PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur

BAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, jamur shiitake dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terutama diperkotaan. Budidaya jamur di Indonesia masih sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein

BAB I PENDAHULUAN. Jamur tiram putih banyak dijumpai di alam, terutama dimusim hujan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah SWT di muka bumi ini sebagai makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak

PEMANFAATAN JERAMI PADI DAN PENAMBAHAN KOTORAN AYAM SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI, SERASAH DAUN PISANG DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tiram (Pleurotus ostreatus) berupa jumlah tubuh buah dalam satu rumpun dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengenal berbagai jenis jamur seperti jamur kuping, jamur tiram, jamur

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006).

I. PENGANTAR. konsumsi (edible mushroom), yang telah banyak dibudidayakan, karena selain

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak. Selain itu jamur juga banyak membutuhkan peluang usaha yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Permukaan

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI PADI dan BATANG JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleorotus ostreatus) AKIBAT KONSENTRASI PEMBERIAN MOLASE (GULA MERAH)

PENGARUH SUMBER DAN KONSENTRASI NUTRISI TAMBAHAN TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. HASIL 1. Laju pertumbuhan miselium Rata-rata Laju Perlakuan Pertumbuhan Miselium (Hari)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guru Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BLOTONG KERING TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK KAYU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Jumlah Badan Buah Jamur Merang Setelah 14 Hari Masa Tanam. Perlakuaan

ABSTRAK. Peneliti : Imam Mudakir 1 Mahasiswa Terlibat : - : BOPTN Dirlitabmas Kementerian Pendidikaan dan Kebudayaan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. fotosintesis. Oleh karena itu, didalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK MAJEMUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang tidak baik bagi manusia. Tumpukan sampah. tersebut jika dibiarkan dapat menimbulkan pencemaran, penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. terpakai dan mengandung bahan yang dapat menimbulkan gangguan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TUMBUH CAMPURAN JERAMI PADI DAN TONGKOL JAGUNG

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. permukaan yang lebih kasar dibandingkan cabai merah besar, dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian

BAB I PENDAHULUAN. gram jamur kering juga mengandung protein 10,5-30,4%, lemak 1,7-2,2%, kalsium 314 mg, dan kalori 367 (Suwito, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT dengan kekuasaan dan kehendak-nya telah menumbuhkan. berbagai macam tumbuh-tumbuhan di muka bumi ini yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA TAMBAHAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG. (Zea mays L)

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

PENGARUH KOMBINASI TAKARAN DEDAK DAN LAMA PENGOMPOSAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. setiap unit penelitian (baglog). Berat segar tubuh buah dan jumlah tubuh buah

PERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO

TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM

TUGAS AKHIR SB091358

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Jamur 2.2 Jamur Tiram Putih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH LIMBAH SEKAM PADI DAN DAUN PISANG KERING SEBAGAI MEDIA TAMBAHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

REKAYASA MEDIA TANAM MENGGUNAKAN TONGKOL JAGUNG DAN DEDAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai sumber pencemaran. Limbah tersebut dapat berupa bahan organik dan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, mengingat. pentingnya kebutuhan pangan untuk mencapai angka kecukupan gizi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat panen, lebar tudung ialah rerata lebar tudung (pileus), yaitu panjang

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

I. TINJAUAN PUSTAKA. dari sel-sel lepas dan sel-sel bergandengan berupa benang (hifa). Kumpulan dari

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

PENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi.

I. PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani seperti

Staf Pengajar Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta **Staf Pengajar Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

A005. PEMANFAATAN LIMBAH ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang. Keywords: Batang pisang, batang jagung, bibit F2, Pertumbuhan Miselium

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan penyakit, cacat janin, kematian, bahkan. pemutusan mata rantai kehidupan suatu organisme. Limbah merupakan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

S U N A R D I A

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) E-144

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dengan masalah sampah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Media terhadap Pertambahan biomassa Cacing Tanah Eudrilus eugeniae.

