 1 Keterangan rumus : F S 1 S n 1 n x 1 x = Lambang statistik untuk uji varians = Varians kelas eksperimen = Varians kelas control = Jumlah sampel kelas eksperimen = Jumlah sampel kelas kontrol = Nilai kelas eksperimen = Nilai kelas control Kemudian hasilnya dibandingkan dengan F tabel. Apabila perhitungan diperoleh F hitung < F tabel maka sampel dikatakan mempunyai varians yang sama atau homogen. Jadi, setelah kedua syarat diatas telah dilakukan. Maka teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah menganalisa data dengan menggunakan test t. Rumus t-test yang digunakan adalah sebagai berikut: sampel related

48 Mx My t x y 1 1 Nx Ny Nx Ny Keterangan: M N = Nilai rata-rata kelompok = Banyaknya subjek X = Deviasi setiap nilai x dan x 1 1 Y =Deviasi setiap nilai y dari mean y 1 Pengujian: hipotesis diterima t hitung t tabel dengan derajat nilai α =0,05. T hitung t tabel berarti H 0 ditolak T hitung t tabel berarti H 0 diterima Untuk menentukan derajat peningkatan hasil belajar kimia siswa dilakukan dengan menghitung koefisien determinasi (r ) dengan rumus: r n t 1 r Sehingga r t t n Sedangkan untuk menentukan besarnya pengaruh dari perlakuan digunkan dengan rumus: 13 k r p x100% Keterangan: T =Lambang statistik untuk menguji hipotesis r K p =Koefisien determinasi =Koefisien pengaruh 1 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian,Jakarta: Rineka Cipta.010.hlm.354 13 Riduwan,Op Cit hlm 4.

49