Oleh. Ayu Purnamasari Ni Nyoman Wetty S Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terbatas oleh usia, ruang, dan waktu. Dalam situasi dan kondisi apapun apabila

Oleh. Yessina Tarulitha M. Siti Samhati Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA YAYASAN PEMBINA UNILA BANDARLAMPUNG

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November, 2013 PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU DI KELAS VIII SMP NEGERI 02 KOTAGAJAH

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

PEMBELAJARAN MENDONGENG SISWA KELAS VIII SMP TRI SUKSES NATAR LAMPUNG SELATAN

Oleh Windi Riani Iqbal Hilal Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode yang dilakukan

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

PEMBELAJARAN APRESIASI CERITA ANAK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 BANDARLAMPUNG. Oleh

tetapi mereka dituntut untuk mampu berbicara di depan umum. Seperti halnya seni bernegosiasi yang terdapat di dalam pembelajaran kelas X.

PEMBELAJARAN MEMBACA TABEL SISWA SMPN 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MEMBACA PUISI SISWA KELAS X SMKN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMBACA ASPEK KEBAHASAAN PADA SISWA KELAS XI SMAN 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI LAMA DAN PUISI BARU DI KELAS VII. Oleh

PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS PIDATO SISWA KELAS XII SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS SLOGAN DAN POSTER SISWA KELAS VIIISMP NEGERI22 BANDARLAMPUNG

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 3 BANDARLAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

PEMBELAJARAN MENGEMBANGKAN GAGASAN POKOK MENJADI PARAGRAF PADA SISWA X.5 SMAN 16 BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. telah memenuhi standar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Secara rinci

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015 PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 GADINGREJO. Oleh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

PEMBELAJARAN MENGUNGKAPKAN INFORMASI DALAM BENTUK LAPORAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KELAS MICRO TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN

Dewan Syafutra Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

Oleh Devita Sari Eka Sofia Agustina Ni Noman Wetty Suliani Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PEMBELAJARAN STRUKTUR TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 BANDARLAMPUNG.

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

ABSTRAK. meningkatkan mutu pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 34

PEMBELAJARAN MEMAHAMI STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X IPA. Oleh

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENDENGARKAN BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012

FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 METRO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DRAMA PADA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA KELAS VII SMPN 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang telah disebutkan, yang hasilnya

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kelas VIII di SMP Negeri 22 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013 meliputi

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL STAD IPS KELAS V DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

PELATIHAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BAGI GURU SMA MAPEL KIMIA DI KABUPATEN BANYUWANGI

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2017 PEMBELAJARAN MENULIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMKN 4 BANDAR LAMPUNG. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA DI SMP NEGERI 1 SUNGAI RAYA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB IPS KELAS III DI SD ARTIKEL PENELITIAN

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA GLOBAL MADANI BANDARLAMPUNG. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS II SD

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI MODEL PROJECT BASED LEARNING MTs NEGERI 2 BANDARLAMPUNG. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam bidang pendidikan di sekolah peranan seorang guru sangat

Transkripsi:

PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG Oleh Ayu Purnamasari Ni Nyoman Wetty S Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail: Bayufirnanda23@yahoo.com Abstract The problem presented in this research was how is the learning process of drama appreciation at the eleven grade students of SMAN 16 Bandar Lampung in academic of 2012/2013. Based on the problem above, the objective of this research was to describe the learning process of drama appreciation including planning, implementation, and evaluation of drama appreciation. Based on this research, lesson plans designed by teachers already meet the criteria specified lesson plan. However, there are still shortcomings in the formulation of learning objectives and time allocation. Implementation of learning that form of teacher activity in the classroom consists of preliminary activities, core activities, and closing activities. Students activities in implementation of learning drama appreciation consists of visual activity, verbal activity, the activity of listening, moving activity, mental activity and emotional activity. Assessment of student learning outcomes is conducted by the teacher performance appraisal or deed. Keywords: Learning of drama appreciation, planning, implementation, assessment Abstrack Masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran apresiasi drama siswa kelas XI SMA Negeri 16 Bandar Lampung tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran apresiasi drama meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran apresiasi drama. Berdasarkan hasil penelitian, perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru sudah memenuhi kriteria Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang ditentukan. Namun, masih terdapat kekurangan pada perumusan tujuan pembelajaran dan alokasi waktunya. Pelaksanaan pembelajaran yang berupa aktivitas guru dalam kelas terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama terdiri atas aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas bergerak, aktivitas mental, dan aktivitas emosi. Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru ialah penilaian perbuatan atau unjuk kerja. Kata kunci : Pembelajaran apresiasi drama, perencanaan, pelaksanaan, penilaian Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1

