berbagai macam aktivitas sosial serta ketaknyamanan dalam kesendirian dan menyendiri.

dokumen-dokumen yang mirip
KEGIATAN MIM PK. Diajukan. Oleh: LULUT DIAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan. Pendidikan sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peseta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh Linda Kholidatunnur Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB I PENDAHULUAN. ada harus dapat mengoptimalkan fungsi mereka sebagai agen of change. sekaligus pembimbing bagi pendidikan moral peserta didiknya.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Manusia sebagai individu dibekali akal

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegelapan, kebodohan serta pencerahan pengetahuan. 3. merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus dikembangkan dan dikelola

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bekal hidup di dunia untuk mengejar masa depan. Kata belajar bukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S. At-Tin/95: 5). 1

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB II KAJIAN TEORI. Kecerdasan atau inteligensi adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. berlaku untuk semua, mulai usia dini sampai jenjang perguruan tinggi. Usia

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan satu jenis kecerdasan saja, karena kecerdasan merupakan kumpulan kepingan

BAB I PENDAHULUAN Secara sederhana Flavell mengartikan metakognisi sebagai knowing

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (2015:7) yang menjelaskan pengertian dari pembelajaran sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI Utami Widyaiswari,2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR TABEL... xviii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Grenita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penyajian data dan hasil analisis data, maka pada bab ini akan. Tabel 5.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas, dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tradisional kerap kali memosisikan guru sebagai pelaku

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia berada di antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

Banyak orang percaya bahwa seseorang yang memiliki IQ tinggi, maka orang tersebut disebut sebagai orang yang cerdas. Daniel Goleman dalam chatib

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional (dalam Samino, 2010 : 36), disebutkan bahwa : tinggi dari komponen yang terkait dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 01 SROYO, JATEN, KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pilihan dalam meningkatkan taraf hidup manusia. Maka kuncinya kemajuan bangsa dapat diukur dari kualitas pendidikannya sehingga penyelenggaraan pendidikan benar-benar memenuhi setiap kecerdasan yang dimiliki individu yang beragam. Pentingnya pendidikan juga disadari pemerintah sebagai salah satu landasan pembangunan bangsa. Hal ini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu bukti bahwa dunia pendidikan sangat penting bagi kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi semua manusia tanpa terkecuali. Oleh karena itu, upaya diselenggarakannya pendidikan adalah untuk mendidik generasi muda sehingga siap dalam menghadapi dunia dan mengembangkan potensi dirinya seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah mengembangkan kecerdasan. Dengan berbagai ragam kecerdasan yang dimiliki siswa, maka guru perlu mengembangkannya terutama pada kecerdasan yang kurang dimiliki siswa. Teori kecerdasan majemuk adalah validasi tertinggi gagasan bahwa perbedaan individu adalah penting. Pemakaiannya dalam pendidikan sangat tergantung pada pengenalan, pengakuan, dan penghargaan terhadap setiap atau berbagai cara siswa (pelajar) belajar, 1

2 disamping itu pengenalan, pengakuan dan penghargaan terhadap setiap minat dan bakat masing-masing pembelajar. (Julia Jasmine, 2007: 5) Kecerdasan majemuk terbagi menjadi delapan kecerdasan yaitu kecerdasan Linguistik, Kinestetik, Logis-Matematis, Music, Spasial-Visual, Interpersonal, Intrapersonal, dan Naturalis. Dari beberapa kecerdasan yang diungkapkan, kecerdasan interpersonal merupakan salah satu kecerdasan yang berkembang dalam diri siswa. Kecerdasan interpersonal merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Sedangkan di MIM PK kartasura kelas sudah dibagi sesuai dengan masing-masing kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa menggunakan sistem MIR (Multiple Intelligence Research) jadi siswa sudah digolongan sesuai kecerdasannya mulai dari kelas satu. Untuk mengetahui bahwa kecerdasan yang dimiliki anak salah satunya kecerdasan interpersonal berkembang atau tidak itu nanti pada saat kenaikan kelas tiga akan diadakan MIR lagi. Hal itu untuk mempermudah guru menghadapi perbedaan kecerdasan majemuk yang dimiliki dari setiap anak. Guru di MIM PK Kartasura dalam pembuatan Alpha Zone belum ada buku pedoman khusus mereka hanya melihat dari buku-buku permaianan kemudian mengembangkan sendiri. Selain mengembangkan kecerdasan pendidikan di sekolah haruslah pendidikan yang menyenangkan, ceria dan nyaman untuk anak terutama disekolah dasar. Pendidikan yang menyenangkan, ceria dan nyaman adalah pendidikan dimana anak tidak merasa tertekan. Untuk menciptakan pendidikan yang menyenangkan salah satunya yaitu dengan mengimplementasikan kegiatan Alpha Zone. Selain pembelajaran yang menyenangan guru juga perlu mengembangkan Kecerdasan Interpersonal yang ada pada diri anak. Bagi anak kecerdasan interpersonal sangat membantu dalam menyesuaikan diri serta dalam membentuk hubungan sosial. Demikian pula sebaliknya, tanpa kecerdasan interpersonal anak akan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Kecerdasan Interpersonal ditampakkan pada kegembiraan berteman dan kesenangan dalam