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

PEMANFAATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DALAM UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BUDIDAYA JAMUR TIRAM. Oleh : NILA ANGGRAENI PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram. Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

Transkripsi:

PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi Diajukan oleh : Disusun Oleh : APRIRIZKY DERMAWAN A 420 060 051 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. Namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping. Jamur adalah organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil. Oleh karena itu, di dalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat makanan yang siap untuk digunakan atau diserapnya. Di alam, zat-zat nutrisi tersebut biasanya telah tersedia dari proses pelapukan oleh aktivitas mikroorganisme (Muchroji dan Cahyana, 2008). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur 1

2 berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme(anonim, 2009). Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu, karena jamur ini banyak tumbuh pada media kayu yang sudah lapuk. Disebut jamur tiram atau oyster musroom karena bentuk tudungnya membulat, lonjong, dan melengkung seperti cangkang tiram. Batang atau tangkai tidak berada pada tengah tudung, tetapi agak miring ke pinggir (Cahyana, 2005). Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan media sangat beragam, tetapi setiap formula selalu menggunakan komponen utama berupa serbuk gergaji lebih dari 90% ditambah bekatul 2%, campuran lainnya serta penambahan mikroelemen dan vitamin. Mikroelemen dan vitamin berguna untuk meningkatkan pembentukan tubuh buah (bentuk jamur yang dipanen) serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil (Suriawiria, 2001). Kayu atau serbuk kayu yang digunakan sebagai tempat tumbuh jamur mengandung serat organik selulosa hemi selulosa, serat, lignin, karbohidrat. Sedang faktor yang menghambat antara lain getah dan zat pengawet (Cahyana, 2005). Untuk kehidupan dan perkembangan jamur memerlukan sumber nutrient atau makan dalam bentuk unsur-unsur kimia, misalnya nitrogen, fosfor, belerang, kalium, karbon yang telah tersedia dalam jaringan kayu, walaupun dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, diperlukan penambahan dari luar, misalnya dalam bentuk pupuk yang digunakan sebagai campuran pembuatan substrat tanaman atau media tumbuh jamur (Suriawiria, 2006).

3 Pupuk organik alam adalah pupuk yang berasal dari sampah (limbah) atau sisa tumbuh-tumbuhan atau hewan. Pupuk organik dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah, tanah liat yang padat apabila diberi pupuk organik dapat berubah menjadi gembur dan beremah (Soeminto,1983). Berdasarkan hasil penelitian Ismailiyati (2006), blotong dapat dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan jamur. Pemberian blotong berpengaruh positif terhadap badan buah dan berat basah jamur merang dengan pemberian blotong sebanyak 400 gram pada media tanam sebanyak 2 kg. Menurut Semiatun (2007), berdasarkan hasil pengamatan pada masing-masing obyek penelitian tentang pengaruh penambahan pupuk NPK terhadap pertumbuhan jamur tiram putih diperoleh hasil, bahwa pupuk NPK pada media tanam dengan kadar 1% dapat meningkatkan pertumbuhan sebanyak 25 badan buah jamur tiram putih pada media tanam sebesar 1 kg. sedangkan pada penambahan pupuk NPK pada media tanam dengan kadar 2 % dan 3 % hasil dari pertumbuhan jamur akan menurun hal ini disebabkan karena kadar tersebut panas dan kurang efektif dalam pertumbuhan jamur. Berdasarkan hasil analisis dan penelitian Ika (2009), blotong kering dapat meningkatkan produktivitas pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) serta dapat meningkatkan produktivitas pertumbuhan jamur tiram putih sebesar 0,04 kg pada media tanam 1 kg. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba mengadakan penelitian seperti yang dilakukan oleh Semiatun, Ismailiyati dan Ika tetapi

4 dengan media tanam dan jamur yang berbeda yaitu PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus). B. Pembatasan Masalah Agar dalam penelitian terarah dan untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Subyek penelitian adalah serbuk kayu dan pupuk kandang sapi yang bentuk sudah seperti tanah. 2. Obyek penelitian adalah pertumbuhan jamur tiram Putih (Pleurotus ostreatus). 3. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan jamur. 4. Penanaman dilakukan pada plastik polipropilen. 5. Penambahan pupuk kandang dengan dengan berat 0,01 g; 0,02 g; 0,03 g; 0,04 g C. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah yang telah disampaikan, permasalahan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh penambahan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan jamur tiram Putih (Pleurotus ostreatus)? 2. Berapakah berat pupuk kandang yang paling efektif untuk pertumbuhan jamur tiram Putih (Pleurotus ostreatus)?

5 D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui bagaimana pengaruh penambahan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan jamur tiram Putih (Pleurotus ostreatus). 2. Mengetahui berat pupuk kandang sapi yang paling efektif untuk pertumbuhan jamur tiram Putih (Pleurotus ostreatus). E. Manfaat Penelitian 1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu menambah khasanah keilmuan, pengetahuan tentang jamur konsumsi bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. 2. Sebagai tambahan informasi kepada para petani jamur untuk meningkatkan pertumbuhan jamur dengan menggunakan pupuk organik. 3. Memberi informasi ilmiah mengenai konsentrasi pupuk organik yang paling efektif untuk pertumbuhan jamur tiram Putih (Pleurotus ostreatus)