KEMATIAN PERINATAL DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
LUARAN PARTUS LAMA DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

Karakteristik kehamilan dan persalinan pada usia <20 tahun di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari Desember 2014

PROFIL PERSALINAN KEHAMILAN KEMBAR DI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 01 JANUARI DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI BLU RSUP PROF DR. R.D. KANDOU MANADO TAHUN 2012

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

KARAKTERISTIK PERSALINAN PREMATUR DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Gambaran kematian maternal di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 1 Januari Desember 2015

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Karakteristik pasien dengan preeklampsia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PERSALINAN DENGAN TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

DATA PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU PERIODE JANUARI 2014 JUNI 2015

PROFIL PNEUMONIA NEONATAL DI SUB BAGIAN NEONATOLOGI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2009-JULI 2011

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN, INDIKASI SERTA KOMPLIKASI TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2011 DESEMBER 2011

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

PERSALINAN DISTOSIA PADA REMAJA DI BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

I. PENDAHULUAN. asfiksia, hampir 1 juta bayi meninggal (WHO, 2002). Di Indonesia, dari

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

ABSTRAK. Kata kunci: Preeklampsia

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

PENGARUH UMUR, KOMPLIKASI LAIN DAN JENIS PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR PADA IBU PREEKLAMPSIA BERAT DI RSUDP MATARAM TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan. indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

PENDAHULUAN BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan

FAKTOR-FAKTOR RESIKO KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

ABSTRAK. Nabila Mazaya Putri, 2017 : Rimonta F. Gunanegara, dr., SpOG., M.Pd.Ked.

LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA WANITA USIA LEBIH DARI 35 TAHUN di RSUP Dr. KARIADI, SEMARANG, TAHUN 2008

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

Karakteristik kehamilan dengan luaran asfiksia saat lahir di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari Desember 2014

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN BAYI DENGAN ASFIKSIA DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA PADA PRIMIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD CILACAP PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

ASFIKSIA FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL

ABSTRAK INSIDENSI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO IKTERUS NEONATORUM DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2005

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

Gambaran kematian perinatal di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. jumlah serta tingkat kompleksitasnya. 2. penyakit jantung semakin meningkat. 3 Di Washington, Amerika Serikat,

Prevalensi Asfiksia Neonatorum Pada Bayi Lahir Prematur di Kamar Bayi Rumah Sakit Immanuel Periode Juli 2005-Juni 2006

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN DENGAN TINDAKAN VAKUM EKSTRAKSI DI RSUD BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2015 Angka. Kematian Ibu (AKI) di dunia khususnya bagian ASEAN yaitu 923 per

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

POLA PENYAKIT KULIT NON-INFEKSI PADA ANAK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko

TINJAUAN DESKRIPTIF ANGKA KEMATIAN BAYI BARU LAHIR DI RS TELOGOREJO SEMARANG TAHUN

Jurnal Kebidanan 09 (02) Jurnal Kebidanan http : /

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

Gambaran persalinan prematur pada kehamilan remaja di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari 31 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB IV METODE PENELITIAN

PREVALENSI ABORTUS DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh : WONG SAI HO

1 Kevin G. Pitojo 2 Adrian Tangkilisan 2 Alwin Monoarfa.

BAB I PENDAHULUAN I.1

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

PERBEDAAN HASIL LUARAN BAYI ANTARA IBU PARITAS TINGGI DAN IBU PARITAS RENDAH

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

HUBUNGAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN PERSALINAN LAMA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN ABORTUS DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian maternal (maternal mortality) merupakan salah satu

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Kematian Neonatal

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN OPERASI SESAR DENGAN RIWAYAT BEKAS SESAR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PADA TAHUN

Profil persalinan pada era JKN-BPJS di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari 30 Juni 2016

1 Enny Susilowati 2 Rocky Wilar 2 Praevilia Salendu.

HUBUNGAN UMUR KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA. Asmawahyunita, Ita Rahmawati, Sri Sundarsih Pasni

