BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar

BAB I PENDAHULUAN. representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dewasa ini telah berkembang dengan sangat pesat. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

PENGARUH PERUBAHAN HARGA EMAS DUNIA DAN KURS RUPIAH PADA RETURN PASAR

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB I PENDAHULUAN. aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, dalam penggerakan dana untuk menunjang pembiayaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau sebagai sarana bagi perusahaan (emiten) untuk mendapatkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. modal (IDX, 2016). Dibandingkan dengan investasi surat berharga lainnya di

PENGARUH KURS VALUTA ASING, INFLASI, UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

PENGARUH KURS VALUTA ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR INDUSTRI

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK MANDIRI TBK. PERIODE Jurusan Manajemen ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini perekonomian dunia sedang mengalami krisis finansial dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22).

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang ekonomi negara yang bersangkutan (Ang, 1997). Peran penting pasar modal dalam suatu negara yaitu pertama pasar modal berfungsi sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor (Husnan, 2004), dimana dana tersebut nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Kedua pasar modal menjadi salah satu sarana bagi masyarakat yang ingin berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana dan lain-lain. Salah satu indikator dari pergerakan harga saham di pasar modal adalah indeks harga saham. Salah satu indeks yang sering diperhatikan oleh investor adalah indeks LQ45. Hal ini karena indeks LQ45 merupakan kumpulan dari 45 saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tertinggi diantara sahamsaham lain yang sejenis dan setiap enam bulan sekali selalu dilakukan review. Berdasar atas kriteria tersebut investor beranggapan bahwa berinvestasi pada kelompok indeks LQ45 sangat potensial karena dianggap memiliki prospek pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik. 1

Untuk dapat berinvestasi dengan baik, investor harus memperhatikan informasi apa saja yang dapat mempengaruhi indeks harga saham di pasar modal. Fluktuasi indeks harga saham dapat dipengaruhi oleh berbagai informasi yang terjadi di lapangan, dimana kemudian informasi tersebut direspon oleh para pelaku pasar sebagai suatu sinyal yang dapat mempengaruhi para pelaku pasar dalam keputusan bertransaksi. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sina (2013) bahwa sesuai dengan teori sinyal setiap investor diwajibkan untuk memahami setiap informasi sebagai suatu sinyal apakah sinyal tersebut merupakan peluang atau tantangan. Definisi teori sinyal sendiri menurut Sina (2013) adalah teori yang beresensikan bagaimana sinyal-sinyal mempengaruhi naik turunnya harga saham pada pasar modal. Apabila harga saham mengalami fluktuasi tentunya hal ini akan berdampak pula pada pergerakan indeks harga saham di pasar modal tersebut. Informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai suatu sinyal oleh para pelaku pasar diantaranya adalah faktor fundamental makro ekonomi seperti perubahan tingkat suku bunga bank sentral, keadaan ekonomi global, tingkat harga energi dunia, kestabilan politik suatu negara, dan lain-lain (Blanchard, 2006). Kebijakan tingkat suku bunga di Indonesia dikendalikan langsung oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral melalui BI rate atau biasa disebut tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia). BI rate merupakan respon dari bank sentral untuk menghadapi tekanan inflasi ke depan agar tetap berada pada sasaran yang telah ditetapkan. Perubahan BI rate dapat memicu pergerakan di Bursa Efek

