PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA PADA MATERI VISKOSITAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN. Pendidikan Fisika FKIP Unila,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Media

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

Kata kunci: alat peraga IPA, media pembelajaran, pesawat sederhana.

PENGEMBANGAN ALAT GERAK JATUH BEBAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP GERAK JATUH BEBAS

PENGEMBANGAN BUKU SAKU IPA TERPADU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI SAINS SISWA SMP

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, paket pembelajaran, video interaktif, sistem tata surya.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

Kata kunci: penelitian pengembangan, alat peraga dan LKS perubahan energi.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT ISOMORPHIC DAN RUBRIKNYA PADA MATERI HUKUM II NEWTON BERBASIS MULTIREPRESENTASI

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembelajaran tentu diperlukan media sebagai alat untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development),

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT-ALAT OPTIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN MATERI OPTIKA GEOMETRI

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN LKS MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM UNTUK SMA

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI CAHAYA

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan pemahaman secara nyata. Pada pelajaran fisika, media

Keywords: research and development, interactive instructional media, magnetism

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN LKS MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MATERI SUHU DAN KALOR

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Kata kunci : hasil belajar siswa, instrumen penilaian produk, pengembangan.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI CAHAYA

PENGEMBANGAN LKS MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL MATERI GAYA DAN PENERAPANNYA

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN SUPLEMEN BUKU SISWA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANALOGI FENOMENA FISIKA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS

PENGEMBANGAN VOD DENGAN PERLUASAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TIK

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

PENGEMBANGAN BUKU SISWA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRESENTASI MATERI USAHA DAN ENERGI

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU TOPIK CAHAYA DAN INDERA PENGLIHATAN MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK CAHAYA

PENGEMBANGAN BUKU SISWA MATERI DINAMIKA BENDA TEGAR BERBASIS ANALOGI KONTEN

PENGEMBANGAN SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI DALAM MELATIH KEMAMPUAN ILMIAH

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN OTENTIK TES TERTULIS PILIHAN JAMAK BERALASAN DENGAN SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN METAKOGNISI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

Pengembangan Alat Peraga Momentum dengan Sistem Sensor

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN KIT PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA PADA SISWA SMP SATU ATAP 1 KEDONDONG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA TRIGONOMETRI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) PADA MATERI KARAKTERISTIK GELOMBANG UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATERI FLUIDA STATIS DENGAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI ELASTISITAS BAHAN DAN HUKUM HOOKE BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGEMBANGAN SET PRAKTIKUM PEMBIASAN CAHAYA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN LKS PROJECT BASED LEARNING BERMUATAN SIKAP SPIRITUAL SOSIAL DENGAN PENILAIAN OTENTIK

PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah reseacrh and development atau

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

Journal of Physical Education, Health and Sport

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan

PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN SISWA BERBASIS RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI FLUIDA DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS KERJASAMA SISWA. (Artikel) Oleh SUSANTI AGUSTA

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA BERBASIS CULTURAL PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP. Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN PERUBAHANNYA. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN

ISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

I. PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang menarik untuk dipelajari karena

Transkripsi:

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA PADA MATERI VISKOSITAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Sumirat Dyah Wulandari (1), Undang Rosidin (2), Abdurrahman (3) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila Sumiratdyah.w_40@ymail.com; (2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila, undangros@yahoo.com; (3) Dosen Abstract Pendidikan Fisika FKIP Unila, abe@unila.ac.id Learning media is something which very important in the learning process because it will become one of the critical success factors of learning. Utilization of learning media, especially visual aids of physics are necessary for effective in learning activities. Therefore, there has been developed a visual aid of viscosity with different designs to make more variety of learning media which already exists. The purpose of the research is make a visual aids of physics in viscosity and its worksheet (LKS). The procedure including needs analysis, formulate the purpose of the learning, formulate a part of subject matter, preparing manuscripts media, the first model, expert validation, field trials, and the final product. Validation is performed by physicists and physics teachers. The results of the validation explain that visual aid of viscosity and its worksheet has been accordance with the planned design and deserves to be used as a learning media. The field trials was at SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung twice, that is oneon-one test with 4 students and small groups test with 20 students of 2 nd grade Science class. The results were the visual aids and its worksheet is very useful for learning. Besides, the design of the visual aids is very attractive, easy to use, and the materials are relatively inexpensive. Keywords: aids, media, research development, and viscosity. Pendahuluan Critos dalam Santyasa (2007) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam proses pembelajaran karena dapat menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran haruslah sesuai dengan isi materi pelajaran dan metode pembelajaran. Menurut Riyana (2008) media pembelajaran khusus seperti alat peraga dapat digunakan untuk menunjukan fenomena dan konsep-konsep yang abstrak, sehingga sulit dipahami bila hanya dijelaskan secara verbal atau melalui gambar. Oleh karena itu diperlukan alat peraga yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui praktikum ataupun demonstrasi yang dilakukan oleh guru. 1

