BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Murabahah PT. Bank

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Return On Assets terhadap pembiayaan murabhahah. Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan-pembiayaan yang dapat membantu masyarakat dalam

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB V PEMBAHASAN. Setelah peneliti melakukan pengambilan data sekunder yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB V PEMBAHASAN. syari ah yaitu pembiayaan piutang yang mana merupakan bentuk pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat oleh bank disebut financing atau leading. Dalam menjalankan dua

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Tanah Air sebenarnya sudah dimulai secara formal dan informal jauh

BAB II. pendapatan total perusahaan dengan biaya totalnya. Menurut Kusnadi dkk (2004),

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. BI Rate Berpengaruh Terhadap DPK (Dana Pihak Ketiga) di Bank

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keunikan secara prinsip dapat mendukung usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB V PEMBAHASAN. pengolahan data tersebut dibantu oleh SPSS Dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Terbukti dengan bermunculannya bank umum syariah lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan stabil. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga umum.

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. Dimana uji tersebut menggunakan uji-t yang dilakukan untuk membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah dalam perbankan nasional mulai dikembangkan sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (Financial intermediary institution),yakni. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum dalam teori stakeholders menyatakan bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bank umum syari ah merupakan salah satu bank umum selain bank umum

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB V PEMBAHASAN. mendorong produk domestik bruto dan begitu juga sebaliknya variabel

BAB I PENDAHULUAN. Serikat kemudian merambat ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB V PENUTUP. terhadap profitabilitas perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia pada

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian saat ini tidak lepas dengan dunia perbankan. Hampir

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pembiayaan Musyarakah. operasional maka pembiayaan musyarakah akan turun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia, khususnya perbankan syariah, terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah sesuai dengan prinsip syariah mengedepankan

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Murabahah PT. Bank BCA Syariah Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient menunjukkan bahwa koefisien regresi DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara DPK dan pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah, artinya semakin tinggi nilai DPK maka pembiayaan murabahah semakin tinggi pula, dan sebaliknya apabila DPK turun maka pembiayaan murabahah juga akan turun. Hal ini terbukti dengan adanya kenaikan nilai DPK yang diikuti dengan kenaikan pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah pada tahun pengamatan, yakni pada tahun 2015. Begitu pula sebaliknya, jika nilai DPK turun maka pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah yang disalurkan tidak akan maksimal. Dalam tabel Coefficient diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari pada taraf signifikannsi. Karena nilai signifikansi < α maka dapat disimpulkan bahwa DPK menolak H 0 yang berarti berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah. Dan hasil uji t-tes dengan membandingkan t hitung jauh lebih besar dari t tabel maka penolakan H 0. Dari hasil 131

132 penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan positif DPK terhadap pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah. Menurut Antonio 1, pembiayaan murabahah merupakan akad jual beli barang pada harga semula dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. 2 Sedangkan sumber dana Bank Syari ah dibedakan menjadi tiga yaitu dana pihak pertama, dana pihak kedua dan dana pihak ketiga. Sumber dana yang berasal dari modal pribadi disebut dengan dana pihak pertama, kemudian dana yang berasal dari pinjaman pihak luar disebut dengan dana pihak kedua, sedangkan dana yang berasal dari masyarakat luas berupa giro, tabungan dan deposito disebut dengan dana pihak ketiga. 3 Menurut penelitian yang dikemukakan oleh Nurjaya 4 dikatakan bahwa DPK memiliki pengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah, yang mana nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai Uji t positif maka H a dterima. Begitu pula Dhani menyaakan bahwa DPK berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan positif terhadap[ peningkatan pertumbuhan pembiayaan murabahah di BSM. Semakin besar DPK yang dihimpun oleh Bank maka akan semakin besar kemngkinan bank akan memutar DPK untuk kegiatan pembiayaan. 1 Antonio Syafi i, Bank Syariah dari,...hal 89 2 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah:Teori dan Praktik, (Jakarta:Gema Insani Press, 2001), hal. 101. 3 Departemen Perbankan Syariah, Dana Pihak Ketiga, http://www.bi.go.id/id/statistik/metadata/spsyariah/documents/13danapihakketiga.pdf, diakses 16 Januari 2016, pukul 14.00 4 Endang Nurjaya, Analisis pengaruh Inflasi, hal 106

