IX. UJI TEKAN BEBAS (ASTM D )

dokumen-dokumen yang mirip
TRIAKSIAL PADA KONDISI UNCONSOLIDATED-UNDRAINED (ASTM D (1999))

GESER LANGSUNG (ASTM D

KONSOLIDASI (ASTM D )

CBR LABORATORIUM (ASTM D )

PEMADATAN TANAH (ASTM D a)

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4

UJI KUAT GESER LANGSUNG TANAH

BAB X UJI KUAT TEKAN BEBAS

percobaan, perhitungan rencana tiang cerucuk, hasil,

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

METODE PENGUJIAN CBR LABORATORIUM

BATAS CAIR TANAH (ASTM D )

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah : Dalam penelitian ini tanah yang digunakan adalah tanah berbutir halus

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang berasal dari

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS CAMPURAN TANAH SEMEN

Disusun oleh : RETNO SANTORO MELYANNY SITOHANG INDAH SEPTIANY DWITARETNANI DIMAZ PRASETYO

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNCONFINED COMPRESSION TEST (UCT) ASTM D

UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) ASTM D1883

PEMERIKSAAN KEPADATAN TANAH LAPANGAN (SAND CONE) (ASTM D )

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 2006/2007 BAB X KONSOLIDASI 1 REFERENSI

LABORATORIUM UJI BAHA JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BATAS PLASTIS DAN INDEKS PLASTISITAS

TRIAXIAL UU (UNCONSOLIDATED UNDRAINED) ASTM D

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

Metode uji kuat geser langsung tanah tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

UKURAN BUTIRAN TANAH DENGAN HIDROMETER (ASTM D )

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT ISI TANAH DI LAPANGAN DENGAN BALON KARET

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan. sampel tanah dapat dilihat pada Gambar 5

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

BAB III METODE PENELITIAN

No. Job : 07 Tgl :12/04/2005 I. TUJUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

VII. UJI TEKAN SILINDER BETON

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap kuat geser dan tekan bebas dapat disimpulkan bahwa :

Laporan Laboraturium Uji Tanah CBR Laboraturium. No Test : 17 Topik : Percobaan CBR Laboraturium Tgl Uji : 1 Juni 2010 Hari : Rabu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

UJI KOMPAKSI ASTM D698 DAN ASTM D1557

NAMA PRAKTIKAN : Genta Dewolono Grace Helen Y. T Muh. Akram Ramadan KELOMPOK : R 11 TANGGAL PRAKTIKUM : 17 Maret 2016

HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm)

Praktikum 3 : CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO)

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS NYATA CAMPURAN BERASPAL DIPADATKAN MENGGUNAKAN BENDA UJI KERING PERMUKAAN JENUH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari daerah

DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. berasal dari Desa Karang Anyar, Lampung Selatan. Tanah yang digunakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Daya Dukung Tanah Lempung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan. Pengujian Bahan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Beton Serat Beton Biasa Material Penyusun Beton A. Semen Portland

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen Portland untuk pekerjaan sipil

Metode uji CBR laboratorium

Gambar 3.1 Bagan Alir penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian. Tahap penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3. 1.

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

Viscocrete Kadar 0 %

UJI BATAS BATAS ATTERBERG ASTM D

METODE PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DENGAN ALAT KONUS PASIR

Cara uji kuat geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB VIII PEMERIKSAAN KEPADATAN STANDAR REFERENSI Braja M. Das. Principles of Geotechnical Engineering.Chapter 5 Soil Compaction.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penelitian ini

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN <

Metode uji CBR laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN MULAI PERSIAPAN ALAT & BAHAN PENYUSUN BETON ANALISA BAHAN PENYUSUN BETON

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK STABILITAS LERENG

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

Transkripsi:

IX. UJI TEKAN BEBAS (ASTM D 2166-00) I. MAKSUD 1. Maksud percobaan adalah untuk menentukan kuat tekan bebas tanah kohesif. Pemeriksaan kuat tekan bebas dapat dilakukan pada tanah asli atau contoh tanah padat buatan. 2. Kuat tekan bebas adalah besarnya tekanan axial (kg/cm 2 ), yang diperlukan untuk menekan suatu silinder tanah sampai pecah atau besarnya tekanan yang memberikan perpendekan tanah sebesar 20%, apabila sampai dengan perpendekan 20 % tersebut tanah tidak pecah. II. BENDA UJI Benda uji berupa tanah kohesif berbentuk silinder. Tinggi silinder harus antara 2 3 kali diameter. Diameter minimum benda uji adalah 3,3 cm. Apabila diameter benda uji < 7,1 cm, butir tanah terbesar yang diijinkan adalah 1/10 kali diameter benda uji, sedang bila diameter benda uji > 7,1 cm butir tanah terbesar yang diijinkan 1/6 kali diameter. III. ALAT 1. Alat/mesin penekan tanah. 2. Alat pengeluar contoh tanah dari tabung contoh. 3. Pengukur regangan. 4. Tabung cetak belah 5. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram. 6. Stopwatch. 7. Alat bubut tanah 8. Alat-alat pemeriksa kadar air, pengukur diameter dan tinggi dan sebagainya. IX-1