Alat peraga juga dapat digunakan siswa untuk memperoleh datadata pengamatan melalui demostrasi atau praktikum. Namun dalam hal ini penggunaan alat peraga di sekolah masih sangatlah kurang. Hasil wawancara yang dilakukan pada 5 orang siswa dan 1 orang guru fisika SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung menyatakan bahwa penggunaan alat peraga di sekolah masih sangat kurang. Kurangnya alat-alat praktikum atau alat peraga di sekolah menjadi salah satu faktor penghambat guru tidak melakukan praktikum atau demonstrasi. Sebagai contohnya pada materi pokok fluida statis tentang visksositas. Alat peraga yang berkaitan dengan materi viskositas tidak tersedia di sekolah. Oleh karena itu siswa dan guru sangat setuju jika dikembangkan alat peraga viskositas. Pada penelitian sebelumnya Marfiana (2008) juga telah mengembangkan alat peraga viskositas dengan menggunakan sensor cahaya. Namun pada hasil pengembangan alat peraga tersebut masih terdapat beberapa kekurangan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti telah mengembangkan alat peraga viskositas dengan desain yang berbeda untuk menambah variasi media pembelajaran yang sudah ada sebelumnya. Tujuan dilaksanakan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan alat peraga fisika pada materi viskositas sebagai media pembelajaran. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development. Menurut Borg, Gall, & Gall (2002) Penelitian pengembangan dalam pendidikan adalah sebuah model pengembangan berbasis industri dimana temuan penelitian digunakan untuk merancang produk dan prosedur baru. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Pada penelitian pengembangan ini menghasilkan alat peraga viskositas. Alat peraga tersebut dapat digunakan untuk mengamati fenomena viskositas dengan metode eksperimen atau demonstrasi. Pada tahapan pengembangan ini dilakukan terlebih dahulu validasi ahli terlebih dahulu sebelum diuji coba kepada siswa kelas XI IPA SMA Muhamadiyah 2 Bandar Lampung. Validasi kesesuaian desain dilakukan oleh 1 orang dosen P.MIPA dan validasi kesesuaian materi dilakukan oleh 1 orang guru fisika SMA Muhamadiyah 2 Bandar Lampung. Setelah dilakukan validasi ahli selanjutnya dilakukan uji coba lapangan yang terdiri dari uji satu lawan satu dan uji kelompok kecil yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan alat peraga yang telah dibuat. Penelitian pengembangan ini menggunakan metode penelitian pengembangan yang didapatasi dari 2