133 Akan tetapi penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Adi 5 yang mengemukakan bahwa secara parsial variable Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap margin pendapatan murabahah. Hal serupa juga dikemukakan oleh Maula 6 bahwa simpanan (dana pihak ketiga) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Pembiayaan adalah salah satu aktiva aktif yang merupakan lawan dari Dana Pihak Ketiga. Karenanya permintan dan penawaran terhadap pembiayaan tentunya haruslah mempertimbangkan factor likuiditas dalam penghimpunan DPK karena dengan semakin meningkat DPK yang dikumpulkan bank syariah maka kemungkinan semakin meningkat pula pembiayaan yang diberikan bank syariah kepada masyarakat. Sehingga hubungan DPK terhadap pembiayaan murabahah adalah signifikan positif. Jadi jika jumlah DPK meningkat maka pembiayaan murabahah yang diberikan olehbank syariah meningkat. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Maula 7 mengenai Pengaruh Simpanan (Dana Pihak Ketiga), Modal Sendiri, Margin Keuntungan dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Pembiayaan Murabahah, menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Hal yang menjadi perbedaan kenapa bertolak belakang 5 Muhammad Izzudin Kurnia Adi, Faktor- factor yang mempengaruhi hal 38 6 Khodijah Hidayatu Maula, Pengaruh Simpanan (Dana Pihak Ketiga) hal 32 7 Khodijah Hidayatu Maula, Pengaruh Simpanan (Dana Pihak Ketiga) hal 33

134 dengan penelitian yang dilakukan oleh Khodijah Hadiyyatul Maula yaitu ada kemungkinan dana pihak ketiga yang disalurkan untuk pembiayaan murabahah hanya sedikit atau kecil dan sebagian besar disalurkan untuk pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan penyertaan (musyarakah) dan lain sebagainya. Dan sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan murabahah kemungkinan besar berasal dari modal inti yaitu dana modal sendiri yang berasal dari para pemegang saham. Sedangkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga yang disalurkan terhadap pembiayaan murabahah sangat besar, karena pembiayaan murabahah termasuk pembiayaan yang berisiko kecil. Dan kenaikan dan penurunan alokasi pembiayaan murabahah sangat dipengaruhi oleh jumlah dana yang tersimpan pada Bank Mega Syariah. Semakin besar jumlah dana dari pihak ketiga yang ada pada bank syariah maka akan semakin besar pula jumlah alokasi pembiayaan murabahah. Pihak bank syariah memerlukan dana dan salah satu sumber dananya adalah dari pihak ketiga. Dana ini didapat dari setoran-setoran yang dilakukan oleh para nasabah bank tersebut. Setelah mendapatkan suntikan salah satunya dari pihak ketiga ini, maka bank syariah dapat menyalurkan dana-dana tersebut kepada masyarakat, namun proporsi antara jumlah dana pihak ketiga yang dialokasikan kedalam pembiayaan harus diatur.

135 B. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank BCA Syariah Hasil Pengujian diketahui bahwa koefisien regresi Inflasi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah Bank BCA Syariah. Artinya setiap kenaikan 1 satuan unit inflasi akan menurunkan tingkat pemberian Pembiayaan Murabahah. Dan sebaliknya bila terdapat penurunan 1 satuan unit inflasi akan menaikan tingkat pemberian Pembiayaan Murabahah kepada nasabah. Sehingga dapat disimpulkan berapapun tingkat inflasi yang ada tidak akan mempengaruhi total pembiayaan yang diberikan Bank BCA Syariah kepada masyarakat. Dalam tabel Coefficient diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari pada taraf signifikansi. Karena nilai signifikansi > α maka dapat disimpulkan bahwa tingkat inflasi menolak H 0 yang berarti tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah Bank BCA Syariah. Dan hasil uji t-tes dengan membandingkan t hitung jauh lebih besar dari t tabel maka penolakan H 0. Dari hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan positif tingkat inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah Bank BCA Syariah. Inflasi pada dasarnya mencerminkan ketidak seimbangan sektor perekonomian masyarakat. Semakin tinggi variabel ini pada dasarnya memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap tingkat rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) atau cenderung memberikan efek penurunan terhap rasio pembiayaan bermasalah. Hasil pengujian antara Inflasi dengan rasio

