PEJABAT IAIN PONTIANAK TERSANGKA

dokumen-dokumen yang mirip
KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA

Isliko Tersangka Dana Bansos Rp 4 Miliar Lebih

KADIS PENDIDIKAN MTB DAN PPTK RUGIKAN NEGARA Rp200 JUTA LEBIH.

KASUS BANTUAN SOSIAL FIKTIF DI KLUNGKUNG TERANCAM. nusabali.com

Isliko Tersangka Dana Bansos Rp 4 Miliar Lebih

Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Bali

Jaksa Siap Periksa Dan Adoe Dalam Kasus Pembebasan Lahan

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

TETAPKAN TERSANGKA ADD, TUNGGU KERUGIAN NEGARA

MANTAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN KARIMUN MASUK BUI

Kasus PDAM Makassar, Eks Wali Kota Didakwa Rugikan Negara Rp 45,8 Miliar

WARGA KALBAR DIMINTA IKUT AWASI ADD

POLISI NUNUKAN TETAPKAN LIMA TERSANGKA BARU KASUS KORUPSI BUKU

PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2010

Kasus Korupsi PD PAL

Perkembangan Kasus Perjadin Mantan Bupati Jembrana: Terdakwa Bantah Tudingan Jaksa

Sudah Bayar, Terdakwa Korupsi Minta Bebas

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 23

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI [LN 1999/140, TLN 3874]

BUPATI KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.160, 2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Barang/Jasa. Elektronik.

TERDAKWA KASUS KORUPSI DANA BANSOS DITUNTUT 4 TAHUN 6 BULAN PENJARA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Komisi Pemberantasan Korupsi. Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Matriks Perbandingan KUHAP-RUU KUHAP-UU TPK-UU KPK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN BLACKLIST 5 PERUSAHAAN

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republi

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PENGADILAN TINGGI MEDAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesi

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A. DASAR-DASAR KEBIJAKAN TENTANG KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu lembaga negara yang ada di Indonesia adalah Badan Pemeriksa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 16

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN SECARA ELEKTRONIK

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

P U T U S A N NO : 11/PID.SUS/2011/PT.MDN.-

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG [LN 2002/30, TLN 4191]

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada pertengahan April 2016, Gubernur Daerah Khusus Istimewa (DKI)

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun ini. Menghadapi MEA, keberadaan dan

P U T U S A N Nomor: 08/PID.SUS.K/2014/PT.MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

TENTANG KERJASAMA DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. tindak pidana korupsi sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang No. 31

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pemulihan kerugian Daerah agar dapat berjalan lebih

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720)

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN NAMA NAMA JALAN DI WILAYAH KOTA SERANG

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH

RILIS MEDIA A. Dakwaan B. Tuntutan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

12. 1 (satu) rangkap Asli back up data Pekerjaan Pembangunan Gedung Rektorat Lanjutan Tahun Anggaran 2014; (satu) rangkap fotocopy Rekapitulasi

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan deng

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

PROSEDUR TINDAKAN KEPOLISIAN TERHADAP PEJABAT NEGARA. Oleh INDARTO BARESKRIM

Transkripsi:

PEJABAT IAIN PONTIANAK TERSANGKA http://rkonline.id/ Polresta Pontianak mencium aroma dugaan korupsi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Empat tersangka sudah ditetapkan, sayangnya nama-nama mereka enggan disebutkan polisi. Dugaan penyimpangan anggaran itu berkaitan dengan pengadaan meubelair (fasilitas) rumah susun mahasiswa (Rusunawa) di lingkungan IAIN i Pontianak. Sumber anggarannya dari APBN ii sebesar Rp2 miliar lebih. Laporan yang masuk ke Polresta Pontianak pada Februari 2015 lalu, berdasarkan hasil audit investigasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) iii Kalbar, ditemukan adanya kerugian negara sebesar Rp522 juta pada pelaksanaan proyek pengadaan tersebut. Rektor IAIN Pontianak, Dr Hamka Siregar MAg ketika hendak dikonfirmasi sejumlah wartawan, tidak berada di tempat. Katanya sedang berada di Jakarta. Sehingga belum dapat dikonfirmasi langsung tentang dugaan korupsi yang dipaparkan Polresta Pontianak tersebut. Namun wartawan hanya mewawancarai Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Pontianak, H Khairunas. Jika memang polisi telah menetapkan tersangka, pihak kampus tentu akan menaati dan mengikuti proses hukumnya. Tentunya kami akan kooperatif. Tapi memang ada beberapa hal yang masih menimbulkan pertanyaan, dalam dugaan kasus korupsi ini, tegas Khairunas di ruang kerjanya, Senin (24/8).