prosedur pengembangan menurut Sadiman dalam Asyhar (2011) yang meliputi: 1) menganalisis kebutuhan, 2) merumuskan tujuan pembelajaran, 3) merumuskan butir-butir materi, 4) menyusun naskah media, 5) produk awal, 6) melakukan validasi ahli, 7) melakukan uji coba lapangan, 8) produk akhir. Selanjutnya teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, yaitu berupa wawancara, instrumen angket, dan tes tertulis. Wawancara dan angket analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapat informasi mengenai kebutuhan sekolah, guru, dan siswa. Instrumen angket validasi ahli digunakan untuk memperoleh data tentang kelayakan produk berdasarkan kesesuaian desain dan kesesuaian materi. Instrumen angket uji coba lapangan untuk mengumpulkan data tingkat kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk. Terakhir berupa tes tertulis untuk mengumpulkan data tingkat keefektifan produk dalam pembelajaran. Hasil dan Pembahasan Hasil Hasil utama penelitian pengembangan yang telah dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung adalah alat peraga viskositas yang dilengkapi dengan buku siswa dan LKS penuntun praktikum sebagai media untuk membelajarkan konsep viskositas. Adapun secara rinci hasil dari setiap tahapan prosedur pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan siswa, guru, dan sekolah. Pada penelitian pengembangan ini analisis kebutuhan dilakukan dengan mewawancarai 5 orang siswa SMA yang ada di Bandar Lampung dan 1 orang guru fisika SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, serta memberikan angket analisis kebutuhan kepada 1 orang guru fisika SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Hasil wawancara yang telah dila-kukan kepada 5 orang siswa SMA di Bandar Lampung dan 1 orang guru fisika SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung serta hasil angket analisis kebutuhan menyatakan bahwa alat-alat praktikum yang ada di sekolah kurang lengkap, selain itu alat peraga viskositas juga tidak terdapat di sekolah. Sehingga perlu dikem-bangkan alat peraga viskositas sebagai salah satu media pembelajaran. 2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan analisis kebutuhan dan teridentifikasi bahwa alat peraga viskositas dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari pengembangan alat peraga viskositas adalah dengan menggunakan alat peraga 3

viskositas siswa dapat menjelaskan konsep viskositas. 3. Merumuskan butir-butir materi Pada tahap merumuskan butirbutir materi yang dilakukan terlebih dahulu adalah mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk menentukan butirbutir yang akan dicapai dengan cara membuat pemetaan SK dan KD. Berdasarkan pemetaan yang telah dibuat maka dapat dirumuskan butirbutir yang akan dicapai adalah sebagai berikut: (a) Menjelaskan pengertian viskositas; (b) Menghitung waktu bola bergerak pada jenis fluida yang berbeda; (c) Menentukan koefisien viskositas. 4. Draf/Naskah Media Tahapan selanjutnya menyusun draf/naskah media, pada tahapan ini yang dilakukan adalah membuat skenario pengembangan alat peraga viskositas. Alat peraga viskositas ini dapat digunakan untuk mengamati fenomena viskositas pada fluida yang berbeda jenisnya. Selain itu alat ini juga dapat digunakan untuk menentukan koefisien viskositas pada masing-masing fluida dari kecepatan luncur masing-masing bola. Adapun fluida yang digunakan yaitu oli sae 50, oli sae 90, dan oli sae 140. Alat peraga viskositas ini juga dilengkapi dengan buku siswa dan LKS penuntun praktikum. 5. Produk Awal Pada tahap ini adalah membuat produk awal alat peraga viskositas. Hasil produk awal ini adalah alat peraga viskositas yang dilengkapi dengan buku siswa dan LKS penuntun praktikum. Alat peraga viskositas ini memiliki ukuran panjang masingmasing tabung 59 cm, setiap tabung diisi fluida yaitu oli sae 50, oli sae 90, serta oli sae 140,berat masing-masing bola besi yaitu 8gr, 3 buah stopwatch, 3 buah saklar, 3 buah lampu led yaitu merah, kuning, merah, 2 buah batu baterai, kabel, magnet dan 3 buah alat otomatis microswitch. 6. Validasi Ahli Setelah produk awal selesai dibuat maka langkah selanjutnya yaitu melakukan validasi ahli. Validasi yang dilakukan, yaitu mengenai kesesuaian desain dan materi dari produk yang telah dibuat. Hasil validasi ahli dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini Tabel 4.1. Hasil Validasi Ahli Validasi Aspek yang divalidasi Validasi Keakurasian Kesesuaian pengukuran desain Saran Perbaikan Sebaiknya tombol start dibuat jadi satu agar stopwatch hidup Perbaikan Tombol start sudah diperbaiki sesuai saran perbaikan. 4