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

INDUKSI PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR LABOR INDUCTION WITH THE INCIDENT OF ASPHYXIA NEWBORN

BAB 1 PENDAHULUAN. Plasenta previa adalah plasenta yang menutupi ostium uteri internum baik

UKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal Di Rsud Dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa

BAB I PENDAHULUAN. pertama sebagai penyebab kematian maternal. 2. Pendarahan obstetri secara umum dibagi menjadi perdarahan antepartum

KARAKTERISTIK BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN JENIS PERSALINAN DENGAN KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB II TINJAUAN TEORI

PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 25 per-1000 kelahiran hidup dengan Bayi Berat Lahir. Rendah (BBLR) penyebab utamanya. 2 Kematian bayi baru lahir di

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD WATES KULON PROGO

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana starata-1 kedokteran umum

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

KARAKTERISTIK PERSALINAN KEMBAR DI RSUP Dr.KARIADI TAHUN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

KEMATIAN PERINATAL DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO 1 Mercy Tumundo 2 Hermie Tendean 2 Eddy Suparman 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Bagian Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: mercy_tumundo@yahoo.com 2 Abstract: Perinatal death is a big problem especially in a developing country. Some of the hospitals in Indonesia have declared that the number of perinatal death in developing countries is higher than in developed countries. The purpose of this research is to determine the incidence of the factors that affecting perinatal mortality at Prof. DR. R. D. Kandou General Hospital Manado. This research used retrospective descriptive method through medical records of perinatal deaths patients. There were 164 cases of perinatal deaths found where 109 cases still births and 55 cases were early neonatal deaths in 2011, so the number of perinatal mortality rate was 40.17 per mil. The highest number of perinatal death was from multigravide mother, mother with age 35 years old, spontaneous parturition. There were unknown caused of still births cases (77,06%) and sepsis in early neonatal deaths. The normal birth weight is also with most include of perinatal deaths. Keywords: still birth, early neonatal death, perinatal deaths, perinatal mortality rate. Abstrak: Kematian perinatal merupakan masalah besar khususnya di negara sedang berkembang. Beberapa rumah sakit pendidikan di Indonesia melaporkan angka kematian perinatal yang tinggi dibandingkan dengan laporan angka kematian perinatal di negara negara maju yang jumlahnya rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui angka kejadian kematian perinatal serta faktor faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan menggunakan data catatan medik pasien. Hasil penelitian yaitu jumlah kematian perinatal pada tahun 2011 sebanyak 164 kasus dengan 109 kasus lahir mati dan 55 kasus kematian neonatal dini sehingga angka kematian perinatal pada tahun 2011 yaitu 40.17 per mil. Kematian perinatal paling banyak pada ibu multigravida, ibu dengan kelompok usia 35 tahun, menggunakan jenis persalinan spontan. Pada lahir mati 77.06 % penyebab kematiannya tidak diketahui sedangkan sepsis paling banyak menyebabkan kematian neonatal dini. Berat badan lahir normal juga menjadi salah satu faktor terjadinya kematian perinatal. Kata kunci: lahir mati, kematian neonatal dini, kematian perinatal, angka kematian perinatal. Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur dengan menentukkan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan perinatal dalam 100.000 persalinan hidup, namun pada kenyataannya angka kematian perinatal masih sangat tinggi (Maskey et al, 2005). 1 Kematian perinatal adalah jumlah lahir mati ditambah jumlah kematian neonatal dini. Lahir mati sendiri merupakan kelahiran hasil konsepsi dalam keadaan mati pada kehamilan 28 minggu ke atas atau berat badan lahir 1000 gram atau lebih dan kematian neonatal dini adalah kematian bayi lahir hidup dalam 7 hari pertama setelah kelahiran. 2 Kematian perinatal 473