Mesin penekan Tabung cetak belah IV. PELAKSANAAN 1. Persiapan benda uji a. Bila contoh tanah yang diperiksa adalah contoh tanah asli dari dalam tabung contoh yang diameternya sudah sesuai dengan diameter silinder benda uji yang diijinkan, maka : keluarkan contoh tanah dari tabung contoh dengan alat pengeluar contoh didorong masuk cetakan contoh belah. Olesi tipis cetakan contoh dengan pelumas. Arah mendorongnya harus dari ujung tabung contoh kepangkal (dari bagian yang tajam). Potong benda uji rata bagian atas dan bawahnya, kemudian keluarkan/bukalah cetakan. b. Bila contoh tanah asli ukurannya lebih besar dari diameter silinder benda uji yang diinginkan, bentuk/potonglah contoh tanah dengan pisau atau gergaji kawat. Kemudian bubutlah sehingga didapat ukuran yang dikehendaki. c. Bila contoh tanah berupa tanah padat buatan, maka dapat berupa : - Contoh tanah yang rusak (gagal pada persiapan, pelaksanaan percobaan) dapat dibentuk kembali dengan memasukkan tanah dalam kantong plastik/karet, remas dengan jari sampai rata seluruhnya. Hindarkan tambahnya udara dalam pori tanah. Kemudian bentuk kembali dan padatkan dalam cetakan sehingga kepadatannya sama dengan aslinya. - Contoh tanah padat buatan dapat diperoleh dengan memadatkan contoh tanah dengan kadar air dan kepadatan yang diinginkan. Pemadatan dapat IX-2

dilaksanakan pada silinder pemadatan dan ditumbuk, kemudian tanah di dorong masuk tabung contoh atau dipotong dan dibubut. Pemadatan dapat pula dilaksanakan langsung pada cetakan belah sesuai dengan persyaratan yang diinginkan, maka bila diperlukan sebelum pelaksanaan percobaan, contoh tanah dapat dijenuh terlebih dahulu. Bila demikian catat dan cantumkan dalam laporan. d. Ukur dan catat ukuran diameter dan tinggi benda uji. 2. Pembebanan a. Tempatkan benda uji pada alat tekan, berdiri vertikal dan sentris pada pelat dasar alat. b. Atur alat tekan, sehingga pelat atas menyentuh benda uji. c. Atur arloji ukur pada cincin beban arloji pengukur regangan pada pembacaan nol. d. Kerjakan alat beban dengan kecepatan 0,5 2 % terhadap tinggi benda uji permenitnya. Kecepatan ini diperkirakan, sedemikian sehingga pecahnya benda uji tidak melampaui 10 menit. Catat pembacaan arloji pengukur beban dan arloji pengukur regangan setiap 30 detik. e. Hentikan pembebanan apabila tampak beban yang bekerja telah mengalami penurunan. Jika beban yang bekerja tidak pernah turun, kerjakan pembebanan sampai regangan/pemendekan benda uji mencapai 20 persen dari tinggi benda uji. f. Periksalah kadar air tanah benda uji. g. Buat skets dan catat perubahan bentuk benda uji. Bila dapat ukurlah sudut kemiringan bidang pecahnya benda uji. h. Pelaksanaan pemeriksaan ini (persiapan + pembebanan) harus dilakukan dalam waktu secepat-cepatnya, jangan ditunda-tunda agar kadar air tanah tidak berubah karena penguapan. V. HITUNGAN 1. Hitunglah regangan axial pada pembebanan yang dibaca. Δ L ε Lo L = pemendekan tinggi benda uji (cm) IX-3

