I. PENDAHULUAN. antara lain: disebabkan oleh penyakit infeksi (28,1 %), penyakit vaskuler

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. S.Thypi. Diperkirakan angka kejadian ini adalah kasus per

II. TINJAUAN PUSTAKA. berspora, positif pada tes indol, glukosa, laktosa, sukrosa (Greenwood et

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemanfaatan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Aktivitas antimikroba pada ekstrak sambiloto terhadap pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. mulut. Ketidakseimbangan indigenous bacteria ini dapat menyebabkan karies gigi

BAB I PENDAHULUAN. orang di seluruh dunia, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tanaman herbal sebagai alternatif pengganti obat masih sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan ancaman yang besar untuk umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. banyak 2-3 kali lipat dibandingkan dengan negara maju (Simadibrata &

Selain itu, pengobatan antidiare juga dapat menggunakan obat-obat kimia. Salah satu contohnya adalah loperamid. Loperamid HCL memiliki efek samping

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah bakteri. Penyakit karena bakteri sering terjadi di lingkungan sekitar, salah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan penyebab yang banyak menimbulkan kesakitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrokistik terus meningkat,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia setelah Brazil (Hitipeuw, 2011), Indonesia dikenal memiliki tanaman-tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ekstrak kulit nanas (Ananas comosus) terhadap bakteri Porphyromonas. Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dengan konsentrasi 25%, 50%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti mycobacterium, staphylococcus,

minyak mimba pada konsentrasi 32% untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, 16% untuk bakteri Salmonella typhi dan 12,5% terhadap

BAB I PENDAHULUAN. juta penduduk setiap tahun, penyebab utamanaya adalah Vibrio cholera 01,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 P ENDAHULUAN. irasional dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri yaitu menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan lain-lain yang bersifat normal maupun patogen. Di dalam

I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengobatan tradisional sebagai alternatif lain pengobatan. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. positif yang hampir semua strainnya bersifat patogen dan merupakan bagian dari

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya

5. Media Mekanisme kerja antimikroba Pengukuran aktivitas antibiotik Ekstraksi Kromatografi Lapis Tipis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang ditemukan pada banyak populasi di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. lumut. Tumbuhan lumut merupakan sekelompok tumbuhan non vascular yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Disentri basiler yang berat pada umumnya disebabkan oleh Shigella

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimanfaatkn untuk pengobatan tradisional (Arief Hariana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu survey yang dilakukan oleh World Heatlh. Organization (WHO) dilaporkan bahwa lebih dari 80%

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

I. PENDAHULUAN. penyakit menemui kesulitan akibat terjadinya resistensi mikrobia terhadap antibiotik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Rerata Zona Radikal. belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

HASIL. (%) Kulit Petai 6.36 n-heksana 0,33 ± 0,06 Etil Asetat 0,32 ± 0,03 Etanol 70% 12,13 ± 0,06

BAB I PENDAHULUAN. Aggregatibacter Actinomycetemcomitans adalah bakteri gram negatif, nonmotile,

BAB 1 PENDAHULUAN. dari saluran napas bagian atas manusia sekitar 5-40% (Abdat,2010).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penyebab kematian satu juta orang di negara berkembang terutama terjadi

HASIL DAN PEMBAHASAN

AKTIVITAS ANTIMIKROBIA DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama disebabkan oleh kurangnya kebersihan. Penanganan penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar dari

BAB I PENDAHULUAN. Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2010). Namun, sebagian besar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari alam (Karadi dkk., 2011). dibandingkan obat modern (Hastari, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah demam berdarah, diare, tuberkulosis, dan lain-lain (Darmadi, 2008)

BAB I PENDAHULUAN. Dari catatan sejarah dapat diketahui bahwa fitoterapi atau terapi menggunakan


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Myrmecodia pendens Merr. & Perry) terhadap bakteri Lactobacillus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber bahan obat

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. ikan yang terinfeksi akan mati dan sulit untuk diobati. Sebagai ilustrasi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja

I. PENDAHULUAN. dan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang gizi. Tingkat konsumsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) memiliki aktivitas antibakteri dengan

mampu menghambat pertumbuhan bakteri.

