A. LATAR BELAKANG MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan lingkungan non formal atau masyarakat. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan sara dan wahana yang sangat baik

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusian Indonesia. pengetahuan, kesehatn, keterampilan dan seni.

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

terdapat pada surat Az-Zumar ayat 9 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dengan ilmu yang dimiliki. Kemampuan mengembangkan diri ini

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai derajat. Sarjana S-1. Oleh : NAMA : S U S A N T O NIM : A54A100093

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan filsafat moral yang

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. 1. sangat penting artinya dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari tugas manusia untuk menumbuh dan. khususnya dalam pendidikan Islam. Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha sadar agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan cara lain yang dikenal atau diakui oleh masyarakat. Undangundang dasar republik Indonesia tahun 1945 pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. 1 Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan. Dalam Al-Qur an, Allah menerangkan pentingnya mencari ilmu., %&' )* +!"#$ 0"./. 23.4 1 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 343-344. 1

Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S.al-Mujadilah/58: 11). 2 Ayat ini menerangkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman, taat dan patuh kepada-nya, melaksanakan perintah-nya, menjauhi larangan-nya berusaha menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam masyarakat, demikian pula orang-orang berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakkan kalimat Allah. Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi Allah ialah oarng yang beriman dan berilmu. Ilmunya itu diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Rasulallah SAW bersabda: ع ن أ ن س ب ن م ال ك ق ال : ق ال ر س و ل االله ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م : ط ل ب ال ع ل م ف ر ي ض ة ع ل ى ك ل م س ل م. و و اض ع ال ع ل م ع ن د غ ير أ ه ل ه ك م ق ل د الخ ن از ي ر الج و ه ر و الل و ل و و الذ ه ب.(حديث رواه ابن ماجه ( Dari Anas Bin Malik berkata. Rasulullah SAW bersabda; Menuntut ilmu wajib bagi tiap-tiap seorang muslim, dan menyalurkannya (Ilmu) kepada orang lain seperti halnya mengalungkan permata dan mutiara, maka kerjakanlah. (R. Ibnu Majah). Hadits ini menjadi dasar bahwa betapa mulianya menuntut ilmu dan menyalurkan ilmu. Ilmu ialah cahaya yang dianugerahkan Allah memberi hlm. 543. 2 Kementrian Agama RI, Al-Quran Dan Terjemah Makna, (Kudus: Menara Kudus, 2006), 2

petunjuk kepada manusia dalam peraturan dunia dan menerangi beraneka jalan. 3 Proses belajar yang aktif ditandai dengan adanya keterlibatan siswa secara keseluruhan, baik fisik, mental, maupun sosialnya. Pelajaran matematika sama dengan mata pelajaran lain seperti pelajarn IPA, IPS Bahasa Indonesia dan lain-lain yang diajarkan di MI Miftahul Akhlaqiyah. Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran matematika di kelas 3 MI Miftahul Akhlaqiyah, bahwa ada sebagian siswanya mempunyai minat dan tingkat perhatian yang kurang terhadap mata pelajaran matematika. Menurut mereka mata pelajaran matematika adalah suatu mata pelajaran yang sukar dipahami. Sehingga dalam materi pokok menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, ketika siswa diberikan soal latihan sebagian siswa tidak mau mengerjakan. Karena penguasaan menghitung siswa masih lemah ketika harus menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, akibatnya mereka gagal dalam ujian. Konsep materi pelajaran menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang belum dikuasai secara mendalam. Siswa kesulitan dalam membedakan rumus untuk menghitung keliling dan menghitung luas persegi dan persegi panjang.jadi ketika siswa mengerjakan soal-soal latihan, siswa masih bingung dalam mengerjakannya. Siswa belum bisa membedakan penerapan rumus menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang. Penyebabnya antara lain karena pelaksanaan pembelajaran materi menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang guru hanya menjelaskan materi dan memberikan contoh soal, kemudian memberikan soal untuk dikerjakan siswa. Guru kurang bervariasi dalam menyampaikan materi pelajaran tentang menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang. Sering terjadi anggapan oleh guru bahwa materi yang diajarkan sangat mudah sehingga penyajian materi pelajaran menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang cukup hanya dengan ceramah dan latihan. Siswa hanya sebagai pendengar. Siswa hlm. 37. 3 Muhammad Qutub, Percikan Sinar Rasulullah, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1985), 3