PENDAHULUAN Berdasarkan bentuknya, karya sastra Proses pembelajaran merupakan suatu terdiri atas, (a) karya sastra bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu prosa yaitu prosa lama dan prosa baru, yang telah dirumuskan guru sebelum (b) karya sastra bentuk puisi yaitu puisi pengajaran dilakukan, serta sasaran lama, puisi baru, dan puisi modern, dan belajar agar siswa dapat (c) karya sastra bentuk drama, yaitu mengembangkan potensi dirinya. drama tradisional dan drama modern. Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya strategi pembelajaran yang terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa mencakup aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut sebaiknya disajikan dalam bentuk terpadu dan disesuaikan dengan kondisi siswa, standar kompetensi yang diinginkan, dan sumber belajar atau media yang digunakan. Misalnya, pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi karya sastra (Suliani, 2004: 14). Dalam dunia pendidikan, sastra merupakan salah satu materi pembelajaran yang harus disampaikan. Pembelajaran sastra memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai aspek tujuan pendidikan, seperti aspek pendidikan susila, sosial, sikap, penilaian, dan keagamaan. Selain itu, pembelajaran sastra juga bertujuan agar siswa memperoleh pengalaman serta pengetahuan mengenai sastra. Drama adalah karya sastra yang berbentuk percakapan atau dialog yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan oleh aktor. Dengan bermain drama, maka keterampilan seseorang dapat diukur, karena drama menjadi salah satu objek kompetensi dasar dalam pembelajaran sastra di sekolah yang berkaitan dengan keterampilan berbicara. Pada saat ini pembelajaran apresiasi drama di sekolah kurang mendapat perhatian dari para pengajar. Hal ini dikarenakan drama dianggap sulit (banyak memakan waktu dan tempat). Guru hanya memberikan teori seadanya tidak diberikan cara atau teknik-teknik yang sesuai untuk mengapresiasi drama. Siswa hanya di suruh langsung mementaskan tanpa adanya arahan. Sebenarnya jika guru mampu mengajarkan apresiasi drama dengan baik maka akan membantu siswa menjadi orang yang berani tampil di depan orang banyak, memiliki keterampilan khusus dan mengajarkan mereka cara bekerja sama antara satu dengan yang lain. Lebih tinggi lagi mereka akan mudah memahami hidup secara proporsional. Pengajaran drama di sekolah sangat penting karena dengan bermain drama beberapa kemampuan siswa dapat dikembangkan seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan menghafal, dan kemampuan mengaktualisasikan diri ke dalam situasi yang dihadapi. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2