474 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 473-477 merupakan masalah besar khususnya di negara sedang berkembang. Sekitar 98 99% kasus kematian perinatal terjadi di negara sedang berkembang dan di negara maju hanya sekitar 1 2%. 3 Indonesia sebagai negara sedang berkembang memiliki angka kematian perinatal yang masih sangat tinggi. Angka kematian perinatal yang dilaporkan pada beberapa rumah sakit pendidikan di Indonesia yaitu berkisar antara 77.3 hingga 142.2 per 1000 kelahiran. 2 Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, penyebab kematian perinatal 0 7 hari terbanyak adalah gangguan / kelainan pernapasan (35.9%), prematuritas (32.4%), sepsis (12.0%). 4 METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif retrospektif. Subjek Penelitian yaitu semua ibu yang melahirkan dengan kematian perinatal di bagian Obstetri Ginekologi BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado Periode 01 Januari 31 Desember 2011. Penelitian dilakukan selama bulan November 2012, dengan mengambil data periode 01 Januari 31 Desember 2011. Penelitian dilakukan di bagian Obstetri Ginekologi BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado. Variabel penelitian adalah jumlah kasus, paritas, umur ibu, jenis persalinan, faktor penyebab,berat badan lahir bayi. HASIL PENELITIAN Dari penelitian ini didapatkan jumlah Kematian Perinatal di BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado dalam periode 1 Januari 2011 31 Desember 2011 adalah 164 kasus dengan Angka Kematian Perinatal 40.17 per mil. Tabel 1. Jumlah Kasus Kematian Perinatal di BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado Periode Kelahiran Hidup Lahir Mati Kematian Neonatal Dini Kematian Perinatal Angka Kematian Perinatal 2011 4082 109 55 164 40.17 Tabel 2. Kematian Perinatal berdasarkan Paritas Paritas P0 43 39.45 24 43.64 P1 P3 61 55.96 26 47.27 P4 5 4.59 5 9.09 Tabel 3. Distribusi Kematian Perinatal berdasarkan Usia Ibu Usia Ibu Lahir Mati Kematian Neonatal Dini (tahun) 19 15 13.76 9 16.36 20 24 14 12.84 12 21.82 25 29 20 18.35 10 18.18 30 34 22 20.18 10 18.18 35 38 34.86 14 25.46

Tumundo, Tendean, Suparman; Kematian Perinatal... 475 Tabel 4. Kematian Perinatal Berdasarkan Jenis Persalinan Jenis Lahir Mati Kematian Neonatal Dini Persalinan Pervaginam: Spontan 81 74.31 27 49.09 Ekstrasi Vakum 2 1.84 5 9.09 Ektrasi Forcep 0 0 1 1.82 Lovset Mauriceau 7 6.42 0 0 Embriotomi 5 4.59 0 0 Perabdominam: Seksio Sesarea 14 12.84 22 40 Tabel 5. Kematian Perinatal berdasarkan Penyebab Kematian Penyebab Kematian Asfiksia - - 7 12.72 Prematuritas - - 12 21.82 Pneumonia - - 9 14.54 Sepsis - - 21 38.18 Hidrops fetalis - - 1 1.82 Caput succadeneum - - 2 3.64 Anenchepaly 1 0.91 1 1.82 Lilitan tali pusat 2 1.83 1 1.82 Mekonium 1 0.91 2 3.64 Gawat Janin 1 0.91 - - Kehamilan abdominal 1 0.91 - - Preeklampsia 11 10.09 - - Ruptur uteri 3 2.75 - - Makrosomia 1 0.91 - - Kelainan kongenital 1 0.91 - - Plasenta previa 2 1.83 - - Oligohidramnion 1 0.91 - - Tidak diketahui 84 77.06 - - Tabel 6. Kematian Perinatal berdasarkan Berat Badan Bayi Berat Badan Bayi ( gram ) < 2500 44 40.37 26 47.27 2500 - < 4000 60 55.04 25 45.46 4000 5 4.59 4 7.27 BAHASAN Dari penelitian yang telah dilakukan di BLU RSU Prof. DR. R. D. Kandou periode 1 Januari 2011 31 Desember 2011 didapatkan 164 kasus Kematian Perinatal. Pada tabel 1 menunjukkan dari 164 kasus kematian perinatal terdapat 109 kasus lahir mati dan 55 kasus kematian neonatal dini. Angka kematian perinatal yang didapat yaitu 40.17 per 1000 kelahiran hidup

