RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
RUMAH SAKIT KHUSUS LANSIA DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Post Modern

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari.

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KUDUS BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN BENGKALIS-RIAU

BAB I PENDAHULUAN. diakses 11 September

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI REMBANG

PENATAAN KORIDOR JALAN KASONGAN DI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Markas Pusat Pemadam Kebakaran Pemkot Semarang 1

Tugas Akhir_103 BAB I PENDAHULUAN

FITNESS CENTRE DAN SPA DI SEMARANG

RUMAH SAKIT ISLAM TIPE C DI BUKIT SEMARANG BARU PENEKANAN DESAIN KONSEP ARSITEKTUR ISLAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

RUMAH SAKIT HEWAN DI JAKARTA

AKADEMI DESAIN VISUAL DI YOGYAKARTA

KANTOR PT. SIEMENS INDONESIA REGIONAL JAWA BARAT DI BANDUNG

PAVILIUN GARUDA II RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SLB YPAC) DI SEMARANG. (Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) IDA ASTRID PUSPITASARI L2B

UNIVERSITAS DIPONEGORO JUDUL UNGARAN PEDIATRIC HOSPITAL TUGAS AKHIR INTAN NOVITA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

WEDDING CENTER DI SEMARANG

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

REDESAIN YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG. disusun oleh : KHOERUL UMAM L2B

REDESAIN KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH BAB I PENDAHULUAN

SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

RUMAH SAKIT JANTUNG DI SEMARANG

KAMPUS FISIP UNDIP SEMARANG (Penekanan Desain Gaya Arsitektur Renzo Piano)

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

GRAHA REHABILITASI PENYANDANG CACAT TUBUH DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Tujuan dan Sasaran Tujuan

LP3A Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Semarang Tugas Akhir Periode 134 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN TA- 100

1.7 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

RUMAH SAKIT UMUM DI BUKIT SEMARANG BARU

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) RUMAH SAKIT TNI AU YOGYAKARTA

WISMA MAHASISWA DAN TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa daerah perbatasan Jawa Tengah- Jawa Barat saat ini belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, khususnya

PENGEMBANGAN PT. KARYA MUKTI ABADI SEBAGAI SENTRA INDUSTRI KAROSERI DUMP TRUK UNTUK WILAYAH JAWA TENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Hi-Tech

TUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP. Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur.

RUMAH SAKIT UMUM KELAS C DENGAN UNGGULAN PELAYANAN KESAHATAN MATA D SEMARANG

RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Kata Kunci : Rumah Sakit, Pasien Ibu dan Anak, Pontianak, Post-Modern

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR ALIFIA DIAN FARIZHA NIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

Women and Child Center di Semarang

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

2. TUJUAN DAN SASARAN

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA

KANTOR SINODE GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) DI SALATIGA BABI PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen dimana terdapat

LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

FASILITAS REST AREA TIPE A PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

PENGEMBANGAN KAWASAN GUA SUNYARAGI SEBAGAI TAMAN WISATA BUDAYA DI CIREBON

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TERMINAL BIS KOTA BEKASI

LAKE RESORT HOTEL DI KAWASAN WADUK DARMA Penekanan Desain Neo Vernacular

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

SEKOLAH ISLAM TERPADU AL IRSYAD DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNISSULA DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API TUGU YOGYAKARTA DENGAN FASILITAS SHOPPING MALL

KANTOR PEMERINTAH KABUPATEN DAN DPRD BEKASI (Penekanan Desain Arsitektur Regionalisme)

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan khusus dan intensif karena

CONDOMINUM DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT JAKARTA SELATAN Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Departemen Kesehatan Indonesia

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

TERMINAL BUS KELAS A DI BOGOR

APARTEMEN MAHASISWA DI KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KAWASAN WISATA SELO, BOYOLALI JAWA TENGAH

REST AREA TOL KANCI-PEJAGAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bagas Laksawicaka Gedung Bioskop di Kota Semarang 1