Dibeberkan Khairunas, proyek pengadaan meubelair Rusunawa IAIN Pontianak itu dilaksanakan pada tahun 2012 lalu. Susunan panitianya, pejabat pembuat komitmen, Dulhadi dan Kuasa Pengguna Anggaran Rektor IAIN, Hamka Siregar. Memang pada pelaksanaannya, barang yang datang dengan yang ada di dalam kontrak berbeda. Misalkan saja, lemari merek A tapi yang datang lemari merek B, beber Khairunas mencontohkan. Namun pada 2013, hasil audit BPK iv Kalbar memang ada temuan pada proyek tersebut. Adanya selisih penggunaan anggaran. Sehingga rekomendasi BPK disuruh mengganti fasilitas yang sesuai dengan kontrak. Karena tidak ada merk yang sama di dalam kontrak, maka dikembalikanlah kelebihan uang itu ke kas negara. Dari temuan itu, akhirnya dilakukanlah perhitungan. Sehingga ditemukan selisih anggaran sebesar Rp34 juta dari pengadan barang tersebut. Akhirnya pada Mei 2014, selisih tersebut oleh IAIN dikembalikan ke negara. Dan bukti setor telah kami serahkan kepada BPK dan Inspektorat, ungkapnya. Setelah uang disetor ke kas negara, Khairunas mengaku sudah tidak ada masalah. Sangat mengherankan jika BPKP Kalbar kembali melakukan audit investigasi v dan menemukan indikasi kerugian negara sebesar Rp522 juta. Temuan itu patut dipertanyakan, apa dasar perhitungannya. Dan saya menilai petugas BPKP bekerja tidak independen, karena selalu didampingi polisi, tegasnya. Khairunas mengaku, dirinya juga mantan auditor investigasi Direktoral Jenderal Kementerian Agama Jakarta. Dia menilai proses audit investigasi ada aturan dan prosedurnya. Sementara audit yang dilakukan BPKP Kalbar sangat tidak sesuai, yakni tidak independen. Setiap datang ke kampus (IAIN), petugas BPKP selalu didampingi polisi dan risalah temuan yang diserahkan ternyata belum ditandatangani Rektor IAIN sampai sekarang, kesalnya. Ketika ada temuan tersebut, IAIN telah membuat surat tanggapan untuk meminta penjelasan kepada BPKP Kalbar. Namun penjelasan yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang diminta. Kami minta perincian perhitungan, tapi sampai sekarang tidak disampaikan BPKP, ungkapnya. Sementara Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul Lapawesean membenarkan dugaan korupsi IAIN Pontianak yang dibongkar jajarannya. Kasus dugaan korupsi pada pengadaan meubelair tersebut dilaporkan masyarakat pada Februari lalu. Kita langsung melakukan penyelidikan vi dengan meminta keterangan sejumlah saksi, yakni dari pihak kampus dan pihak ketiga, serta mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek tersebut, jelas Kompol Andi Yul, Senin (24/8).