pasif, kurang tertarik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Materi pembelajaran disampaikan secara abstrak. MI Miftahul Akhlaqiyah merupakan salah satu sekolah/madrasah di kabupaten Semarang. Secara umum pembelajaran yang berlangsung di sekolah ini masih menggunakan pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran konvensional, siswa menerima pelajaran hanya dengan mendengarkan ceramah dari guru, mencatat dan mengerjakan tugas. Hal tersebut berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga menimbulkan perasaan bosan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran kurang optimal. Berlangsungnya model pembelajaran yang demikian siswa kurang dapat memahami dan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan pokok bahasan menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang secara cermat, tepat dan cepat. Dalam pembelajaran materi tersebut guru harus menekankan pada pemahaman konsep, tidak hanya bentuk jadi atau rumusnya saja. Guru juga harus bisa menerapkan metode pembelajaran yang bisa melibatkan siswa, sehingga terjadi interaksi yang membuat siswa menjadi aktif dan penerapan metode itu dapat memotivasi siswa untuk melakukan yang terbaik. Pemilihan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan kompetensi siswa merupakan kemampuan dan ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru. Hal ini didasari oleh asumsi ketepatan guru dalam memilih strategi dan metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar siswa, karena model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru berpengaruh terhadap kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan. W.H.Burton mengatakan bahwa belajar yang efektif itu berkat adanya interaksi individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. 4 Alternatif yang peneliti tawarkan adalah menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Karena TAI itu adalah usaha merancang sebuah bentuk pengajaran individual yang 1990), Hlm.2. 4 Moh. User Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 4

bisa menyelesaikan masalah-masalah yang membuat metode individual tidak efektif. Dengan membuat siswa bekerja dalam tim-tim dan mengemban tanggung jawab mengelola dan memeriksa secara rutin, saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah, dan saling memberi dorongan untuk maju, sehingga secara langsung siswa aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran TAI itu menekankan pada pemahaman konsep yang harus dikuasai oleh siswa. Oleh karena itu, siswa harus membangun pengetahuan sendiri tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pembelajaran kooperatif terbukti sangat efektif membuat siswa belajar dalam kelompok dengan nuansa kompetitif antar kelompok belajar. Model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) diterjemahkan dengan bantuan individual dalam kelompok dengan karakteristik bahwa tanggung jawab belajar adalah siswa. Sehingga siswa mampu bekerja sama dalam timnya dan meraih sukses. Karena mereka ingin melakukan yang terbaik untuk menambah poin tim mereka. Dengan pertimbangan yang telah dikemukakan di atas, maka peniliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Menghitung Keliling, Luas Persegi Dan Persegi Panjang Di Kelas III Semester 2 MI Miftahul Akhlaqiyah. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah, yang peneliti ajukan adalah apakah ada pengaruh penerapan model cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang? C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang. 5

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran matematika bagi siswa, guru maupun sekolah. 1. Bagi siswa a. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran matematika di kelas dan mendorong siswa untuk aktif dan kritis dalam pembelajaran. b. Dapat membantu siswa untuk mempermudah dalam memahami dan menguasai mata pelajaran matematika poko bahasan menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang secara nyata bukan hanya abstrak saja. c. Menumbuhkan sikap solidaritas di dalam bekerja sama dengan baik didalam kelompok belajar. d. Meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang. 2. Bagi guru a. Memacu kreativitas guru dalam proses pembelajaran. b. Mendorong guru untuk meningkatkan kesiapan dalam mengajar serta membantu guru dalam memudahkan mentransfer pemahaman materi. 3. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman kebijakan intern sekolah dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat digunakan sebagai masukan positif pada program pengajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi peneliti Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti tentang peranan pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 6