136 pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara statistik inflasi terhadap rasio pembiayaan bermasalah. Hal tersebut disebabkan karena bank syariah memiliki daya tahan yang lebih kuat dibandingkan dengan bank konvensional. Krisis pertengahan tahun 1997 membuktikan tentang adanya kondisi menguntungkan bank syariah. 8 Saat perbankan nasional tengah terjangkit virus negative spread dimana terjadi kerugian akibat bunga simpanan lebih tinggi dari bunga kredit tetapi bank syariah dengan prinsip bagi hasil justru beroperasi seperti biasa bahkan terlihat tanpa beban. Operasional bank syariah memiliki skema produk yang merujuk pada dua kategori kegiatan ekonomi yaitu produksi (profit sharing) dan distribusi (jual beli dan sewa menyewa). Selain itu, dalam menjalankan operasionalnya mengganti sistem bunga dengan sistem bagi hasil, sehingga tidak membebani nasabah dalam pengembalian angsuran. Efek inflasi terhadap pendapatan masyarakat sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi. Contohnya adalah serikat buruh yang kuat, mereka memperoleh kenaikan pendapatan dengan prosentasei yang lebih besar dari laju inflasi ketika berhasil dalam menuntut upah dengan prosentasi lebih besar dari laju inflasi. Walaupun objek dan penelitian yang berbeda antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini namun ketika pengujian objek berbeda mendapatkan hasil yang sama, hasil penelitian ini didukung oleh 8 M. Lutfi Hamidi, Jejak-Jejak Ekonomi Syariah, (Jakarta Selatan : Senayan Abadi Publishing, 2003), hlm. 47

137 Puspitasari menunjukkan hasil bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing). Hal ini sesuai dengan penelitian secara parsial melalui uji t bahwa inflasi tidak signifikan terhadap tinghkat pengguliran dana. Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan Darma dan Rita, serta Lestari dan Sugiharto menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap penguliran dana bank syariah. Hasil penelitian tersebut disimpulkan bawa meningkatnya laju inflasi tidak akan mengurangi aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana dihimpunnya. Kenaikan harga barang akibat dari tingginya laju inflasi tidak akan mempengaruhi bank syariah dalam melakukan penyaluran dana kepada masyarakat. Sedangkan dalam bukunya Karim 9 menurut Fischer inflasi memberikan dampak antara lain, menimbulkan gangguan fungsi uang, melemahkan semangat menabung, meningkatkan kecenderungan untuk belanja, pengerukan tabungan, penumpukan uang, permainan harga diatas standart kemampuan, penumpukan kekayaan dan investasi non produktif, serta distribusi barang relative tidak stabil dan terkosentrasi, Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya tidak berpengaruh terhadap pembiayaan, akan tetapi malah sebaliknya apabila terjadi inflasi masyarakat akan enggan meletakkan dananya di bank sehingga dana yang dihimpun untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan malah akan menurun. 9 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam,...hal 126

138 C. Pengaruh Margin Murabahah terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank BCA Syariah Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient menunjukkan bahwa koefisien regresi margin murabahah berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara margin murabahah dan pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah, artinya semakin tinggi nilai margin murabahah maka pembiayaan murabahah semakin tinggi pula, dan sebaliknya apabila margin murabahah turun maka pembiayaan murabahah juga akan turun. Hal ini terbukti dengan adanya kenaikan prosentase margin murabahah yang diikuti dengan kenaikan pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah pada tahun pengamatan, yakni pada tahun 2015. Begitu pula sebaliknya, jika nilai margin murabahah turun maka pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah yang disalurkan tidak akan maksimal. Dalam tabel Coefficient diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari pada taraf signifikannsi. Karena nilai signifikansi < α maka dapat disimpulkan bahwa margin murabahah menolak H 0 yang berarti berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah. Dan hasil uji t-tes dengan membandingkan t hitung jauh lebih besar dari t tabel maka penolakan H 0. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan positif margin murabahah terhadap pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah.

139 Tingkat margin merupakan faktor yang ada dalam menentukan berapa keuntungan yang akan diperoleh. Dalam penentuan margin ini memiliki perhatian lebih dari nasabah yang akan melakukan transaksi pembiayaan murabahah. Karena dengan adanya margin ini, nasabah bisa memperkirakan berapa harga yang pantas dari barang yang akan dibeli dari pihak Lembaga Keuangan Syariah. Karena disini margin adalah harga perolehan penentu akhir yang diperoleh dari penambahan harga pokok dari supplier. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa variabel tingkat margin berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembiayaan murabahah pada Bank BCA Syariah. Hasil ini membuktikan bahwa tingkat margin yang ditentukan sangat mempengaruhi keputusan pembiayaan murabahah. Karena dalam penentuan ini nasabah dan lembaga harus jeli dalam menentukan berapa kisaran atau persentase tingkat margin yang akan ditentukan. Penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mufidah 10 berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan berdasarkan koefisien regresi margin keuntungan berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah pembiayaan murabahah. Sesuai dengan penelitian Wuri 11 bahwasanya margin murabahah berpengaruh signifikan positif terhadap pembiayaan murabahah. Peneltian ini 10 Latifatul Mufida, Analisis Variabel-variabel yang Mempengaruhi Murabahah pada Bank Umum Syariah Periode Tahun 2009-2011, hal. 46 11 Wuri, Spread Margin Keuntungan, hal 33