3 Indonesia. Apabila BI rate menurun maka secara otomatis akan menurunkan tingkat suku bunga kredit maupun deposito. Jika tingkat suku bunga deposito menurun maka akan mengurangi tingkat keuntungan atas investasi dalam bentuk deposito. Di sisi lain jika suku bunga kredit menurun maka biaya modal produksi menjadi ringan, hal ini akan dimanfaatkan oleh perusahaan dalam memperoleh dana dengan biaya ringan guna meningkatkan produktivitas kerjanya. Apabila produktivitas meningkat maka akan mendorong kenaikan laba, hal ini tentunya akan menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Faktor lain yang memiliki peranan dalam perekonomian Indonesia adalah emas. Emas merupakan logam mulia yang juga dapat mempengaruhi pergerakan indeks harga saham. Hal ini didasari bahwa emas merupakan salah satu alternatif investasi yang cenderung aman dan bebas resiko (Sunariyah, 2006). Biasanya investor lebih memilih jenis emas batangan untuk investasi, hal ini dikarenakan jenis emas batangan apabila dijual nilainya akan mengikuti standar internasional yang berlaku pada hari dimana emas itu dijual. Investasi dalam bentuk emas batangan lebih dipilih oleh para investor karena selain relatif aman, harga jual emas selalu mengikuti harga terkini dan biasanya cenderung mengalami kenaikan dibanding harga belinya. Disaat harga emas mengalami kenaikan investor akan lebih memilih berinvestasi emas daripada berinvestasi di bursa saham, hal ini tentunya akan menyebabkan menurunnya indeks harga saham karena para investor akan mengalihkan dananya untuk berinvestasi emas. Penelitian Smith (2001) yang berjudul The Price of Gold and Stock Price Indices for The United States mendukung pernyataan diatas, hasil penelitiannya menunjukkan harga

4 emas memiliki pengaruh yang negatif terhadap indeks bursa saham di Amerika Serikat. Selain tingkat suku bunga dan harga emas, harga minyak dunia juga memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia. Harga minyak dunia juga mempengaruhi pergerakan indeks harga saham. Minyak merupakan komoditi yang cukup penting bagi perekonomian suatu negara. Perkembangan minyak mentah dunia yang terus bergejolak dari waktu ke waktu dalam masa krisis Amerika dan Eropa turut memberikan tekanan terhadap perdagangan saham di pasar bursa. Meningkatnya harga minyak mentah dunia dapat mempengaruhi harga saham pada berbagai sektor. Oleh karena itu, pergerakan harga crude oil ini juga akan direspon oleh investor di pasar modal yang pada akhirnya akan berdampak pada perdagangan saham (Prayitno, 2011:3). Begitupun yang terjadi pada nilai tukar valuta asing, fluktuasi nilai tukar Rupiah utamanya terhadap Dollar Amerika Serikat akan membuat investor kesulitan dalam mengantisipasi fluktuasi nilai tukar Rupiah. Secara spesifik penurunan nilai mata uang suatu negara akan menyebabkan investor mengalihkan dananya dari pasar modal dan beralih ke pasar uang. Tentunya hal ini akan menimbulkan gejolak di pasar saham. Kondisi perekonomian suatu negara yang baik dapat tercermin dari kestabilan nilai tukarnya dan perdagangan saham yang aktif. Beberapa penelitian dan pendapat para ahli menyatakan bahwa perekonomian suatu negara banyak dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian negara lain. Wondabio (2006) menyatakan bahwa perekonomian suatu negara yang lebih kuat mempunyai kecenderungan untuk mendominasi

5 negara yang perekonomiannya lebih lemah. Dari kajian tersebut maka diperkirakan negara yang kuat perekonomiannya lebih dapat menguasai persaingan, sehingga negara yang lemah cenderung mengalami kerugian. Dengan kondisi ini negara yang lemah perekonomiannya akan memiliki ketergantungan terhadap negara yang lebih kuat di sisi perekonomiannya, sehingga hal ini dapat berpengaruh juga terhadap indeks saham negara tersebut terutama indeks saham yang terdiri dari saham-saham blue chip. Dengan kata lain indeks saham suatu negara yang kuat akan mempengaruhi indeks saham dari negara yang lemah. Sebagai contoh dapat dilihat pengaruh indeks saham Singapura yaitu Straits Times Indeks (STI) dan indeks saham Jepang yaitu indeks Nikkei 225 terhadap indeks LQ45 dari Bursa Efek Indonesia. Indeks Straits Times merupakan indeks dari negara Singapura yang merupakan sebuah negara maju dan masih berada dalam satu kawasan dengan Indonesia (Asia Tenggara). Sedangkan indeks Nikkei 225 merupakan indeks dari negara Jepang yang merupakan negara maju di Asia serta memiliki investasi besar di Indonesia. Sehingga setiap perubahan keadaan perekonomian dari kedua negara tersebut dapat berpengaruh juga terhadap perekonomian Indonesia, baik melalui kegiatan ekspor impor, aliran dana investor ataupun perubahan tingkat risiko bisnisnya. Hal ini dimungkinkan karena ketika negara tersebut memiliki prospek perekonomian yang cerah, maka secara sistematis akan membuat investor cenderung menanamkan dananya di pasar modal negara yang bersangkutan. Berdasar kondisi tersebut maka akan mendorong terjadinya masa-masa bullish yang dapat berpengaruh terhadap pergerakan indeks saham. Sebaliknya, ketika perekonomian menurun, maka

