PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO

dokumen-dokumen yang mirip
PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS. 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BATUBARA

ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

No. Karakteristik Nilai 1 Massa jenis (kg/l) 0, NKA (kj/kg) 42085,263

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

RANCANG BANGUN KETEL UAP PADA RUMAH SAKIT DENGAN KAPASITAS 400 TEMPAT TIDUR

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER PADA PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 30 TON TBS/JAM

BAB II LANDASAN TEORI. Ketel uap pada dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang tertutup pada

1. Bagian Utama Boiler

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BATUBARA

Bab IV Data Percobaan dan Analisis Data

ANALISA EFISIENSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON/JAM TEKANAN KERJA 20 BAR DI PABRIK KELAPA SAWIT

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR PADA KETEL UAP

PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 10 TON/JAM TEKANAN KERJA 10 KG/CM 2 TEMPERATUR 173,75 C BAHAN BAKAR BATUBARA

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN KETEL UAP LANCASHIRE DENGAN KAPASITAS 10 TON PER JAM SKRIPSI

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Ketel Bertenaga Listrik (Electric Boiler)

RINGKASAN BAKING AND ROASTING

BAB III PROSES PEMBAKARAN

ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR COAL DENGAN KAPASITAS 110 TON/JAM PADA PLTU PANGKALAN SUSU

PEMANFAATAN PANAS TERBUANG

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API KAPASITAS 10 TON/JAM SEBAGAI PENGERING KAIN DENGAN TEKANAN 10 KG/CM 2 TEMPERATUR KERJA 175 C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. listrik dimana generator atau pembangkit digerakkan oleh turbin dengan

PERHITUNGAN EFISIENSI BOILER

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

MAKALAH UTILITAS FIRE TUBE BOILER. Disusun oleh : Irfan Arfian Maulana ( ) Sintani Nursabila ( )

KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan memakai bahan bakar antara lain bahan bakar padat dan bahan bakar cair,

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

KETEL UAP ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG DI PALM OIL MILL DENGAN KAPASITAS 45 TON TBS/JAM

ANALISA KINERJA PULVERIZED COAL BOILER DI PLTU KAPASITAS 3x315 MW

ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN KARBON TETAP PADA BATUBARA TERHADAP EFISIENSI KETEL UAP PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

RANCANG BANGUN KETEL UAP MINI DENGAN PENDEKATAN STANDAR SNI BERBAHANBAKAR CANGKANG SAWIT UNTUK KEBUTUHAN PABRIK TAHU KAPASITAS 200 KG KEDELAI/HARI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan bahwa ketel uap adalah suatu

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) DENGAN AKTIVATOR ASAM SULFAT

III. METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN BOILER BERBAHAN BAKAR SERBUK BATU BARA MENGGUNAKAN PROSES PEMBAKARAN CYCLO. M Denny Surindra 1*

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Efisiensi PLTU batubara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

I PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Tempat dan Waktu Penelitian. bakery oven. Perangkat khusus yang digunakan untuk memanggang produk pastry

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air.

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Analisa Teknis Evaluasi Kinerja Boiler Type IHI FW SR Single Drum Akibat Kehilangan Panas di PLTU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN EFESIENSI CFB BOILER TERHADAP KEHILANGAN PANAS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

ANALISA KEHILANGAN ENERGI PADA FIRE TUBE BOILER KAPASITAS 10 TON

TUNGKU PELEBUR ALUMNIUM DENGAN ECONOMIZER Aluminium Crucible Furnace Using Economizer

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

OLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

AUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR).

