PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR - SHARE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. jalan untuk mencerdaskan bangsa adalah melalui dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap manusia. Tanpa adanya pendidikan, manusia tidak akan maju dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

UPAYA PENINGKATAN RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN RESPON DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- PAIR-SHARE (TPS)

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan di Indonesia ataupun di setiap negara. Indonesia selalu berusaha

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI TUGAS BERSTRUKTUR DENGAN UMPAN BALIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

Skripsi S-1 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SKRIPSI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika HANAFI A

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU. selalu dituntut untuk memikirkan tentang bagaimana cara merencanakan

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Di SMP Muhammadiyah 14 Boyolali) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

EKA RAHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf optimal.

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMUNIKASI DENGAN STRATEGI TTW

Rata-rata UN SMP/Sederajat

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dewasa akan mempengaruhi kehidupan masing-masing. keberlangsungan hidup manusia itu sendiri.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Matematika. Oleh : DHIAN ENDAHWURI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PENGAJUAN SOAL (PROBLEM POSSING) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG TERHADAP

I. PENDAHULUAN. kesejahteraan hidup. Pentingnya pendidikan di Indonesia tercermin dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

I. PENDAHULUAN. Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: LAILATUL HIJRIYAH A

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

ENDAH NENI MASTUTI A

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas suatu bangsa. Selain karena pendidikan dipandang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi siswa harus berperan aktif mencari sumber-sumber lain supaya tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II DI MTsN TANON SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa untuk menghadapi kehidupan di masyarakat dapat bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi matematika masih menjadi sebuah permasalahan bagi banyak

I. PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi menuntut setiap negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. belajar (pengajaran) maupun penilaian pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ialah dengan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka. menghasilkan perubahan yang positif dalam diri anak.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi maupun dalam masyarakat. Saat ini, dunia pendidikan kita masih

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran didalam kelas khususnya sekolah dasar sangat. membutuhkan ketrampilan guru dalam memilih dan menerapkan strategi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan media yang sangat berperan untuk menciptakan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam

Transkripsi:

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR - SHARE (PTK Di SMP N 3 Jatipuro Tahun Ajaran 2008/2009) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Oleh : LINDA MEGAWATI A 410 050 148 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan nasional negara Indonesia yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 45 adalah mencerdaskan bangsa. Salah satu upaya untuk mencerdaskan bangsa adalah melalui pendidikan dan untuk mewujudkanya pemerintah mengusahakan serta menyelenggarakan sistem pengajaran nasional yang diatur dalam UU. Guru yang merupakan bagian dari suatu sistem pengajaran nasional mempunyai berbagai tugas. Tugas utama dan terpenting yang menjadi tanggung jawab guru adalah merangsang dan membimbing proses belajar siswa, sehingga nantinya akan tercapai suatu masyarakat yang modern yang dicita citakan bangsa. Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku siswa, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinnya. Dari sekian banyak faktor yang berpengaruh itu, secara garis besar dapat dibagi dalam faktor intern dan faktor ekstern dari diri siswa. Faktor intern menyangkut faktor faktor fisiologis dan faktor psikologis. Kehadiran faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup penting. Faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal. Motivasi adalah salah satu macam faktor psikologis. 1

Menurut Abd. Rochman Abror (1993:121) para ahli jiwa dan ahli pendidikan semua tidak meragukan arti pentingnya motivasi dalam berbagai bidang pendidikan, namun belakangan ini khususnya dalam bidang pendidikan banyak permasalahan tentang krisis motivasi belajar. Berdasarkan pengalaman mereka yang bergerak langsung dalam pendidikan mulai meragukan apakah para siswa masih bermotivasi belajar, terlebih motivasi intrinsik. Gejalanya antara lain berkurangnya perhatian siswa dalam proses belajar mengajar, kelalaian dalam mengerjakan tugas, penandaan persiapan belajar untuk ulangan atau ujian saja, belajar musiman yaitu belajar jika akan menghadapi ujian saja dan sebagainya. Dalyono (1997:203 204) menyatakan bahwa motivasi adalah prasyarat utama dalam pembelajaran, tanpa itu hasil belajar yang dicapai tidak akan optimal dan motivasi sendiri merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri sendiri atau ditimbulkan oleh lingkungan sekitar. Motivasi belajar dipandang sebagai keinginan atau dorongan untuk belajar. Seseorang itu akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya ada keinginan untuk belajar. Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari sisi tingkatan pemahaman dan penguasaan materi yang diberikan atau banyaknya siswa yang mencapai tingkat pemahaman dan penguasaan materi, maka makin tinggi pula keberhasilan pembelajaran. Prinsip mengajar adalah mempermudah dan memberikan motivasi kegiatan belajar. Guru sebagai pengajar

