BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik/guru dengan anak

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya bersama yang berlangsung dalam. suatu pola kehidupan insan tertentu serta pendidikan merupakan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga. formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa kini telah melahirkan suatu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PENDAHULUAN. membantu manusia untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

I. PENDAHULUAN. disusun oleh satuan pendidikan. Dengan mengacu kepada Standar Isi dan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KESEHATAN OLAHRAGA MELALUI METODE PENGARUH BELAJAR KELOMPOK DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyatuan materi, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sementara itu, bangsa Indonesia masih mengalami hambatan dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. sehingga materi yang disampaikan oleh guru kurang diserap oleh siswa.

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru,

BAB I PENDAHULUAN. ini yang saling berinteraksi, siswalah yang lebih aktif bukan guru. Seperti yang. sentral pembelajaran (Fathurrohman, 2010: 14).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak bagi pembangunan peradaban.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan menggunakan akal pikiran dan emosi yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembentukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. adalah program pendidikan berdasarkan nilai-nilai pancasila sebagai wahana

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang guru tidak hanya dituntut berdiri di depan kelas untuk berceramah

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. dan teori kurikulum berbasis kompetensi (Kunandar, 2013,h.33). Kurikulum. berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. mana yang benar dan salah, dengan pikiran manusia dapat berpikir bahwa dia

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. membantu anak agar cukup cakap melaksankan tugas hidupnya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam paradigma baru saat ini pelajaran PKn memusatkan perhatian

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dewasa ini bukan hanya untuk memenuhi target kurikulum semata, namun menuntut adanya pemahaman kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah seperti penyelidikan, penyusunan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam

KAJIAN PUSTAKAN. yang mereka dapat dan kegiatan yang mereka lakukan. Menurut Hamalik (2001:

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang maslah yang diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Merujuk kepada hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik/guru dengan anak didik/siswa yang dapat menunjang pengembangan manusia seutuhnya yang berorientasi pada nilai-nilai dan pelestarian serta pengembangan kebudayaan yang berhubungan dengan usaha-usaha pengembangan manusia tersebut. Pendidikan dipandang sebagai faktor utama yang menentukan pertumbuhan ekonomi, yaitu melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja terdidik. Disamping itu pendidikan dipandang mempunyai peranan penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan bangsa. Salah satu masalah yang mendasar dalam dunia pendidikan adalah bagaimana usaha untuk meningkatkan proses belajar mengajar sehingga memperoleh hasil yang efektif dan efisien. Pendidikan tidak lagi hanya dilihat dari dimensi rutinitas, melainkan harus diberi makna mendalam dan bernilai bagi perbaikan kinerja pendidikan sebagai salah satu instrumen utama pengembangan sumber daya manusia dengan multi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan menghendaki perencanaan dan pelaksanaan yang matang agar hasil yang diharapkan tercapai dengan maksimal. Seiring kemajuan ilmu dan teknologi serta memasuki era globalisasi sekarang ini menuntut peningkatan mutu pendidikan. Usaha meningkatkan mutu pendidikan sebagai titik tolak pembangunan pendidikan menghendaki perlunya penilaian terhadap semua komponen pendidikan yang ada dan selanjutnya 1

2 mengadakan langkah-langkah perbaikan dan penyempurnaan. Dalam proses belajar mengajar diperlukan komponen-komponen antara lain tujuan, materi/bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat/media, sumber pelajaran, dan evaluasi (Djamarah,1997:48). Peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar merupakan bagian dari usaha peningkatan kualitas pendidikan, dimana guru mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu sebagai dinamisator kurikulum dan penyampaian bahan ajaran/materi yang dilaksanakan sesuai dengan tingkat dan perkembangan peserta didik melalui penguasaan didaktik dan metodik. Kemampuan dan kualitas guru dalam proses belajar mengajar (PBM) dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek hasil dan aspek proses. Aspek hasil dapat diketahui dari nilai ulangan, baik berupa ulangan harian maupun ulangan umum semester atau nilai raport yang diperoleh siswa, sedang dari aspek proses dengan melihat tingkat partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, dalam hal ini siswa aktif dan tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran. Mata pelajaran sejarah merupakan bagian-bagian dari ilmu sosial yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka menumbuhkan rasa nasionalisme, hal ini karena sejarah merupakan kajian ilmu yang menjelaskan tentang peristiwa masa lampau yang disertai dengan fakta-fakta yang jelas. Selain itu mata pelajaran sejarah memiliki kegunaan yang cukup bermakna seperti kegunaan edukatif (pendidikan), instruktif (pemberi pelajaran), inspiratif pemberi ilham), rekreatif (pemberi kesenangan), inovatif (memberi wawasan maju), bahkan dapat memberikan kegunaan ethis dan pedoman moral dalam