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : DESSY ARSIANTI L2B 000 215 Periode 96 Juni 2006 Desember 2006 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan (World Health Organization, 1943). Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan sangat penting artinya terhadap perkembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan harus dijaga mulai usia dini/ usia anak-anak. Usia anak-anak (0-14 tahun) merupakan suatu fase yang pasti dialami semua orang menuju usia dewasa. Hal ini menyebabkan usia anak-anak merupakan suatu tahapan penting dalam pembentukan karakter/sifat seseorang yang diharapkan akan menjadi generasi penerus bangsa. Faktor resiko kesehatan pada anak cukup tinggi (Eisen, 1990:57), yaitu antara lain : faktor resiko dari lingkungan, misalnya malnutrisi (kekurangan gizi), kemiskinan di daerah perkotaan dan kecelakaan lalu lintas, faktor resiko dari keluarga, misalnya hubungan kelurga yang tidak harmonis dan perawatan keluarga/ pola asuh yang tidak tepat dan faktor resiko dari kelahiran. Hal ini mengakibatkan anak-anak lebih rentan terserang penyakit dibandingkan dengan orang dewasa. Disamping itu penanganan medis pada pasien anak juga lebih sulit dan lebih spesifik dibanding dengan penanganan medis orang dewasa, karena dipengaruhi oleh faktor psikologi dan emosional anak yang masih labil. Selain itu juga disebabkan kurangnya pemahaman dari sebagian besar anak terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan, baik fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatannya. Anak-anak berpendapat staf medis ingin melukai mereka dan tidak memperdulikan rasa sakit yang mereka alami (M.Shore, 1967:89). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa anak-anak cenderung takut pada staf medis, seperti dokter dan perawat yang secara tidak langsung juga menimbulkan ketakutan anak tersebut untuk datang ke rumah sakit untuk berobat.

Di Indonesia, populasi anak-anak mencapai kurang lebih 40% dari jumlah penduduk keseluruhan dan selalu meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berdampak pada peningkatan fasilitas pada berbagai sektor kehidupan bagi anakanak. Di kota Semarang jumlah anak-anak usia 0-14 tahun adalah sebanyak 389.090 anak pada tahun 2005. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, 28,69% dari anak-anak tersebut terserang penyakit, yaitu sebanyak 11.629 anak. Dari jumlah keseluruhan anak-anak yang mendapatkan perawatan pediatrik per tahunnya, 50% diantaranya mendapatkan perawatan inap di rumah sakit, sedangkan 50% anak-anak lainnya mendapat perawatan jalan saja. Jadi dapat disimpulkan jumlah anak sakit di Semarang yang memerlukan perawatan inap di rumah sakit sebanyak 55.814 anak dan 50% lainnya hanya memerlukan perawatan jalan saja. Selama ini anak-anak yang sakit tersebut mendapat pelayanan rawat inap maupun rawat jalan di Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Semarang. Mengingat terbatasnya fasilitas kesehatan di rumah sakit- rumah sa umlah TT keseluruhan, sedangkan pada Rumah Sakit Ibu dan Anak hanya 50% dari jumlah TT keseluruhan, maka dapat disimpulkan pada kurun waktu 10 tahun mendatang kapasitas TT yang ada di rumah sakit di Kota Semarang tidak bisa menampung jumah pasien anak yang semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah anak dari tahun ke tahun. Saat ini rumah sakit-rumah sakit yang ada di kota Semarang, baik rumah sakit umum, seperti RSUP Dr. Kariadi, RS Roemani, dll maupun rumah sakit khusus seperti RSIA Hermina dan RSIA Anugerah mempunyai kapasitas total TT yang dapat digunakan untuk merawat pasien anak adalah sebanyak 899 TT. Ratarata lama perawatan pasien dirumah sakit adalah 6 hari, sehingga jumlah keseluruhan pasien anak yang dapat dirawat di rumah sakit-rumah sakit di kota Semarang per tahunnya adalah 54.689 anak. Jadi dapat diketahui jumlah anak yang memerlukan perawatan medis tetapi belum terlayani oleh rumah sakit di Semarang sampai akhir tahun 2005 adalah sebanyak 1.125 anak.

Oleh karena itu diperlukan, diperlukan suatu fasilitas kesehatan berupa Rumah Sakit khusus anak di Semarang yang melayani perawatan inap dan perawatan jalan bagi anak-anak usia 0-14 tahun yang belum terlayani oleh rumah sakit lain di kota Semarang, yaitu sebanyak 1.125. Rumah Sakit Anak di Semarang ini dalam perencanaannya akan mempertimbangkan aspek anak yang meliputi aspek psikologis dan fisiologis dari anak, mengingat rumah sakit-rumah sakit yang ada di kota Semarang, khususnya Rumh Sakit Ibu dan Anak belum memperhatikan aspek anak dalam bangunannya, baik dari penampilan bangunan, interior ruangnya dan fasilitas-fasilitas yang ada di rumah sakit tersebut. Penekanan desain dari Rumah Sakit anak di Semarang ini akan menggunakan gaya arsitektur Modern. Hal ini dikarenakan bangunan yang beraksitektur Modern dianggap dapat lebih mencerminkan aspek anak dalam perancangan bangunannya, misalnya dengan penggunaan bentuk-bentuk geometris dan asimetris yang dapat diterapkan pada penampilan bangunannya. Tingkat pertumbuhan anak di kota Semarang meningkat dari tahun ke tahun adalah sebanyak 4.137 anak per tahun (Semarang Dalam Angka,2005). Oleh karena itu, kota Seamrang sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah memiliki potensi untuk pengembangan perencanaan Rumah Sakit Anak. Lokasi yang akan ditentukanpun akan dipengaruhi oleh letak persebaran jumlah anak. Wilayah dengan jumlah anak terbanyak akan menjadi prioritas dalam penentuan letak lokasi perencanaan. Olek karena itu, usulan perencanaan dan perancangan fasilitas rumah sakit anak di Semarang perlu ditindaklanjuti untuk menunjang kebutuhan akan pelayanan kesehatan terhadap anak. Sebagai langkah awal, maka disusunlah laporan perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Anak di Semarang dengan penekanan desain arsitektur Modern. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan

Tujuan dari penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah untuk : a. Merencanakan dan merancang Rumah Sakit Anak di Semarang, yang dapat melayani anak-anak dalam hal pelayanan medis. b. Mewujudkan suatu rancangan Rumah Sakit Anak yang mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan, baik dari segi kesehatan maupun arsitektur. 2. Sasaran Sasaran yang dihadapkan dari penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah untuk memperoleh acuan yang dapat digunakan lebih lanjut dalam proses perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Anak di Semarang.. 1.3 Manfaat 1) Secara Subyektif Guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir (TA) di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Sebagai dasar acuan dalam proses perencanaan dan perancangan Desain Grafis Arsitektur. Sebagai referensi yang berisikan data-data dan studi-studi pendekatan 2) Secara Obyektif Diharapkan dapat menjadi literatur yang bermanfaat bagi mahasiswa. 1.4 Lingkup Pembahasan Lingkup Substantial Perencanaan dan Perancangan Rumah Sakit Anak di Semarang meliputi perencanaan dan perancangan fasilitas kesehatan yang mampu melaksanakan pelayanan kesehatan bagi anak-anak dengan mengutamakan kegiatan penyembuhan penderita (kuratif) dan pemulihan kesehatan badan dan jiwa (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) serta melaksanakan upaya rujukan.

Lingkup Spatial Berdasarkan uraian latar belakang, perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Anak ini mengambil lokasi di Semarang, dengan lingkup pelayanan utama bagi anak-anak di kota Semarang, dengan lingkup pelayanan utama bagi anakanak di kota Semarang dan sekitarnya. 1.5 Metode Pembahasan Metode pembahasan yang dilakukan adalah metode deskriptif, yaitu menguraikan, memaparkan data, baik data primer maupun sekunder. a. Data Primer 1. Wawancara, dilakukan untuk mendapat informasi dari narasumber dan pihak terkait dengan Rumah Sakit Anak di Semarang. 2. Survey Lapangan, dilakukan dengan pengamatan langsung pada lokasi/ tapak perencanaan maupun obyek lainnya sebagai studi banding. b. Data Sekunder 1. Studi Literatur, diambil dari buku yang berkaitan dengan Rumah Sakit Anak dan literatur lainnya. 2. Referensi, didapat dari pengumpulan data, peta, dan peraturan dari kantor instansi terkait. Kemudian data yang telah diperoleh dianalisa secara kualitatif, yaitu menganalisa terhadap aspek pelaku kegiatan, kebutuhan ruang, penataan ruang dan sirkulasi dan dianalisa secara kuantitatif, yaitu menganalisa terhadap kapasitas ruang dan besaran ruang serta pendekatan lokasi dan tapak. Setelah dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif, kemudian ditarik kesimpulan sebagai dasar perencanaan da perancangan. Dalam membahas dan mempersiapkan desain diperlukan alat, bahan, dan cara pembahasan, yaitu : 1. Alat Pembahasan Metode pembahasan ini berdasarkan atas dua faktor utama, yaitu :

a. Design Determinant, yaitu aspek-aspek yang dibutuhkan dalam suatu perancangan, meliputi program ruang, tapak, utilitas, struktur, dan penekanan desain. b. Design Requirement, yaitu persyaratan-persyaratan yang mendasari suatu perancangan agar aspek-aspek yang dibutuhkan dalam perancangan dapat menjadi sesuai. Kedua faktor yang mempengaruhi perancangan Rumah Sakit Anak di Semarang tersebut dapat diuraikan menjadi lima aspek, yaitu sebagai berikut : a. Program Ruang Dalam menyusun program ruang Rumah Sakit Anak di Semarang digunakan data pasien anak yang belum terlayani oleh saran kesehatan di Semarang. Selain itu juga dilakukan studi kasus terhadap Rumah Sakit Anak untuk membantu dalam penentuan fasilitas dan ruang yang dibutuhkan Rumah Sakit Anak di Semarang. Besaran ruang Rumah Sakit Anak dihitung berdasarkan standar ruang bagi Rumah Sakit Anak dan studi banding yang ada. Literatur yang digunakan untuk standar perencanaan program ruang Rumah Sakit Anak di Semarang adalah Time Saver Standard for Building Types, Archtec s Data dan Planning and Design for Perinatal and Pediatric Facilties. b. Tapak Tapak Rumah Sakit Anak di Semarang terletak di kota Semarang. c. Struktur Persyaratan struktur, meliputi : sub struktur, mid struktur, dan upper struktur dengan pertimbangan tuntutan fungsi ruang, tuntutan crita dan estetika serta kondisi lingkungan. d. Utilitas Utilitas yang direncanakan bertujuan untuk mendukung bangunan Rumah Sakit Anak di Semarang, agar dapat berfungsi dengan baik berdasarkan faktor kebutuhan ruang dan kenyamanan gi pasien Rumah Sakit Anak tersebut. Sistem utilitas pada bangunan Rumah Sakit Anak meliputi :