Selain itu dengan bermain drama beberapa sikap dapat ditumbuhkan, misalnya percaya diri, berani menghadapi orang banyak, bertanggung jawab terhadap tugas, dan memiliki jiwa artistik yang merupakan salah satu sendi kehidupan manusia. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian mengenai Pembelajaran Apresiasi Drama Siswa Kelas XI SMA Negeri 16 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran apresiasi drama siswa kelas XI SMA Negeri 16 Bandar Lampung. Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini difokuskan pada: 1. Perencanaan proses pembelajaran yang berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mengenai apresiasi drama khususnya mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama. 2. Proses pelaksanaan pembelajaran yang berupa aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kelas yang terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 3. Evaluasi hasil belajar yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui hasil proses belajar mengajar. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ialah mengamati perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa, dan evaluasi hasil belajar siswa dalam mengapresiasi drama. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini di dapat dari pengamatan pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama di kelas XI IPS 2. Pengamatan yang dilakukan ialah pengamatan terhadap perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Berikut pembahasan instrumen perencanaan pembelajaran. Tabel 1 Hasil Pengamatan Perencanaan Pembelajaran Tidak No. Aspek yang diamati Ada Ada 1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan perilaku hasil belajar) 2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik) 3. Pengorganisasian materi ajar ( keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu) 4. Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik) 5. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran : awal, inti, dan penutup) 6. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap) 7. Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran 8. Kelengkapan instrument (soal, kunci, pedoman penskoran) Berdasarkan hasil pengamatan pada RPP yang dirancang oleh guru, guru tidak mencantumkan rumusan tujuan pembelajaran melainkan indikator pencapaian kompetensi. Dalam pemilihan materi ajar yang akan diajarkan kepada peserta didik sudah sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ada pada silabus. Dalam silabus, materi pembelajaran yang tercantum ialah teks drama berupa penghayatan watak dan pengekspresian dialog. Selain itu, guru juga memperhatikan hal-hal yang harus Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3

dipelajari oleh siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sumber belajar mencakup pustaka rujukan, material, media cetak dan elektronik, website internet, narasumber, model peraga, dan lingkungan. Skenario pembelajaran yang telah guru rancang dalam RPP, guru telah menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara lengkap dari awal pembelajaran, kegiatan inti, dan akhir pembelajaran. Guru telah menyusun setiap kegiatan yang akan dilakukan dengan jelas. Namun, guru tidak mencantumkan alokasi waktu pada setiap kegiatan. Teknik penilaian yang digunakan adalah penilaian perbuatan/unjuk kerja. Hasil Penelitian Pelaksanaan Hasil penelitian ini mengenai aspek pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama yang berupa hasil pengamatan terhadap aktivitas antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas. a. Aktivitas Guru dalam Kegiatan pembelajaran atau aktivitas guru terbagi menjadi tiga tahapan kegiatan yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama, peneliti menggunakan pedoman observasi aktivitas guru untuk mendeskripsikan aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan prapembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu mempersiapkan siswa untuk belajar dan melakukan kegiatan apersepsi. Hasil pengamatan tersebut ialah mempersiapkan siswa dengan cara berdoa terlebih dahulu lalu memberi salam, mengabsen, dan menertibkan siswa yang masih belum siap menerima pelajaran, dan menjelaskan tujuan pembelajaran serta mengaitkan pembelajaran yang akan dipelajari dengan pembelajaran sebelumnya. Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari penguasaan materi pembelajaran, pendekatan/ strategi pembelajaran, pemanfaatan sumber belajar/ media pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan hasil belajar, dan penggunaan bahasa. Hasil penelitian yang diperoleh yakni guru telah menunjukkan penguasaan terhadap materi pembelajaran yang ia ajarkan. Hal ini terlihat dari cara guru menyampaikan materi ajar di depan kelas dengan tidak terpaku pada buku teks. Guru menggunakan metode tanyajawab, inkuiri dan diskusi. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru memanfaatkan media cetak berupa naskah drama. Kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru terdapat dua aspek yang diamati yaitu melakukan refleksi dan membuat rangkuman dengan melibatkan siswa serta melaksanakan tindak lanjut, atau kegiatan, atau tugas sebagai media remedial/pengayaan. b. Aktivitas Siswa dalam Peneliti menggunakan pedoman observasi aktivitas siswa untuk mendeskripsikan aktivitas siswa yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran. Pada pedoman aktivitas siswa terdiri atas enam aspek yang diamati yaitu aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4