Hasil audit ada indikasi penyimpangan yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp522 juta. Dan untuk kepentingan penyelidikan, sebanyak 12 saksi telah dimintai keterangan, sambungnya. Kasat Reskrim yang didampingi Kasubag Humas Polresta Pontianak IPTU Harsoyo itu menjelaskan, penyelidikan dugaan korupsi tersebut dilakukan selama lima bulan. Pada 31 Juli, dari penyelidikan, kita naikkan ke tingkat penyidikan. Dan dari hasil gelar perkara awal Agustus lalu, ditetapkan empat tersangka. Namun kita belum bisa sampaikan siapasiapa mereka, karena masih harus diperiksa kembali. Yang jelas para tersangka sudah pernah diperiksa, dengan status saksi sebelumnya, jelas Andi Yul. Dalam waktu dekat ini, polisi akan memanggil para tersangka tersebut. Dalam waktu dekat akan kita panggil para tersangka ini, katanya. Andi Yul juga memaparkan modus korupsi vii yang dilakukan para tersangka. Penyimpangan yang dilakukan keempat tersangka itu, melakukan pengadaan meubelair tanpa sesuai kontrak kerja. Sebagai contoh, lemari dengan merek A sesuai harga yang ada dikontrak sekian rupiah. Sementara barang yang datang bukan merk A, melainkan lemari merk B dengan harga yang lebih murah, tegas Andi Yul. Dari informasi yang dihimpun Rakyat Kalbar, dugaan korupsi tersebut, diduga kuat melibatkan beberapa pejabat IAIN Pontianak. Tentunya juga melibatkan pihak ketiga (kontraktor pelaksana). Sumber: 1. www.rkonline.id, Kejari Lidik Korupsi IAIN, Selasa, 25 Agustus 2015. 2. www.pontianak.tribunnews.com, Gempar, Polresta Tetapkan Empat Tersangka Tipikor IAIN Pontianak, Senin, 24 Agustus 2015. 3. www. suarapemred.co.id, Polisi Bidik KPA Rusunawa IAIN Pontianak, Jumat, 28 Agustus 2015. 4. www.pontianakpost.com, Kejari Lidik Korupsi IAIN, Jumat, 2 Oktober 2015 Catatan: Pengadaan barang/jasa merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan barang milik negara/daerah sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 yang merupakan dasar pelaksanaan pengelolaan barang milik negara/daerah. Ruang lingkup

pengelolaan barang milik negara/daerah meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan barang milik negara/daerah terdiri dari perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa adalah : 1. Pengguna Anggaran (PA) Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah. 2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran untuk menggunakan anggaran Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah. 3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI)/Pemimpin Badan Hukum Milik Negara (BHMN)/Direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 4. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Di pemerintah daerah, pejabat Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna anggaran dapat menunjuk pejabat pada unit kerja SKPD selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. 5. Panitia Pengadaan Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Dewan Gubernur BI/Pimpinan BHMN/Direksi BUMN/Direksi BUMD, untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa. 6. Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) adalah satu unit yang terdiri dari pegawaipegawai yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa, yang dibentuk oleh Pengguna Anggaran/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/Pimpinan BHMN/Direksi BUMN/Direksi BUMD yang bertugas secara khusus untuk melaksanakan

pemilihan penyedia barang/jasa di lingkungan Departemen/Lembaga/Sekretariat Lembaga Tinggi Negara/Pemerintah Daerah/Komisi/BI/BHMN/BUMN/BUMD. 7. Pejabat Pengadaan Pejabat Pengadaan adalah 1 (satu) orang yang diangkat Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Dewan Gubernur BI/Pimpinan BHMN/Direksi BUMN/Direksi BUMD untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan nilai sampai dengan Rp 50.000.000 (Lima puluh juta rupiah). 8. Penyedia Barang/Jasa Penyedia barang/jasa adalah badan usaha/orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa. i IAIN merupakan Perguruan Tinggi Agama Keagamaan Islam Negeri yang berkedudukan di Ibukota Provinsi Kalimantan Barat dengan kampus utama terletak di Kota Pontianak. IAIN sebelumnya berbentuk dan bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak yang berdiri pada tanggal 21 Maret 1997 bertepatan dengan tanggal 12 Dzulqaidah 1417 H, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Terhitung sejak tanggal 6 Agustus 2013 bertepatan dengan tanggal 28 Ramadhan 1434 H, berdasarkan pada Peraturan Presiden RI Nomor 53 Tahun 2013 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak menjadi Institut Agama Islam Negeri Pontianak (Lembaran Negara RI Tahun 2013 Nomor 123), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak berubah bentuk menjadi Institut Agama Islam Negeri Pontianak ii Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disingkat APBN dalah renacana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. iii Pasal 52 Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, BPKP mempunyai tugas mela ksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku. iv BPK dalam Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri. v Dalam Keputusan BPK Nomor 8/K/I-XIII:/12/2013 tentang Pelaksanaan Pemeriksaan Investigasi, Pemeriksaan investigasi adalah salah satu jenis pemeriksaan dengan tujuan tertentu di luar pemeriksaaan keuangan dan pemeriksaan kinerja yang dilakukan oleh BPK untuk mengungkap indikasi kerugian negara/daerah dan/atau unsur pidana. vi Penyelidikan dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pida na adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam Undang - Undang ini. vii Korupsi dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).