memiliki tugas memberikan fasilitas atau kemudahan bagi suatu kegiatan belajar subjek belajar/siswa. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa dalam memahami dan menguasai materi. Menurut Subandijah (1996:124) kurangnya perhatian dan motivasi sesorang terhadap suatu objek menyebabkan orang itu jemu dan tidak tertarik pada objek tersebut. Salah satu hambatan dalam pembelajaran matematika adalah siswa kurang tertarik terhadap pelajaran matematika. Selain motivasi hal lain yang berpengaruh dalam peningkatan mutu (kualitas) belajar mengajar adalah pendekatan yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus mempunyai kemampuan untuk dapat menciptakan suatu kegiatan belajar menuju tercapainya hasil belajar secara optimal. Oleh karena itu, seorang guru harus mempunyai wawasan yang luas tentang pemilihan strategi belajar mengajar, sehingga lebih mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebagian besar model pembelajaran yang digunakan guru adalah model pembelajaran konvensional. Dalam model pembelajaran konvensional, pembelajaran disampaikan dengan menggunakan sistem ceramah, sehingga mendorong aktivitas siswa yang cenderung diam mendengarkan dan mencatat hal hal yang penting dari pelajaran. Hal ini mengakibatkan sikap anak yang pasif terhadap pelajaran yang disampaikan. Salah satu model pembelajaran lain untuk usaha peningkatan kemampuan mengajar guru adalah pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan struktural dengan tipe Think Pair Share (TPS). Pada pembelajaran ini menekankan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa mampu bekerja sama dengan saling membantu dalam kelompok kecil. Tipe TPS merupakan merupakan struktur yang dikembangkan untuk mengajarkan ketrampilan sosial. Bedasrkan uraian diatas secara garis besar dapat kita ambil kesimpulan, bahwa untuk mencapai keberhasilan pembelajaran matematika kita perlu meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu upaya peningkatan motivasi belajar siswa kita perlu mengganti model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran yang lebih menarik seperti model pembelajaran dengan pendekatan struktural TPS. Dengan melihat latar belakang masalah tersebut peneliti terdorong untuk meneliti masalah tersebut diatas dengan mengambil judul Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui pendekatan Struktural TPS. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas terdapat beberapa masalah dalam penelitian ini. Adapun masalah masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Motivasi siswa dalam belajar masih begitu rendah.

2. Pada saat pembelajaran matematika banyak guru yang kurang memperhatikan apakah siswanya dapat menerima strategi pembelajaran yang dilakukan pada pembelajaran matematika. Dominasi guru sangat tinggi sedangkan pengorganisasian siswa cenderung searah. 3. Model pembelajaran dengan pendekatan TPS diharapakan dapat mengikutsertakan siswa secara aktif di dalam kegiatan belajar mengajar. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan tidak terjadi penyimpangan tehadap apa yang menjadi tujuan penelitian, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran struktural tipe TPS. 2. Motivasi belajar dibatasi pada peningkatan motivasi setelah menerima pengalaman belajar matematika dengan menggunakan model pembelajran tipe TPS. 3. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP N 3 Jatipuro. D. Perumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang Masalah dan Pembatasan Masalah yang dikemukakan, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut Apakah

ada peningkatan Motivasi Belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan TPS?. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui pendekatan Struktural TPS" adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran struktural TPS. F. Manfaat Penelitian Sebagai Penelitian Tindakan Kelas, penelitian ini memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika, disamping itu juga kepada peningkatan motivasi belajar siswa. Dari hasil penelitian ini diharapkan sangat bermanfaat untuk: 1. Dapat dijadikan sebagai alternatif bahan acuan awal bagi guru dan calon guru matematika sehingga dalam proses implementasi kurikulum nasional baru tidak banyak menghadapi kendala berarti serta dapat mencapai sasaran secara optimal. 2. Sebagai bahan informasi dan penambangan bagi sekolah dalam rangka upaya peningkatan mutu pendidikan sehubungan dengan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi siswa agar melalui pembelajaran TPS diharapkan akan terbina sikap bekerja sama dan saling membantu antar siswa dalam pemecahan masalah. 4. Sebagai pertimbangan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini dalam ruang lingkup yang lebih luas dan perubahan yang lebih mendalam.