Lo = tinggi benda uji semula (cm) 2. Hitung luas rata-rata penampang benda uji dengan koreksi akibat pemendekan. Ao A Ao = luas penampang benda uji mula-mula (cm 2 ) 1 ε = regangan 3. Hitung tekanan axial yang bekerja pada benda uji pada setiap pembebanan. σ P A 2 kg/cm P = gaya beban yang bekerja, yang dihitung dari pembacaan arloji ukur cincin beban. 4. a. Gambarkan grafik antara regangan (sebagi absis) dan tekanan yang bekerja (sebagai ordinat) b. Tentukan harga maksimum tekanan axial yang terjadi dari grafik tersebut. Tekanan maksimum ini dilaporkan sebagai kuat tekan bebas tanah yang diperiksa. c. Bila bbenda uji tidak mengalami pecah, kuat tekan bebas adalah tekanan pada reganagn 20 %. 5. Catat dan cantumkan dalam laporan hal-hal sebagai berikut : Catatan : - benda uji berupa contoh tanah asli ataukah padat buatan - ukuran diameter dan tinggi benda uji - jenis tanah secara visuil - kepadatan (berat volume kering), kadar air, derajat kekenyangan benda uji mula-mula. Pemeriksaan kuat tekan bebas dengan alat ELE EL 25 080 Alat ini dapat digunakan untuk benda uji dengan diameter maksimum 5 cm dan tinggi 10 cm. Tetapi perlengkepan-perlengkapn yang ada termasuk grafik dipersiapkan khusus untuk benda uji dengan diameter 3,8 cm dan tinggi 7,6 dan dengan satuan N/mm 2. IX-4

Pelaksanaan : 1. Pilih per yang diduga mampu memecahkan benda uji yang diperiksa. Bila ragu-ragu pilihlah per yang lebih besar. 2. Pasang dan klem kartu pada tempatnya. 3. Pasang benda uji sentris pada pelat bawah dan putar handel sehingga pelat atas menyentuh benda uji. 4. Pasang pensil pada tempatnya dengan ujungnya sedikit masih bebas dari kartu. 5. Atur sekrup pengatur lengan pensil, sehingga ujung pensil terletak pada garis vertikal nol dari kartu. Kemudian geser kartu sehingga ujung pensil mengikuti garis vertikal nol sampai perpotongan dengan garis horisontal nol. Ajukan pensil sehingga ujungnya menyentuh kartu. 6. Putarlah handel dengan kecepatan sekitar 30 putaran dalam 1 menit (1 putaran dalam 2 detik) sampai tanah pecah. Atau bila tanah tidak pecah, putarlah sampai pemendekan yang terjadi mencapai 20 % tinggi semula benda uji. 7. Ambil kartu, dan catatlah angka faktor per yang digunakan pada kartu ini. Letakkan grafik kertas bening di atas kartu, sehingga titik nolnya berimpit. 8. Baca kedudukan garis pensil terendah (bila benda uji pecah) atau bacalah kedudukan garis pensil pada penurunan 20 persen (untuk tanah plastis dan tidak pecah). Untuk contoh tanah dengan diameter 3,8 cm dan tinggi 7,6 cm, pembacaan tersebut langsung menunjukkan kuat tekan bebas tanah dalam N/mm 2. IX-5

UJI TEKAN BEBAS Sketsa tanah setelah diuji Gambar 9. Tanah setelah diuji Benda uji: tanah asli/hasil pemadatan (..%) kepadatan standar/modified) 1 Diameter contoh cm 2 Tinggi contoh (L 0 ) cm 3 Luas mula-mula (A 0 ) cm 2 4 Volume contoh cm 3 5 Berat contoh gr 6 Berat volume gr/cm 3 Pemeriksaan kadar air contoh tanah 1 Berat cawan kosong W 1 gram 2 Berat cawan + tanah basah W 2 gram 3 Berat cawan + tanah kering W 3 gram Hari/Tanggal Praktikum : No. Kelompok: Nama Praktikan : No. Mahasiswa: 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. Asisten/Laboran Mahasiswa. IX-6

Lampiran Data Waktu, menit/detik Pembacaan arloji, a Pemendekan tanah Luas tampang tanah Beban L a x 10-3 (cm) regangan ΔL ε (%) L o koreksi 1-1 0,99 2 0,98 3 0,97 4 0,96 5 0,95 6 0,94 7 0,93 8 0,92 9 0,91 10 0,90 11 0,89 12 0,88 13 0,87 14 0,86 15 0,85 16 0,84 17 0,83 18 0,82 19 0,81 20 0,80 luas dikoreksi Ao A 1 ε (cm 2 ) Pembacaan arloji Beban, P (kg) Tekanan P A kg/cm 2 Kalibrasi Alat = IX-7

Grafik Hubungan Antara Regangan dan Tekanan Aksial Tekanan, kg/cm 2 Regangan, % IX-8