3 bermasyarakat dan bangsanya. Kesadaran yang tepat tersebut akan menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar khususnya pada kelas XI ICT pada konsep pendudukan Jepang di Indonsia, ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1). Pembelajaran yang selama ini cenderung ceramah sehingga banyak siswa yang mengantuk karena kurang menarik. 2) Pelaksanaan pembelajaran cenderung kurang melibatkan potensi dan peran serta siswa karena seluruh kegitan belajar mengajar tersentral pada guru. 3) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran sejarah belum terfokuskan disebabkan kondisi pembelajaran yang monoton dan searah. 4) Siswa lebih sering mencatat materi yang diberikan guru. Dari beberapa permasalahan di atas menyebabkan pembelajaran yang selama ini berlangsung masih rendah tingkat keberhasilannya, terbukti dengan nilai rata-rata dari observasi awal siswa yang masih rendah yaitu 61,46. Nilai rata rata yang rendah ini menunjukkan belum tercapainya ketuntasan belajar siswa. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dalam proses belajar mengajar dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2006:3). Dengan

4 melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya (Aqib, 2006:13). Berpedoman dari hal di atas diperlukan sebuah strategi pembelajaran yang mendorong siswa berperan aktif dalam berkompetisi dan memiliki ketrampilan bekerja sama dalam mengembangkan sikap demokratis yang diperlukan dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur (Lie, 2002: 12). Pembelajaran kooperatif dengan model Student Teams Achievement Division (STAD) menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok yang heterogen untuk saling membantu satu sama lain dalam belajar dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran kooperatif dan prosedur kuis. Model Student Teams Achievement Division (STAD) melibatkan pengakuan kelompok dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota kelompok. Pembelajaran sejarah yang dilakukan dengan model ini memungkinkan dapat meningkatkan keaktifan siswa sehingga terjadi interaksi selama proses pembelajaran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas kegiatan belajar mengajar tidak semata-mata hanya dilihat dari segi hasil, namun juga harus dilihat dari segi proses. Kualitas proses belajar mengajar dari segi proses ditandai oleh tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Tingkat partisipasi

5 siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat selalu ditingkatkan bilamana dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha memanfaatkan strategi pengajaran secara efektif sehingga dapat meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar dari aspek proses, dengan demikian kualitas proses belajar mengajar dari aspek hasil akan meningkat yaitu peningkatan prestasi belajar siswa. Menurut Sadiman dkk (1996:13) ada beberapa faktor yang menghambat atau menghalangi komunikasi atau interaksi guru dan siswa dalam pengajaran, antara lain hambatan psikologis, misalnya minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, pengetahuan dan hambatan fisik, misalnya kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh dan lingkungan. Berdasarkan atas alasan atau latar belakang masalah diatas itulah, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam upaya ingin meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa dalam konsep pendudukan Jepang di Indonesia melalui penggunaan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Adapun judul yang diajukan adalah : Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sejarah Konsep Pendudukan Jepang Di Indonesia Dengan Metode Student Teams Achievement Division Pada Kelas XI ICT Dengan Rancangan PTK Di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah pembelajaran sejarah pada konsep pendudukan Jepang di Indonesia dengan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) dengan