mendengarkan, aktivitas bergerak, aktivitas mental, dan aktivitas emosional. Hasil Penilaian Belajar Siswa Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok pementasan untuk melakukan persiapan pementasan drama yang terdiri atas membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan, serta berlatih untuk mengekspresikan dialog tokoh dalam drama. Masing-masing kelompok terdiri atas 6-7 orang siswa, pemilihan anggota kelompok diserahkan guru kepada siswa. Teknik penilaian yang digunakan dalam penilaian hasil belajar siswa yaitu dengan penilaian perbuatan atau unjuk kerja. Pembahasan Perencanaan Berdasarkan hasil pengamatan pada RPP yang dirancang oleh guru, guru tidak mencantumkan rumusan tujuan pembelajaran melainkan mencantumkan indikator pencapaian kompetensi. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran yang baik ialah tidak menimbulkan penafsiran ganda. Perumusan tujuan pembelajaran menurut Suparman (2005:133) adalah A = Audience, B = Behavior, C = Condition (kondisi), D = Degree. Keempat komponen tersebut tidaklah selalu berurutan ABCD, tetapi sering CABD. Apabila komponen tersebut disusun secara runtut untuk merumuskan tujuan pembelajaran, maka akan menjadi setelah... siswa... dapat/mampu... dengan... Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar yang dimaksud adalah kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, keruntutan dan sistematika materi serta kesesuaian materi dengan alokasi waktu. Agar pembelajaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak melebara dan meluas, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menyeleksi yang perlu diajarkan yang meliputi sahih (valid), relevansi, konsisten, adequasi (kecukupan), tingkat kepentingan, kebermanfaatan, layak dipelajari, dan menarik minat. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar. Kejelasan skenario pembelajaran adalah langkah-langkah untuk kegiatan pembelajaran: awal, inti, penutup, yang dilakukan oleh guru. Strategi atau scenario pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru secara beruntununtuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode/ teknik pembelajaran merupakan program yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang ditetapkan. Pada RPP yang dibuat oleh guru, teknik penilaian yang digunakan adalah penilaian perbuatan atau unjuk kerja. Teknik penilaian tersebut telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik. Yang terakhir dari perencanaan pembelajaran adalah instrumen soal dan indikator penilaian yang dirancang oleh guru. Penilaian merupakan bentuk dari sebuah evaluasi yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil data pada RPP yang dibuat oleh guru, teknik penilaian yang digunakan adalah teknik tes dan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5

non tes, yaitu tes lisan, tes tertulis, observasi kinerja/ demostrasi, tagihan hasil karya/ produk: tugas, projek, portofolio, pengukuran sikap, dan penilaian diri. Teknik-teknik penilaian tersebut telah mendukung tujuan pembelajaran. Pembahasan Pelaksanaan Dalam proses pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama yang telah diamati terdapat dua komponen aktivitas yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa. 1. Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Aktivitas guru dalam mengajar terangkum dalam kegiatan prapembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan kegiatan penutup. Prapembelajaran atau pendahuluan merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh guru untuk mengawali jalannya proses pembelajaran di dalam kelas. Kegiatan awal tersebut merupakan proses menyiapkan siswa untuk belajar agar fokus dalam menerima pelajaran nantinya. Dalam kegiatan prapembelajaran terdapat dua pokok yang harus dilakukan oleh seorang guru, yaitu mempersiapkan siswa untuk belajar dan melakukan kegiatan apersepsi. Pada kegiatan inti pembelajaran meliputi beberapa kegiatan pokok yaitu, penguasaan materi pembelajaran, pendekatan/strategi pembelajaran, pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan hasil belajar, dan penggunaan bahasa. Hasibuan (2006: 58) mengemukakan bahwa salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru yaitu keterampilan menjelaskan. Keterampilan menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan hubungan. Penggunaan strategi pembelajaran serta penggunaan metode-metode yang dilakukan oleh guru sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Strategi merupakan cara yang digunakan untuk mencapai suatu keberhasilan. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. (Suliani, 2011: 5). Pada RPP guru mencantumkan sumber belajar seperti media cetak berupa naskah drama untuk membantu proses belajar di dalam kelas. Guru menggunakan keterampilan variasi dalam penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang komunikatif dan sederhana memberikan keuntungan bagi guru dan siswa sehingga dapat dengan mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru. Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan evaluasi yang harus dilakukan oleh setiap guru dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Terdapat dua komponen yang harus dilakukan dalam penilaian hasil belajar yaitu memantau kemajuan belajar dan pemberian tugas. Kegiatan penutup merupakan aktivitas yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam aktivitas ini, keterampilan dasar guru yang harus dipergunakan adalah keterampilan menutup pelajaran. Dalam Hasibuan (2006: 73) keterampilan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6

menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. 2. Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Drama Pada pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama tidak terlepas dari aktivitas siswa dalam belajar. Aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas bergerak, aktivitas mental, dan aktivitas emosi. Keenam aktivitas tersebut merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Kesinambungannya dengan aktivitas guru membuat pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama menjadi lebih baik dan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Pembahasan Kegiatan Penilaian Teknik yang digunakan dalam penilaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran apresiasi drama siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 16 Bandar Lampung yaitu guru menggunakan penilaian perbuatan atau unjuk kerja. Penggunaan penilaian perbuatan atau unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu (keterampilan). Cara penilaian ini dianggap oleh guru lebih autentik dari pada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 16 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran apresiasi drama siswa kelas XI IPS 2 terdiri atas 1. Perencanaan pembelajaran apresiasi drama yang dirancang oleh guru sudah memenuhi delapan kriteria penyusunan RPP. Tetapi masih terdapat kekurangan pada perumusan tujuan pembelajaran dan alokasi waktunya. Guru tidak mencantumkan alokasi waktu pada pelaksanaan pembelajaran dan pada perumusan masalah guru hanya memaparkan satu komponen dari empat komponen ABCD (audience, behavior, condition, dan degree). 2. Pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa belajar. Aktivitas guru dalam pembelajaran apresiasi drama meliputi kegiatan prapembelajaran, kegiatan inti, dan penutup. Pada kegiatan prapembelajaran, guru mempersiapkan siswa untuk belajar dan melakukan kegiatan apersepsi. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru melakukan beberapa kegiatan pokok pembelajaran yaitu, penguasaan materi pembelajaran serta pendekatan/strategi pembelajaran yang dapat memudahkan guru dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan penutup yang dilakukan guru yaitu pada pertemuan pertama guru hanya menyuruh siswa untuk berdiskusi dengan kelompok masing-masing dan pada pertemuan kedua guru menyuruh siswa untuk mengekspresikan dialog para tokoh dan memberi tahu jika ada siswa yang belum mencapai nilai KKM maka akan diberikan tugas atau pun remedial. Aktivitas siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama terdiri atas aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas bergerak, aktivitas mental, dan aktivitas emosi. 3. Penilaian hasil belajar dalam pembelajaran apresiasi drama yang dilakukan oleh guru menggunakan penilaian perbuatan atau unjuk kerja. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7

Cara penilaian ini dianggap oleh guru lebih autentik dari pada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti mengemukakan saran kepada: 1. Guru bahasa Indonesia SMA Negeri 16 Bandar Lampung untuk memperhatikan RPP yaitu pada aspek perumusan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu, untuk dapat meningkatkan proses pembelajaran DAFTAR RUJUKAN sebaiknya guru lebih menggunakan media yang mendukung pembelajaran agar siswa lebih memahami, dan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebaiknya guru melakukan refleksi dengan membuat kesimpulan terhadap materi yang sudah diajarkan. 2. Mahasiswa, dalam hal ini mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, diharapkan pada penelitian selanjutnya objek penelitian jangan difokuskan pada mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama, tapi pada pembelajaran menulis naskah drama. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Kunandar. 2009. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers. Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesinalisme Pendidik. Bandung: Rosdakarya. Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajgrafindo Suliani, Ni Nyoman Wetty. 2011.Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandarlampung: Universitas lampung. Suparman. 2005. Desain Instruksional. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas terbuka. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8