6 indeks sahamnya juga akan akan turun. Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor fundamental makro ekonomi terhadap indeks saham, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Valadkhani et al. (2006) tentang pengaruh variabel makro ekonomi Thailand dan Pasar Modal Internasional terhadap Pasar modal Thailand, memberikan hasil bahwa variabel makro ekonomi seperti tingkat suku bunga, nilai tukar bath, indeks harga konsumen dan jumlah penawaran uang tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan pasar modal Thailand, sementara perubahan harga minyak memberikan pengaruh yang negatif bagi pasar modal Thailand hanya untuk periode sebelum krisis pada tahun 1997. Sedangkan penelitian Kralik (2012) memberikan hasil yang berbeda yaitu tentang pengaruh variabel makro ekonomi Romania seperti nilai tukar, tingkat suku bunga, harga emas dan harga minyak membuktikan bahwa nilai tukar, tingkat suku bunga, harga emas dan harga minyak berpengaruh terhadap pergerakan pasar modal di Romania. Hasil penelitian untuk variabel indeks saham suatu negara terhadap indeks negara lain juga memberikan kesimpulan yang berlawanan. Penelitian yang dilakukan oleh Valadkhani et al. (2006) tentang variabel makro ekonomi memberikan hasil bahwa pasar modal internasional tidak memiliki pengaruh terhadap pasar modal Thailand sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wondabio (2006) mengenai hubungan antara indeks Singapura (STI), indeks London (FTSE) dan indeks Jepang (Nikkei 225) terhadap IHSG Indonesia menemukan hasil yang berbeda yaitu indeks Singapura (STI), indeks London (FTSE) dan indeks Jepang (Nikkei 225) berpengaruh negatif terhadap IHSG Indonesia.

7 Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian tentang pengaruh tingkat suku bunga, harga minyak dunia, harga emas dunia, kurs Rupiah serta indeks cenderung tidak konsisten atau berbeda antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain. Dengan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian ini, serta pengaruh ekonomi dunia yang memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia, maka peneliti termotivasi memfokuskan penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Faktor Fundamental Makro Ekonomi terhadap Indeks LQ45. Peneliti berharap dapat menemukan kesimpulan yang berbeda dari penelitian terdahulu dan dapat mencari pokok permasalahan yang lebih akurat untuk penelitian selanjutnya. 1.2. Rumusan Masalah Investor dalam melakukan investasi di pasar modal harus memperhatikan berbagai macam faktor untuk memaksimalkan nilai investasi mereka. Dari latar belakang masalah diketahui terdapat beberapa faktor fundamental makro ekonomi yang mempengaruhi pasar modal antara lain tingkat suku bunga, harga emas dunia, harga minyak dunia (crude oil), nilai tukar khususnya Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) dan indeks harga saham negara lain. Perkembangan pasar modal dapat dilihat dari indikatornya yaitu indeks harga saham salah satunya indeks LQ45. Sejak pertama kali diterbitkan pada bulan Februari 1997, perkembangan indeks LQ45 sangat fluktuatif. Menurut Ishomuddin (2010) di tahun 2008 indeks saham cenderung mengalami penurunan yang sangat tajam dan recovery di tahun 2009, hal ini seiring dengan fluktuatifnya kondisi perekonomian dalam dan luar negeri yang terjadi saat itu. Padahal rasio-