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B13

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91

ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Thermodinamika Teknik Mesin

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga listrik adalah Boiler (Steam Generator) atau yang biasanya disebut ketel

PENGANTAR PINDAH PANAS

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI ANALISA PENGHEMATAN BIAYA BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN BAHAN BAKAR GAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BOILER. No Lingkup Pekerjaan Baru ( Sertifikasi ) Lama ( Re-Sertifikasi )

ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN DEBIT ALIRAN PADA EFISIENSI TERMAL SOLAR WATER HEATER DENGAN PENAMBAHAN FINNED TUBE

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK

KETEL UAP (STEAM BOILER)

ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN BAKAR TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN UAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO ABSTRAK Ketel uap/boiler adalah suatu pesawat yang mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan dan uap tersebut digunakan ke pesawat pemakai. Perencanaan boiler ini berskala kecil dengan kapasitas uap hasil 0,3 ton/jam uap basah dengan menggunakan bahan bakar kayu sebagai sumber energi panas. Ketel uap ini sebagai unit penggerak proses pengolahan dan banyak digunakan industri kecil menengah seperti industri tahu, kerupuk, manisan buah, industri rotan dan sebagainya menggunakan peralatan yang disebut dandang sebagai alat perebusan/pemasakan. Dapurnya menggunakan bahan bakar kayu karena mudah didapat dan harganya murah. Industri kecil pengolahan umumnya hanya menggunakan uap jenuh /uap basah, maka ketel uap ini direncanakan menghasilkan uap pada temperature 100-120 C pada tekanan uap 1,5-2 bar (tekanan operasional). Tekanan uap perencanaan ketel 6 atm. Jenis yang dirancang adalah jenis ketel uap pipa api. Bahan ketel menggunakan carbon steel SA 299. Ruang bakar menggunakan cor bata dengan dibagian bawahnya menggunakan ranjangan besi cor supaya abu hasil pembakaran bisa turun ke bawah, dan dibawahnya ranjangan besi cor ada ruangan kosong sebagai tempat abu. Kata kunci : Ketel uap, Uap jenuh, Ruang bakar, Tekanan uap. PENDAHULUAN Ketel uap banyak digunakan pada industry kecil menengah sebagai system peralatan proses pengolahan, seperti pengolahan cengkeh pala dan sebagainya. Juga bisa digunakan sebagai media pemanas pada industry sederhana seperti industry tahu, industry rotan dan sebagainya. Sebagai pemanas digunakan dapur dengan bahan bakar kayu maupun ampas tebu, karena ampas tebu maupun kayu murah harganya dan mudah didapat. Dari beberapa penelitian bahwa industry-industri kecil pangan (Siregar H.P, 1999) masih banyak menggunakan peralatan sederhana dalam proses produksinya. Pemakaian energy panas seperti uap pada industry tersebut diatas banyak dibutuhkan. Sementara kebutuhan tersebut masih banyak menggunakan alat-alat sederhana dimana umumnya boros energi, proses relatif lamadan tidak nyaman. Ketel uap (boiler) sebagai penghasil uap yang dipakai untuk sumber energi proses merupakan suatu alur produksi dalam suatu industry pangan ataupun industry lainnya karena sangat vital fungsinya dalam proses produksi. Boiler biasanya dipakai sebagai alat untuk proses perebusan/memasak,sterelisasi, penyulingan, pengering dan sebagainya. Oleh karena itu direncanakan suatu system pembangkit energy panas unit boiler menggunakan bahan bakar kayu. Kapasitas uap boiler direncanakan 0,3 ton/jam beroperasi pada tekanan uap 1,5-2,0 bar. Skala kapasitas boiler ini cukup mencangkup kebutuhan industry kecil seperti industry tahu, industry pengolahan