476 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 473-477 dijumlah dari 164 kasus kematian perinatal dan dibagi jumlah kelahiran hidup, dimana pada tahun 2011 kelahiran hidup berjumlah 4082 kasus. Jika dilihat dari data tersebut terjadi penurunan angka kematian perinatal dibandingkan dengan laporan beberapa rumah sakit di Indonesia yaitu berkisar 77.3 hingga 142.2 per 1000 kelahiran hidup, tetapi masih lebih besar dibanding angka kematian perinatal di negara negara maju 2 yaitu 30.0 per 1000 kelahiran hidup. Pada tabel 2 didapatkan kelompok paritas tertinggi yaitu P1 P3 dengan jumlah 61 kasus (55.96%) pada lahir mati dan 26 kasus (43.64%) pada kematian neonatal dini sedangkan kelompok paritas terendah yaitu P4 dengan jumlah 15 kasus (13.76%) pada lahir mati dan 9 kasus (16.07%) pada kematian neonatal dini. Data ini berbeda dengan penelitian oleh Sugiharto yang menyatakan bahwa paritas > 4 atau grandemultiparitas lebih beresiko terhadap kematian neonatal. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan uji dua sampel bebas Man-whitney, Sugiharto menjelaskan ibu dengan paritas > 4 secara bermakna berbeda dengan paritas primigravida terhadap kematian neonatal, hal ini menurutnya sejalan dengan Bonar L Tobing (1999) yang menyatakan klasifikasi ibu hamil / bersalin resiko tinggi salah 5 satunya adalah paritas lebih dari 4. Pada tabel 3 didapatkan bahwa pada tahun 2011 kasus kematian perinatal terjadi pada wanita dengan kelompok usia 35 tahun memiliki insiden tertinggi dengan jumlah 38 kasus (34.86%) pada lahir mati dan 14 kasus (25.46%) pada kematian neonatal dini sedangkan kelompok usia ibu terendah yaitu 25 29 tahun dan 30 34 tahun berjumlah 10 kasus (17.85%) pada lahir mati dan 12 kasus (21.42%) pada kematian neonatal dini.. Hal ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan di RSU Prof R. D. Kandou Manado yang menyatakan usia lebih dari 35 tahun merupakan faktor resiko terbanyak (Wantania dkk, 2010). Teori yang menyatakan bahwa kehamilan di atas 35 tahun merupakan salah satu faktor resiko kematian perinatal karena kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun lebih memungkinkan terjadinya keguguran, bayi 6 lahir mati atau cacat, dan kematian ibu. Pada tabel 4. Jenis persalinan terbanyak yang terjadi pada kasus kematian perinatal adalah melalui pervaginam dengan proses spontan. Dimana pada kasus lahir mati terdapat 81 kasus (74.31%) kelahiran spontan dan pada kematian neonatal dini terdapat 27 kasus (49.09%) kelahiran spontan. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukit Tinggi (Efriza, 2007) jenis persalinan dengan menggunakan ekstraksi vakum merupakan faktor penyebab trauma mekanik utama pada kepala bayi dan dikenal sebagai penyebab utama kesakitan dan kematian pada periode neonatal karena menyebabkan kerusakan langsung pembuluh darah 7 intrakranial. Pada tabel 5 menunjukkan bayi lahir mati yang tidak teridentifikasi penyebab kematiannya adalah yang terbanyak dengan jumlah 84 kasus (77.06%) Sepsis merupakan penyebab kematian terbanyak pada kematian neonatal dini dengan jumlah 21 kasus (38.18%). Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 penyebab kejadian lahir mati seluruh Indonesia adalah hipertensi pada maternal dengan 8 presentase (23.6%). Pada penelitian lainnya yang pernah dilakukan di BLU RSU Prof R. D. Kandou pada tahun sebelumnya yang menyatakan asfiksia adalah penyebab kematian neonatal dini terbanyak diikuti oleh prematuritas, sepsis 6 dan sindroma gawat nafas. Kelompok berat badan bayi 2500 <4000 gram merupakan kasus terbanyak yaitu 60 kasus (55.04%) pada lahir mati dan 26 kasus (47.27%) pada kematian neonatal dini sedangkan kelompok berat badan lahir terendah yaitu 4000 gram dengan jumlah 5 kasus (4.59%) pada lahir mati dan 4 kasus (7.27%) pada kematian neonatal dini. Data pada tabel 6 berbeda dengan beberapa penelitian yang menyatakan berat badan lahir rendah merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal.