140 bertolak belakang dengan penelitian Dhani 12 Margin Keuntungan tidak signifikan terhadap pertumbuhan pembiayan murabahah di Bank Syariah Mandiri. Tidak terdapatnya pengaruh dkarenakan adanya unsur falah didalamnya yang menyebabkan margin keutungan tidak mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan murabahah. Dalam kaitannya dengan bank syariah adalah penerapan tingkat pendapatan margin pembiayaan lazimnya pada bank syariah dengan menggunakan metode going rate pricing, yaitu menggunakan tingkat suku bunga pasar sebagai rujukan (benchmark). Hal ini dikarenakan bank umum berkompetisi dengan bank syariah. 13 Hal ini sama dengan hasil diteliti oleh peneliti dengan hasil regresi dapat dijelaskan bahwa variabel independen pendapatan pembiayaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel independen alokasi pembiayaan murabahah di Bank BCA Syariah tahun 2013 sampai 2015. Yang artinya variabel margin pembiayaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap alokasi pembiayaan murabahah di Bank BCA Syariah. Hal ini mengindikasikan kenaikan dan penurunan jumlah alokasi pembiayaan murabahah sangat dipengaruhi oleh pendapatan margin bank syariah. Semakin tinggi tingkat margin pembiayaan (pinjaman) bank maka kebalikannya adalah, akan semakin rendah jumlah alokasi pembiayaan murabahah. Pengaruh ini terjadi karena ketika tingkat margin naik maka minat 2005), hal 137. 12 Mustika Rimadhani, Analisis Variabel- variabel.hal 49 13 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syari ah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN:

141 masyarakat untuk meminjam pembiayaan semakin berkurang, sebab mereka dihadapkan dengan jumlah pembayaran pembiayaan ditambah margin yang tinggi. Dan ini memberatkan masyarakat yang bersangkutan dalam meminjam dan melunasi pembiayaannya dimasa yang akan datang. D. Pengaruh DPK, Inflasi dan Margin Murabahah terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank BCA Syariah Dari variabel jumlah dana pihak ketiga, inflasi dan margin murabahah yang berpengaruh dominan terhadap pembiayaan murabahah yaitu variabel jumlah dana pihak ketiga dengan melihat nilai t hitung sebesar 11,103<t, sedangkan inflasi nilai t hitung sebesar -0,019>t, sedangkan pendapatan margin nilai t hitung hanya sebesar 0,954<t yang sangat negatif pengaruhnya terhadap pembiyaan murabahah. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa pendugaan jumlah dana pihak ketiga sebagai variabel paling dominan mempengaruhi pembiayaan murabahah adalah benar adanya, dengan asumsi bahwa dari kedua variabel independen (jumlah dana pihak ketiga, inflasi dan margin murabahah) yang ada dalam model regresi, variabel jumlah dana pihak ketiga merupakan variabel paling berkaitan dengan pembiayaan murabahah yaitu menjual kembali dana yang yang diperoleh dari penghimpunan dana (dana pihak ketiga). Sehingga koefisien regresi dana pihak ketiga dan margin keuntungan yang dihasilkan, secara bersamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah pembiayaan murabahah. Akan tetapi dari variabel jumlah dana pihak