Validasi Kesesuaian materi secara bersamaan. - Langkah-langkah percobaan yang terdapat di LKS hendaknya disusun sendiri oleh siswa. Langkah-langkah praktikum yang telah ada di LKS sudah dibuat berdasarkan penggunaan alat peraga yang tidak bisa diubah. Jadi saran perbaikan tidak bisa dilakukan. Validasi ahli mengenai kesesuaian desain dilakukan oleh dosen P.MIPA Universitas Lampung. Berdasarkan hasil validasi ahli desain produk yang telah dihasilkan sesuai dengan desain produk yang direncanakan. Produk yang dihasilkan mudah digunakan hanya saja masih perlu sedikit dirapikan pada bagian saklar. Selanjutnya dilakukan validasi ahli kesesuaian materi yang dilakukan oleh guru fisika SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil validasi ahli kesesuaian materi dapat disimpulkan bahwa materi yang disajikan telah sesuai dengan SK dan KD yang telah ditentukan. LKS penuntun praktikum juga sudah sesuai dengan indikator yang telah dibuat di pemetaan SK dan KD. 7. Uji Coba/Tes dan Revisi Tahap uji coba/tes dan revisi ini dilakukan pada dua kelas yaitu XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Uji coba dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama uji satu lawan satu dan kedua uji kelompok kecil. Pada uji coba yang pertama, yaitu uji satu lawan satu dilakukan pada dua siswa yang dipilih secara acak dari masing-masing kelas. Kemudian empat siswa ini diberi pembelajaran materi viskositas dengan menggunakan alat peraga viskositas yang telah dikembangkan secara terbimbing. Hasil dari uji satu lawan satu diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan alat peraga viskositas ini dapat membantu siswa memahami materi viskositas. Para siswa sebelumnya tidak pernah melihat alat peraga yang digunakan, jadi mereka menilai alat peraga ini sangat menarik dan mudah digunakan. Uji coba yang kedua, yaitu uji kelompok kecil. Pada uji kelompok kecil ini dipilih 10 siswa secara acak dari masing-masing kelas. Setelah terpilih 20 orang siswa, mereka kemudian diberi pembelajaran materi viskositas dengan menggunakan alat peraga viskositas yang dikembangkan. Setelah pembelajaran selesai siswa diberikan tes evaluasi. 5

Tes evaluasi ini bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa dari aspek kognitifnya setelah menggunakan alat peraga tersebut. Hasil tes evaluasi dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil evaluasi siswa No Nama Siswa Kelas Skor Soal ke- 1 2 3 4 Total 1 Siswa 1 XI A1 20 23 15 23 81 2 Siswa 2 XI A1 15 20 20 25 80 3 Siswa 3 XI A1 25 25 20 20 90 4 Siswa 4 XI A1 25 25 15 23 88 5 Siswa 5 XI A1 25 25 5 20 75 6 Siswa 6 XI A1 20 23 25 25 93 7 Siswa 7 XI A1 20 25 20 20 85 8 Siswa 8 XI A1 25 20 20 15 80 9 Siswa 9 XI A1 25 20 23 10 78 10 Siswa 10 XI A1 15 20 25 23 83 Rata-rata Skor 21,5 22,6 18,8 20,4 83,3 No Nama Siswa Kelas Skor Soal ke- 1 2 3 4 Total 1 Siswa 11 XI A2 25 23 20 20 88 2 Siswa 12 XI A2 25 20 20 15 80 3 Siswa 13 XI A2 25 25 20 15 85 4 Siswa 14 XI A2 20 23 25 20 88 5 Siswa 15 XI A2 25 20 20 20 85 6 Siswa 16 XI A2 25 20 25 23 93 7 Siswa 17 XI A2 25 25 20 20 90 8 Siswa 18 XI A2 25 20 20 23 88 9 Siswa 19 XI A2 25 20 23 15 73 10 Siswa 20 XI A2 20 15 25 15 75 Rata-rata Skor 22 21,1 21,8 18,6 84,5 Hasil tes evaluasi di atas dapat dilihat bahwa 20 orang siswa yang mengikuti tes evaluasi telah lolos dari KKM yaitu 72. Setelah diperoleh setiap Tabel 4.3. Hasil Belajar Kognitif Siswa No Kelas KKM Nilai Rata-Rata 10 Siswa 1 XI A1 72 83,3 2 XI A2 72 84,5 Rata-Rata 72 83,9 skor masing-masing siswa maka dirataratakan dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.3. 6

