Judul : Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusahaan pada Earnings Response Coefficient Nama : A.A. Puteri Kusuma Dewi NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut

Judul : Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Leverage pada Earnings Response Coefficient Nama : Desriyana Natalia NIM :

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Laporan keuangan yang menjadi sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang masih digunakan sampai sekarang adalah laba yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator

BAB I. Pendahuluan. Informasi laba dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dalam pengambilan

: LOLLI ADRIANI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT. Anak Agung Puteri Kusuma Dewi 1 I Made Pande Dwiana Putra 2

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya laporan keuangan diungkapkan Belkoui (1993) dalam

Judul : Pengaruh Variabel Keuangan, Non Keuangan dan Ekonomi Makro terhadap Underpricing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pentingnya informasi laba membuat setiap perusahaan berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berkualitas akan bermanfaat bagi pemakai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (IAI,2009). Manajer

BAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan (Soemarso, 2004 : 34). Salah satu unsur dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan informasi informasi akuntansi dan non-akuntansi perusahaan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOEFISIEN RESPON LABA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Judul : Pengaruh Leverage, Earnings Volatility

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi laba sangat penting karena mendorong tiap perusahaan untuk. menginvestasikan dananya pada perusahaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi laba secara tegas disebutkan dalam Statement of Financial

Judul : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham dengan Current Ratio

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. terus semakin memicu perusahaan yang listing untuk tetap menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan yang sebagian atau

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang berasal dari perusahaan go public atau

BAB I PENDAHULUAN. Dana memegang peranan yang sangat penting, sebab tanpa adanya dana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi

Skripsi PENGARUH RASIO PEMBAYARAN DEVIDEN DAN PENGELUARAN MODAL TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. dinanti-nantikan informasinya adalah laporan laba rugi, suatu laporan yang

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang sudah terdaftar di pasar saham selalu menyajikan laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. mengukur kinerja manajemen adalah laba. Karena laba merupakan salah satu alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perseorangan tidak dapat terlepas dari kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. para peneliti dapat mentindaklanjuti pada penelitian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi keuangan perusahaan mengenai laba (earnings) yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih diyakini sebagai alat yang

Judul : Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Automotive And

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber informasi bagi stakeholder dalam menilai

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. pemilik dapat mengukur kinerja manajemen karena laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Earning Response Coefficient merupakan ukuran atas tingkat abnormal

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Penilaian investor akan prospek laba dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Statement Of Financial Accounting Concept (SFCA) No.1 yang menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal penyediaan barang dan jasa yang bermutu, tetapi juga dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Berinvestasi adalah cara yang dilakukan para investor maupun calon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh besarnya aliran imbal hasil (return) yang akan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengambil keputusan yang benar.

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kontrak atau mengambil keputusan investasi menjadi informasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut meka suatu perusahaan akan mendapat suntikan dana dan mampu

Disusun oleh : ELLY KURNIA B

BAB I PENDAHULUAN. Dari sisi pengeluaran modal, temuan Riset menunjukkan bahwa pengeluaran

PENGARUH ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat yang handal bagi para pemakainya untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan

BAB I PENDAHULUAN. dan pemberian pinjaman. Keputusan investasi (investment decision) pada

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas, ada beberapa hal yang

Transkripsi:

Judul : Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusahaan pada Earnings Response Coefficient Nama : A.A. Puteri Kusuma Dewi NIM : 1115351103 Abstrak Kualitas laba penting bagi investor yang menggunakan laporan keuangan untuk tujuan kontrak dan pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari leverage dan ukuran perusahaan pada kualitas laba yang di ukur menggunakan Earnings Response Coefficients. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Sampel ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel yang terpilih adalah 42 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penelitian ini membuktikan bahwa leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif pada earnings response coefficients. Kata kunci: Leverage, Ukuran Perusahan, Cummulative Abnormal Return, Unexpected Earnings, Earnings Response Coefficient v

DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORIGINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Kegunaan Penelitian... 7 1.5 Sistematika Penulisan... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS` PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep... 10 2.1.1 Teori Sinyal... 10 2.1.2 Teori Pasar Modal Efisien... 11 2.1.3 Leverage... 13 2.1.4 Ukuran Perusahaan... 14 2.1.5 Earnings Response Coefficient... 16 2.2 Hipotesis Penelitian... 18 2.2.1 Pengaruh Leverage pada Earnings Response Coefficient.. 18 2.2.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Earnings Response Coefficient... 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 21 3.2 Lokasi Penelitian... 21 3.3 Objek Penelitian... 22 3.4 Identifikasi Variabel... 22 3.5 Definisi Operasional Variabel... 22 3.5.1 Earnings Response Coefficient... 23 3.5.2 Leverage (X1)... 25 3.5.3 Ukuran Perusahaan (X2)... 26 3.6 Jenis dan Sumber Data... 26 3.6.1 Jenis Data... 26 vi