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG

BAB I PENDAHULUAN. infeksi masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dan Nigeria sering menggunakan kombinasi obat herbal karena dipercaya

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling utama di negara - negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2007, penyebab utama kematian antara lain: disebabkan oleh penyakit infeksi (28,1 %), penyakit vaskuler (18,9 %), dan penyakit pernafasan (15,7 %) (Depkes RI, 2007). Data ini menunjukkan bahwa penyakit karena infeksi di Indonesia masih cukup tinggi. Bakteri gram positif (Staphylococcus aureus, Streptococcus sp) dan bakteri gram negatif (Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli) merupakan bakteri yang sering menyebabkan penyakit infeksi (Eva, 2009). Pengobatan utama infeksi yang disebabkan oleh bakteri yaitu dengan penggunaan antibiotik. Dalam perkembangan antibiotik, banyak bakteri yang mengalami resistensi terhadap antibiotik. Hal ini terjadi antara lain karena bakteri mulai dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga memiliki kemampuan mengubah membran sel atau struktur enzim bakteri sehingga

2 dapat bertahan dari antibiotik (Eva, 2009). Untuk masalah resistensi perlu dicari cara mengatasinya. Hal ini yang mendasari berbagai penelitian untuk mencari tanamantanaman asli Indonesia yang berpotensi sebagai sumber obat - obatan alami yang murah dan memiliki aktivitas antimikroba/antibakteri (Kumala & Siswanto 2007). Salah satu tanaman herbal yang memiliki khasiat sebagai antibakteri adalah kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) (Kartika, 2007). Tanaman ini sudah lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu tanaman yang sering digunakan untuk mengobati beberapa penyakit diantaranya untuk mengatasi nyeri, menurunkan demam, menyembuhkan penyakit infeksi seperti bisul, ulkus, infeksi saluran kencing, infeksi saluran pernafasan, diare dan disentri (Erisca, 2013). Salah satu bagian tanaman kemuning yang sering digunakan untuk obat adalah daunnya (Kartika, 2007). Daun kemuning berdasarkan hasil penelitian Aziz et al. (2010), dapat digunakan untuk penyembuhan luka baru dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli. Daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri. Daya anti-bakteri pada daun kemuning disebabkan oleh aktivitas dari kandungan alkaloid, saponin, tannin dan minyak atsiri (Kartika, 2007). Fenolik dan flavonoid (Gautam et al., 2012). Senyawa tannin (Ajizah, 2004) dan minyak atsiri

3 mengganggu pembentukan dinding sel, merusak membran sel, dan mengganggu permeabilitas membran sehingga sel tidak dapat melakukan aktivitas hidupnya dengan normal (Parwata et al., 2011). Saponin bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan, mengakibatkan kebocoran sel dan mengakibatkan senyawa intraseluler akan keluar (Faure et al., 2002). Dan alkaloid mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson, 2005). Fenol dapat menyebabkan terjadinya perubahan permeabilitas membran sel yang mengakibatkan kebocoran sel sehingga bakteri mengalami kematian (Butcher & Ulaeto, 2010). Sedangkan flavanoid berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri (Paiva et al, 2010). Pada penelitian-penelitian sebelumnya, aktivitas ekstrak daun kemuning telah diuji efektifitasnya terhadap bakteri E. coli (gram negatif). Oleh karena itu masih perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak daun kemuning ini terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri gram positif khususnya S. aureus. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah khasanah pustaka tentang khasiat tanaman obat daun kemuning kepada masyarakat dan dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian serupa.