6 rancangan PTK pada siswa kelas XI ICT SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran? 2. Apakah pembelajaran sejarah pada konsep pendudukan Jepang di Indonesia dengan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) dengan rancangan PTK pada siswa kelas XI ICT SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar dapat meningkatkan hasil pembelajaran? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mendapatkan gambaran karakteristik upaya peningkatan pembelajaran siswa pada matapelajaran sejarah materi pendudukan Jepang di Indonesia melalui Student Teams Achievement Division (STAD) di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Secara rinci tujuan penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui prestasi belajar sejarah siswa pada konsep pendudukan Jepang di Indonesia melalui model Student Teams Achievement Division pada siswa kelas XI ICT SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar tahun pelajaran 2009 / 2010. 2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar. 3. Untuk memperoleh cara yang lebih spesifik melalui model pembelajaran dan pemanfaatan kemandirian siswa D. Manfaat Penelitian

7 Penelitian ini paling tidak memiliki dua manfaat yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis. Dari kedua manfaat tersebut di bawah ini dijelaskan sebagai berikut 1. Manfaat teoritis a. Mengembangkan teori pembelajaran baru khussusnya bagi guru sejarah dan para guru pada umumnya. b. Dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan tambahan bekal bagi pengajar di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar khususnya dan SMA lain pada umumnya. Terutama adalah dengan menerapkan model Student Teams Achievement Division dalam pembelajaran. 2. Manfaat praktis Manfaat Bagi Siswa a. Memberi suasana baru bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang diharapkan memberi semangat baru dalam belajar. b. Membantu mempermudah siswa dalam menguasai materi sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar. c. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah. Manfaat Bagi Guru a. Meningkatkan profesionalitas guru. b. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih strategi pembelajaran. c. Menambah pengetahuan dan ketrampilan guru mengenai model StudentTeams Achievement Divisions (STAD) sehingga pada waktu tertentu dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran selanjutnya

8 E. Definisi Istilah Definisi istilah sangat penting artinya karena fungsinya untuk memberi batasan ruang lingkup dan ini merupakan usaha peneliti dengan pembaca atau pihak-pihak yang terkait agar tidak terjadi kesalahpahaman atau miss understanding. Dalam penelitian ini yang perlu mendapatkan definisi istilah sebagai berikut : 1 Pembelajaran adalah kegiatan interaksi tersetruktur antara guru dengan siswa guna mengkomonikasikan meteri ajar, guna pencapaian tujuan. 2. Mata pelajaran sejarah adalah salah satu pengelompokan bahan ajar yang diberikan pada siswa dengan mengedepankan urutan kejadian yang berdimensi politik pada masa lalu dengan berbagai rasional yang realistik 3. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Menurut Slavin (1995) Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan strategi pembelajaran dengan mengelompokkan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen, saling membantu satu sama lain dalam belajar dengan menggunakan berbagai metode kooperatif dan prosedur kuis. Siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat sampai lima orang, setiap kelompok haruslah heterogen menurut prestasi, jenis kelamin dan suku. Guru memberikan penyajian melalui ceramah, membahas buku teks, atau menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain. Siswa belajar di dalam kelompok untuk menuntaskan materi pelajaran. Masing-

9 masing anggota kelompok saling membantu satu sama lain untuk memahami materi pelajaran melalui diskusi untuk memastikan bahwa seluruh anggota menguasai materi tersebut. Kemudian semua siswa diberi tes individu sesuai materi yang diajarkan, dimana pada waktu tes mereka tidak boleh bekerja sama antara satu dengan yang lainnya. 4. Kelas XI ICT adalah salah satu kelas IPA yang dimiliki SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar dimana kelas tersebut setiap siswa menggunakan sarana multimedia dan internet dan media lain sebagai media pembelajaran dimana dalam penelitian ini dibatasi tahun 2009 / 2010. 5. Mutu Proses Pembelajaran adalah suatu proses terciptanya tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa. 6. Mutu Output pembelajaran (prestasi belajar) adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yang menggambarkan hasil kualitas atau kemampuan siswa baik kualitatif maupun kuantitatif.