3.6.2 Sumber Data... 27 3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel... 27 3.8 Metode Pengumpulan Data... 29 3.9 Teknik Analisis Data... 29 3.9.1 Analisis Regresi Linier Berganda... 29 3.9.2 Uji Asumsi Klasik... 30 3.9.3 Koefisien Determinasi (R 2 )... 32 3.9.4 Uji Kelayakan Model (Uji F)... 32 3.9.5 Uji Siginifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)... 32 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data dan Variabel Penelitian... 34 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 34 4.2.1 Deskripsi Variabel Penelitian... 34 4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik... 35 4.2.3 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda... 39 4.2.4 Hasil Uji Hipotesis... 40 4.2.5 Pengaruh Leverage pada Earnings Response Coefficients... 41 4.2.6 Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Earnings Response Coefficients... 42 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 44 5.2 Saran... 44 DAFTAR RUJUKAN... 46 LAMPIRAN 49 vii

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 3.1 Perusahaan Manufaktur yang Menjadi Sampel Penelitian Berdasarkan Kriteria Pengambilan Sampel...... 28 4.1 Statistik Deskriptif... 34 4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik... 36 4.3 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda... 39 viii

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 1. Model Penelitian..... 21 x

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan memuat informasi yang dibutuhkan oleh investor. Menurut PSAK tujuan pelaporan keuangan adalah untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa secara rasional bagi investor serta kreditor dan para pemakai informasi lainnya. Informasi yang sering dipakai oleh investor adalah laba perusahaan. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan hubungan laba akuntansi dan return ketika mengunakan laba akuntansi untuk menilai harga saham perusahaan. Informasi laba dapat dikatakan memiliki kandungan informasi apabila laba dan return memiliki hubungan (Suaryana, 2008). Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya (IAI, 2009). Laporan keuangan dianggap mempunyai informasi oleh investor untuk menganalisis saham yang diterbitkan emiten. Kualitas laba penting bagi mereka yang menggunakan laporan keuangan untuk tujuan kontrak dan pengambilan keputusan 1

investasi (Schipper dan Vincent, 2003). Laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang mempunyai sedikit atau tidak mengandung gangguan persepsi (perceived noise) didalamnya dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya (Rahayu, 2008). Ayres (1994) dalam Rahayu (2008) menyatakan bahwa laba akuntansi dikatakan berkualitas apabila elemen-elemen yang membentuk laba tersebut dapat diinterprestasikan dan dipahami secara memuaskan oleh pihak yang berkepentingan. Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earnings) di masa depan, yang ditentukan oleh akrual dan aliran kasnya (Penman, 2001). Kualitas laba tidak berhubungan dengan tinggi atau rendahnya laba yang dilaporkan. Menurut Siegel (1990) dalam Adhariani (2005), laba akuntansi yang berkualitas berhubungan dengan understatement dan overstatement dari laba (bersih), stabilitas komponen dalam laporan laba rugi, realisasi risiko asset, pemeliharaan atas modal, dan dapat digunakan untuk memprediksi laba masa depan (predictive value). Ekspektasi laba yang akan datang dapat diprediksi dengan informasi tingkat laba saat ini, tetapi ketepatan prediksinya tergantung dari perilaku laba. Apabila laba saat ini dan masa lalu mengalami lonjakan dan tidak diprediksi sebelumnya, maka timbul komponen yang disebut komponen yang tidak terduga (unexpected component) atau dikenal dengan earnings shock, yang akan memacu lonjakan pembelian atau penjualan saham di sekitar tanggal penerbitan laporan keuangan (Murwaningsari, 2008). 2

Saat ini sering terjadi permasalahan kredibilitas atas informasi laba sehingga menyebabkan turunnya kepercayaan investor terhadap kualitas laba yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan. Meskipun perusahaan tersebut telah diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP) yang berukuran besar dan mempu-nyai reputasi di bidang keuangan, namun hal itu ternyata tidak menjamin bahwa laporan keuangan perusahaan mencerminkan kualitas laba yang baik dan nilai perusahaan yang sesungguhnya. Seperti halnya kasus yang terjadi di PT. Kimia Farma (2002), yang mengharuskan penilaian kembali laba yang dilaporkan perusahaan pada periodeperiode yang lalu (www.tempointeraktif.com). Beberapa peneliti seperti Dechow et al. (1995), Siallagan dkk. (2006), Jang dkk. (2007) dan Katz (2009) menggunakan pendekatan yang berbeda untuk mengukur kualitas laba akuntansi. Earnings Response Coefficient (ERC) merupakan salah satu ukuran yang digunakan untuk mengukur kualitas laba. Laba yang berkualitas dapat ditunjukkan dari tingginya reaksi pasar ketika merespon informasi laba (Jang dkk., 2007). Reaksi pasar tergantung dari kualitas laba yang dihasilkan perusahaan. ERC merupakan ukuran tentang besarnya return pasar sekuritas sebagai respon komponen laba tidak terduga yang dilaporkan perusahaan penerbit saham. Laba yang dipublikasikan dapat memberikan respon yang bervariasi, yang menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba. Reaksi yang diberikan tergantung dari kualitas laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan kata lain, laba yang dilaporkan memiliki kekuatan respon (power of response). Kuatnya reaksi pasar 3