142 ketiga, pendapatan margin murabahah yang berpengaruh dominan terhadap alokasi pembiayaan murabahah pada Bank BCA Syariah adalah dana pihak ketiga. Sedangkan inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Hasil uji bersama-sama atau uji F diatas dapat dijelaskan bahwa ketika dana pihak ketiga, margin murabahah mengalami peningkatan maka secara langsung maupun tidak langsung pihak bank akan berusaha untuk meningkatkan pembiayaan. Sedangkan inflasi malah sebaliknya apabila inflasi meningkat pembiayaan yang disalurkan akan menurun, karena masyarakat cenderung menyimpan dananya sendiri. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa fungsi bank dalam mencari dan menghimpun dana berupa giro, tabungan, dan deposito sangat menentukan pertumbuhan suatu bank. Sebab jumlah dana yang dapat dihimpun akan menentukan pula jumlah dana yang dapat dioperasikan oleh bank syariah dalam bentuk pembiayaan maupun dalam penanaman dana lainya dan hal itu akan membentuk pendapatan bagi bank syariah. Berdasarkan pada teori diatas dapat dijelaskan hubungan pengaruh dari ketiga variabel dalam penelitian ini. Dana pihak ketiga dapat meningkatkan pembiayaan bank syariah karena dana pihak ketiga bank merupakan dana yang memiliki biaya. Sehingga dana tersebut segera disalurkan agar tidak terjadi pengendapan yang menyebabkan kerugian bagi bank. Dengan meningkatnya pembiayaan yang diakibatkan oleh dana pihak ketiga tentunya akan meningkatkan profit bank dari hasil pembiayaan. Dengan peningkatan profit tersebut mengindikasikan bahwa pembiayaan yang disalurkan secara

143 keseluran dapat ditagih kembali beserta pendapatanya dan tergolong lancar. Sehingga dalam hal ini bank syariah akan meningkatkan kembali pembiayaanya untuk memperoleh profit yang lebih optimal. Dalam penelitian tersebut terdapat pengaruh yang signifikan antara DPK, inflasi dan margin murabahah terhadap secara bersama-sama terhadap pembiayaan murabahah. Dalam penelitiannya disebutkan bahwa tinggi rendahnya DPK akan mempengaruhi pembiayaan murabahah bank yang akan menyebabkan tinggi rendahnya profitabilitas suatu bank. 14 Begitu pula dengan DAR, tinggi rendahnya aset akan mempengaruh pembiayaan suatu bank. Pembiayaan murabahah juga dipengaruhi oleh tingkat margin murabahah, semakin tinggi margin murabahah maka semakin tinggi pula pembiayaan murabahah. Begitupun sebaliknya Selain itu penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mayasari 15 yang menyebutkan bahwa pembiayaan merupakan salah satu pendapatan operasional utama bank dikarenakan akan memperoleh pendapatan bagi hasil yang dibayarkan oleh nasabah. Dengan melalui pendapatan tersebut bank dapat membiayai seluruh kegiatan operasional maupun non operasional serta dapat menjalankan fungsinya. 14 Ibid, Skripsi dengan judul Pengaruh FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset terhadap profitabilitas bank dalam repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/537 8/1/LUKMANUL%20HAKIM%20AZIZ-FSH.pdf diakses tanggal 18 Juni 2016 Pukul 13.14 WIB 15 Dewi Mayasari, Skripsi dengan judul Pengaruh Pemberian Kredit, Pendapatan Bunga dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Industri Perbankan dalam repository.uinjkt.ac.i d/.../dewi%20mayasari-feb diakses tanggal 18 Juni 2016 pukul 12.00 WIB

144 Dari hasil penelitian ini, variabel DPK dan margin murabahah yang paling berpengaruh dominan terhadap pembiayaan BCA Syariah. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada BCA Syariah lebih menstabilkan DPK dan margin murabahah untuk menyalurkan pembiayaan murabahah. Sedangkan untuk variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah. Berdasarkan Uji F pada Bab IV menunjukkan bahwa DPK, Inflasi dan Margin Murabahah secara bersama-sama berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah Bank BCA Syariah periode 2013-2015. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Purnomo dan Santoso 16 menyimpulkan bahwa DPK, Inflasi dan Margin Murabahah memiliki pengaruh terhadap pembiayaan murabahah dengan anggapan semakin tinggi pembiayaan yang disalurkan akan meningkatkan Pembiayaan Murabahah sehingga meningkatkan profitabilitas dengan catatan pembiayaan yang disalurkan dilakukan secara efektif dan tidak menimbulkan kemacetan. Dari hasil penelitian ini, variabel DPK dan margin murabahah yang paling berpengaruh dominan terhadap pembiayaan murabahah BCA Syariah. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada BCA Syariah lebih mengutamakan penyaluran dana yang diberikan kepada masyarakat untuk mendapatkan pendapatan operasional bank. 16 Hafidh Wahyu Purnomo dan Arief Lukman Santoso, Analisis faktor- faktor..., hal. 56