BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baden Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menumbuh kembangkan potensi dan bakat manusia, pendidikan dipandang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

2015 PEMBINAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA (STUDI KASUS DI SDN DI KOTA SERANG)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

, 2014 Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ke tengah-tengah persaingan global ialah dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUHAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan harus ditanamkan dalam satuan pendidikan, karena pendidikan karakter sebagai dasar pendidikan moral. Pendidikan karakter dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kegiatan Ekstrakurikuler yang selama ini diselenggarakan oleh sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pendidikan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang 1

2 berkemampuan dan mempunyai kewenangan di sekolah. Melalui kegiatan Eksrakurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik. Pendidikan karakter yang ditanamkan dalam kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu alternative pengembangan pendidikan karakter di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah juga mempunyai fungsi dalam pendidikan karakter siswa karena dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler peserta didik akan mengembangkan bakat sesuai dengan potensi yang dimilik tetapi dibatasi dengan peraturan-peraturan di sekolah agar peserta didik tetap berkembang sesuai peraturan yang berlaku di sekolah tersebut, selain itu peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karakternya juga akan berbeda dengan peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Patroli Keamanan sekolah (PKS) lahir Pada tanggal 1 September 1970 diadakan oleh TNI. Dulu Patroli Keamanan Sekolah (PKS) adalah Polisi Sekolah (PS), kemudian diganti menjadi Patroli Keamanan Sekolah (PKS). PKS didirikan pada tahun 1979, yang bekerjasama dengan polisi lalu lintas dimana masyarakat, yang mengikuti organisasi Patroli Keamanan Sekolah (PKS) adalah peserta didik yaitu SMP dan SMA. Patroli Keamanan Sekolah atau yang biasa disebut PKS merupakan suatu organisasi sekolah yang berperan untuk menjaga kondusivitas dan keamanan sekolah sesuai dengan norma yang berlaku. PKS (Patroli Keamanan Sekolah) merupakan

3 kegiatan ekstrakurikuler yang mendidik anggotanya untuk berdisiplin, berani, dan bertanggung jawab. Kegiatan Ekstrakurikuler ini bukan hanya bertugas sebagai pengatur lalu lintas di sekolah saja. Secara umum PKS bertugas menjaga keamanan dan kondusivitas di lingkungan sekolah pada saat kegiatan belajar maupun diluar kegiatan belajar. PKS memiliki tanggungjawab dalam rangka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, social, intelektual, dan fisiknya, sehingga menjadi sosok yang berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur serta Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. PKS adalah suatu wadah partisipasi siswa yang bergerak dibidang lantas khususnya, keamanan sekolah pada umumnya di sekolah masing-masing. Di SMP Negeri 1 Sambi merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan pendidikan karakter, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler, karena pendidikan karakter merupakan pendidikan dasar yang harus ditanamkan kepada peserta didik disekolah. Agar peserta didik tidak hanya memiliki kemampuan akademis saja tetapi juga memperhatikan perkembangan moral peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMP Negeri 1 Sambi merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang aktif dilaksanakan dalam sekolah tersebut karena mempunyai fungsi menjaga kondusifitas keamanan sekolah yang membantu kegiatan pembelajaran di sekolah tugasnya yaitu melaksanakan

4 penyebrangan dijalan baik itu siswa SMP Negeri 1 Sambi maupun warga masyarakat yang lewat di jalan tersebut, mengadakan sidak terhadap siswa, membantu dalam UKS, mengamankan upacara, serta menjaga kelancaran sekolah saat ada acara di sekolah. Dalam pelaksanaanya Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dibantu oleh satpam sekolah dan dalam latihannya dibantu oleh anggota polres Sambi yang bekerjasama dengan SMP Negeri Sambi, sehingga siswa anggota PKS mempunyai karakter yang berbeda dengan siswa yang tidak mengikuti PKS, Siswa yang mengikuti PKS akan lebih disiplin dan bertanggungjawab. Patroli Keamanan Sekolah (PKS) juga berguna untuk meningkatkan sikap keberanian, kedisiplinan, keikhlasan, kooperatif, mandiri, ketaatan, bertanggungjawab, tertib, ketulusan serta menumbuhkan jiwa social anak. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka penulis merumuskannya dalam bentuk penelitian dan memilih judul Konstruksi dan Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Eksrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan bagian terpenting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan permasalahan yang jelas maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus.

5 Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana Konstruksi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMP Negeri I Sambi Boyolali? 2. Bagaimana Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMP Negeri I Sambi Boyolali? C. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan titik puncak untuk merealisasikan aktivitas yang akan dilaksanakan sehingga dapat dirumuskan secara jelas. Pada penelitian ini, perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti sehingga dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai langkah pemecahan masalahnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menggambarkan Konstruksi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMP Negeri I Sambi Boyolali. 2. Untuk menggambarkan Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMP Negeri I Sambi Boyolali.

6 D. Manfaat Penelitian atau Kegunaan Penelitian Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terjadi beberapa manfaat, yaitu: 1. Manfaat atau kegunaan teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun pada masyarakat pada umumnya mengenai Konstruksi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS). b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS). c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kegiatan penelitian yang sejenis waktu yang akan datang. 2. Manfaat atau kegunaan praktis a. Bagi Siswa: Hasil penelitian ini dapat memberi informasi dan masukan yang berguna mengenai, Konstruksi dan Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali.

7 b. Bagi Sekolah: Memberikan sumbangan atau masukan kepada Sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) sebagai sarana Pendidikan Karakter Bangsa di Sekolah. c. Bagi Pemerintah: Memberikan sumbangan atau masukan kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) sebagai sarana Pendidikan Karakter Bangsa.

8 E. Daftar Istilah Daftar istilah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Konstruksi adalah Susunan (model/ tata letak) suatu bangunan(kbbi, 2001: 590). 2. Implementasi adalah Pelaksanaan atau penerapan (KBBI, 2001: 427). 3. Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta membedakan dengan individu lain (Hidayatullah, 2010: 13). 4. Pendidikan Karakter adalah adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikanya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkunganya (Megawangi, yang dikutip oleh Kusuma 2011:5). 5. Kegiatan Ekstrakulikurer adalah adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah (http://smpnegeri6- pekalongan.sch.id/archives/182). 6. Patroli Keamanan Sekolah (PKS) adalah suatu wadah bagi siswa/siswi SMP maupun SMU untuk berlatih dan belajar untuk mencari akar masalah social di lingkungan sekolah dan upaya penangananya (Chryshnanda, 2009:391).