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai keseluruhan kelas telah melebihi KKM yang ditetapkan sekolah dengan nilai rata-rata 83,9. Hasil uji kelompok kecil menyatakan bahwa alat yang digunakan desainnya menarik, mudah digunakan, dan sangat membantu siswa dalam memahami materi viskosistas. 8. Produk Akhir Berdasarkan hasil uji coba/tes dan revisi maka dilakukanlah perbaikan dan penyempurnaan alat peraga viskositas yang telah dikembangkan serta perbaikan LKS berdasarkan validasi ahli kesesuaian materi. Produk akhir yang dihasilkan yaitu alat peraga viskositas yang terdiri dari 3 buah tabung lampu neon diisi dengan oli dengan sae 50, sae 90, dan sae 140 yang dirangkai menjadi satu, serta di dalam tabung tersebut juga diisi bola besi. Alat ini digunakan untuk mengukur waktu bola meluncur pada masing-masing tabung. Alat pengukur waktu yang digunakan yaitu stopwatch digital yang dimodifikasi dengan microswitch. Alat ini juga dilengkapi magnet untuk menahan bola, agar tidak ada bola yang meluncur lebih dahulu. Magnet diletakkan disamping tabung, ketika tabung diputar 180 0 bola akan tertahan. Tombol start mulai dihidupkan bersamaan dengan dilepaskannya magnet dan ketika bola menyentuh dasar tabung maka stopwatch akan otomatis berhenti karena bola tersebut menyentuh microswitch yang terpasang di dasar tabung. Alat peraga viskositas dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Produk Akhir 7

Pembahasan Pada pembahasan ini disajikan tentang produk pengembangan meliputi kesesuaian produk yang dihasilkan dengan tujuan pengembangan dan kelebihan serta kekurangan produk pengembangan yang dihasilkan. 1. Kesesuaian Produk yang Dihasilkan dengan Tujuan Pengembangan Pada penelitian pengembangan kali ini bertujuan untuk menghasilkan alat peraga viskositas beserta dengan LKS sebagai penuntun praktikum. Alat peraga yang dihasilkan dapat digunakan untuk menunjukan fenomena viskositas pada fluida yang berbeda-beda, yaitu oli sae 50, oli sae 90, dan oli sae 140. Selain itu alat peraga viskositas juga dapat digunakan untuk menentukan koefisien viskositas masing-masing fluida dari hasil kecepatan luncurnya. Perhitungan waktu luncur masing-masing bola dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Kemudian stopwatch akan berhenti secara otomatis ketika bola menyentuh permukaan tabung yang sudah dipasang alat otomatis dengan menggunakan microswitch. Pengembangan alat peraga ini juga dilengkapi dengan LKS sebagai penuntun praktikum. Alat peraga viskositas dan LKS sebagai penuntun praktikum ini sangat membantu proses pembelajaran. Karena siswa dapat secara langsung melihat fenomenafenomena yang terjadi berkaitan dengan materi yang diajarkan. Sebelum alat peraga viskositas dan LKS di uji coba dengan siswa, dilakukan validasi ahli yang berkaitan dengan validasi desain dan validasi kesesuian materi. Berdasarkan hasil validasi tersebut alat peraga dan LKS dinyatakan layak serta dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran. Uji coba alat peraga ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung yaitu pada kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Uji coba yang dilakukan, yaitu uji coba satu lawan satu dan uji coba kelompok kecil. Pada uji satu lawan satu siswa yang terlibat hanya berjumlah 4 orang dan pembelajaran dilakukan dengan melakukan praktikum individu secara terbimbing. Sedangkan pada uji kelompok kecil siswa yang terlibat sebanyak 20 orang, yang kemudian mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk selanjutnya diberikan pembelajaran dengan melakukan praktikum secara berkelompok. Hasil uji coba yang telah dilakukan baik secara individu maupun kelompok memperlihatkan bahwa alat peraga yang dikembangkan ini sangat menarik, mudah digunakan, serta sangat membantu siswa dalam memahami konsep viskositas. Selain itu dari hasil tes evaluasi yang dilakukan setelah pembelajaran juga 8