4 1.2 Perumusan Masalah Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling utama di negara - negara berkembang termasuk Indonesia. Bakteri gram positif (Staphylococcus aureus, Streptococcus sp) dan bakteri gram negatif (Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli merupakan bakteri yang sering menyebabkan penyakit infeksi (Eva, 2009). Daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) memiliki kandungan yang berfungsi sebagai antibakteri, yaitu Flavanoid (Gautam et al., 2012), tannin (Ajizah, 2004), minyak atsiri (Parwata et al., 2011), saponin (Faure et al., 2002), alkaloid (Robinson, 2005) dan fenol (Butcher & Ulaeto, 2010). Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah ekstrak etanol daun kemuning memiliki aktivitas antimikroba terhadap pertumbuhan bakteri gram negatif (Escherichia coli) dan gram positif (Staphylococcus aureus) secara in vitro? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya anti-bakteri ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) terhadap

5 pertumbuhan bakteri gram negatif (Escherichia coli) dan gram positif (Staphylococcus aureus) secara in vitro. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif (Escherichia coli) dan gram positif (Staphylococcus aureus). b. Mengetahui perbedaan daya hambat ekstrak etanol daun kemuning terhadap pertumbuhan bakteri gram negatif (Escherichia coli) dibandingkan dengan bakteri gram positif (Staphylococcus aureus). 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti, menambah ilmu pengetahuan mengenai pengobatan alamiah daun kemuning. 2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi untuk penelitian serupa. 3. Bagi masyarakat, memberikan informasi dasar ilmiah mengenai manfaat daun kemuning sebagai tanaman herbal yang mengandung senyawa antibakteri. 4. Bagi instansi terkait dan rumah sakit, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan untuk pengobatan infeksi.

6 5. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan fungsi perguruan tinggi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 1.5 Kerangka Teori Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling utama Bakteri gram positif (Staphylococcus aureus, Streptococcus sp) dan bakteri gram negatif (Klebsiella penumoniae, Escherichia coli) merupakan bakteri yang sering menyebabkan penyakit infeksi (Eva, 2009). Daya antibakteri pada daun kemuning disebabkan oleh aktivitas dari kandungan minyak atsiri, alkaloid, saponin, dan tannin (Kartika, 2007) serta fenolik dan flavanoid (Gautam et al., 2012). Minyak atsiri mengganggu proses terbentuknya membran sel sehingga tidak terbentuk sempurna (Parwata et al., 2011). Alkaloid mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri (Robinson, 2005). Saponin menurunkan tegangan permukaan, mengakibatkan kebocoran sel dan mengakibatkan senyawa intraseluler akan keluar (Faure et al., 2002). Tannin mengkerutkan dinding sel atau membran sel sehingga mengganggu permeabilitas sel (Ajizah, 2004). Fenol menyebabkan perubahan permeabilitas membran sel bakteri sehingga bakteri mengalami kematian (Butcher & Ulaeto, 2010). Flavonoid menghambat fungsi dari membran sel (Paiva, 2010).

7 Kerangka teori pada penelitian ini disajikan pada Gambar 2 di bawah ini: Daun Kemuning Flavanoi Saponin Tannin Alkaloid Minyak Fenol Menggangg u integritas membran sel bakteri. Menurunkan tegangan permukaan, mengakibatkan kebocoran sel. Mengkerutka n dinding sel sehingga mengganggu permeabilitas sel. Mengganggu komponen penyusun peptidoglikan sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk utuh. Menggangg u proses terbentukny a dinding sel sehingga tidak terbentuk sempurna. Menyebabkan terjadinya perubahan permeabilitas membran sel yang mengakibatka n kebocoran sel. Mengganggu pembentukan dan merusak dinding sel bakteri Kematian Sel Gambar 1. Kerangka teori

8 1.6 Kerangka Konsep Pengaruh ekstrak etanol daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus diuji dengan metode difusi cakram untuk mengukur diameter zona hambatannya (Gambar 3) Daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) konsentrasi 20% konsentrasi 30% konsentrasi 40% konsentrasi 50% K- Aquades Diameter zona hambat pada pertumbuhan bakteri. Variabel terikat Analisis Variabel bebas Gambar 2. Kerangka konsep

9 1.7 Hipotesis Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep, maka hipotesis yang diajukan pada peneliian ini adalah: ekstrak etanol daun kemuning (Murrayapaniculata (L.) Jack.) memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan bakteri gram negatif (Escherichia coli) dan gram positif (Staphylococcus aureus) secara in vitro.