pangan produk buah manisan/asinan, dan sebagainya. Jenis uap yang dibutuhkan dalam proses pengolahan biasanya jenis uap basah/uap jenuhdengan temperature 100-120 C. Jenis ketel yang dirancang dari jenis ketel uap pipa api (fire tube). Dipilih jenis ketel uap pipa api karena bentuknya sederhana, mudah perawatannya, harganya murah, dan juga pekerjaan konstruksi dapat dilakukan oleh bengkel-bengkel yang tidak terlalu besar. METODE Rancangan ketel uap pembangkit panas, bagian utama ketel uap terdiri dari : - badan silinder ketel - ruang bakar - bidang pemanas - dan lain sebagainya Badan ketel uap (boiler) Jenis ketel uap dipilih dari jenis ketel uap pipa api (fire tube), dimana tabung silinder sebagai wadah dimana air dipanaskan, sedangkan ruang bakar ditempatkan diluar maupun didalam tabung silinder. Dalam hal ini pipa api (lorong api) ditempatkan didalam tabung silinder. Konstruksi badan boiler dirancang menggunakan bahan baja lunak (mild steel), dimana tekanan rancangan badan silinder ketel uap 6 atm. Pemilihan ukuran badan silinder ketel uap dengan pertimbangan jumlah air diperlukan untuk operasi ketel uap dalam jangka waktu operasi tertentu. Dengan menggunakan data di atas dan formulasi sederhana, maka ukuran tabung silinder, ketebalan plat silinder dapat diperoleh. Ruang bakar Ruang bakar merupakan ruang terselubung dimana reaksi dan hasil pembakaran dari burner terjadi, terisolasi, bergerak dinamis dan terkontrol. Ruang bakar merupakan salah satu komponen yang paling kritis dari suatu pembangkit uap dan mesti dirancang secara konservatif. Konfigurasi ruang bakar dan ukurannya ditentukan oleh kebutuhan pembakaran, karakteristik bahan bakar, emisi standar untuk material, dan kebutuhan akan tersedianya aliran gas dan temperature masuk bidang permukaan convection heat absorbing untuk mengurangi deposit abu dan temperature berlebihan. Volume ruang bakar adalah fungsi dari furnace heat release rates yaitu berkaitan dengan maximum local absorption rates dalam batas-batas yang aman. Pembatasan heat release pada ruang bakar misalnya akan mengurangi kehilangan karbon, control asap, dan mencegah abu beterbangan yang berlebihan. Disain ruang bakar ditentukan oleh jenis bahan bakar yang digunakan dan kapasitas atau laju konsumsi bahan bakar. Disini bahan bakar yang digunakan adalah kayu. Kapasitas bahan bakar (Wf) dapat diperoleh dari rumusan berikut : Wf = Ho ƞhhv Wf = kapasitas bahan bakar Ho = heat output boiler HHV = High Heating Value (nilai panas pembakaran tinggi) = 10951,245 Btu/lb Ƞ = efesiensi Pada reaksi pembakaran tiap satu lb bahan bakar kayu adalah :

- pembakaran karbon (C) - pembakaran hydrogen (H) - pembakaran unsur sulfur (S) Sehingga dari reaksi tersebut maka O2 yang diambil dari udara untuk pembakaran bisa dihitung. Kapasitas udara pembakaran dihitung dengan rumus : WA = Wa. Wf WA = kapasitas udara pembakaran (lb/jam) Wa = kebutuhan udara teoritis Wf = kapasitas bahan bakar (lb/jam) Energi panas dilepaskan diruang bakar (Qp) diperoleh dari pendekatan berikut : Qp = S x Δs S = kapasitas ketel uap Δs = perbedaan enthalpy uap dan enthalpy air pengisian ketel uap Volume ruang bakar (V) : V = B x LHV/qb B = laju konsumsi bahan bakar LHV = low heating value (nilai panas pembakaran rendah) (KJ/kg) Qb = beban pemanasan ruang pembakaran (KJ/hm3) Luas bidang pemanas (F) : F = Q / k {( T api / 100)4 ( T pipa / 100)4} K = koofisien perpindahan panas T api = temperature api (K) T pipa = temperature pipa (K) Dari perhitungan rumusan di atas maka diperoleh spesifikasi utama ketel uap. Sirkulasi dan bidang pemanas. Sirkulasi air atau uap adalah pergerakan air, uap maupun campuran air dan uap melalui pipa api / dinding drum luar lorong api yang dipanaskan (bidang pemanas) untuk menyerap panas dari pipa/dinding pemanas pada suatu tingkat tertentu sehingga dapat mencegah temperature pipa yang berlebihan atau perbedaan temperature yang dapat menyebabkan tegangan/stress pipa logam ataupun mencegah korosi. Sirkulasi yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam pengoperasian segala jenis ketel uap. Ketel uap tidak dapat beroperasi dengan baik bila sirkulasinya kurang lancer. Sirkulasi air dan uap ini dapat berlangsung secara alamiah dan secara buatan yaitu dengan menggunakan pompa. Bidang pemanas adalah suatu bidang yang menyerap/menerima panas dari hasil pembakaran burner sebagai alat pemindah panas kepada fluida air. Alat pemindah panas dapat berupa pipa air dan pipa api. Perpindahan panas pada bidang pemanas dengan 3 cara yaitu secara konduksi (hantaran), konveksi (aliran) dan radiasi (pancaran). Air pengisian ketel. Air pengisian ketel dipompakan dari luar masuk ke dalam ketel dengan menggunakan pompa air pengisian ketel (boiler feed pump) dari tekanan > 2 bar hingga mencapai tekanan kerja P bar di dalam ketel. Sebaiknya air yang digunakana adalah air bersih dan sudah mengalami pelunakan dengan tingkat keasaman ph netral. Sumber

