RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya, baik sebagai makhluk individu maupun mahluk sosial,

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

KAJIAN REPETISI PADA CERPEN PERJAMUAN MALAIKAT KARYA AFIFAH AFRA. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

PRATIWI AMALLIYAH A

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi atau terbesar. Wacana direalisasikan dalam bentuk yang utuh berupa

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

menggunakan konjungsi pada karangan yang dibuatnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting untuk menuangkan ide pokok

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun, tidak dipandang sebagai

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

Transkripsi:

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS WWW.SRITI.COM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan daerah Disusun Oleh : LULUT YATMIATUN A310 050 037 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud realistis dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah bahasa (Sumarlam, 2003: 1). Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (selanjutnya disebut KBBI) (1999:77) bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Dengan demikian fungsi utama dari bahasa adalah untuk alat komunikasi (Sumarlam, 2003: 1). Menurut Sumarlam (2003: 1) secara garis besar sarana komunikasi dibedakan menjadi 2 macam yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis. Dengan demikian, wacana juga dibedakan menjadi 2, yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Menurut Sumarlam (2003: 16) Wacana tulis adalah wacana yang disampaikan dengan bahasa tulis. Untuk dapat menerima atau memahami wacana tulis maka sang penerima harus membacanya. Di dalam wacana tulis terjadi komunikasi secara tidak langsung antara penulis dengan pembaca. Sementara itu wacana lisan adalah wacana yang disampaikan dengan bahasa lisan atau

2 media lisan. Untuk dapat menerima dan memahami wacana lisan maka sang penerima harus menyimak atau mendengarkannya. Di dalam wacana lisan terjadi komunikasi secara langsung antara pembicara dengan pendengar. Wacana merupakan satuan bahasa terlengkap hierarki gramatikalnya sehingga dapat direalisasikan dalam bentuk karangan yang paragraf, kalimat, dan katanya membawa amanat lengkap (Kridalaksana, 2001: 231). Sebagai satuan bahasa yang lengkap maka dalam wacana itu berarti terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh dan dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar. Menurut Sumarlam (2003: 17) berdasarkan bentuknya wacana dapat diklasifikasikan menjadi 3 bentuk, yaitu prosa, puisi, dan drama. Cerpen adalah salah satu bentuk dari prosa. Cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam, (Nurgiantoro, 1995: 10). Menurut Tim Penyusun KBBI (1999: 186) cerpen adalah kisahan pendek kurang dari 10.000 kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh di satu situasi (pada satu ketika). Cerpen merupakan salah satu bacaan sastra yang diminati oleh semua kalangan, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Para penulis cerpen memang menulis cerpen untuk kalangan tersebut. Entah itu cerita literer atau populer. Tema yang diangkat biasanya adalah semua hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Penulis menulis cerpen untuk dipublikasikan. Cerpen itu akan dimuat dalam koran, tabloid, atau majalah. Cerpen yang

3 dimuat dalam surat kabar itu biasanya disesuaikan dengan kalangan pembaca, misalnya cerpen untuk anak, remaja, atau dewasa. Cerpen terbaik yang dimuat di surat kabar akan dikumpulkan dan dibukukan. Misalnya adalah kumpulan cerpen dari harian Kompas. Seiring dengan berkembangnya teknologi, cerpen tidak hanya dimuat dalam surat kabar atau dibukukan saja. Dengan adanya internet, cerpen juga dapat diakses dari situs internet. Cerpen yang dapat diakses di internet adalah cerpen pilihan. Dalam penelitian ini digunakan media cerpen sebagai objek penelitian. Cerpen itu diperoleh dengan mengakses dari situs www.sriti.com. Cerpen sebagai karya sastra adalah sebuah wacana yang terdiri dari kalimat dan paragraf yang membentuk wacana. Sebuah kalimat bisa terdiri dari 2 klausa atau lebih. Kalimat itu disebut dengan kalimat majemuk. Kalimat majemuk ada 2, yaitu kalimat majemuk se tara dan kalimat majemuk bertingkat. Di dalam kalimat majemuk bertingkat sering ditemukan penanda hubungan waktu (relasi temporal). Setelah diklasifikasikan, penanda hubungan waktu dalam kalimat majemuk bertingkat itu ada 4, yaitu relasi temporal permulaan, relasi temporal berurutan, relasi temporal bersamaan, dan relasi temporal batas akhir. Dengan latar belakang masalah di atas maka peneliti mengkaji relasi temporal antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat pada wacana kumpulan cerpen dari situs www.sriti.com.

4 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja penanda yang digunakan untuk menyatakan relasi temporal antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat pada wacana kumpulan cerpen dari situs www.sriti.com? 2. Bagaimanakah distribusi dari penanda relasi temporal antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat pa da wacana kumpulan cerpen dari situs www.sriti.com? 3. Apakah subordinator yang sejenis dapat saling menggantikan? 4. Bagaimanakah kelengkapan unsur fungsi pada klausa subordinatif? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Memaparkan penanda yang digunakan untuk menyatakan relasi temporal antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat pada wacana kumpulan cerpen dari situs www.sriti.com. 2. Mendeskripsikan distribusi dari penanda relasi temporal antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat pada wacana kumpulan cerpen dari situs www.sriti.com. 3. Menunjukkan apakah subordinator yang sejenis dapat saling menggantikan. 4. Memaparkan kelengkapan unsur fungsi pada klausa subordinatif.

5 D. Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi pembaca baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat teoretis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi perkembangan bahasa Indonesia, khususnya mengenai kalimat majemuk bertingkat. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kerangka berpikir bagi penguasaan teori yang telah ada, terutama dalam bidang sintaksis. 2. Manfaat praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dalam pemakaian atau penggunaan relasi temporal antar kalusa dalam kalimat majemuk bertingkat. b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengajaran bahasa di sekolah, khususnya dalam menggunakan relasi temporal antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini berisi uraian singkat mengenai bagian utama dalam skripsi. Penelitian ini disajikan dalam lima bab. Bab I adalah pendahuluan. Bab ini memuat latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

6 Bab II adalah tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka terdiri atas hasil penelitian sebelumnya dan landasan teori yang memuat teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dan kemudian dijadikan landasan atau acuan penelitian. Bab III adalah metode penelitian. Bab ini memuat jenis penelitian, objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV adalah hasil dan pembahasan. Bab ini memuat analisis terhadap data-data yang mendukung penelitian mengenai relasi temporal. Subbabnya adalah (1) penanda yang digunakan untuk menyatakan relasi temporal antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat pada wacana kumpulan cerpen dari situs www.sriti.com, (2) distribusi dari penanda relasi temporal antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat pada wacana kumpulan cerpen dari situs www.sriti.com, (3) substitusi penanda hubungan yang sejenis, (3) kelengkapan unsur fungsi pada klausa subordinatif. Bab V adalah penutup. Bab ini memuat Simpulan akhir dari (hasil dan pembahasan) dan saran.