8 rasio keuangan yang mencerminkan kondisi perusahaan pada rentang waktu 1999-2009 tidak mengalami fluktuasi yang berarti. Hal ini mengindikasikan bahwa fluktuasi harga saham yang terjadi pada tahun 1999-2009 tidak diakibatkan oleh faktor kinerja perusahaan (mikro) tetapi lebih diakibatkan oleh keadaan makro ekonomi baik dalam dan luar negeri. Seperti yang telah dibahas pada latar belakang, masalah faktor fundamental makro ekonomi seperti tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga minyak dunia (crude oil), dan nilai tukar Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah diduga memiliki hubungan yang negatif dengan indeks harga saham sedangkan indeks harga saham dari negara lain diduga memiliki hubungan positif terhadap indeks harga saham di suatu negara. Namun berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Witjaksono (2010) ternyata variabel tingkat suku bunga, nilai tukar, harga minyak dan emas berpengaruh positif terhadap IHSG. Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang akan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap indeks LQ45? 2. Apakah harga emas dunia berpengaruh negatif terhadap indeks LQ45? 3. Apakah harga crude oil berpengaruh negatif terhadap indeks LQ45? 4. Apakah nilai kurs Dollar Amerika Serikat (USD) berpengaruh negatif terhadap indeks LQ45? 5. Apakah indeks Nikkei 225 berpengaruh positif terhadap indeks LQ45? 6. Apakah indeks Straits Times berpengaruh positif terhadap indeks LQ45?

9 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis pengaruh negatif tingkat suku bunga SBI terhadap indeks LQ45. 2. Menganalisis pengaruh negatif harga emas dunia terhadap indeks LQ45. 3. Menganalisis pengaruh negatif harga crude oil terhadap indeks LQ45. 4. Menganalisis pengaruh negatif nilai kurs Dollar Amerika Serikat (USD) terhadap indeks LQ45. 5. Menganalisis pengaruh positif indeks Nikkei 225 terhadap indeks LQ45. 6. Menganalisis pengaruh positif indeks Straits Times terhadap indeks LQ45. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Kontribusi Praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal khususnya saat investor melakukan investasi pada kelompok perusahaan LQ45. 2. Dapat membantu manajemen suatu perusahaan untuk mengantisipasi dampak dari perubahan faktor fundamental makro ekonomi terhadap resiko sistematis. 3. Dapat memberikan panduan bagi masyarakat awam yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal.

10 1.4.2. Kontribusi Teoritis 1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan informasi dan memperkaya khasanah kepustakaan bagi pengembangan ilmu ekonomi khususnya di bidang pasar modal. 2. Menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian terhadap materi yang sama di masa yang akan datang, sehingga penelitian ini dapat disempurnakan. 1.4.3. Kontribusi Kebijakan Sebagai sumber referensi untuk menilai kinerja kelompok perusahaan LQ45 sehingga pihak investor maupun pihak moneter dapat menggunakannya dalam penetapan kebijakan dan keputusan berinvestasi. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Agar terarahnya pembahasan dan tidak meluas, sehingga tidak menyimpang dari materi-materi pokoknya, dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan pada pengaruh faktor fundamental makro ekonomi terhadap Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan yaitu mulai dari Januari 2009 sampai dengan Desember 2013. Secara garis besar penulis akan membahas faktor fundamental makro ekonomi, tetapi dalam skripsi ini penulis hanya mengukur dan menganalisis beberapa faktor fundamental makro ekonomi sebagai variabel independen yaitu tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar Amerika Serikat (USD), indeks Nikkei 225 dan indeks Straits Times.

11 Dalam skripsi ini variabel dependen diukur berdasarkan data indeks dari 45 saham yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan nilai kapitalisasi paling tinggi dibandingkan dengan saham lainnya yang terdaftar di dalam kelompok LQ45 di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 2013. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda dengan menggunakan uji kelayakan model (Goodness of Fit / F-test), uji koefisien determinasi (R 2 ), dan uji hipotesis (t-test).