pada informasi laba yang tercermin dari tingginya ERC, menunjukkan laba yang berkualitas (Jang dkk., 2007). Demikian juga sebaliknya, lemahnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari rendahnya ERC menunjukkan laba yang dilaporkan kurang atau tidak berkualitas. Investor biasanya sangat mempertimbangkan risiko dalam berinvestasi terkait dalam hal kualitas laba suatu perusahaan. Investor cenderung akan melihat perusahaan yang tidak terlalu banyak menggunakan utang untuk operasional perusahaan, dan memiliki prospek untuk tumbuh yang cukup tinggi. Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang (Riyanto, 1995:331). Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Menurut Van Horn (1997), Financial Leverage merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap, dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetap, sehingga keuntungan pemegang saham bertambah. Perusahaan yang memiliki utang besar, memiliki kecenderungan melanggar perjanjian utang jika dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki utang lebih kecil (Mardiyah, 2005). Menurut Beneish dan Press (dalam Herawaty dan Baridwan, 2007), perusahaan yang melanggar perjanjian utang secara potensial menghadapi berbagai kemungkinan seperti kemungkinan percepatan jatuh tempo, peningkatan tingkat bunga, dan negosiasi ulang masa utang. Utang dapat meningkatkan manajemen laba saat perusahaan ingin mengurangi kemungkinan pelanggaran perjanjian utang dan meningkatkan posisi tawar 4

perusahaan selama negosiasi utang (Klein, 2002 dan Othman dan Zhegal, 2006). Perusahaan yang mempunyai rasio leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga melakukan earnings management karena perusahaan terancam default yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya. Perusahaan akan berusaha menghindarinya dengan membuat kebijaksanaan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba, dengan demikian akan memberikan posisi bargaining yang relatif lebih baik dalam negosiasi atau penjadwalan utang-utang perusahaan (Jiambalvo,1996 dalam Widyaningdyah, 2001:93). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dhaliwal, et al (1991). Noviyanti dan Erni (2008) menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif pada earnings response coefficient. Sedangkan penelitian yang dilakukan olah Wulansari (2009) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh pada ERC. Selain leverage, ukuran perusahaan juga diduda dapat mempengaruhi ERC (Murwaningsari, 2008). Menurut Home dan Wachowicz dalam Dinni (2008), ukuran perusahaan (size) merupakan keseluruhan dari aktiva yang dimiliki perusahaan yang dapat dilihat dari sisi kiri neraca. Sedangkan menurut Sudarsono (2005), ukuran perusahaan merupakan jumlah total hutang dan ekuitas perusahaan yang akan berjumlah sama dengan total aktiva. Pada dasarnya perusahaan dapat terbagi dalam dua kategori yaitu perusahaan besar (large firm) dan perusahaan kecil (small firm). 5

Berdasarkan uraian tentang ukuran perusahaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang dapat menunjukkan kondisi atau karateristik perusahaan dimana terdapat beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran (besar kecilnya) perusahaan, seperti banyaknya jumlah karyawan yang digunakan perusahaan untuk melakukan aktivitas operasi perusahaan, total penjualan perusahaan yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode, jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan dan jumlah saham yang beredar. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cho dan Jung (1991) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif pada ERC. Penelitian yang dilakukan oleh Murwaningsari (2008) berpendapat bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif pada ERC. Penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur dikarenakan perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang relatif besar dan sangat berpengaruh dalam perkembangan perekonomian negara dan komponen laba dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur disajikan secara detail. Informasi yang tersedia di pasar pada perusahaan manufaktur juga sangat banyak, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti pada perusahaan manufaktur. Beberapa penelitian yang sudah disebutkan di atas menghasilkan hasil penelitian yang tidak konsisten. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti kembali pengaruh dari leverage dan ukuran perusahaan pada earnings response coefficient perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6

1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah leverage berpengaruh pada earnings response coefficient? 2) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh pada earnings response coefficient? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah disampaikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh leverage pada earnings response coefficient. 2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan pada earnings response coefficient. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut : 1) Kegunaan Teoritis Penelitiaan ini diharapkan dapat menambah referensi dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai leverage dan ukuran perusahaan pada earnings response coefficient 2) Kegunaan Praktis 7

a) Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada literatur akuntansi keuangan tentang leverage, ukuran perusahaan dan earnings response coefficient. b) Bagi Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan tentang pengaruh leverage dan ukuran perusahaan terhadap earnings response coefficient perusahaan sebagai pertimbangan dalam menarik minat investor untuk berinvestasi, serta mampu bermanfaat bagi investor dalam mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak hanya terpaku pada ukuran-ukuran moneter. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab. Secara garis besar, isi dari masing-masing bab dijelaskan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dapat digunakan sebagai dasar acuan 8

penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan skripsi ini, hipotesis penelitian dan kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, yang meliputi lokasi penelitian atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang deskripsi hasil penelitian dan pembahasan penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang memuat simpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 9

x