air yang bisa digunakan adalah adalah air sumur, air sungai, air hujan dan lain-lain. Diameter pipa api : 53 mm Gambar konstruksi pandangan depan : Peralatan assesori. Alat-alat assesori terdiri dari alat ukur tekanan (manometer), pengatur permukaan air (gelas penduga), kran pengisi, kran pembuang, kran pengaman, peluit pengaman, dan lain-lain. Peralatan assesori ini sangat diperlukan dalam operasional ketel uap agar kerja ketel yang diinginkan dapat tercapai dalam operasional yang aman. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil perhitungan rumusan diatas, maka diperoleh spesifikasi unit boiler yang dirancang sebagai berikut : - Tipe boiler : pipa api - Kapasitas uap : 0,3 ton/jam - Temperature dan tekanan uap operasi : 120 C; 1,5 2,0 barg - Dimensi ukuran badan ketel : Diamtere dalam : 1192 mm Diameter luar : 1294 mm Panjang ketel : 2956 mm Bahan dinding ketel: carbon steal SA-299 Bahan isolasi : asbes Air pengisian : manual Diameter dalam lorong api : 914 mm Diameter luar lorong api : 944 mm 1 Keterangan : 1. Drum ketel 2. Lorong api 3. Pipa api KESIMPULAN 1. Unit boiler cukup efisien dengan capaian efesiensi thermal 75-85 % 2. Konstruksi sederhana sehingga mudah perawatannya. 3. Unit boiler cukup baik untuk dapat menggantikan peralatan proses pada industry pengolahan pangan, manisan / asinan buah, pengolahan tahu tempe, dan sebagainya. 2 3 DAFTAR PUSTAKA Asme, 1983, Boiler and pressure Vessel Code. Babcock and Wilcox, 1960, Steam Its Generation and Use, New York. Djoko Setyarjo,M.J, 1987, Ketel Uap, Edisi Pertama, PT.Pradnya Paramita, Jakarta. Filipo Harahap, 1983, Thermodinamika Teknik, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta. Holman,J.P., 1946, Heat Transfer, First, Edition, Mc.Graw Hill Book Company Inc, New York. Siregar,H.P, 2005, Rancang Bangun Ketel Uap/Boiler Menggunakan Burner Minyak Tanah untuk Industri Kecil Menengah, Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi STTNAS Yogyakarta.

Siregar,H.P, 2001, Pengembangan Ketel Uap untuk Industri Kecil, Prosiding Seminar Nasional Peran Teknologi Informasi dalam pengembangan Usaha Kecil Menengah, Forum Komunikasi Teknologi Tepat Guna Jawa Timur, Surabaya. Surbakti,B.M, 1985, Pesawat Tenaga Uap I, Mutiara Solo, Solo. Syamsir A.Muin, 1988, Pesawat-Pesawat Konversi Energi I (Ketel Uap), CV.Rajawali, Jakarta. Tambunan, ESM, 1984, Ketel Uap, Karya Agung, Jakarta.