sistem penerangan, penghawaan, jaringan air bersih, jaringan pembuangan limabah, jaringan listrik, jaringan komunikasi, pemadam kebakaran dan penagkal petir. e. Penekanan Desain Penekanan desain pada bangunan Rumah Sakit Anak di Semarang adalah dengan arsitektur Modern. 2. Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis logik untuk data yang bersifat kualitatif dan bentuk uraian sistematis, sedangkan untuk data yang bersifat kuantitatif digunakan teknik analisis statistik dengan bentuk penyajian berupa tabel dan grafik. Proses dalam melakukan analisis adalah : a. Melakukan reduksi data, yang meliputi proses seleksi, pemfokusan dan penyederhanaan, sehingga diperoleh data yang benar-benar diperlukan dalam proses perencanaan dan perancangan. b. Membuat statistik data yang berupa tabel atau grafik untuk memudahkan dalam proses analisi. c. Pendekatan-pendekatan, yang meliputi pendekatan terhadap : ~ Aspek Fungsional Pendekatan yang dilakukan untuk menentukan pelaku dan aktivitas, hubungan ruang, kebutuhan ruang, kapasitas ruang, dan persyaratan ruang. ~ Aspek Kontekstual Pendekatan yang dilakukan untuk menentukan lokasi dan tapak dimana bangunan Rumah Sakit Anak di Semarang direncanakan. ~ Aspek Kinerja Pendekatan yang dilakukan untuk menentukan sistem utilitas dan sirkulasi yang diterapkan dalam bangunan Rumah Sakit Anak di Semarang. ~ Aspek Teknis

Pendekatan yang dilakukan untuk menentukan struktur bangunan yang akan diterapkan pada bangunan Rumah Sakit Anak di Semarang. ~ Aspek Arsitektural Pendekatan yang dilakukan untuk menentukan tampilan fisik bangunan, gubahan massa dan pola tata ruang luar. 3. Pengolahan data dilakukan dengan cara mengelompokkan data yang ada berdasarkan fungsi dan kegiatan yang terjadi di Rumah Sakit Anak di Semarang, misalnya aktifitas pasien, pengelola dan pengunjung. Pencarian jumlah pasien Rumah Sakit Anak di Semarang dengan menggunakan data jumlah anak yang belum terlayani kesehatannya oleh rumah sakit-rumah sakit yang ada di kota Semarang. Sedangkan pencarian jumlah pengelola dan karyawan dilakukan dengan data yang ada disesuaikan dengan standar yang berlaku. 4. Kesimpulan Kesimpulan didapat dari analisa yang dipakai sebagai dasar untuk membuat design guidelines sebagai landasan perancangan. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika yang digunakan dlam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut : BAB I BAB II PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup pembahasan, metode pembahasan, sistematika pembahasan, dan alur pikir. TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan tinjauan rumah sakit, tinjauan anak dan rumah sakit anak, baik yang meliputi aspek perencanaan dan perancangan, yang meliputi pengertian, fungsi, pelaku, aktifitas, fasilitas, persyaratan ruang, penekanan desain dan studi banding.

BAB III TINJAUAN RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG Menguraikan tentang tinjauan kota Semarang sebagai kawasan perencanaan, persebaran anak dan rumah sakit di Semarang. BAB IV BATASAN DAN ANGAPAN Menguraikan batasan permasalahan sehingga tidak melebar dan anggapan yang diperlukan dalam penyusunan program perencanaan dan perancangan. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG Menguraikan pendekatan yang berkaitan dengan aspek filosofis, aspek psikologis, aspek fungsional, aspek kontekstual, aspek arsitektural, aspek teknis, dan aspek kinerja. BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menguaraikan konsep dasar perencanaan dan perancangan arsitektur, program perancangan yang meliputi program ruang dan utilitas dan konsep perancangan yang meliputi tapak terpilih, penekanan desain dan struktur.