3 berbagai macam aktivitas sosial serta ketaknyamanan dalam kesendirian dan menyendiri. Di MIM PK Kartasura ini sudah menerapkan Alpha Zone dalam menstimulus semangat siswa sebelum mengawali proses belajar mengajar dikelas. Alpha zone dilakukan setiap pagi setelah bel masuk berbunyi waktu untuk kegitan Alpha Zone yaitu 15 menit setelah itu siswa masuk kedalam kelas. Sebenarnya Alpha Zone itu adalah game atau permainan akan tetapi karena di MIM PK Kartasura berbasis Multiple Intelligence yang menganut teori kecerdasan Gardner dan Munif Chatib yang didalamnya ada kegiatan Alpha Zone. Namun didalam buku Munif Chatib Alpha Zone hanya dilakukan didalam kelas pada saat berlangsungnya proses pembelajaran akan tetapi ide dari kepala sekolah yang mewajibkan kegiatan Alpha Zone dilakukan rutin setiap pagi dilapangan sebelum dimulai proses pembelajaran dikelas. Tanda tanda siswa yang sudah masuk ke zona alfa adalah jika hati mereka senang, yang ditandai dengan rona wajah ceria, tersenyum, bahkan tertawa. Alpha Zone tidak saja berlaku pada awal pembelajaran, tetapi juga berlaku pada saat sebuah proses belajar berlangsung hingga guru melihat banyak siswanya sudah keluar dari zona alfa tersebut. Sekolah full day (seharian penuh) pastinya tingkat kejenuhan anak meningkat apalagi di pagi hari masih banyak dijumpai siswa yang ngantuk dan tidak semangat begitu juga di siang hari banyak siswa yang bermalasmalasan. Guru melakukan kegiatan Alpha zone setiap pagi hari sebelum siswa masuk kedalam kelas dengan tujuan untuk membangun semangat, kerjasama, keakraban, sosialisasi, dan rasa senang dengan begitu akan memberikan efek positif yaitu dalam pengembangan kecerdasan interpersonal yang dimilik masing-masing siswa. Pada saat pelaksanaan Alpha Zone dilapangan siswa yang kurang memiliki kecerdasan interpersonal cenderung pasif jika ada instruksi dari guru baru anak mau mengikuti. Apalagi siswa pendiam susah jika diajak kerjasama dengan temannya pada saat melakukan permainan dilapangan. Sangat penting bagi guru dalam membangun hubungan sosial

4 yang baik antar siswa yaitu salah satunya dengan adanya Alpha Zone guru bisa melihat apakah kecerdasan interpersonal siswa telah mengalami perkembangan. Akan tetapi tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan Alpha Zone juga harus diperhatikan. jika pelajaran diawali dengan suasana yang menyenangkan dan menarik pastinya siswa akan belajar dengan nyaman. Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini Penulis memberi judul Kegiatan Alpha Zone Dalam Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Di MIM PK Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Guru yang kehabisan ide (hanya itu-itu saja) dalam memodifikasi kegiatan Alpha Zone dapat mempengaruhi pelaksanaan Alpha Zone. 2. Pemilihan Alpha Zone yang kurang tepat dapat mempengaruhi semangat dan interaksi antar siswa pada saat pelasanaan Alpha Zone. 3. Sebagian siswa masih kurang memiliki kecerdasan interpersonal. 4. Penggunaan kegiatan Alpha Zone sebagai salah satu cara untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan terfokus, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian dibatasi pada : 1. Kegiatan Alpha Zone mampu menumbuhkan nilai kerjasama, keakraban, saling memahami, bersosialisasi, serta berbagai nilai yang mendukung pengembangan kecerdasan interpersonal siswa. 2. Masalah yang diteliti terbatas pada kurangnya kecerdasan interpersonal siswa pada kelas IIB dan VIA MIM PK Kartasura

5 D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa yang melatarbelakangi kegiatan Alpha Zone dijadikan kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan setiap pagi hari Di MIM PK Kartasura.? 2. Apa dasar-dasar dari kegiatan Alpha Zone Di MIM PK Kartasura.? 3. Bagaimana perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi dari kegiatan Alpha Zone dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa Di MIM PK Kartasura.? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan antara lain: 1. Untuk mendiskripsikan latarbelakang kegiatan Alpha Zone dijadikan kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan setiap pagi hari Di MIM PK Kartasura. 2. Untuk mendiskripsikan dasar-dasar kegiatan Alpha Zone Di MIM PK Kartasura. 3. Untuk mendiskripsikan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi dari kegiatan Alpha Zone dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa Di MIM PK Kartasura. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan tentang kegiatan Alpha Zone yaitu awal yang menyenangkan diyakini akan membawa kebaikan dalam proses seharian dan kecerdasan interpersonal yang berkaitan dengan teori belajar Behaviorisme bahwa perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. 2. Manfaat praktis a). Bagi Sekolah

6 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan kualitas sekolah melalui penyediakan sarana prasarana yang lebih lengkap. b). Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru dan sebagai sumber informasi dalam membuat kegiatan yang menyenangkan.