Tumundo, Tendean, Suparman; Kematian Perinatal... 477 BBLR memiliki resiko kematian 6.5% kali lebih besar daripada bayi lahir dengan berat badan normal, prevalensi BBLR 7.5% (yaitu sekitar 459.200 900.000 bayi setiap tahun). Berat badan lahir rendah diduga berhubungan erat dengan kondisi ibu ketika memasuki kehamilan seperti ibu mengalami kekurangan gizi pada saat 9 sebelum hamil dan ketika hamil. SIMPULAN Angka kematian perinatal periode 01 Januari 31 Desember 2011 sebanyak 40.17 per mil. Jumlah lahir mati 109 kasus dan kematian neonatal dini 55 kasus sehingga kematian perinatal berjumlah 164 kasus. Kematian perinatal dengan resiko relatif tinggi terdapat pada kelompok P1 P3 dengan jumlah 61 kasus (55.96%) pada lahir mati dan 26 kasus (47.27%) pada kematian neonatal dini. Kelompok usia 35 tahun paling banyak dengan jumlah 38 kasus (34.86%) pada lahir mati dan 14 kasus (25.46%) pada kematian neonatal dini. Pada kematian perinatal jenis persalinan yang paling banyak adalah persalinan spontan dengan jumlah 81 kasus (74.31%) pada lahir mati dan 27 kasus (49.09%) pada kematian neonatal dini. Bayi lahir mati yang tidak diketahui penyebab kematiannya berjumlah 84 kasus (77.06%) dan sepsis penyebab kematian terbanyak pada kematian neonatal dini dengan jumlah 21 kasus (38.18%). Kelompok berat badan bayi 2499 gram terbanyak dengan jumlah 44 kasus (40.36%) ada lahir mati dan 26 kasus (46.42%) pada kematian neonatal dini. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung telah menumbuhkan gagasan dalam penulisan artikel ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Ummul M, Widya Hary Cahyati, Anik Setyo Wahyuningsih. Analisis faktor ibu dan bayi yang berhubungan dengan kejadian kematian perinatal. Semarang Jurnal Kesehatan Masyarakat.2011;7(1):47 2. Sofian A. Obstetri Sosial. Nirmala WK,editor. Sinopsis Obstetri. 3rd ed. Jakarta: EGC; 2011.149-50 3. Manuaba I.G.B, Chandranita M, Fajar M. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC; 2007.6 4. Direktorat Bina Kesehatan Anak. Manajemen terpadu balita sakit (MTBs) 2011 Nov 21 (diakses 14 Okt 2012). Diakses dari: http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/ar tikel/manajemen-terpadu-balita-sakit-mtbsatau-integrated-management-of-childhoodillness-imci 5. Mugeni S, Lulut K. Analisis perbedaan antar paritas ibu dengan kematian neonatal. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2010;13:324-25 6. Watania J, Rocky W, Yulia A, Gressela M. Faktor resiko kehamilan dan persalinan yang berhubungan dengan kematian neonatal dini di RSUP Prof RD Kandou Manado, Buletin Perinasia. 2010.2-3 7. Efriza. Determinan kematian neonatal dini di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2007;2(3):100 8. Djaja S, Joko I, Lamria P. Tren lahir mati dan kematian neonatal di Indonesia hasil survey kesehatan tahun 1995 2007. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2009;8(2):937-54 9. Pipit F. Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten sumenep. Surabaya: Fakultas Ilmu Kesehatan UM. 2011:2