memperlihatkan bahwa hasil rata-rata siswa pada uji kelompok kecil yaitu 83,8 telah melebihi KKM yang ditetapkan yaitu 72. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa alat peraga viskositas yang dihasilkan ini efektif digunakan sebagai salah satu media pembelajaran. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan alat peraga viskositas siswa dapat lebih memahami konsep viskositas dan antusias mereka untuk mengikuti pembelajaran sangatlah baik, maka tujuan dari pengembangan ini yaitu dengan menggunakan alat peraga viskositas siswa dapat lebih memahami konsep viskositas telah tercapai. Penelitian sebelumnya Marfiana (2008) juga telah mengembangkan alat peraga viskositas. Pada pengembangan kali ini peneliti mengembangkan kembali alat peraga viskositas dengan desain yang berbeda. Pengembangan sebelumnya alat peraga viskositas yang dihasilkan hanya menggunakan satu jenis fluida sedangkan pada pengembangan kali ini alat peraga yang dihasilkan menggunakan tiga jenis fluida yang berbeda kekentalannya. Pengembangan kali ini juga memberikan solusi untuk menutupi kekurangan pada pengembangan sebelumnya, diantaranya apabila baterai pada stopwatch habis dapat mudah diganti tanpa harus melepas stopwatch. Selain itu tabung yang digunakan juga menggunakan tabung bekas lampu neon sehingga tidak perlu membuat tabung dari kaca yang pada proses pembuatannya cukup rumit. 2. Kelebihan dan Kekurangan Produk Hasil Pengembangan Produk hasil pengembangan berupa alat peraga viskositas ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu: 1) alat peraga viskositas ini dapat digunakan untuk menunjukan fenomena viskositas; 2) alat dan bahan yang digunakan tidak sulit didapatkan serta relatif sangat murah; 3) alat peraga yang dihasilkan desainnya lebih variatif dari alat yang sudah ada sebelumnya. Selain memiliki kelebihan, alat peraga ini juga memiliki kelemahan, yaitu: 1) menghilangkan gelembunggelembung pada masing-masing fluida yang ada di dalam tabung, 2) otomatis tidak dapat berfungsi dengan paten dikarenakan fluida tersebut akan memuai pada suhu yang panas sehingga harus di setel kembali otomatisnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan penelitian pengembangan ini adalah: (1) Dihasilkan alat peraga viskositas sebagai media pembelajaran yang telah teruji dan layak untuk digunakan; (2) Alat peraga viskositas yang dihasilkan teruji efektif digunakan sebagai media pembelajaran berdasarkan hasil uji coba yang 9

dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Saran Saran penelitian pengembangan ini adalah: (1) Hendaknya dalam membelajarkan konsep viskositas guru menggunakan alat peraga viskositas yang telah dikembangkan oleh penulis agar dapat membantu siswa untuk lebih memahami konsep viskositas; (2) Guru hendaknya lebih kreatif dalam melakukan variasi pembelajaran, agar pembelajaran tidak monoton; (3) Harapannya untuk peneliti-peneliti selanjutnya dapat mengembangkan alat peraga ini dengan desain yang berbeda dari yang sudah ada. DAFTAR PUSTAKA Asyhar, Rayanda.2011.Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press. Borg,D. Walter, Joyce P. Gall and Meredith D. Gall. 2002. Education Research. USA: Library of Congress Cataloging in Publication Data. Marfiana. 2008. Pengembangan Alat Praktikum Viskositas Fluida Sederhana dengan Memanfaatkan Sensor Cahaya untuk Pembelajaran Fisika. Lampung: Marfiana. Riyana, Cepi.2008.Konsep dan Aplikasi Media Pembelajaran. Jakarta: Mercubuana. Santyasa, I Wayan.2007.Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Yogyakarta: UNDIKSHA. 10